FRAKTUR METATARSAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
Fraktur Metatarsal
A. Definisi
Fraktur atau patah tulang terjadi ketika tulang patah, sehingga posisi atau
bentuknya berubah. Patahnya tulang terjadi ketika tulang mengalami benturan atau menerima
tekanan yang besar, lebih besar daripada kekuatan tulang.
Metatarsal ini terdiri dari lima tulang. Dari kelima tulang tersebut, tulang
metatarsal ke-5 yang menghubungkan tulang luar ke jempol kaki, merupakan tulang
yang yang paling sering retak. Patahnya tulang metatarsal ke-5 ini juga disebut
Jones fracture (fraktur Jones). Daerah tulang ini memiliki aliran darah yang rendah,
sehingga membuat penyembuhan menjadi sulit.
B. Etiologi
Masih menurut NIH, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab
metatarsal. Contohnya, pukulan atau benturan secara tiba-tiba, putaran yang
Penyebab patah tulang metatarsal ini terdiri dari dua jenis, yaitu fraktur akut dan fraktur stres. Patah tulang meta
pada bagian kaki yang terjadi secara mendadak. Sementara itu, fraktur stres terjadi
akibat cedera atau stres yang terjadi secara berulang kali. Misalnya, kaki yang sering digunakan untuk menanggung
Ada satu hal yang perlu digarisbawahi mengenai fraktur stres. Meski
alasannya belum diketahui secara pasti, fraktur stres ini lebih sering terjadi pada
wanita ketimbang pria. Menurut NIH, fraktur stres ini paling sering terjadi pada
mereka yang:
Memiliki kelainan sistem saraf yang menyebabkan hilangnya rasa (mati rasa) pada
kaki. Contohnya seperti kerusakan saraf akibat diabetes.
Gejala fraktur Jones cenderung sama seperti jenis patah tulang lainnya. Berbagai
tanda dan gejala fraktur Jones adalah:
Nyeri dan bengkak di bagian luar kaki, tertama di dekat selurusan jari kelingking.
Memar.
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter
spesialis tulang atau ahli penyakit kaki (podiatris). Terlebih jika mengalami:
Demam.
Nyeri, mati rasa, atau kesemutan di pergelangan kaki atau bagian kaki yang
semakin memburuk.
D. Penatalaksanaan
Seperti patah tulang pada umumnya, gejala patah tulang metatarsal (fraktur stres)
umumnya ditandai dengan rasa nyeri. Rasa sakit ini bisa terjadi selama
beraktivitas, tapi terkadang membaik ketika kaki diistirahatkan.
Pada beberapa kasus, rasa sakit akibat fraktur stres ini bisa terjadi sepanjang
waktu. Gejala patah tulang metatarsal juga bisa ditandai dengan area yang terasa
lunak pada lokasi patah tulang.
Cara untuk meredakan gejala nyeri pada patah tulang metatarsal berikut ini
yang bisa dilakukan, menurut ahli di NIH:
Jangan melakukan aktivitas atau olahraga yang menyebabkan patah tulang, atau
aktivitas yang terlalu berat.
Posisikan kaki lebih tinggi (angkat kaki) untuk mengurangi pembengkakan dan
nyeri.
Kompres selama sekitar 20 menit tiap jam (tidak perlu dikompres saat sedang
tidur) selama 48 jam pertama. Di hari berikutnya, kompres sebanyak 2 hingga 3
kali sehari.
Bila diperlukan konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk mengurangi
rasa sakit. Sebaiknya, tanyakan pada dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini
apabila mengidap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal atau hati.
Demam.
Fraktur Jones termasuk jenis patah tulang kaki yang paling serius dan butuh
pertolongan medis. Sebagai langkah awal, dokter akan melakukan
pemeriksaan rontgen untuk melihat keparahan patah tulang. Pengobatan fraktur Jones
mungkin berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari:
Usia
Tingkat aktivitas
Fraktur Jones cenderung sulit diobati dan lama sembuh. Ini karena lokasi
cederanya terletak di tulang metatarsal kelima, yaitu area tulang yang menerima
sedikit aliran darah. Karena itulah, kebanyakan kasus fraktur Jones hanya bisa
ditangani dengan prosedur operasi.
Namun kembali lagi, hal ini disesuaikan lagi dengan kondisi kesehatan masing-
masing pasien. Tulang kaki yang patah biasanya mulai membaik dalam waktu 6-8
minggu pasca operasi.
Berikut ini berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menangani fraktur Jones, yaitu:
1. Metode RICE
Rest (istirahat): hindari terlalu banyak gerakan kaki dan istirahat sampai benar-
benar sembuh.
Ice (kompres dingin): bungkus es batu dengan kain tipis, lalu tempelkan pada
area yang cedera.
Compress (kompresi): balut kaki yang cedera dengan perban atau bebat.
Elevate (elevasi): posisikan kaki lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi
pembengkakan.
Metode RICE ini dapat membantu mencegah patah tulang kaki semakin parah,
sembari menunggu perawatan dari dokter.
2. Prosedur non-operasi
Tidak semua kasus patah tulang kaki memerlukan operasi. Untuk kasus fraktur
Jones yang ringan, dokter biasanya akan memasang gips untuk menopang kaki Anda
selama 6-8 minggu.
Gips ini memang membuat Anda sulit berjalan, tapi Anda bisa menggunakan
bantuan kruk supaya bisa sedikit bergerak. Dalam rentang waktu tersebut, dokter akan
terus melakukan pemeriksaan X-ray secara rutin guna memantau
perkembangan patah tulang kaki.
Namun kembali lagi, kasus fraktur Jones tetap saja cenderung lambat sembuh.
Kalaupun sudah sembuh, risiko cedera kambuh akan tetap selalu ada. Apalagi kalau
Anda memaksakan diri untuk berjalan saat patah tulang kaki belum sembuh betul.
3. Operasi
Operasi mungkin diperlukan untuk beberapa jenis patah tulang kaki atau jika
penderitanya seorang atlet profesional. Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki
tulang yang patah supaya cepat sembuh seperti semula.
Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang lazim dijumpai pada klien fraktur adalah
sebagai berikut:
a. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera
kongesti)
kawat, sekrup)
yang ada.
Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera
p(deenkuumboitnuisa, )atelektasis,
dan
Meminimalkan kontaminasi.
2. Ajarkan klien untuk mempertahankan
sterilitas insersi pen.
tuldaanng)
pembelajaran.
3.Ajarkantanda/gejalaklinisyang Meningkatkan kewaspadaan
memerluka evaluasi medik (nyeri berat, klien untukmengenali
demam, perubahan sensasi kulit distal cedera) tanda/gejala dini yang
diperlukan untuk
lanjut.
m bi elan gdikpuertil mengatasi
u k aranp. i pembedahan
t e
maslaha sesuai kondisi klien.
4. Persiapkan klien untuk Upaya pembedahanmungkin
Evaluasi
o
Infeksi tidak terjadi
DAFTAR PUSTAKA