Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

KONSEP, KESAMAAN, DAN OPERASI-OPERASI MATRIKS

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar IPK
3.3. Menjelaskan matriks dan kesamaan 3.3.1. Mendefinikan matriks
matriks dengan menggunakan 3.3.2. Menunjukan konsep kesamaan matriks
masalah kontekstual dan melakukan 3.3.3. Memahami operasi-operasi pada
operasi pada matriks yang meliputi matiks
penjumlahan, pengurangan,
perkalian skalar, dan perkalian, serta
transpos.

B. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran matriks ini dengan pendekatan saintifik, motode tanya jawab, diskusi, dan
juga ceramah, diharapkan siswa dapat;
1. Mendefinikan matriks
2. Menunjukan konsep kesamaan matriks
3. Memahami operasi-operasi pada matiks

C. Materi Pembelajaran dan Latihan Soal


1. Pengertian Matriks
Sebagai gambaran awal mengenai materi matriks, mari kita cermati uraian
berikut ini. Diketahui data hasil penjualan tiket penerbangan dari Dobo dengan
tujuan Ambon, Saumlaki dan Tual dari sebuah biro travel selama dua hari berturut-
turut disajikan dalam tabel berikut.
Hari ke
Tujuan
I II
Ambon 12 8
Saumlaki 7 5
Tual 14 15

1
Pada saat membaca tabel di atas, maka hal pertama yang perlu diperhatikan
adalah kota tujuan, kemudian banyaknya tiket yang habis terjual untuk tiap-tiap kota
setiap harinya. Data tersebut, dapat disederhanakan dengan cara menghilangkan
semua keterangan (judul baris dan kolom) pada tabel, dan mengganti tabel dengan

kurung siku atau kurung biasa menjadi seperti berikut: [ ]

Berdasarkan bentuk tersebut, dapat dilihat bahwa data yang terbentuk terdiri
atas bilangan-bilangan yang tersusun dalam baris dan kolom serta berbentuk
segiempat. Jadi dapat disimpulkan matriks adalah susunan bilangan yang diatur
menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi
panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di dalam kurung biasa “( )” atau kurung
siku “ [ ] “.

2. Elemen Matriks
Data penjualan tiket yang telah dinyatakan dalam bentuk matriks memiliki
unsur atau komponen berupa bilangan-bilangan. Komponen pada baris pertama
menunjukkan banyak tiket dari Ambon dengan tujuan Ambon yang terjual setiap
harinya, komponen pada baris kedua menunjukkan banyak tiket dari Ambon dengan
tujuan Saumlaki yang terjual setiap harinya dan komponen pada baris ketiga
menunjukkan banyak tiket dari Dobo dengan tujuan Tual yang terjual setiap harinya.
Sedangkan dilihat dari sisi kolom, komponen pada kolom pertama
menunjukkan banyaknya penjualan tiket dari Dobo dengan tujuan 3 kota pada hari
pertama, komponen pada kolom kedua menunjukkan banyaknya penjualan tiket dari
Dobo dengan tujuan 3 kota pada hari kedua dan komponen pada kolom ketiga
menunjukkan banyaknya penjualan tiket dari Dobo dengan tujuan 3 kota pada hari
ketiga. Komponen berupa bilangan sebagaimana tergambar dalam matriks disebut
sebagai elemen matriks.
Elemen matriks terdiri dari elemen baris dan elemen kolom. Elemen baris
adalah elemen yang mendatar dalam matriks sedangkan elemen kolom adalah
elemen vertikal dalam matriks.

3. Notasi Matriks

2
Sebuah matriks diberi lambang dengan huruf kapital, seperti A, B, C atau
sebagainya. Sedangkan elemen matriks diberi lambang dengan huruf kecil, misalnya
a11 (berarti elemen tersebut terletak pada baris ke-1 dan kolom ke-1), a23 (berarti
elemen tersebut terletak pada baris ke-2 dan kolom ke-3), a34 (berarti elemen
tersebut terletak pada baris ke-3 dan kolom ke-4) atau sebagainya.

4. Ordo Matriks
Ordo matriks adalah ukuran dari suatu matriks berupa bilangan asli yang
menyatakan banyaknya baris dan banyaknya kolom matriks tersebut.

5. Bentuk umum matriks


Suatu matriks A yang memiliki m baris dan n kolom dapat dituliskan sebagai
berikut:

[ ]

 Ordo matriks A adalah m x n dituliskan Am x n


 aij menunjukkan elemen matriks a pada baris ke-i dan kolom ke-j.
 Banyaknya elemen matriks A = hasil kali banyaknya baris dengan banyaknya
kolom.

6. Jenis-jenis Matriks
Berdasarkan ordo atau ukuran matriks dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a. Matriks Kolom
Matriks yang terdiri dari satu kolom saja.

[ ] [ ]

b. Matriks Baris
Matriks yang terdiri dari satu baris saja.
[ ] [ ]
c. Matriks Persegi/ Bujur sangkar
Matriks yang banyak baris dan kolomnya sama.

[ ] [ ]

3
d. Matriks Persegi Panjang
Matriks yang banyak baris dan kolomnya tidak sama.

[ ] [ ]

Latihan 1

1  1 2 4 5
1. Diketahui P  0 3 2 5 3
1 0  1 3 5

Tentukan :
a. Elemen-elemen baris ke-2
b. Elemen-elemen kolom ke-2
c. Elemen-elemen kolom ke-4
d. Elemen baris ke-1 kolom ke-3
e. Elemen baris ke-3 kolom ke-5
f. Ordo p
 2  3 5 1
2. Diketahui X   3  1 4 0
 4 0  2 6

Tentrukan :
a. Ordo X
b. Elemen-elemen baris ke-2
c. x2.3

d. x3.1

e. x3.2

2 4 6
 0  2  5
3. Diketahui A   
 1 5 1 
 
3 2  4
Tentukan letak elemen :
a. –2 b. 5 c. 6 d. 3 e. 0

4
4. Berikut ini termasuk jenis matriks apa ?
1 2
a. A    b. B   1 0 2
0 1 
 3 0 0 4 0 0
c. C   1 3 0 d. D  0 4 0
   
 4 3 3 0 0 4

5. Berikan contoh lain dari matriks:


a. Skalar b. Segitiga bawah
c. Segitiga atas d. Diagonal

7. Kesamaan Dua Matriks


Dua matriks dikatakan sama jika ordo dan elemen-elemen yang seletak sama.
Contoh:
a b   p q
1. A    B 
c d  r s
Jika A = B,
maka: a = p, b = q, c = r, dan d = s
3 1   3 x
2. Tentukan x dan y dari    
8  5 2 y  5
Jawab:
x =1
2y = 8  y =4

8. Transpose Matriks
Transpose (putaran) matriks A yaitu matriks yang diperoleh dari matriks A
dengan menukarkan elemen-elemen pada baris menjadi kolom dan sebaliknya
elemen-elemen pada kolom menjadi baris.
Transpose matriks A dinyatakan dengan AT atau A’.
Contoh:

5
1 2 4
Jika P    maka tentukan PT
7 3 9
Jawab:
1 7 
P = 2 3
T

4 9 

Latihan 2

1. Tentukan x dan y dari :

3 3x   3  9 1 
x 1  4 1 
a.    b.  2  
8  5 2 y  5  0


y  3 0 x 

 4 y  1   4 2 y  x   x  2 y  1 
c.   d.   
 2x 3   x  5 3   x  y   4
2. Tentukan a, b, c dan d dari :
 10 
 5 2a  6 5 2b 2c   a  6
a.   b.  b 
3b 4  6 4  a  2 bd   c 8 
 

 3 a  c 
d  3  ac 3b  4d  1 15
c.  d 
 b d.  
b  1 2  a  2 5   b  3d 2a  c  8 5 

3. Tentukan transposenya dari :

 4 2 1
  1 2 3
a. A    b. B   5 0 3
 4 5 0  1 2 5

 4a 4   c  6b 2a 
4. Tentukan c jika A    , B  dan A  B
T

 2b 3c   4 a  2 2b  14 

9. Operasi-operasi Matriks
a. Penjumlahan matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordonya sama. Yang dijumlahkan yaitu
elemen-elemen yang seletak.

6
a b   p q  a  p b  q 
c d    r s  =  c  r d  s
     
Contoh:
1 2 2 1
1. A=   ,B =  
3 4  2  1
1 2  2 1   1 2 2  1  3 3
Maka A + B =   +   =   =  
3 4  2  1 3  (2) 4  (1) 1 3
 2 0 3 1   5  2
2. Jika A    , B  dan C    , tentukan :
1 3   2 4 4 0 
a) A + B c) B + C e) A+B
b) B + A d) A + (B + C) f) (A + B) + C

Jawab
2 0 3 1 5 1
a) A + B =     = 
1 3 2 4 3 7
3 1  2 0 5 1
b) B + A =     = 
2 4 1 3 3 7
3 1  5  2 8  1
c) B + C =    = 
 2 4   4 0  6 4 
2 0 8  1 10  1
d) A + (B + C) =   +  =  
1 3   6 4  7 7 
2 0 3 1 5 1
e) (A + B) =    = 
1 3 2 4 3 7
5 1 5  2 10  1
f) (A + B)+C =    = 
3 7 4 0   7 7 

Sifat-sifat penjumlahan matriks :


1. A + B = B + A (bersifat komutatif)
2. A + (B + C) = (A + B) + C (bersifat asosiatif)
3. A + O = O + A = A (O matriks identitas dari penjumlahan)
4. A + (-A) = (-A) + A = O (-A matriks invers penjumlahan)

7
b. Pengurangan matriks
Dua matriks dapat dikurangkan jika ordonya sama. Yang dikurangkan elemen-
elemen yang seletak.
a b   p q  a  p b  q 
c d    r s  =  c  r d  s
     
Contoh:
 2  3  4  1
1. Jika A    dan B    , maka tentukan :
 1 4  3  5
a. A – B
b. B – A

Jawab:
 2  3 4  1  2  2
a. A – B =      …
 1 4  3  5  4 9 
4  1  2  3 2 2 
b. B – A =    =  
3  5  1 4  4  9

Sifat-sifat Pengurangan matriks :


1. A – B  B – A (tidak komutatif)
2. A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)

c. Perkalian matriks
 Perkalian matriks dengan bilangan real (Skalar)
Hasil perkalian skalar k dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah
sebuah matriks yang berordo m x n dengan elemen-elemennya adalah hasil
kali skalar k dengan setiap elemen matriks A.
Contoh:
 2  1 1
1. Jika A    maka tentukan: 2A dan  A
3  5 2
Jawab:
 2  1  4  2 
2A = 2
3  5  6  10
   

2
1  1  2  1  1 1/ 2 
 A = .  …
2 2 3  5  3 / 2 5 / 2

 Perkalian matriks dengan matriks


Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks
kiri) sama dengan jumlah baris matriks B (matriks kanan).
Ordo hasil perkalian matriks Amxn dengan Bnxp , misalnya matriks C yang

akan berordo mxp (seperti permainan domino).

Am x n . B n x p = C m x p

Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan menjumlahkan setiap


perkalian elemen pada baris matriks A dengan elemen kolom matriks B dan
hasilnya diletakkan sesuai dengan baris dan kolom pada matriks C (matriks
hasil perkalian).
a b  p r t
Misal : A    dan B    maka :
c d   q s u
a b   p r t  ap  bq ar  bs at  bu 
AB =     =  
c d   q s u  cp  dq cr  ds ct  du 

Contoh:
3 2 5 5 6
1. Diketahui A    , B   , C  7 9 dan D   
1 4 6 7 8 
Terntukan :

a. AB b. AC c. AD
Jawab:
3 2 5 15  12 27
a. AB =        
1 4 6  5  24   29
b. AC tidak dapat dikalikan, karena banyaknya kolom matriks A ≠
banyaknya baris matriks
3 2 5 6 15  14 18  16 29 34
c. AD =      …
1 4 7 8  5  28 6  32  33 38

3
Sifat-sifat perkalian matriks :
1. Umumnya tidak komutatif (AB  BA)
2. Asosiatif : (AB)C = A(BC)
3. Distributif kiri : A(B + C) = AB + AC
4. Distributif kanan : (B + C)A = BA + CA
5. Identitas : IA = AI = A
6. k(AB) = (kA)B

Latihan 3

1. Sederhanakan !
5  3 1  4 6  1 1
a.  3 4  b. 1  2  c.    
 2 0  4    8  9  2 3

0 3  5 3  4  3 5  2 4  2  1 4 
d.    e.    f.   
4  1 1 1 0   2 1 1 3 3 0 2
3 1  5 2  1  1 2  4
 1 0 3 
g.    4  2 h. 4 6  3  4 1  5
 4 2 5 0  3 7 0 2   2 3  3
 

 3  1
2. Diketahui X    . Jika X  X . X dan X  X . X . X maka tentukan :
2 3

 2 4 
a. X 2 b. X 3

 4 2
1 2 0  
3. Jika A    dan B   1 1  maka tentukan :
3 4 2   0 0

a. ( BA)T b. ( AB)T

  1 d   4  5  2  1 2c 1 
4. Tentukan a jika        
 b 3   3 b   4 3   c a  1

Anda mungkin juga menyukai