B. Teori Dasar
Thermoluminescence adalah fenomena emisi cahaya dari zat padat yang
sebelumnya terkena radiasi pengion di bawah kondisi peningkatan suhu. Tidak
seperti proses pendaran lainnya seperti Electroluminescence,
Chemiluminescence, di sini panas bukanlah agen yang menarik, tetapi hanya
bertindak sebagai stimulan. Thermoluminescence ditemukan pada sejumlah
bahan, gelas, keramik, plastik dan beberapa padatan organik. Sejauh ini isolasi
zat padat yang didoping dengan impuritas kimia yang cocok, disebut sebagai
aktivator, adalah bahan TL yang paling sensitif. Teori pita zat padat biasanya
digunakan untuk menjelaskan fenomena ini. Ketika benda padat diiradiasi,
diproduksi elektron dan lubang. Cacat dalam benda padat ini menghasilkan
tingkat energi lokal di dalam celah terlarang. Pada iradiasi, elektron dan
lubang dapat terperangkap di bagian yang cacat ini. Ketika benda padat
tersebut dipanaskan, elektron / lubang yang terperangkap ini mendapatkan
energi termal yang cukup untuk melarikan diri dari trap ke pita konduksi (atau
pita valensi). Dari sini mereka mungkin terjebak kembali lagi atau dapat
bergabung kembali dengan lubang / elektron yang terperangkap. Rekombinasi
ini disebut pusat rekombinasi. Jika rekombinasi ini radiatif, maka pusatnya
disebut pendaran pusat. Elektron yang terperangkap pada lubang dapat
dilepaskan dengan pemanasan yang dapat bergabung kembali dengan sebuah
elektron yang terperangkap menghasilkan pendaran berupa cahaya.
Gambar 1 Proses Luminisensi
Laju dosis
Sejauh ini untuk respons LiF:Mg,Ti tidak dipengaruhi oleh laju dosis sampai
108 Gy/s. Sepertinya sifat ini berlaku untuk semua dosimeter TLD.
D. Prosedur Kerja
I. Annealing
1. Nyalakan oven;
2. Pindahkan TLD ke tray aluminium untuk oven;
3. Letakkan tray berisi TLD pada rak dalam oven;
4. Buka program Thermosoft;
5. Klik … pada Toolbars, pilih ‘open editor’;
6. Pilih ‘Annealing….’;
7. Putar knob;
8. Tekan tombol hijau hingga on;
9. Klik ‘Start’ pada monitor.
E. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan perbedaan dosimeter absolut dan dosimeter relatif !
Jawaban :
- Dosimeter absolut : dosimeter yang dirancang dan digunakan untuk
mengukur dosis yang diserap atau sejumlah dosis lainnya langsung
dari volume sensitif dosimeter. Untuk memperoleh nilai dosis absolut
diperlukan beberapa faktor berkaitan dengan hasil bacaan pengukuran.
Pada setiap kualitas radiasi ditentukan satu dosis absolut untuk
referensi yang disebut kalibrasi (pada kondisi acuan). Ada 3 jenis
dosimeter yang mampu digunakan untuk pengukuran dosis absolut,
yaitu : dosimeter kalorimeter, bilik ionisasi dan dosimeter Fricke
Ferrous Sulfate.
- Dosimeter relatif : dosimeter yang digunakan untuk mengukur dosis
yang semua pengukurannya mengacu pada kondisi standar (acuan).
Dalam dosimetri relatif tidak diperlukan berbagai faktor karena
nilainya ditentukan sebagai perbandingan antara 2 hasil pengukuran
dengan salah satunya diukur dalam kondisi standar. Jenis detektor
yang digunakan lebih banyak berdasarkan efek interaksi radiasi dengan
materi. Misalnya bilik ionisasi gas (efek ionisasi dalam gas),
semikonduktor (efek ionisasi dalam zat padat), TLD dan OSL dosimeri
(efek luminisensi), film radiografi (efek transisi kimia), calorimeter
(efek panas), eritema (efek biologi)
2. Jelaskan prinsip kerja TLD !
Jawaban :
TLD merupakan dosimeter yang terdiri dari pita valensi, pita konduksi dan
pita energi gap yang terdapat electron trap. Apabila TLD diradiasi, maka
energi dari radiasi tersebut akan membuat elektron pada pita valensi
bergerak menuju pita konduksi. Hal ini menyebabkan elektron tersebut
meninggalkan lubang pada pita valensi. Pada saat elektron berada di pita
konduksi, elektron akan membuang kelebihan energinya dalam bentuk
panas (dalam jumlah sedikit) sampai batas terendah energi pada pita
konduksi. Pada saat elektron tersebut akan kembali ke pita valensi (dalam
keadaan dasarnya), electron tersebut terjebak pada electron trap. Semakin
besar dosis, semakin banyak elektron yang terjebak, dan informasi tersebut
akan tetap tersimpan sampai TLD dibaca. Dalam pembacaannya,
dilakukan pemanasan pada temperatur tertentu untuk melepas elektron
yang terjebak, dan kembali ke keadaan dasar dengan melepas percikan
cahaya atau luminisensi. Percikan cahaya dideteksi menggunakan
photomultiplier (PMT). Alat yang digunakan untuk membaca TLD disebut
TLD reader, dengan komponen utamanya pemanas dan PMT.
F. Referensi
Attix, F. H. (2004). Introduction to Radiological Physics and Radiation
Dosimetry. Madiison: John Wiley and Sons.