Anda di halaman 1dari 18

Titik Sulistiawati, S.Pd.

MODUL
AJAR
Perbandingan
Trigonometri Pada
INFORMASI UMUM

Nama Sekolah UPT SMKN 8 Bone


Fase / Elemen E / Geometri
Mata Pelajaran Matematika
Kelas / Semester X / Genap
Guru Mata Pelajaran Titik Sulistiawati, S.Pd.
Tahun Ajaran 2023 / 2024
Alokasi Waktu 45 Menit x 16 JP
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Materi Pokok Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku
Pengetahuan / Kompetensi Awal Bentuk akar dan pangkat, persamaan dan kesebangunan
segitiga.
Karakteristik Elemen Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai
bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam
kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciricirinya
dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Capaian Pembelajaran Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan
permasalahan segitiga siku-siku yang melibatkan
perbandingan trigonometri dan aplikasinya.
Model Pembelajaran Discovery Learning
Problem-Based Learning
Target Peserta Didik Semua siswa dalam kelas, tanpa perbedaan kemampuan
akademis dan tanpa perbedaan tipikal siswa.
Sarana dan Prasarana Media/Alat :
 Laptop
 LCD
 Modul Ajar
 LKPD (Lembar Kegiatan Peserta Didik)
Referensi Lain Buku Paket Kelas X, Internet

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

KOMPETENSI INTI

Topik - Sudut dan sisi-sisi dari segitiga siku-siku


- Hubungan Sinus dan cosinus
- Perbandingan trigonometri pada kuadran
- Sudut berelasi
- Perbandingan trigonometri pada sudut istimewa
- Aplikasi perbandingan trigonometri
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan sudut dan sisi dari
segitiga siku siku dengan percaya diri.
2. Peserta didik mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
untuk sudut lancip menggunakan konsep kesebangunan dengan
benar.
3. Peserta didik mampu menggunakan hubungan antara sinus dan
cosinus untuk sudut penyiku dengan benar sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
4. Peserta didik mampu menggunakan perbandingan trigonometri dan
teorema Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan yang
melibatkan segitiga siku- siku dengan benar.
Pemahaman Bermakna Memahami konsep perbandingan trigonometri serta dapat
mengaplikasikan dalam menyelesaikan masalah kontekstual dunia nyata.
Pertanyaan Pemantik • Apa hubungan antara sisi dan sudut pada segitiga siku-siku?
• Apakah perbandingan trigonometri berlaku pada segala jenis segitiga?
• Mengapa perbandingan trigonometri berguna?
• Permasalahan sehari-hari apa yang dapat dan tidak dapat dipecahkan
dengan
perbandingan trigonometri?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
• Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan Waktu
(sintak Model Pembelajaran PBL)
Kegiatan 15 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama.
Pendahuluan Menit 2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
3. Guru melakukan absensi siswa.
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran.
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apa hubungan antara sisi dan sudut pada segitiga siku-
siku?
Kegiatan Inti
Orientasi Masalah 135 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan
Menit diperoleh setelah mempelajari perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan
konsep phytagoras.
Mengorganisasikan 2. Guru menjelskan tentang materi pelajaran perbandingan
peserta didik untuk trigonometri pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan
belajar dengan konsep phytagoras.
3. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
Membimbing 4. Secara berkelompok siswa mengamati penjelasan pada
penyelidikan modul tentang perbandingan trigonometri pada segitiga
individu maupun siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep phytagoras.
kelompok
Mengembangkan 5. Siswa berdiskusi menggali informasi dari sumber belajar
dan menyajikan untuk mengetahui bagaimana perbandingan trigonometri
hasil karya pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan
konsep phytagoras.
Menganalisis dan 6. Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan latihan bagaimana
mengevaluasi perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dengan
proses pemecahan dihubungkan dengan konsep phytagoras.
masalah
Kegiatan Penutup 25 1. Guru membimbing siswa dalam membuat simpulan
Menit tentang pelajaran mengenai bagaimana perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan
dengan konsep phytagoras.
2. Siswa diberikan lembar refleksi untuk mengetahui
pemahaman siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
3. Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi
kepada siswa dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban
siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

Assesment 1. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.


2. Tes formatif pada LKPD
3. Observasi : Penilaian sikap (pada saat diskusi kelompok)
untuk menilai kemandirian dan gotong royong

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan Waktu
(sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning)
Kegiatan 15 Menit 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama.
Pendahuluan 2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
3. Guru melakukan presensi siswa.
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran.
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah perbandingan trigonometri berlaku pada segala
jenis segitiga?
Kegiatan Inti 150 Menit 1. Fase 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan).
Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan
Lembar Aktivitas Siswa dan peserta didik diminta untuk
menjelaskan definisi perbandingan trigonometri untuk sudut
lancip menggunakan konsep kesebangunan.
2. Fase 2: Problem Statement (Identifikasi Masalah).
Guru memberikan permasalahan (problem statement) untuk
didiskusikan di setiap kelompok. Bagaimana perbandingan
trigonometri untuk sudut lancip menggunakan konsep
kesebangunan.
3. Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data).
Peserta didik mengelompokkan cara penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan sesuai dengan informasi yang
di dapat dan guru melakukan pendampingan
4. Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data).
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika
mengalami kesulitan dalam mengelompokan dan menghitung
permasalahan yang ada. Jika diperlukan, Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menjelaskan defenisi
perbandingan trigonometri untuk sudut lancip menggunakan
konsep kesebangunan.
5. Fase 5: Verification (Pembuktian).
Peserta didik memeriksa kebenaran defenisi perbandingan
trigonometri untuk sudut lancip menggunakan konsep

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

kesebangunan.

6. Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan).


Peserta didik per kelompok menyampaikan kesimpulan
tentang defenisi perbandingan trigonometri untuk sudut
lancip menggunakan konsep kesebangunan.
Kegiatan 15 Menit 1 Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran mengenai
Penutup defenisi perbandingan trigonometri untuk sudut lancip
menggunakan konsep kesebangunan.
2 Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
3 Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada
siswa dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,
diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup
Assesment 1. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.
2. Tes formatif pada LKPD
3. Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan Waktu
(sintak Model Pembelajaran PBL)
Kegiatan 20 Menit 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa
Pendahuluan bersama.
2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
3. Guru melakukan absensi siswa.
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran.
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:
a. Mengapa perbandingan trigonometri berguna
Kegiatan Inti
Orientasi Masalah 135 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang
Menit akan diperoleh setelah mempelajari hubungan antara
sinus dan cosinus untuk sudut penyiku.
Mengorganisasikan 2. Guru menjelskan tentang materi pelajaran hubungan
peserta didik untuk antara sinus dan cosinus untuk sudut penyiku.
belajar 3. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
Membimbing 4. Secara berkelompok siswa mengamati penjelasan pada
penyelidikan modul tentang hubungan antara sinus dan cosinus untuk
individu maupun sudut penyiku.
kelompok
Mengembangkan 5. Siswa berdiskusi menggali informasi dari sumber
dan menyajikan hasil belajar untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
karya sinus dan cosinus untuk sudut penyiku.
Menganalisis dan 6. Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan latihan
mengevaluasi proses bagaimana hubungan antara sinus dan cosinus untuk
pemecahan masalah sudut penyiku.
Kegiatan Penutup 25 Menit 1. Guru membimbing siswa dalam membuat simpulan
tentang pelajaran mengenai hubungan antara sinus dan
cosinus untuk sudut penyiku.
2. Siswa diberikan lembar refleksi untuk mengetahui
pemahaman siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
3. Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi
kepada siswa dan melakukan tindak lanjut hasil
jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan
salam penutup
Assesment 1. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.
2. Tes formatif pada LKPD

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

3. Observasi : Penilaian sikap (pada saat diskusi


kelompok) untuk menilai kemandirian dan gotong
royong

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan Waktu
(sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning)
Kegiatan 15 Menit 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama.
Pendahuluan 2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
3. Guru melakukan presensi siswa.
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran.
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Permasalahan sehari-hari apa yang dapat dan tidak dapat
dipecahkan dengan perbandingan trigonometri?
Kegiatan Inti 150 Menit 7. Fase 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan).
Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan
Lembar Aktivitas Siswa dan peserta didik diminta untuk
menggunakan perbandingan trigonometri dan teorema
Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan.
8. Fase 2: Problem Statement (Identifikasi Masalah).
Guru memberikan permasalahan (problem statement) untuk
didiskusikan di setiap kelompok. Bagaimana menggunakan
perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras untuk
menyelesaikan permasalahan.
9. Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data).
Peserta didik mengelompokkan cara penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan sesuai dengan informasi yang
di dapat dan guru melakukan pendampingan
10. Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data).
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika
mengalami kesulitan dalam mengelompokan dan menghitung
permasalahan yang ada. Jika diperlukan, Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menggunakan
perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras untuk
menyelesaikan permasalahan.
11. Fase 5: Verification (Pembuktian).
Peserta didik memeriksa kebenaran menggunakan
perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras untuk
menyelesaikan permasalahan.

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

12. Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan).


Peserta didik per kelompok menyampaikan kesimpulan
tentang perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras
untuk menyelesaikan permasalahan.
Kegiatan 15 Menit 1 Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran mengenai
Penutup perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras untuk
menyelesaikan permasalahan.
2 Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
3 Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada
siswa dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,
diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup
Assesment 1. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.
2. Tes formatif pada LKPD
3. Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

ASESSMEN

Teknik dan Bentuk Penilaian

No Jenis Asessmen Bentuk Asessmen Keterangan


.
1. Diagnostik
a. Diagnostik non kognitif Lembar pertanyaan Terlampir
b. Diagnostik kognitif Lembar pertanyaan Terlampir
2. Formatif
a. Penilaian Tugas/Catatan LKPD Terlampir
b. Penilaian Sikap Lembar Pengamatan Sikap Terlampir
c. Penilaian Keterampilan Lembar pengamatan Keterampilan Terlampir
3. Sumatif
a. Ulangan Harian Tertulis (Essai) Bisa dilakukan.
Bisa tidak
b. Akhir Semester Tertulis (Esaai)

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1. Kegiatan remedial :
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas individual
tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

2. Kegiatan pengayaan :
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah dipelajari.

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

REFLEKSI

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk
penilaian tertulis dan lisan untuk guru, dan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan kesan
konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang diterima.

Refleksi Guru

1. Apakah tujuan pembelajaran hari tercapai?


2. Apakah nampak peserta didik belajar secara aktif?
3. Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
4. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
5. Hal-hal apa yang berjalan dengan baik?

Refleksi Siswa

1. Bagaimana pembelajaran matematika hari ini?


2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pejaran ini?
5. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

LAMPIRAN 1

 Asessmen Diagnostik Non Kognitif

Informasi apa saja yang ingin


Pertanyaan kunci yang ingi ditanyakan
di gali
Bagaimana perasaan kalian melihat tayangan yang
terkait dengan pendidikan, drama atau film manca
Kesejahteraan psikologis dan negara?
emosi peserta didi Perasaan apa yang muncul ketika melihat tayangan
yang terkait dengan pendidikan, drama atau film manca
negara?
Pernahkah kalian melihat secara langsung masalah
yang terkait dengan matematika?
Aktivitas peserta didik selama
Apakah orang tua mu memperbolehkan kalian
belajar dirumah
mengikuti kegiatan diluar kegiatan sekolah seperti bela
diri atau yang lainnya
Siapa saja teman yang biasanya kalian ajak untuk
Kondisi keluarga dan Pergaulan mengikuti kegiatan tersebut ?
peserta didik Siapa anggota keluargamu yang selalu mengontrol
aktivitas diluar rumah?
Gaya belajar, karakter serta Mana yang kamu sukai membaca buku, mendengarkan
minat peserta didik cerita, atau menonton tayangan akademik?

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

MATERI PRASYARAT
1. Teorema Phytagoras
Pythagoras berasal dari nama seorang filsuf dan ilmuan matematika yang berasal dari
Yunani Kuno pada masa 570-495 SM di kepulauan Samos. Sebenarnya, Bapak Pythagoras ini
bukan merupakan penemu pertama dari teorema ini. Karena teorema ini sudah digunakan
sejak 1900 – 1600 SM oleh bangsa Mesir, Babilonia, dan Cina Kuno mengenai relasi antar sisi
pada segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku memiliki ciri-ciri salah satu sudut besarnya 90 0

2. Perbandingan/ rasio
Pengertian Perbandingan
Perbandingan dalam matematika dapat disebut juga sebagai rasio. Lalu, apa itu
perbandingan atau rasio?
Perbandingan (rasio) merupakan merupakan salah satu teknik atau cara dalam
membandingkan dua besaran.
Penulisan rasio atau perbandingan dapat dituliskan sebagai a : b atau a/b dengan a dan b
merupakan dua besaran yang memiliki satuan yang sama.
Selanjutnya akan dijelaskan contoh penerapan perbandingan dalam kehidupan sehari-
hari. Perbandingan dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Terdapat banyak penerapan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan skala
pada peta merupakan salah satu penerapan perbandingan.
Misal perbandingan skala 1 : 100 yang artinya 1 cm pada gambar sama dengan 100 cm
jarak sebenarnya.
Kemudian, pada saat kita akan membuat roti biasanya terdapat campuran adonan
tepung terigu dan tepung tapioka. Misalnya perbandingannya adalah 2 : 1, artinya untuk
membuat roti tersebut diperlukan tepung terigu 2 bagian dan tepung tapioca 1 bagian

3. Kesebangunan
Dua segitiga bisa dikatakan sebangun apabila sisi-sisi yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama dan juga sudut-sudut yang bersesuaian atau seletak sama besar.

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU

Trigonometri ini adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari hubungan antara besar
sudut dan panjang sisi segitiga, contohnya seperti sinus, cosinus, dan tangen. Kalau diartikan
secara harfiah, trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigonon yang memiliki arti "tiga
sudut" dan metron, artinya "mengukur".

A. Hubungan sudut dan sisi dari segitiga siku siku (Penamaan Sisi Pada Segitiga Siku – siku)

Berdasarkan letaknya terhadap sudut, sisi-sisi segitiga siku – siku dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu sisi depan, sisi samping, dan sisi miring. Sisi depan adalah sisi yang berada di
hadapan sudut. Sisi samping berada pada samping sudut. Sisi miring letaknya selalu di
hadapan sudut 90o.
Perbandingan dalam segitiga siku-siku disebut dengan perbandingan trigonometri. Ada 3
istilah perbandingan trigonometri yang pokok yaitu sinus, cosinus dan tangen.
 Sinus adalah perbandingan sisi depan dengan sisi miring.
 Cosinus adalah perbandingan sisi samping dengan sisi miring.
 Tangen adalah perbandingan sisi depan dengan sisi samping.

c a

A C
b

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

Contoh Soal

1. Diketahui segitiga siku-siku ABC dengan panjang AB = 12 cm dan BC = 16 cm. Tentukan


panjang sisi miringnya!
Jawab :

AC= √ AB2 +BC 2

AC= √ 122 +162

AC= √144 +256

AC= √ 400

AC=20

2. Suatu segitiga siku-siku memiliki sisi kemiringan sepanjang 13 cm dan alas sepanjang
12 cm. Tentukanlah berapa tinggi dari segitiga siku-siku tersebut.
Jawab :
R
PR= √ QR 2−PQ 2
13 cm
?
AC= √ 132 ±
P 12 cm Q

AC= √169−144

AC= √ 25

AC=5

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

B. Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku untuk sudut lancip menggunakan
konsep kesebangunan

B
Ayo Mengingat Kembali!

Untuk siap mempelajari perbandingan c a


trigonometri, kalian perlu mengingat
teorema pythagoras yang berlaku pada
segitiga siku-siku. Pada segitiga siku-siku
A C
berlaku persamaan seperti pada gambar b
Teorema Pythagoras :

Kalian juga perlu mengingat mengenai rasio (perbandingan).


Apa itu rasio atau nilai perbandingan? Rasio adalah nilai/bilangan yang
menjelaskan keterkaitan antara dua hal. Misalnya diketahui nilai
perbandingan tinggi penggaris dengan pohon adalah 1/100.
Jika tinggi penggaris 3 cm dan tinggi bayangan 6 cm, kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa tinggi pohon adalah 300 cm dan tinggi
bayangan pohon adalah 600 cm

Yang terakhir, kalian juga perlu mengingat konsep kesebangunan segitiga.


Konsep ini juga mempunyai hubungan dekat dengan konsep rasio perbandingan. Dua segitiga
dapat memenuhi syarat kesebangunan jika :
Ketiga sudut pada segitiga sama besarnya atau
Ketiga sisi segitiga sebanding (mempunyai nilai rasio yang sama)
Segitiga ADE dan segitiga ABC adalah dua segitiga yang sebangun.
Segitiga MNO dan segitiga QRS juga merupakan contoh segitiga
sebangun.

N O
D

R S
B C

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

Contoh persoalannya misal seorang siswa ingin mengetahui tinggi tiang bendera
menggunakan konsep kesebangunan dua segitiga. Diketahui tinggi siswi adalah 160 cm
dengan panjang bayangan 40 cm. Sedangkan, panjang bayangan tiang bendera diketahui
120 cm. Berapa tinggi tiang bendera?

Pada segitiga siku-siku ABC, sisi AC merupakan sisi miring yang juga merupakan sisi
terpanjang. Sudut α (alpha) terletak pada sudut A. Maka di hadapan sudu α (alpha), terdapat
sisi BC. Sisi BC dapat dikatakan sebagai sisi depan sudut. Sedangkan di samping sudut α
(alpha), terdapat sisi AB. Dengan demikian, sisi AB dapat dikatakan sebagai sisi samping sudut
A.

Perhatikan tabel di bawah ini :

No. Pengertian Rumus


a. Sinus didefinisikan sebagai perbandingan panjang
sisi di depan sudut dengan sisi miring segitiga.
Untuk memudahkan, gunakan sindemi.
b. Cosinus didefinisikan sebagai perbandingan panjang
sisi di samping sudut dengan sisi miring
segitiga. Untuk memudahkan, gunakan kosami.
c. Tangen didefinisikan sebagai perbandingan panjang
sisi di depan sudut dengan sisi di samping sudut.

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

Untuk memudahkan, gunakan tandesa.


d. Cosec merupakan kebalikan dari
sinus. Cosec didefinisikan sebagai perbandingan
panjang sisi miring segitiga dengan sisi di depan
sudut.
e. Secan merupakan kebalikan dari
cosinus. Secan didefinisikan sebagai perbandingan
panjang sisi miring segitiga dengan sisi di samping
sudut.
f. Cotangen merupakan kebalikan dari tangen.
Cotangen didefinisikan sebagai perbandingan
panjang sisi samping sudut dengan sisi di depan
sudut.

Contoh soal :
Diketahui segitiga siku-siku ABC dengan panjang AB = 12 cm dan BC = 16 cm. Tentukan nilai
perbandingan trigonometri pada segitiga tersebut!

Penyelesaian :
Kita cari terlebih dahulu panjang sisi AC dengan menggunakna teorema pythagoras.

AC= √ AB2 +BC 2

AC= √ 122 +162

AC= √144 +256

AC= √ 400

AC=20

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku


Titik Sulistiawati, S.Pd.

Sehingga, nilai perbandingan trigonometri pada segitiga tersebut adalah :

AB=12 AC =20 BC=16

Maka,
sisi depan BC 16 4
sin a=¿ = = = ¿
sisi miring AC 20 5

sisi samping AB 12 3
cos a=¿ = = = ¿
sisi miring AC 20 5

sisi depan BC 16 4
tan a=¿ = = = ¿
sisi samping AB 12 3

sisi miring AC 20 5
cosec a=¿ = = = ¿
sisi depan BC 16 4

sisi miring AC 20 5
sec a=¿ = = = ¿
sisi samping AB 12 3

sisi samping AB 12 3
cot a=¿ = = = ¿
sisi depan BC 16 4

C. Hubungan antara sinus dan cosinus untuk sudut penyiku


1. Aturan Sinus
Menjelaskan hubungan antara perbandingan panjang sisi yang berhadapan dengan sudut
terhadap sinus sudut pada segitiga.
2. Aturan Cosinus
Aturan Cosinus merupakan aturan yang menjelaskan hubungan antara kuadrat panjang
sisi dengan nilai cosinus dari salah satu sudut pada segitiga.

Modul Ajar : Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – siku

Anda mungkin juga menyukai