1. Pendahuluan
Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom
yang tidak stabil. Ketidakstabilan atom dan inti atom mungkin memang sudah alamiah atau
buatan manusia, oleh karena itu ada sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan. Sumber
radiasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi sumber yang berupa zat radioaktif dan sumber yang
berupa mesin, seperti pesawat sinar-X, akselerator, maupun reaktor nuklir.
Bagaimanakah bentuk interaksi dari radiasi apabila mengenai suatu benda atau materi? Lalu
bagian mana yang mengalami interaksi dengan radiasi dari benda tersebut? Dampak apa saja
yang mungkin disebabkan oleh interaksi dari radiasi yang mengenai suatu benda atau materi
tersebut?
Dalam prosesnya, jika partikel bermuatan listrik menembus ke dalam materi, maka atom
materi tersebut akan tereksitasi dan atau terionisasi. Akibat pengaruh medan listrik inti atom,
maka arah partikel bermuatan akan berbelok dengan tiba-tiba dan kecepatannya berkurang,
sehingga kemudian energinya habis. Arah gerakan elektron partikel bermuatan akan berbelok
dengan tajam pada saat bertumbukan dengan atom, sebaliknya energy partikel berat bermuatan
listrik tidak begitu berkurang ketika terjadinya tumbukan dengan atom dan tidak mengalami
perubahan arah sehingga dapat melaju dengan lurus. Ada beberapa jenis radiasi yang dapat
dibedakan menjadi partikel bermuatan, radiasi partikel tak bermuatan, dan gelombang
elektromagnetik atau foton. Ketiga jenis radiasi ini mempunyai perbedaan karakteristik fisis, dan
cara interaksinya dengan materi atau benda.
dalam ke orbit yang lebih luar karena gaya tarik atau gaya tolak radiasi partikel bermuatan. Atom
yang mengalami eksitasi ini disebut dalam keadaan tereksitasi (excited state) dan akan kembali
ke keadaan dasar (ground state) dengan memancarkan radiasi sinar-X.
Gambar 4: peristiwa eksitasi
c. Brehmsstrahlung
Proses Brehmsstrahlung adalah peristiwa dibelokkannya atau bahkan dipantulkannya
radiasi partikel bermuatan oleh inti atom dari bahan. Ketika radiasi tersebut dibelokkan atau
dipantulkan, maka akan timbul perubahan momentum sehingga terjadi pemancaran energi
berbentuk gelombang elektromagnetik yang disebut sebagai Brehmsstrahlung.
Gambar 5: peristiwa brehmsstrahlung
d. Reaksi Inti
Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil “masuk” dan ditangkap oleh inti
atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah, mungkin menjadi inti atom yang tidak
stabil. Fenomena ini disebut sebagai proses aktivasi. Akan tetapi ada juga yang hanya
sekedar bereaksi tanpa menghasilkan inti yang tidak stabil seperti reaksi partikel alpha bila
mengenai bahan Berilium akan menghasilkan unsur Lithium dan radiasi neutron.
α + Be Li + n
Berbeda dengan tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi pada semua jenis
materi.
Dalam peristiwa ini, energi neutron yang diberikan ke atom yang ditumbuknya tidak terlalu
besar sehingga setelah tumbukan, energi neutron tidak banyak berkurang. Oleh karena itu, bahan
yang mengandung atom-atom dengan nomor atom besar tidak efektif sebagai penahan radiasi
neutron.
c. Reaksi Inti
Bila energi neutron sudah sangat rendah atau sering disebut sebagai neutron termal (En <
0,025 eV), maka kemungkinan neutron tersebut
“ditangkap” oleh inti atom bahan penyerap akan dominan sehingga membentuk inti atom baru,
yang biasanya merupakan inti atom yang tidak stabil. Peristiwa ini yang disebut sebagai proses
aktivasi neutron, yaitu mengubah bahan yang stabil menjadi bahan radioaktif. Peristiwa
aktivasi neutron ini juga dapat disebabkan oleh neutron cepat meskipun dengan probabilitas
kejadian yang lebih rendah.