Alat Bone Densitometri digunakan untuk mengukur massa tulang
1 terutama bagi mereka yang rentan terhadap fraktur (patah). Pemeriksaan ini bermanfaat dalam mengindentifikasi penurunan masa tulang seseorang sehingga meminimalkan resiko fraktur, mencegah terjadinya fraktur di masa 2 yang akan datang dan dapat memonitor terapi untuk menjaga massa tulang. Densitometer umumnya digunakan untuk mendiagnosis kepadat an tulang yang rawan keropos (osteoporosis) dengan mengukur kepadatan 3 mineral tulang. Sistem kerja alat ini ada yang dapat mengukur lumbal, pangk al paha, lengan bawah ataupun tulang tumit saja. Densitometer dapat diguna kan sebagai deteksi dini adanya patah tulang. 4 Macam-Macam Densitometer • SPA (Single Photon Absorptiometry) untuk mengukur pergelangn tangan. • SXA (Singel Energy x-ray absorptiometry) untuk mengukur pergelangan 1tangan atau tumit. •Ultrasound untuk mengukur densitas tulang tumit, digunakan untuk skrining •QCT (Quantitative Computed Tomography) untuk mengukur belakang dan 2 pinggang. •DEXA untuk mengukur tulang belakang, pinggul, atau seluruh tubuh. •PDXA (Peripheral Dual Energy x-ray Absorptiometry) untuk mengukur perglangan tangan, tumit atau jari. •RA (Radiographic Absorptiometry) menggunakan sinar x pada tangan atau sepotong metal kecil untuk menghitung kepadatan tulang. •DPA (Dual Photo Absorptiometry) untuk mengukur tulang belakang, pinggang atau seluruh tubuh. Keunggulan Densitometer
Bone densitometri sendiri ditetapkan oleh WHO (World Helath Organization)
1 sebagai Golden Standard dalam pemeriksaan massa tulang karena memiliki keunggulan antara lain:
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis