12/331447/PA/14701
Kurniawan Pratama A.
12/331447/PA/14701
pencitraan. Semua langkah-langkah ini dikendalikan dengan sebuah komputer yang juga
mengatur pembangkitan deretan pulsa. Energi RF terakhir dikirim ke lilitan RF dalam magnet
yang berfungsi sebagai antena. Pemberian pulsa ini merupakan pengendalian modulasi
amplitude yang menyebabkan terjadinya medan magnet pada area yang besarnya 0 sampai
180. Diperlukan pula frekuensi amplifier untuk modulasi gelombang digital frekuensi larmor
proton sehingga energi RF dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pencitraan MRI.
Rancangan lilitan pemancar (transmitter) sangatlah berpengaruh pada pencitraan MRI.
Pemberian flip angle pada RF pemancar, berbanding lurus dengan lamanya keluaran sinyal
dan amplitudo pulsa RF. RF amplifier yang tidak linier dapat menimbulkan flip angle
sehingga dapat menghasilkan pencitraan yang mengalami distorsi dari bentuk irisan yang
dibangkitkan.
b. Radiofrekuensi penerima (RF receiver)
Coil penerima harus peka terhadap sinyal radiofrekuensi. Magnetisasi transversal
menginduksi arus bolak-balik dalam lilitan RF yang digunakan untuk penerima. Lilitan RF
ini digunakan untuk menghasilkan medan B1. Sedangkan sinyal RF dengan frekuensi yang
mendekati frekuensi Larmor digunakan untuk menghasilkan medan Bo. Secara teknis,
bekerja pada frekuensi tinggi bukanlah hal yang mudah. Fungsi utama coil penerima adalah
untuk menunjukkan secara benar nilai-nilai amplitudo, periode, dan fasa dari sinyal MR yang
datang ke dalam memori komputer. Untuk mewujudkan fungsi ini perlu diukur nilai relatif
dari sinyal MR terhadap standar yang diketahui. Standar yang digunakan untuk suatu RF
adalah sebuah local oscillator yang dalam prakteknya seringkali adalah suatu bagian sinyal
RF dari frekuensi synthesizer untuk transmisi. Kemudian memberikan sesuatu sinyal yang
merupakan selisih antara sinyal RF yang ditransmisi dan yang diterima. Sinyal yang berbeda
ini berada dalam rentang frekuensi audio (AF). Rentang frekuensi inilah yang perlu
diperhatikan dalam hubungannya dengan lebar pita (bandwidth) penerima. Sinyal AF
diperkuat dengan suatu factor 10 hingga 1000 oleh sebuah AF amplifier. Sinyal ini kemudian
diarahkan ke analog digital converter (ADC) yang mengkonversi sinyal AF menjadi suatu
deretan angka biner. Angka-angka ini selanjutnya disimpan dalam memori komputer untuk
dimanipulasi dan dilakukan transformasi Fourier dengan resolusi dalam bentuk bit. Melihat
dari kegunaannya, maka coil ini harus berada pada jarak yang paling dekat dengan objek
yang diperiksa. Coil antena dibuat dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran. Diantaranya
jenis; volume coil, phase array coil dan surface coil.
Kurniawan Pratama A.
12/331447/PA/14701
REFERENSI
Akhsanur. (2010). Alat MRI (Magnetic Resonance Imaging).
http://www.duniaalatkedokteran.com/2010/10/alat-mri-magnetic-resonance-imagingdan.html . Diakses pada Sabtu, 10 Mei 2014, pukul 21.00 WIB.
Ifa. (2013). Pemahaman tentang Pembangkit Radio Frekuensi.
http://radiology.web.id/category/pembangkit-radio-frekuensi/ . Diakses pada Sabtu, 10
Mei 2014, pukul 21.00 WIB.
Edi, Babeh. (2014). Prinsip Dasar MRI. http://blogbabeh.blogspot.com/2014/01/prinsipdasar-mri.html/ . Diakses pada Sabtu, 10 Mei 2014, pukul 21.00 WIB.