Anda di halaman 1dari 25

LANDASAN PEMBELAJARAN

1.TEORI BELAJAR
2.MODEL PEMBELAJARAN
3.CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
4.PAIKEM
5.COOPERATIVE LEARNING
TEORI BELAJAR DASAR MODEL
PEMBELAJARAN

TEKNIK/STRATEGI
KEGIATAN KELAS
TEORI BELAJAR

Behaviourism Cognitivism Constructivism

Perubahan tingkah Perubahan Pemaknaan


laku Persepsi dan pengetahuan proses
Pemahaman  hasil konstruksi, interaksi
proses,
Stimulus-respon interaksi
MODEL PEMBELAJARAN
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar
Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran :
 Inquiry Based Learning
 Discovery Learning
 Project Based Learning (Pj BL)
 Problem Based Learning (Pb BL)
Perlu ditambahkan (diluar Permen) yaitu
CTL (Contextual Teaching and Learning ) adalah suatu proses
pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa memahami
makna yang ada pada bahan ajar yang mereka pelajari dengan
menghubungkan pelajaran dalam kontek kehidupan sehari-harinya
Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada
pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat
menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau
materi pembelajarannya.
Model Discovery Learning.
Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan
stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan
materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta
didik mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan
konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat
gambar.
Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk
belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya
Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang
memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui
investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum,
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali
konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi
dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Contectual Teaching and Learning bisa masuk dalam PBL – Problem
based learning
 CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa sehingga mendorong siswa dapat
menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka .
CTL

1.CTL (Contextual Teaching and Learning ) adalah suatu


proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa
memahami makna yang ada pada bahan ajar yang mereka
pelajari dengan menghubungkan pelajaran dalam kontek
kehidupan sehari-harinya dengan kontek kehidupan pribadi,
sosial dan kultural. Untuk mencapai tujuan ini, sistem ini
mencakup 8 komponen: membuat hubungan yang bermakna.,
melahirkan kegiatan yang signifikan, belajar sendiri secara
teratur, kolaborasi, berpikir kritis dan kreatif, mencapai
standar tinggi, dan menggunakan penilain otentik (Johnson,
2003)
2.Contextual Teaching and Learning adalah suatu konsep
mengajar dan belajar yang membantu guru
menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata
pelajarannya dengan situasi nyata yang dapat memotivasi
siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan
terapannya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai
anggota keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
dimana dia hidup (US Department of Education, 2001).

3.Contextual Teaching and Learning adalah pembelajaran


yang situasi dan isinya khusus dan memberi kesempatan
siswa dapat melakukan pemecahan masalah, latihan dan
tugas secara riil dan otentik. (Universitas Negeri Malang)
Mengapa CTL?

 Interaksi belajar
 Motivasi
 Pemahaman
 Hubungan bahan pelajaran dengan dunia
nyata
 Sesuai dengan situasi/kondisi/konteks
 Berpikir kritis
CTL Model pembelajaran yang berbasis
pada permasalahan (dalam hal PAI)
CTL melibatkan 7 komponen utama
dari pembelajaran produktif yang
mengantarkan daya pikir dan daya
serap siswa
CONTRUCTIVISM (KONSTRUKTIVISME)
Pengetahuan siswa dibangun secara bertahapdimana pengetahuan yang diperoleh tidak hanya seperangkat
fakta, konsep, atau kaidah yang siap diambil dan diingat belaka, melainkan siswa harus terlibat aktif dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan tersebut barulah kemudian memberi makna melalui pengalaman yang
nyata.

INQUIRY (MENEMUKAN SENDIRI)


Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diperoleh dengan cara menemukan sendiri. Langkah-
langkah pembelajarannya dimulai dengan merumuskan masalah, mengamati, menganalisis, dan
mengkomunikasikan.

QUESTIONING (BERTANYA)
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai metode guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berfikir siswa.

LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)


Pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh melalui  sharing  antar teman
atau antar kelompok, dan kegiatan ini akan terjadi bila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, Setiap
pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman atau keterampilan yang
berbeda yang perlu dipelajari.

MODELLING (PERMODELAN)
pembelajaran dilakukan dengan menampilkan model yang bisa dilihat, dirasa dan bahkan bisa ditiru oleh siswa.
Model yang disampaikan akan menjadi standar kompetensi yang ingin dicapai.

REFLECTION (REFLEKSI)
Tujuan dari kegiatan refleksi ini adalah untuk melihat sudah sejauh mana pengetahuan yang dibangun
sebelumnya sehingga dapat mengendap di benak siswa. Oleh sebab itu kegiatan refleksi ini harus selalu
dilakukan sebelum guru mengakhiri proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuannya.

AUTHENTIC ASESSMENT (PENILAIAN SEBENARNYA)


proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Kegiatan ini
perlu dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa siswa telah mengalami proses pembelajaran dengan
benar.
Penilaian
Kontruktivis
Otentik

Refleksi Bertanya
CTL

Pemodelan Inkuiri

Komunitas
Belajar
CIRI-CIRI CTL

 Bermakna
 Hubungan kelas dengan dunia nyata
 Berpikir tingkat tinggi, pengembangan
 Kritis, kreatif
 Inkuiri, bertanya
 Komunikasi, kolaborasi
 Penialaian otentik
 Refleksi
 Model
 Masyarakat belajar
LEARNING COMMUNITY-contoh tugas

Temukan  satu “hot spot”


Observasi  pengamatan/identifikasi data/info tentang hot spot
Diskusi  questioning, discussing, sharing Tugas
Hasil  hasil diskusi/pemecahan soal Kelompok
Laporan  sajian laporan (hasil): lisan dan atau tertulis
Display  laporan dapat berupa poster, artikel,
gambar, puisi dll  Hasil kelompok

Catatan:
Kegiatan ini dapat dilaksanakan sebagai kegiatan lintas
kurikulum, misalnya pelajaran IPS dengan bahasa
Indonesia atau pelajaran IPA dengan bahasa Inggris.
Laporan hasil tugas kelompok dapat dinilai oleh dua guru
fokus pada kebenaran isi dan bahasa.
LEARNING COMMUNITY: Outdoor Activity

“NEIGHBOURHOOD WALK” Waktu

Kegiatan Berkelompok
Mencari “hot spot” 15 menit

Observasi
Menggali data/informasi 20 menit
Diskusi

Menyatakan hasil
Melaporkan
25 menit

Gambar Presentasi Laporan Poster Diagram dll.


lisan tertulis

Presentasi/Display 30 menit
PAIKEM

 Pembelajaran yang Aktif Kreatif Efektif


dan Menyenangkan (PAIKEM/Joyful
LEARNING)
 Multi Metode, Multi Media
 Praktek dan Bekerja dalam Tim
 Memanfaatkan Lingkungan Sekitar
 Di Dalam dan di Luar Kelas
 Multiaspek (logika, praktika, etika)
PAIKEM

 P = Pembelajaran
 A = Aktif
 I = Interaktif
 K = Kreatif
 E = Efektif
 M = Menyenangkan
PRINSIP PAIKEM

1. Berpusat pada peserta didik agar


mencapai kompetensi yang diharapkan
2. Pembelajaran terpadu agar kompetensi
yang dirumuskan dalam KD dan SK
tercapai secara utuh.
3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut
pandang adanya keunikan individual
setiap peserta didik
PRINSIP PAIKEM lanjutan

4. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus


menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas
(mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan
yang ditetapkan
5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan
masalah, sehingga peserta didik menjadi
pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapi.
6. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan
multimedia sehingga memberikan pengalaman
belajar beragam bagi peserta didik.
TUJUAN PAIKEM

 Membantu siswa mengembangkan


kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir
kritis dan berpikir kreatif (critical dan
creative thinking)
KOMPONEN UTAMA PAIKEM
KURIKULUM &
PERANGKATNYA

SARANA Standarisasi
PRASARANA mutu pendidikan
1. PAIKEM secara
2. PEMBELAJARAN YANG berkelanjutan
SDM MENGARAH PAS. menghadapi
3. PENILAIAN YANG tuntutan lokal,
BERKELANJUTAN nasional dan
global.

MANAJEMEN
PENDIDIKAN BAGI SISWA

 Apa yang dilihat, didengar, dirasakan,


dialami, setiap detik, setiap hari
sepanjang tahun.
 Semua itu akan mempengaruhi
perkembangan jiwanya dan membentuk
karakter dan sikapnya kelak.
Cooperative learning
(Pembelajaran Kooperatif)

 Positive Interdependence
 Face to face interaction
 Individual Accountability
 Collaborative Skill/Social Skills
 Group Processing
Saling Berinteraksi Saling membantu

Berbagi materi
Semua saling
berbicara

Asyik dengan Saling bertanya/


apa yang menjawab
dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai