Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN HVL (HALF VALUE LAYER)

PESAWAT RADIOLOGI DIAGNOSTIK


BADRIYAH NUR LAILI
(180210102121
01
PENGERTIAN
HVL (HALF VALUE LAYER)
Pengertian HVL
Jeffrey (2006) mengatakan bahwa Half Value Layer (HVL) atau tebal paroh
bahan yaitu ukuran seberapa besar daya tembus sinar-X yang menembus bahan
hingga intensitasnya tinggal separoh dari mula-mula. Semakin besar nilai HVL
semakin besar daya tembusnya, dan sebaliknya.
Nilai tebal paruh (HVL) adalah ketebalan bahan yang dibutuhkan untuk
mengurangi intensitas sinar-X menjadi setengah dari intensitas semula.
Keuntungan dari penggunaan HVL adalah meningkatnya energi efektif sinar-X
dan secara tidak langsung meningkatkan kinerja pesawat sinar-X. Apabila energi
efektif pada berkas sinar-X meningkat karena adanya peningkatan energi efektif
akibat penambahan filter, maka daya tembus sinar-X juga meningkat, (Sprawals,
1995).
Pengertian HVL
HVL adalah ketebalan filter yang mampu mengurangi paparan sampai setengah
dari nilai awalnya. Semakin besar nilai HVL, maka daya tembus sinar-X akan
semakin besar, demikian pula sebaliknya, (Bushberg, dkk, 2002).

Kurva intensitas radiasi melalui bahan


02
KETENTUAN NILAI
HVL (HALF VALUE LAYER)
Ketentuan Nilai HVL
Nilai HVL ini biasanya ditentukan nilai minimalnya oleh suatu badan
regulator dan harus dicek secara berkala. Di Indonesia telah dikeluarkan
keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1250, tahun 2009
tentang Pedoman Kendali Mutu (Quality Control) Peralatan
Radiodiagnostik. Salah satu parameter yang ditentukan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan adalah nilai HVL.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan dijelaskan bahwa pada


tegangan 80 kVp, nilai HVL ≥ 2,3 mmAl, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesi, 2009) Nilai yang sama juga dinyatakan dalam Peraturan Kepala
BAPETEN No. 9 Tahun 2011.
Ketentuan Nilai HVL
Nilai HVL biasanya meningkat dengan kenaikan tegangan tabung sinar-X. Nilai
HVL tidak boleh lebih rendah dari yang dinyatakan oleh regulator. Nilai HVL yang
terlalu rendah, menyebabkan sinar-X tidak menembus tubuh sehingga tidak
berguna pada pencitraan, tetapi memberikan dosis yang besar pada tubuh.

Nilai HVL bergantung pada nilai tegangan tabung dan jenis filter yang
digunakan (Papp, 2006). Semakin tinggi tegangan tabung, semakin besar
energi sinar-X dan dibutuhkan filter yang lebih tebal agar intensit as sinar-
X menjadi setengahnya.
03
PENGUKURAN NILAI
HVL (HALF VALUE LAYER)
Pengukuran Nilai HVL
Nilai HVL harus diukur sevalid mungkin. Terdapat banyak metode untuk
menentukan nilai HVL ini. Metode paling umum adalah digunakan beberapa
lempeng Al sehingga menghasilkan ketebalan yang variatif, kemudian
ditembakkan sinar-X. Dari variasi ketebalan Al, dapat diketahui ketebalan yang
menghasilkan dosis separoh jika dibanding tidak menggunakan filter sama sekali.
Atau jika tidak didapatkan nilai dosis separoh, HVL dapat ditentukan dengan
rumus interpolasi.

Nilai tebal paruh (HVL) suatu bahan dapat dihitung dari koefisien serap linier (μ) 
nya dengan persamaan berikut :

= Sehingga 𝐻𝑉𝐿 =
Alasan Menggunakan
Alumunium
Dengan demikian, persyaratan
HVL secara khusus setara
dengan beberapa milimeter
Al. Karena Al beragam
Hal tersebut karena sifat Al
yang ringan (nomor atom kemurniannya, maka standar
rendah), mudah dibuat, dan internasional menetapkan
mempunyai sifat absorbsi jenis Al dengan jenis alloy
yang sesuai untuk energi 110 dan kemurnian tinggi di
sinar-X diagnostik, (Meredith, atas 99%, (Radiation Safety
1972). Act 1975).
Pengukuran Nilai HVL
●  
● Anthony (1993) mengatakan bahwa koefisien serap linier ( adalah fraksi
terkecil dari intensitas berkas foton yang hilang pada setiap satuan ketebalan
material yang dilaluinya, dalam hal ini cm. Perry (1987) menambahkan
bahwa besar ditentukan oleh besar penampang lintang setiap proses
interaksi yang terjadi yang ditunjukkan persamaan :

● dengan adalah penampang lintang efek fotolistrik, sedangkan adalah


penampang lintang hamburan Compton.
●  
Pengukuran Nilai HVL
Untuk pesawat sinar-x bertegangan di bawah 120 kVp, seperti yang digunakan
dalam radiodiagnostik, digunakan material AIumunium (AI) sebagai
filter/atenuator dalam menentukan HVL. Berikut gambar memperlihatkan grafik
hubungan dan HVL dengan energi foton dari data literatur (Strom dan Israel,
1957). Graftk inilah yang akan dipergunakan untuk menentukan energi efektif
berkas sinar -x.
Pengukuran Nilai HVL
● HVL berhubungan dengan atenuasi, dimana atenuasi merupakan
melemahnya suatu sinyal yang disebabkan oleh adanya jarak yang semakin
jauh. Adapun rumus atenuasi dapat ditulis menjadi :
● I = Io (1/2)x/HVL
● Dimana :
● I = intensitas yang diteruskan
● Io = intensitas awal
● X = ketebalan
04
LATIHAN SOAL
SOAL 1
●Suatu bahan memiliki HVL 8 cm. Jika I = I₀ (½)(4/8)
tebal suatu bahan tersebut 4 cm, I = I₀ (½)(½)
maka intensitas sinar radioaktif yang I = I₀ (½√2) = 0,707 I₀

diserap oleh bahan sebesar?


Intensitas awal I₀ Intensitas sinar radioaktif yang diserap
HVL= 8 cm I' = I₀ - I
x = 4 cm I' = I₀ - 0,707 I₀
I' =.....? (intensitas serap) I' = 0,293 I₀
Jawab :
Intensitas sinar radioaktif yang Intensitas sinar radioaktif yang diserap
diteruskan
oleh bahan 0,293 kali intensitas semua
I = I₀ (½)(x/HVL) atau 29%.
SOAL 2
Suatu bahan memiliki hvl 2 mm. Jawab :
Agar intensitas radiasi sinar x yang I = Io x (½)(x / HVL)
diserap oleh bahan tersebut sebesar ¼ Io = Io x (½)(x / HVL)
75% dari semula, ketebalan bahan ¼ = (½)(x / 2)
yang diperlukan adalah? (½)² = (½)(x / 2)
HVL = 2 mm 2 =x/2
I = (1% - 75%) Io = 25% Io = ¼ Io x = 4 mm
(intensitas diteruskan)
x = ......?
Terima

Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai