Anda di halaman 1dari 14

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
ANGGOTA KELOMPOK
1. ROZI IRHAS 153112600120029
2. SRI PUJI RAHAYU 153112600120048
3. DESWAN 153112600120032

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS


UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut kita,bagaimanakah bentuk interaksi dari radiasi apabila mengenai suatu benda
atau materi? Kemudian bagian mana yang mengalami interaksi dengan radiasi dari benda
tersebut, kemudian dampak apa saja yang mungkin disebabkan oleh interaksi dari radiasi
yang mengenai suatu benda atau materi tersebut? Setelah pada pertemuan sebelumnya kita
telah membahas tentang bagaimana struktur atom dan bagaimana produksi dari sinar-X,
sekarang ini kita akan sedikit menyinggung atau membahas tentang interaksi radiasi dengan
benda atau materi. Sebelum kita membahas interaksi radiasi dengan materi alangkah lebih
baiknya kita membahas sedikit tentang apa itu radiasi. Seperti yang kita ketahui, radiasi
adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak
stabil. Ketidakstabilan dari atom sendiri mungkin memang sudah alamiah atau dapat dibuat
oleh manusia, oleh karena itu ada dua sumber radiasi yang ada yakni sumber radiasi alam dan
sumber radiasi buatan.
Dalam prosesnya, jika partikel bermuatan listrik menembus kedalam materi, maka atom
materi tersebut akan tereksitasi dan atau terionisasi. Karena pengaruh medan listrik inti atom
maka arah partikel bermuatan akan berbelok dengan tiba-tiba dan kecepatannya berkurang,
sehingga kemudian energinya habis. Arah gerakan elektron partikel bermuatan akan berbelok
dengan tajam pada saat bertumbukan dengan atom, sebaliknya energy partikel berat
bermuatan listrik tidak begitu berkurang ketika terjadinya tumbukan dengan atom dan tidak
mengalami perubahan arah sehingga dapat melaju dengan lurus.
Ada beberapa jenis-jenis dari radiasi yang dapat dibedakan menjadi partikel bermuatan,
radiasi partikel tak bermuatan dan gelombang elektromagnetik atau foton. Ketiga jenis
radiasi ini mempunyai karakteristik fisis dan cara interaksinya dengan materi atau benda
yang sangat berbeda.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan paper ini adalah :
1. Bagaimana jenis-jenis interaksi radiasi yang dapat terjadi?
2. Bagaimana proses interaksi radiasi dengan partikel bermuatan dan gelombang
elektromagnetik?
3. Bagaimana Interaksi radiasi dan elektron dengan materi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis interaksi radiasi.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya interaksi radiasi dengan partikel bertmuatan dan
gelombang elektromagnetik
3. Untuk mengetahui interaksi radiasi dan electron dengan materi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 RADIASI PARTIKEL BERMUATAN


Radiasi jenis ini merupakan pancaran energi dalam bentuk parikel yang bermuatan listrik.
Adapun beberapa jenis dari radiasi ini adalah radiasi alpha dan beta yang dipancarkan oleh
zat radioaktif (inti atom yang tidak stabil), serta radiasi elektron dan proton yang dihasilkan
oleh masih berkas elektron maupun sebuah akselerator.
2.2.1 Alpha
Suatu partikel alpha terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron, ini identik
dengan inti atom unsur helium serta memiliki muatan listrik yang positif sebesar 2
muatan elementer. Radiasi alpha sendiri dipancarkan oleh suatu zat radioaktif atau dari
inti atom yang tidak stabil. Jumlah proton dan jumlah dari neutron yang berada dalam
inti atom yang memancarkan radiasi alpha akan berkurang sebanyak dua.
2.2.2 Beta
Ada dua jenis radiasi beta yaitu radiasi beta yang positif dan radiasi beta yang
negatif. Beta negatif identik dengan elektron, baik itu massa maupun muatan
listriknya, sedangkan beta positif identik dengan positron (elektron yang bermuatan
positif). Elektron sendiri memiliki massa yang sangat ringan apabila dibandingkan
dengan partikel nukleonik lainnya (=0) sedangkan muatannya sebesar satu muatan.
Radiasi beta sendiri dipancarkan oleh suatu zat radioaktif atau inti atom yang tidak
stabil. Ketika memancarkan radiasi beta negatif, di dalam inti atomnya terjadi
transformasi neutron menjadi proton, sebaliknya pada saat memancarkan beta positif
terjadi transformasi proton menjadi neutron.
2.2 INTERAKSI RADIASI PARTIKEL BERMUATAN
Interaksi radiasi partikel bermuatan ketika mengenai materi adalah proses Coulomb, yaitu
gaya tarik menarik atau tolak menolak antara radiasi partikel bermuatan dengan elektron
orbital dari atom bahan. Adapun beberapa proses yang terjadi adalah sebagai berikut :
2.2.1 Ionisasi
Proses ionisasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari orbitnya karena ditarik atau
ditolak oleh radiasi partikel bermuatan. Elektron yang lepas menjadi elektron bebas
sedangkan sisa atomnya menjadi ion positif. Setelah melakukan ionisasi energi radiasi
akan berkurang sebesar energi ionisasi elektron. Peristiwa ini akan berlangsung terus
sampai energi radiasi partikel bermuatan habis terserap. Radiasi alpha yang mempunya
imassa maupun muatan lebih besar mempunyai daya ionisasi yang lebih besar
daripada radiasi yang lain.

Gambar Proses Ionisasi

2.2.2 Eksitasi
Proses eksitasi adalah peristiwa loncatnya (tidak sampai lepas) electron dari orbit
yang dalam ke orbit yang lebih luar karena gaya tarik atau gaya tolak radiasi partikel
bermuatan. Atom yang mengalami eksitasi ini disebut dalam keadaan tereksitasi
(excited state) dan akan kembali ke keadaan dasar (ground state) dengan memancarkan
radiasi sinar-X.

Gambar Proses Eksitasi


2.2.3 Bremsstrahlung
Proses Brehmsstrahlung adalah peristiwa dibelokkannya atau bahkan
dipantulkannya radiasi partikel bermuatan oleh inti atom dari bahan. Ketika radiasi
tersebut dibelokkan atau dipantulkan maka akan timbul perubahan momentum
sehingga terjadi pemancaran energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
disebut sebagai Brehmsstrahlung.

Gambar Proses Bremsstrahlung


2.2.4 Reaksi Inti
Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil masuk dan ditangkap oleh
inti atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah,mungkin menjadi inti atom
yang tidak stabil. Fenomena ini disebut sebagai proses aktivasi. Akan tetapi ada juga
yang hanya sekedar bereaksi tanpa menghasilkan inti yang tidak stabil seperti reaksi
partikel alpha bila mengenai bahan Beriliu makan menghasilkan unsur Lithium dan
radiasi neutron.
+ Be Li + n
Berbeda dengan tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi pada
semua jenis materi.
2.3 RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau
foton yang tidak bermassa maupun bermuatan listrik. Terdapat dua jenis radiasi yang
berbentuk gelombang elektromagnetik yaitu sinar gamma dan sinar-X.
2.3.1 Gamma
Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan tereksitasi (bedakan
dengan atom yang tereksitasi). Setelah memancarkan radiasi gamma, inti atom tidak
mengalami perubahan baik jumlah proton maupun jumlah neutron.

Gambar Proses Peluruhan Gamma


2.3.2 Sinar-X
Sebenarnya dikenal dua jenis sinar-X yaitu yang dihasilkan oleh atom dalam
keadaan tereksitasi (sinar-X karakteristik) dan yang dihasilkan oleh proses interaksi
radiasi partikel bermuatan (Brehmsstrahlung).

Gambar Produksi Sinar-X Karakteristik


Perbedaan kedua jenis sinar-X di atas, selain asa lterjadinya, adalah bentuk
spektrum energinya. Sinar-X karakteristik bersifat discreet pada energi tertentu
sesuai dengan jenis unsurnya, sedangkan brehmsstrahlung bersifat kontinyu.
2.4 INTERAKSI RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Interaksi radiasi gelombang elektromagnetik ketika mengenai materi lebih menunjukkan
sifat dualisme gelombang partikel yaitu efek fotolistrik, efek Compton, dan produksi
pasangan.
2.4.1 Efek Fotolistrik
Peristiwa terlepasnya elektron orbital suatu atom karena interaksi dengan
radiasi gelombang elektromagnetik dinamakan efek fotolistrik. Elektron yang
dilepaskan pada peristiwa tersebut disebut fotoelektron, dan energi geraknya adalah
selisih antara energi ionisasi elektron orbital dan energi radiasi . Pada saat energi
radiasi kecil, kebanyakan fotoelektron terlepas dengan arah tegak lurus pada arah
radiasi, tetapi bila energinya besar maka fotoelektron terpancar ke arah depan dalam
jumlah yang banyak. Secara teori, semakin besar ikatan antara elektron dan inti atom
maka semakin besar persentase terjadinya efek fotolistrik; untuk elektron pada kulit K
akan terjadi efek fotolistrik sebesar kira-kira 80%.

Gambar Peristiwa Efek FotoListrik


2.4.2 Efek Compton
Peristiwa terjadinya tumbukan antara foton dan elektron dalam suatu atom yang
mengakibatkan sebagian energi foton menjadi energi gerak elektron dan sebagian
energi hamburan foton disebut efek Compton. Bila energi foton cukup besar, efek
Compton dapat terjadi pada elektron orbital yang energi ikatnya dapat diabaikan.
Selanjutnya, elektron dianggap sebagai elektron bebas, energi dan momentumnya
sama besar sebelum dan sesudah bertumbukan. Dalam hal ini terjadi tumbukan elastis
sempurna antara foton dan elektron. Koefisien atenuasi pada efek Compton ialah
jumlah dari perbandingan energi gerak elektron antibonding dan perbandingan energi
hamburan foton. Koefisien atenuasi pada efek Compton sebanding dengan nomor
atom materi.

Gambar Peristiwa Efek Compton


2.4.3 Produksi Pasangan
Peristiwa ini menunjukkan kesetaraan antara massa dengan energy sebagaimana
diperkenalkan pertama kali oleh Einstein. Bila sebuah foton yang mengenai materi
berhasil masuk sampai kedaerah medan inti (nuclear field) dan mempunyai energi
lebih besar dari 1,022 MeV maka foton tersebut akan diserap habis dan akan
dipancarkan pasangan elektron positron. Positron adalah anti partikel dari elektron,
yang mempunyai karakteristik sama dengan elektron tetapi bermuatan positif.

Gambar Peristiwa Produksi Pasangan


2.5 INTERAKSI RADIASI DAN ELEKTRON DENGAN MATERI
2.5.1 Pengurangan energi.
Jika menembus materi, radiasi berenergi tinggi akan kehilangan energinya
menurut 2 tahap sebagai berikut:
a. atom tereksitasi atau terionisasi oleh energi radiasi ,
b. sewaktu melaju di dekat inti atom materi, radiasi dibelokkan arahnya oleh medan
listrik inti atom dan kecepatannya berkurang, dengan hilangnya energi tersebut
menyebabkan terjadinya atenuasi radiasi (Bremstrahlung).
Setiap kali partikel bertumbukan dengan atom, arah geraknya mengalami
pembelokan yang besar dan pergerakannya zigzag. Penyerapan radiasi di dalam
materi dihitung menurut rumus eksponensial. Jika energi elektron menjadi lebih besar
dari beberapa MeV, ada kemungkinan inti atom dapat tereksitasi, tetapi persentasenya
sangat kecil. Pada proses Bremstrahlung energi elektron (E) berbanding dengan
kuadrat nomor atom (Z) dibagi massa elektron (E = (Z/m)2).
2.5.2 Daya perlambatan
Energi partikel bermuatan listrik yang hilang per satuan jarak pada waktu
menembus materi disebut daya perlambatan linear (S). Perbandingan S dan kerapatan
materi () disebut daya perlambatan massa (Sm = S/ ), artinya energi yang hilang pada
materi bermassa 1 g dengan luasan 1 cm 2. Meskipun materinya berbeda, daya
perlambatan massa terhadap radiasi atau elektron hampir sama, karena Sm tidak
berubah secara drastis.
2.5.3 Hamburan.
Hamburan partikel disebabkan oleh interaksinya dengan inti atom atau elektron
orbital materi. Untuk memperkecil hamburan digunakan materi dengan nomor atom
yang kecil. Pada pengukuran radioaktivitas radiasi , dapat terjadi hamburan
radiasi oleh materi pendukung sumber. Peristiwa ini disebut hamburan balik dan
akan mempengaruhi hasil pengukuran. Besarnya hamburan balik bergantung pada
nomor atom dan tebal materi penghambur, makin tebal materi hamburan balik makin
besar, sampai mencapai nilai konstan, dan disebut hamburan balik jenuh. Koefisien
hamburan balik berubah berdasarkan nomor atom dan tebal materi pendukung, energi
radiasi , dan faktor lain. Jika materi cukup tebal, maka nilai koefisiennya konstan, hal
ini disebut koefisien hamburan balik jenuh.
2.5.4 Anihilasi pasangan elektron-positron.
Pada interaksi positron dengan materi, energi geraknya dapat berkurang hingga
habis seperti halnya pada interaksi antara elektron dengan materi. Positron yang
kehilangan energi geraknya bergabung dengan elektron dan berubah menjadi 2 buah
foton yang dipancarkan ke arah yang berlawanan. Peristiwa ini disebut anihilasi
pasangan. Dalam hal ini, karena seluruh massa pasangan menjadi energi foton, maka
energi masing-masing foton adalah 0,51 MeV.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ada beberapa jenis interaksi radiasi dengan materi yang dapat terjadi, diantaranya adalah
interaksi radiasi dengan partikel bermuatan, gelombang elektromagnetik, radiasi dan
electron. Dari beberapa jenis interaksi radiasi dengan materi ini memiliki beberapa proses
yang terjadi didalamnya, dimana ada beberapa perbedaan diantara setiap proses yang
terjadi didalamnya. Untuk interaksi radiasi dengan partikel bermuatan biasanya terjadi
pada partikel (alpha) dan partikel (beta), sedangkan untuk interaksi radiasi dengan
gelombang elektromagnetik biasanya terjadi dengan radiasi (gamma) dan radiasi sinar-
X.
3.2 Ada beberapa jenis interaksi radiasi dengan materi, seperti yang dijelaskan diatas
sebelumnya ada interaksi radiasi dengan partikel bermuatan, ada juga interaksi materi
dengan gelombang elektromagnetik. Untuk interaksi radiasi dengan partikel bermuatan
ada beberapa proses yang terjadi, diantaranya ionisai, eksitasi, bremsstrahlung dan reaksi
inti. Untuk proses ionisasi sendiri adalah proses terlepasnya elektron dari orbit akibat
ditarik atau ditolak oleh radiasi partikel bermuatan dimana electron yang terlepas menjadi
elektron bebas sedangkan sisa atomnya menjadi ion positif dan menyebabkan energi
radiasi akan berkurang sebesar energi ionisasi electron. Untuk proses eksitasi disebutkan
sebagai peristiwa loncatnya (tidak sampai lepas) electron dari orbit yang dalam ke orbit
yang lebih luar karena gaya tarik atau gaya tolak radiasi partikel bermuatan. Untuk
kembali ke keadaan stabil, electron yang mengalami eksitasi akan melepaskan energy
berupa foton atau sinar-X. Untuk proses Bremsstrahlung disebutkan sebagai peristiwa
dibelokkannya atau bahkan dipantulkannya radiasi partikel bermuatan oleh inti atom dari
bahan. Biasanya terjadi pada pembuatan sinar-X pada pesawat sinar-X, dan untuk proses
reaksi inti disebut sebagai peristiwa dimana radiasi partikel bermuatan berhasil masuk
dan ditangkap oleh inti atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah,mungkin
menjadi inti atom yang tidak stabil. Sedangkan pada interaksi materi dengan gelombang
elektromagnetik akan menyebabkan beberapa efek yang terjadi yaitu efek fotolistrik,
Compton dan produksi pasangan. Untuk efek fotolistrik terjadi akibat terlepasnya
elektron orbital suatu atom karena interaksi dengan radiasi gelombang elektromagnetik,
sedangkan efek Compton adalah terjadinya tumbukan antara foton dan elektron dalam
suatu atom yang mengakibatkan sebagian energi foton menjadi energi gerak elektron dan
sebagian energi hamburan foton dan untuk efek produksi pasangan disini dimaksud
adalah apabila sebuah foton yang mengenai materi berhasil masuk sampai kedaerah
medan inti (nuclear field) dan mempunyai energi lebih besar dari 1,022 MeV maka foton
tersebut akan diserap habis dan akan dipancarkan pasangan elektron positron.
3.3 Apabila terjadi interaksi radiasi dan electron dengan suautu materi maka akan
menyebabkan beberapa hal terjadi seperti pengurangan energy, daya perlambatan,
hamburan dan anihilasi pasangan electron-positron. Untuk pengurangan energy terjadi
akibat dari radiasi yang menembus suatu materi sehingga mengakibatkan terjadinya
pengurangan energinya. Sedangkan untuk penghamburan partikel disebabkan oleh
interaksinya dengan inti atom atau elektron orbital materi. Dan yang terakhir yakni
interaksi positron dengan materi, energi geraknya dapat berkurang hingga habis seperti
halnya pada interaksi antara elektron dengan materi. Positron yang kehilangan energi
geraknya bergabung dengan elektron dan berubah menjadi 2 buah foton yang
dipancarkan ke arah yang berlawanan.
BAB IV
SARAN
Agar lebih memahami setiap proses dan efek yang terjadi akibat interaksi radiasi dengan suatu
materi dan bias mengedukasikan kemasyarakat bahwa dengan memahami lebih jauh dan detail
dengan proses dan efek-efek yang terjadi dari interaksi radiasi dengan materi, masyarakat akan
lebih memahami dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan menghilangkan rasa takut yang
berlebih terhadap radiasi.

Anda mungkin juga menyukai