Anda di halaman 1dari 12

BONE MINERAL

DENSITOMETER
Nama: Rahma Oktavia Nurul Aisyah
NIM: 1810505022
Kelompok: A2
BONE MINERAL DENSITOMETER
Bone mineral density
Bone mineral density merupakan jumlah mineral tulang dalam suatu jaringan tulang.
Pengukuran Bone mineral density digunakan sebagai indikator mengukur massa tulang yang mengalami
osteoporosis dan beresiko fraktur menggunakan alat densitometer.

Bone mineral densitometer


Bone mineral densitometer disebut juga Pemeriksaan dual energy X-Ray
Absorpitometry (DEXA) Dengan memperkirakan jumlah konten mineral tulang di
daerah tertentu dari tubuh. Prinsip kerja pemeriksaan DEXA Yaitu dengan
mengukur jumlah x-sinar yang diserap oleh tulang .
Macam macam Densitometer
1. SPA (Single Photon Absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan.
2.SXA (Singel Energy x-ray absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan atau tumit.
3. Ultrasound untuk mengukur densitas tulang tumit, digunakan untuk skrining
4.QCT (Quantitative Computed Tomography) untuk mengukur tulang belakang dan pinggang.
5. DEXA untuk mengukur tulang belakang, pinggul, atau seluruh tubuh.
6.PDXA (Peripheral Dual Energy x-ray Absorptiometry) untuk mengukur
Pergelangan tangan, tumit atau jari.
7. RA (Radiographic Absorptiometry) menggunakan sinar x pada tangan atau
Sepotong metal kecil untuk menghitung kepadatan tulang.
8. DPA (Dual Photo Absorptiometry) untuk mengukur tulang belakang pinggangatau seluruh tubuh.
Teknik pengukuran
Cara kerja Bone densitometer
Densitometer (lunar) menggunakan teknologi DXA (dual-energi x-ray absorptiometry).
Pemeriksaan ini merupakan gold standard diagnosa osteoporosis.
Densitometer usg pemeriksaan ini lebih tepat disebut sebagai screening awal penyakit
osteoporosis hasilnya hanya ditandai dengan nilai T dimana nilai lebih -1 berarti kepadatan tulang
masih baik, nilai antara -1 dan -2,5 berarti osteopenia (penipisan tulang), nilai kurang dari 2,5
berarti osteoporosis (keroposan tulang)
Pemeriksaan laboratorium untuk osteocalcin dan dioksipiridinolin, CTx. Proses pengeroposan
tulang dapat diketahui dengan memeriksakan penanda biokimia CTx (C-telopeptide).merupakan
hasil penguraian kolagen tulang yang di lepaskan kealam sirkulasi darah sehingga spesifik dalam
menilai kecepatan proses pengeroposan tulang.
DEXA
Hasil pemeriksaan
Nilai T digunakan untuk memperkirakan risiko Anda
mengembangkan fraktur.
• Normal: T-score yang berada di atas-1
• Osteopenic: T-score adalah antara -1 dan -2,5 (kepadatan tulang
yang rendah)
• Osteoporosis: T-skor di bawah -2,5
Z skor - Jumlah ini mencerminkan jumlah tulang Anda dibandingkan dengan
orang lain dalam kelompok usia dan jenis kelamin yang sama.
KEUNGGULAN BONE MINERAL DENSITOMETER

keunggulan antara lain:


• akurasi dan presisi hasil yang lebih baik
• resolusi hasil yang tinggi
• waktu yang singkat
• paparan radiasi yang rendah
Persiapan pasien

1. Lakukan perjanjian dengan petugas radiologi sebelum melakukan pemeriksaan.


2. Pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus
3. BMD boleh dilaksanakan 3 hari setelah melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir ( Nuclear
bone scan ) dan 1 minggu setelah pemeriksaan dengan barium sulfat.
4. Pasien dianjurkan untuk ganti baju khusus yang telah disediakan oleh petugas.
5. Pasien dianjurkan melepas benda yang mengandung unsur logam agar tidak mengganggu
hasil pemeriksaan ( bra, sabuk, peniti, jam tangan, gelang dll )
6. Petugas akan memposisikan tubuh sesuai pemeriksaan yang akan dilaksanakan.
7. Scanner akan bergerak dari kepala menuju kaki, dan kembali ke arah kepala, pasien rileks dan
diusahakan tidak ada pergerakan selama pemeriksaan.
8. Hasil berupa grafik dan penjelasan dokter.
Interpretasi Bone Mineral Densitometer
• Memastikan identitas paisen
• Menilai kelayakan laporan BMD
• Menilai segmen yang mana perlu dibaca
• Z-Score juga perlu dilihat
• T-Score juga perlu dilihat
Kualifikasi radiografer
1. Bertanggung jawab pada keamanan dan kenyamanan pasien,
menyiapkan posisi pasien dan menempatkan wilayah pengukuran bone
densitometry, memonitor pasien selama pemeriksaan di bawah pengawasan
dokter.
2. Sertifikasi resmi dari penggunaan alat absorptiometry, meliputi semua
Alat terutama mengenai prosedur quality assurance (QA).
3. Dapat mengoperasikan secara manual.
4. Lisensi atau sertifikasi dari American Registry of Radiologic
Technologists (ARRT) atau Nuclear Medicine Technology Certification
Board (NMTCB)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai