NIM : 1810505022
KELOMPOK: A2
2020
DETEKTOR SEMIKONDUKTOR
Detektor semikonduktor terbuat dari silikon dan germanium. Detektor ini lebih
effisien karena terbuat dari zat padat dan memiliki resolusi lebih baik daripada sintilasi. Pada
detektor ini, energi radiasi diubah menjadi energi listrik.
Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor diserap oleh bahan sehingga
beberapa elektronnya berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Bila diantara kedua ujung
bahan semikonduktor tersebut terdapat beda potensial maka akan terjadi aliran arus listrik.
Detektor ini terbagi menjadi tipe N yang dihubungkan ke kutub negatif dari tegangan
listrik dan tipe P yang dihubungkan ke kutub positif dari tegangan listrik. Hal ini
menyebabkan pembawa muatan akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan sehingga
terbentuk lapisan kosong muatan pada sambungannya sehingga tidak ada aliran listrik.
Ketika radiasi memasuki daerah tersebut maka akan terbentuk ion-ion baru, elektron
dan hole, yang akan bergerak ke kutub-kutub positif dan negatif. Tambahan hole dan elektron
ini yang kemudian menyebabkan terbentuknya pulsa atau arus listrik.
KELEBIHAN
2. Memiliki resolusi energi yang lebih baik untuk seluruh jenis radiasi;
4. Fast timing characteristic yang memungkinkannya dapat mengukur laju cacah yang tinggi;
5. Memiliki volume detektor efektif yang daoat diatur sesuai dengan jenis radiasi yang
diukurnya.
KELEMAHAN
1. Detektor semikonduktor berperan sebagai pendeteksi pancaran dan energi partikel radiasi,
biasanya digunakan pada dosimetri
2. Detektor semikonduktor ini sangat membantu dalam bidang kesehatan dan industri,
khususnya yang berkaitan dengan radiasi
Daftar pustaka
Sudiono, SST. Buku Pedoman Mata Kuliah Alat Deteksi dan Pengukuran Radiasi. STTN-
BATAN
https://curiwhale.id/detektor-radiasi/