Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KONSEP DASAR IPA SD 1

TENTANG

MACAM-MACAM LENSA DAN FUNGSINYA

OLEH

KELOMPOK V:

DEVINA DETRYOZA(18129105)

SYIFA DWI HAYANI(18129039)

ZULFIRA INDRIANI(18129149)

SEKSI: 18 BKT 08

DOSEN PENGAMPU: Dra. ZURYANTI, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hadiahkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Lensa dan Macam-macamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita terhadap apa saja yang termasuk kedalam lensa dan penerapannya dalam
kehidupan.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terjadi kesalahan yang kurang berkenan. Serta kami menerima kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan dan perbaikan ke arah yang lebih baik.

Bukitinggi, 15 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………….i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………….…...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………..……………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………….……..1
C. Tujuan penulisan
…………………………………………………………………………………………....1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian lensa………….……………………………………………………………......2
B. Macam-macam lensa………...…………………………………………………….……...2
C. Bagian penting pada lensa…..………………………………………………………..…...3
D. Contoh-contoh soal……………………….……………………………………………….9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………..……………………………......20
Saran……………………………………………………………………………………………..20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….…21

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lensa telah dikenal orang sejak zaman dahulu. Pada abad pertengahan, orang-orang
yunani dan Arab, sudah mengenal dan menggunakan lensa. Saat ini, lensa juga banyak
digunakan sebagai bagian utama alat-alat seperti kamera, teropong (teleskop), mikroskop,
proyektor, dan kaca mata. Semua alat tersebut sangat penting dan berguna dalam
kehidupan. Oleh karena itu, memahami sifat-sifat pembiasan pada lensa sangat penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lensa?
2. Apa kegunaan lensa?
3. Ada berapa jenis lensa?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lensa
2. Mengetahui apa kegunaan lensa
3. Mengetahui ada berapa jenis lensa

4
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Lensa dan Macam-macam Lensa

A. Pengertian Lensa

Lensa telah dikenal orang sejak zaman dahulu. Pada abad pertengahan, orang-orang
yunani dan Arab, sudah mengenal dan menggunakan lensa. Saat ini, lensa juga banyak
digunakan sebagai bagian utama alat-alat seperti kamera, teropong (teleskop), mikroskop,
proyektor, dan kaca mata. Semua alat tersebut sangat penting dan berguna dalam kehidupan.
Oleh karena itu, memahami sifat-sifat pembiasan pada lensa sangat penting.
Lensa adalah benda bening tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang lengkung atau
satu bidang lengkung dan satu bidang datar.
Permukaan lengkung pada lensa merupakan bagian permukaan bola. Lensa yang demikian
disebut lensa sferis. Permukaan lensa sferis dapat berupa keduanya cembung; keduanya cekung;
atau gabungan cembung dan cekung. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca atau plastik.

B. Macam-Macam Lensa

Berdasarkan bentuknya, lensa sferis terdiri atas dua jenis yaitu lensa cembung dan lensa cekung.

1. Lensa Cembung

Lensa cembung (konveks) atau lensa konvergen adalah lensa yang memiliki ciri-ciri bagian
tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa ini bersifat mengumpulkan berkas sinar
cahaya. Lensa cembung juga disebut dengan lensa positif.

Lensa cembung = lensa konveks = lensa konvergen = lensa positif


Lensa cembung dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lensa dobel cembung/cembung ganda
(bikonveks), lensa cembung-datar (plan-konveks), dan lensa cembung cekung (konveks-konkaf).
Untuk memahami ketiga jenis lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.

5
■ Lensa Bikonveks merupakan lensa yang berbentuk cembung pada kedua permukaannya.

■ Lensa Plan-konveks adalah lensa cembung yang dibatasi oleh satu bidang datar dan satu
bidang cembung.

■ Lensa Konveks-Konkaf merupakan lensa yang dibatasi oleh satu bidang cembung dan satu
bidang cekung.

2. Lensa Cekung

Lensa cekung (konkaf) atau lensa divergen adalah lensa yang memiliki ciri-ciri bagian tengahnya
lebih tipis daripada bagian tepinya. Lensa ini bersifat menyebarkan berkas sinar cahaya. Lensa
cekung disebut juga dengan lensa negatif.

Lensa cekung = lensa konkaf = lensa divergen = lensa negative

Lensa cekung juga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lensa dobel cekung/cekung ganda
(bikonkaf), lensa cekung-datar (plan-konkaf), dan lensa cekung cembung (konkaf-konveks).
Untuk memahami ketiga macam lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.

■ Lensa Bikonkaf merupakan lensa cekung di mana kedua sisi berbentuk cekung.

■ Lensa Plan-konkaf adalah lensa yang dibatasi oleh satu bidang datar dan satu bidang cekung.

■ Lensa Konkaf-Konveks merupakan lensa yang dibatasi oleh satu bidang cekung dan satu
bidang cembung.

6
Bagian-bagian Penting pada Lensa
Untuk memahami bagian-bagian utama pada lensa, baik lensa cembung maupun lensa cekung,
perhatikan skema dan keterangan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Keterangan:

M1 dan
= Titik pusat bidang lengkung lensa
M2
M1 M2 = Sumbu utama lensa
R1 dan R2 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa
O = Pusat optik lensa
F1 dan F2 = Titik api (titik fokus) pertama dan kedua lensa

Titik fokus pertama (F1) lensa adalah:

Suatu titik pada sumbu utama di mana setiap sinar yang datang dari titik tersebut atau seolah-
olah menuju ke titik itu setelah dibiaskan akan sejajar sumbu utama. Lebih singkatnya, titik
fokus pertama F1 suatu lensa adalah titik tempat bertemunya sinar-sinar datang. Agar lebih
jelasnya perhatikan gambar di berikut.

Titik fokus kedua (F2) lensa adalah:


7
Suatu titik pada sumbu utama di mana setiap sinar yang datangnya sejajar sumbu utama setelah
dibiaskan akan menuju ke titik tersebut atau seolah datang dari titik itu. Jadi secara sederhana
yang dimaksud dengan titik fokus kedua F2 sebuah lensa adalah titik tempat bertemunya sinar-
sinar bias. Supaya lebih paham, perhatikan gambar di bawah ini.

Perjanjian pada Lensa

Pada peristiwa pembiasan cahaya pada lensa baik lensa cembung maupun lensa cembung
memiliki beberapa aturan yang harus disepakati bersama agar tidak menghasilkan perspektif
yang berbeda. Aturan-aturan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Semua lukisan dibuat dengan mendatangkan sinar dari arah kiri ke kanan.

2. Jarak benda positif bila letak benda di depan lensa dan negatif apabila letak benda di belakang
lensa.

3. Jarak bayangan positif bila letak bayangan di belakang lensa dan negatif bila letak bayangan di
depan lensa.

4. Sifat bayangan adalah nyata apabila dihasilkan dari perpotongan langsung sinar-sinar bias dan
maya apabila dihasilkan dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias.

Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung dan Cekung Dengan Gambar


Tentunya kalian sudah mengetahui bahwa cahaya memiliki beberapa sifat, di antaranya adalah
dapat dibiaskan. Pembiasan atau refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya
karena melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya (indeks bias).

8
Benda-benda yang dapat membiaskan cahaya adalah benda bening atau tembus cahaya seperti
lensa. Berdasarkan bentuknya secara umum lensa dibedakan menjadi dua macam, yaitu lensa
cekung dan lensa cembung.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung dan lensa cekung pada proses pembiasan cahaya. Untuk itu, silahkan kalian simak
baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham.

Sifat Bayangan yang Dibentuk oleh Lensa Cembung

Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Cahaya yang
jatuh pada permukaan lensa cembung akan mengalami pembiasan. Berkas-berkas sinar datang
akan dibiaskan sehingga berkas-berkas sinar biasnya mengumpul. Oleh karena itu, lensa
cembung disebut juga lensa konvergen.

Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung, kalian harus tahu
bagaimana menggambarkan proses pembentukan bayangannya, yaitu sebagai berikut.

Melukis Pembentukan Bayangan Lensa Cembung

Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa cembung, kita cukup
menggunakan dua dari tiga sinar istimewa lensa cembung. Langkah-langkah yang dapat kalian
gunakan untuk menentukan bayangan pada lensa cembung adalah sebagai berikut.

Langkah #1, gambarkan lensa cembung lengkap dengan bagian-bagiannya, serta sebuah garis,
misalkan garis AB. Garis AB digambar untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB
tidak usah terlalu tinggi atau menyesuaikan dengan ukuran lensa. Kemudian letakkan garis

9
tersebut di depan lensa cembung, misalnya di ruang II (di antara titik fokus dan pusat
kelengkungan lensa).

Langkah #2, gambarkan sinar istimewa ke-1. Terserah kalian mau memilih yang mana. Sebagai
contoh, kita gunakan sinar istimewa yang pertama, yaitu sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan melalui titik fokus belakang lensa (F2). Letakkan pangkal sinar datang di titik B.

Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua sinar istimewa yang
tersisa. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa yang ketiga, yaitu sinar datang melewati pusat
optik lensa (O) akan diteruskan. Letakkan pangkal sinar datang di titik B.

Langkah #4, titik yang merupakan perpotongan antara sinar bias-1 dan sinar bias-2 diberi nama
B’. Titik ini merupakan bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik
dari titik B’ ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari titik
A sehingga A’B’merupakan bayangan dari garis AB.

Sampai di sini, kita sudah berhasil menggambarkan bayangan garis AB. Dari gambar di atas, kita
dapat menentukan sifat bayangan yaitu nyata (karena hasil perpotongan langsung sinar bias),
terbalik dan diperbesar.

Satu hal yang perlu diketahui, bila benda berada di ruang I lensa cembung yaitu di antara titik O
dan F2, maka bayangan benda akan berada di depan lensa dan terbentuk dari perpotongan
perpanjangan sinar bias sehingga bayangan bersifat maya.

Sifat Bayangan Lensa Cembung


Berdasarkan salah satu contoh proses pembentukan bayangan benda pada lensa cembung di atas,
maka maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang
II, pusat kelengkungan dan di ruang III lensa cembung adalah sebagai berikut.

Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan, dan Letak Bayangan pada Lensa Cembung

No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan

1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

10
3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di belakang lensa

4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di belakang lensa

5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di belakang lensa

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa cembung, yaitu sebagai berikut.

□ Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya.
□ Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya.

Sifat Bayangan yang Dibentuk oleh Lensa Cekung

Lensa cekung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri utama
lensa cekung adalah bagian tengah lebih tipis daripada bagian pinggir atau tepi. Berbeda dengan
lensa cembung yang mengumpulkan sinar (konvergen), lensa cekung memiliki sifat
memancarkan/menyebarkan sinar (divergen).

Melukis Pembentukan Bayangan Lensa Cekung

Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa cekung, kita cukup
menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Langkah-langkah yang dapat kalian tempuh
untuk menentukan bayangan pada lensa cekung adalah sebagai berikut.

11
Langkah #1, gambarkan lensa cekung lengkap dengan bagian-bagiannya, serta sebuah garis,
misalkan garis AB. Garis AB digambar untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB
tidak perlu terlalu tinggi atau menyesuaikan saja dengan ukuran lensa. Kemudian letakkan garis
tersebut di depan lensa cekung, misalnya di ruang II (di antara titik fokus dan pusat
kelengkungan lensa).

Langkah #2, gambarkan sinar istimewa ke-1. Kalian bebas mau pilih yang mana. Sebagai
contoh, kita akan menggunakan sinar istimewa yang pertama, yaitu sinar datang sejajar sumbu
utama dibiaskan seolah berasal dari titik fokus depan lensa (F1). Letakkan pangkal sinar datang
di titik B.

Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Pilih dua sinar istimewa yang tersisa. Sebagai
contoh, kita gunakan sinar istimewa yang kedua, yaitu sinar datang menuju seolah menuju titik
fokus belakang lensa (F2) dibiaskan sejajar sumbu utama. Letakkan pangkal sinar datang di titik
B.

Langkah #4, tarik garis perpanjangan sinar bias kedua dalam bentuk garis putus-putus. Titik
yang merupakan perpotongan perpanjangan sinar bias-1 dan sinar bias-2 diberi nama B’. Titik ini
merupakan bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik
B’ ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari titik A
sehingga A’B’ merupakan bayangan dari garis AB.

Sampai di sini, kita sudah berhasil menggambarkan bayangan garis AB. Dari gambar di atas, kita
dapat menentukan sifat bayangan yaitu maya (karena hasil perpotongan perpanjangan sinar bias),

12
tegak dan diperkecil. Ketiga sifat bayangan inilah yang selalu dihasilkan oleh lensa cembung
tidak peduli apakah posisi benda jauh atau dekat terhadap lensa. Letak bayangan juga selalu
sama, yaitu di antara titik pusat optik (O) dan titik fokus depan lensa (F1).

Sifat Bayangan Lensa Cekung

Berdasarkan proses pembentukan bayangan benda pada lensa cekung, dapat disimpulkan bahwa
sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh lensa cekung adalah sebagai berikut.

□ Maya.

□ Tegak.

□ Diperkecil.

□ Terletak di depan lensa, yaitu di antara titik pusat optik (O) dan titik fokus aktif (F1).

□ Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s).

□ Jarak bayangan selalu bernilai negatif (s’ = −).

Contoh Soal

1. Sebuah benda dengan tinggi 3 cm berada pada jarak 10 cm dari lensa cembung yang
mempunyai jarak fokus 6 cm.

a. Gambarkan pembentukan bayangan yang terjadi.

b. Bagaimanakah sifat bayangannya?

13
c. Tentukan tinggi benda.

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 3 cm

s = 10 cm

f = 6 cm

Ditanyakan:

a. Lukisan bayangan

b. Sifat bayangan

c. h’

Jawab:

a. Lukisan pembentukan bayangan

Jarak fokus lensa adalah 6 cm sehingga jari-jari kelengkungan lensa adalah 2 kali jarak fokus,
yaitu:

R = 2 × f = 2 × 6 = 12 cm

Dengan demikian, jarak benda lebih besar dari jarak fokus dan lebih kecil dari jari-jari lensa,
dapat kita tuliskan sebagai berikut.

R>s>f

Jadi, benda terletak di ruang II (di antara F2 dan P2). Lukisan pembentukan bayangan dari benda
tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.

14
b. Sifat bayangan

Berdasarkan gambar pembentukan bayangan di atas, maka sifat bayangan yang terbentuk adalah
nyata, terbalik, dan diperbesar.

c. Tinggi bayangan (h’)

Untuk menentukan tinggi bayangan, kita terlebih dahulu mencari jarak bayangan (s’) dengan
menggunakan rumus berikut.

1/f = 1/s + 1/s’

1/6 = 1/10 + 1/s’

1/s’ = 1/6 – 1/10

1/s’ = 5/30 – 3/30

1/s’ = 2/30

s' = 30/2

s’ = 15 cm

Kemudian, dengan menggunakan rumus perbesaran bayangan, maka tinggi bayangan adalah
sebagai berikut.

h'/h = s’/s

h’ = (s’/s) × h

h’ = (15/10) × 3

h’ = 45/10

15
h’ = 4,5 cm

Jadi, tinggi bayangan benda adalah 4,5 cm.

2. Sebuah benda setinggi 1 cm berada di depan lensa cekung dengan fokus 2 cm. Jika jarak
benda 6 cm maka tentukanlah:

a. Jarak bayangan

b. Perbesaran bayangan

c. Tinggi bayangan

d. Sifat bayangan

Penyelesaian:

Diketahui:

s = 6 cm

h = 1 cm

f = −2 cm

Ditanyakan: s’, M, h’ dan sifat bayangan.

Jawab:

a. Jarak bayangan

Jarak bayangan (s’) ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.

1/f = 1/s + 1/s’

1/−2 = 1/4 + 1/s’

1/s’ = (1/−2) − 1/6

1/s’ = (−3/6) − 1/6

1/s’ = −4/6

16
s' = 6/−4

s’ = −1,5 cm

Jadi, jarak bayangannya adalah 1,5 cm di depan lensa.

b. Perbesaran bayangan

M = |s’/s|

M = |−1,5 /4|

M = 1 /2,67

M = 1/3 (pembulatan ke atas)

Jadi, bayangan mengalami perbesaran 1/3 kali ukuran benda (dipekecil).

c. Tinggi bayangan

M = |h’/h|

1/3 = h’/1

h' = 1/3 cm = 0,3 cm.

Jadi, tinggi bayangannya adalah 0,3 cm.

d. Sifat bayangan

□ Karena s’ bernilai negatif (−) maka bayangan bersifat maya dan tegak.

□ Karena M = 1/3 (lebih kecil dari 1) maka bayangan lebih kecil.

Dengan demikian sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil.

17
3. Sebuah benda setinggi 1 cm diletakkan di depan lensa cembung pada jarak 3 cm. Jika fokus
lensa adalah 2 cm, tentukanlah sifat bayangan yang terbentuk.

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 1 cm

f = 2 cm

s = 3 cm

Ditanyakan: sifat bayangan

Jawab:

Cara Pertama: Metode Menghapal

Dari data di soal, benda berada 3 cm di depan lensa. Sementara itu, jarak fokus lensa (f) adalah 2
cm sehingga jari-jari kelengkungan lensa adalah:

R = 2f

R = 2 × 2 cm = 4 cm

Karena jarak benda lebih kecil daripada jari-jari kelengkungan lensa dan lebih besar daripada
jarak fokus lensa atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.

R>s>f

Maka benda berada di antara titik fokus dan jari-jari lensa atau di ruang II. Dengan melihat tabel
sifat bayangan, maka kita peroleh sifat bayangan benda adalah nyata, terbalik dan diperbesar.

Cara Kedua: Metode Perhitungan (Rumus)

Untuk mengetahui sifat bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan metode perhitungan,
maka kita tentukan dahulu jarak bayangan (s’) dan perbesaran bayangan (M).

18
■ Jarak bayangan

1/f = 1/s + 1/s’

1/2 = 1/3 + 1/s’

1/2 – 1/3 = 1/s’

3/6 – 2/6 = 1/s’

1/6 = 1/s’

s' = 6 cm

■ Perbesaran Bayangan

M = |s’/s|

M = |6/3|

M=2

■ Sifat bayangan

1) karena s' bernilai positif (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik.

2) karena M > 1 maka bayangan diperbesar.

Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar.

4. Sebuah benda setinggi 1 cm berada di depan lensa cekung dengan fokus 2 cm. Jika jarak
benda 4 cm maka tentukanlah jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan dan sifat
bayangan.

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 1 cm

19
s = 4 cm

f = −2 cm

Ditanyakan: s’, M, h’, dan sifat bayangan.

Jawab:

■ Jarak bayangan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

1
/f = 1/s + 1/s’

1
/−2 = 1/4 + 1/s’

1
/s’ = 1/−2 − 1/4

1
/s’ = −2/4 − 1/4

1
/s’ = −3/4

s' = 4/−3

s' = −1,3 cm

Jadi, jarak bayangan adalah 1,3 cm di depan lensa.

■ Perbesaran bayangan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

M = |s’/s|

M = |−1,3/4|

M = 0,3 = 1/3

Jadi, bayangan benda mengalami perbesaran 1/3x (bayangan benda lebih kecil).

20
■ Tinggi bayangan dapat dicari dengan menggunakan rumus perbesaran bayangan, yaitu sebagai
berikut.

M = h’/h

1
/3 = h’/1

h' = 1/3 × 1

h' = 0,3 cm

Jadi, tinggi bayangan benda adalah 0,3 cm.

■ Dari hasil perhitungan s’ dan M maka sifat bayangan ditentukan dengan cara berikut:

1. Karena s’ bernilai negatif (−) maka bayangan bersifat maya dan tegak

2. Karena M = 1/3 < 1, maka bayangan diperkecil.

Jadi, sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa cekung adalah maya tegak dan diperkecil.
Sebenarnya, sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung selalu sama jadi kita tidak perlu
menggunakan perhitungan ataupun melukis pembentukan bayangan dalam menentukan sifat
bayangan pada lensa cekung.

5. Sebuah benda terletak 10 cm di depan lensa cembung. Bila fokus lensa 15 cm, berapa jarak
bayangan ke lensa?

Penyelesaian:

Diketahui:

s = 10 cm

f = 15 cm

Ditanyakan: s’

Jawab:

21
1/f = 1/s + 1/s’

1/s’ = 1/f – 1/s

1/s’ = 1/15 – 1/10

1/s’ = 2/30 – 3/30

1/s’ = –1/30

s’ = 30/–1

s’ = –30

Jadi, jarak bayangan ke lensa adalah 30 cm. Tanda negatif (–) menunjukkan bayangan maya.

6. Sebuah lensa cekung mempunyai fokus 20 cm. Tentukan kekuatan lensanya!

Penyelesaian:

Diketahui:

f = −20 cm = −0,2 m

Ditanyakan: P

Jawab:

P =1/f

P = 1/−0,2

P = −5 dioptri

Jadi, kekuatan lensa cekung tersebut adalah −5 dioptri.

7. Sebuah benda dengan tinggi 3 cm terletak 12 cm di depan lensa cembung yang memiliki jarak
fokus 8 cm. Hitunglah tinggi bayangan!

22
Penyelesaian:

Diketahui:

h = 3 cm

s = 12 cm

f = 8 cm

Ditanyakan: h’

Jawab:

Untuk menentukan tinggi bayangan, elemen-elemen yang harus kita ketahui terlebih dahulu
adalah jarak bayangan (s’) dan perbesaran bayangan (M).

■ Jarak bayangan

1/f = 1/s + 1/s’

1/s’ = 1/f – 1/s

1/s’ = 1/8 – 1/12

1/s’ = 3/24 – 2/24

1/s’ = 1/24

s’ = 24/1

s’ = 24 cm

■ Perbesaran bayangan

M = |s’/s|

M = |24/12|

M=2

Dari dua perhitungan di atas, kita peroleh s’ = 24 cm dan M = 2. Sehingga, tinggi bayangan
dapat kita tentukan dengan cara berikut.

23
M = |h’/h|

2 = h’/3

h' = 2 × 3 = 6

Dengan demikian, tinggi bayangannya adalah 6 cm.

8. Jika sebuah lensa bikonkaf memiliki kekuatan lensa 1,5 dioptri, berapakah jarak fokus lensa
tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:

Lensa = bikonkaf (cekung)

P = −1,5 dioptri

Ditanyakan: f

Jawab:

P =1/f

f = 1/P

f = 1/−1,5

f = −0,67

Jadi, lensa tersebut memiliki jarak titik fokus lensa 0,67 m = 67 cm.

9. Sebuah benda diletakkan di ruang antara F2 dan P2. Di manakah letak bayangannya? Sebutkan
sifat-sifatnya!

Jawab:

Ruang benda berada di antara F2 dan P2 berarti ruang II (depan lensa). Agar jumlah ruang benda
dan ruang bayangan sama dengan 5, berarti bayangan ada di ruang (III). Oleh karena ruang
bayangan lebih besar dari ruang benda, maka bayangan bersifat diperbesar. Coba kalian

24
perhatikan lagi gambar bagian-bagian lensa cembung. Ruang (III) adalah ruang tempat bayangan
yang terletak di belakang lensa. Oleh karena bayangan berada di belakang lensa, maka sifat
bayangan adalah nyata dan terbalik. Jadi sifat bayangan yang dihasilkan
adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.

10. Berapakah kekuatan lensa sebuah lensa bikonveks dengan jarak titik fokus 10 cm?

Penyelesaian:

Lensa = bikonveks (berarti lensa cembung, sehingga f dan P bernilai positif)

f = 10 cm = 0,1 m

Ditanyakan: P

Jawab:

P = 1/f

P = 1/0,1 = 10

Jadi, lensa tersebut memiliki kekuatan 10 dioptri

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Lensa
Lensa telah dikenal orang sejak zaman dahulu. Pada abad pertengahan, orang-orang
yunani dan Arab, sudah mengenal dan menggunakan lensa. Saat ini, lensa juga banyak
digunakan sebagai bagian utama alat-alat seperti kamera, teropong (teleskop), mikroskop,
proyektor, dan kaca mata. Semua alat tersebut sangat penting dan berguna dalam kehidupan.
Oleh karena itu, memahami sifat-sifat pembiasan pada lensa sangat penting.
Lensa adalah benda bening tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang lengkung atau
satu bidang lengkung dan satu bidang datar.

25
Permukaan lengkung pada lensa merupakan bagian permukaan bola. Lensa yang demikian
disebut lensa sferis. Permukaan lensa sferis dapat berupa keduanya cembung; keduanya cekung;
atau gabungan cembung dan cekung. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca atau plastik.
Macam-Macam Lensa
1. Lensa cembung
2. Lensa cekung

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya kami akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.fisikabc.com/2018/04/contoh-soal-dan-jawaban-lensa-cembung-dan-cekung.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/pengertian-lensa-jenis-lensa-dan.html
https://www.fisikabc.com/2017/11/lensa.html

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai