I. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh factor geometric terhadap ukuran gambaran.
II. LandasanTeori
A. Pembentukan Gambar Radiografi
Salah satu dari faktor penting sinar-x adalah bahwa sinar-x dapat
menembus bahan. Tetapi hanya yang benar-benar sinar-x saja yang mampu
menembus objek yang dikenainya dan sebagian yang lain akan diserap.
Sinar-x yang menembus itulah yang mampu membentuk gambaran atau
bayangan. Besarnya penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung tiga
faktor:
1. Panjang gelombang sinar-X.
2. Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-X.
3. Ketebalan dan kerapatan objek.
Setelah sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus
obyek yang akan difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot,
lemak, dan jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi
hitam. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat
menahan seluruh atau sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau sedikit
sinar x yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian yang sulit
ditembus sinar x mengalami ateonasi yaitu berkurangnya energi yang
menembus sinar x, yang tergantung pada nomor atom, jenis obyek, dan
ketebalan. Adapun bagian tubuh yang mudah ditembus sinar x disebut Radiolucen
yang menyebabkan warna hitam pada film. Sedangkan bagian yang
sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque sehingga film berwarna putih.
Telah diketahui bahwa panjang gelombang yang besar yang dihasilkan oleh
kV rendah akan mengakibatkan sinar-x nya mudah diserap. Semakin pendek
panjang gelombang sinar-x (yang dihasilkan oleh kV yang lebih tinggi) akan
membuat sinar-x mudah untuk menembus bahan.
Bagaimana susunan objek ketika terjadi penyerapan sinar-x? Hal ini
tergantung dari nomor atom unsur tersebut. Sebagai contoh satu lempeng aluminium yang
mempunyai nomor atom lebih rendah dibanding tembaga,
mempunyai jumlah daya serap lebih rendah terhadap sinar-x dibanding satu
lempeng tembaga pada berat dan daerah yang sama. Timah hitam (nomor
atomnya lebih besar) adalah penyerap terbaik sinar-x. Karena alasan inilah ia
digunakan pada wadah tabung yang juga bertujuan untuk proteksi, contoh
yang lainnya adalah dinding ruangan sinar-x dan pada sarung tangan khusus
serta apron yang digunakan selama proses fluoroskopi.
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah
sederhana yaitu unsur yang mempunyai lempengan yang tebal dapat
menyerap radiasi lebih banyak dibanding lempengan yang tipis pada satu
unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga
mempunyai kesamaan efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih
banyak dibanding 2,5 cm es karena berat timbangan es akan berkurang 2,5
cm per kubik dibanding air.
Mengingat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal
yang harus dipahami bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang
kompleks yang tidak hanya mempunyai perbedaan pada tingkat kepadatan
saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk. Hal ini
menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang
lebih banyak menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih
banyak menyerap dibanding udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur
organ yang sakit akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x dibanding dengan
penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur pasien juga
mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang
sudah kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x
dibanding tulang-tulang di usia yang lebih muda.
Hubungan diantara intensitas sinar-x pada daerah yang berbeda
gambarannya didefinisikan sebagai kontras subjek. Kontras subjek
tergantung pada sifat subjek, kualitas radiasi yang digunakan, intensitas dan
penyebaran radiasi hambur, tetapi tidak tergantung terhadap waktu, mA,
jarak dan jenis film yang digunakan.