PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Untuk mengetahui paparan radiasi pada lingkungan sekitar ruangan instalasi unit
Radiologi.
Dinding ruang radiasi untuk kebutuhan klinis pesawat sinar-X dapat terdiri
dari dinding primer dan dinding sekunder atau pun hanya dinding primer atau
sekunder saja. Dinding primer digunakan untuk penahan radiasi primer atau berkas
guna yang keluar dari tabung sinar-X. Dinding sekunder digunakan untuk penahan
radiasi sekunder yang berasal dari radiasi hambur pasien atau benda lain dan radiasi
bocor dari tabung sinar-X.
Ruang radiasi harus didisain oleh tenaga ahli (qualified expert) untuk
memberi jaminan pemenuhan tingkat proteksi yang dipersyaratkan. Tenaga ahli dan
petugas proteksi radiasi harus dilibatkan selama tahap perencanaan awal termasuk
dalam pemilihan lokasi fasilitas dan jenis konstruksi bangunan. Tenaga ahli harus
memberikan semua informasi yang terkait dengan peralatan yang akan digunakan,
jenis konstruksi bangunan, dan faktor okupansi.
METODE PRAKTIKUM
1. Alat Surveymeter
2. Penggaris
3. Apron
HASIL PERCOBAAN
3.2 Pembahasan
Pengukuran dosis radiasi dilakukan pada tiga titik di sekitar ruangan, yaitu
30 cm dari pintu ruang pemeriksaan, 30 cm dari kaca ruang pemeriksaan, dan 30
cm dari diding (ruang samping pemeriksaan). Pengukuran dosis radiasi dilakukan
dengan menggunakn faktor eksposi yang digunakan untuk pemeriksaan foto
Abdomen, yaitu 90kV dan 12,5 mAs. Hasil pengukuran dosis radiasi digunakan
untuk menentukan efektivitas perisai radiasi. Pada percobaan yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa paparan radiasi nya nol. Hal ini menunjukkan bahwa
ruangan radiologi tersebut telah memenuhi kriteria yang semestinya. Perisai radiasi
Ruangan Radiologi tersebut termasuk perisai yang baik, mampu menahan radiasi
saat dilakukan penyinaran.
Daftar Pustaka