Anda di halaman 1dari 31

KETAHANAN PANGAN DAN

INOVASI PENGOLAHAN PANGAN


DIMASA PANDEMI

Disampaikan oleh:

DHENI TJAN, SH.,M.Si


Kepala Dinas Pangan
Provinsi Maluku Utara
RPJMD 2020-2024. VISI

“Maluku Utara SEJAHTERA 2024”


(Sehat, cErdas, MaJu, Agamis, Harmonis, Tumbuh Ekonominya, Reformis dan Adil)

MISI
Misi 4 :
Membangung Perekonomian Daerah Yang inklusif dan Berkualitas
dengan Orientasi pada Nilai Tambah dan Pengeolahan Sumberdaya
Alam Berkelanjutan

Tujuan 4 :
Mewujudkan perekonomian berdaya saing yang memberikan
kesejahteraan bagi semua secara berkelanjutan

Sasaran 1 :
Meningkatnya daya saing petani/nelayan dan menguatnya
ketahanan pangan masyarakat
Implementasi RPJMD 2020-2024

“PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT”

Sasaran

1. Meningkatkan ketersediaan pangan daerah


2. Meningkatkan pemanfaatan dan konsumsi pangan masyarakat
3. Meningkatkan pengawasan keamanan dan mutu pangan
4. Meningkatkan intervensi penanganan daerah rawan pangan
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi utama untuk mewujudkan


ketahanan pangan dengan prinsip
kemandirian pangan adalah
pengembangan penganekaragaman
pangan dan pengembangan pangan
lokal yang berkelanjutan.
Strategi pembagunan ketahanan
pangan provinsi Maluku Utara :

1. Meningkatkan penganekaragaman pangan melalui pengembangan


pangan lokal dan produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman
2. Meningkatkan system distribusi pangan dan pemantauan harga
pangan secara berkala.
3. Meningkatkan pengembangan cadangan pangan pemerintah dan
masyarakat
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi
kerawanan pangan melalui kemandirian pangan
Arah kebijakan Ketahanan Pangan
Provinsi Maluku Utara Tahun 2020–2024

1. Peningkatan ketahanan pangan Masyarakat melalui pola


konsumsi dan keamanan pangan
2. Mengawasi harga dan distribusi pangan pokok
3. Meningkatkan ketersediaan dan Cadangan Pangan Pokok
4. Meningkatkan penganekaragaman pangan melalui
pengembangan pangan lokal dan produk pangan olahan
5. Peningkatan sarana dan prasaranan keamanan pangan dan
mutu pangan.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Dalam perkembangan periode 2020–2024, upaya pemantapan


ketahanan pangan di Maluku Utara, dilaksanakan melalui program
sebagaimana tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara Tahun 2020–2024,
program dimaksud adalah:
PROGRAM KEGIATAN
Pengelolaan Sumberdaya
Ekonomi untuk Kedaulatan Penyediaan Infrastruktur dan Seluruh
Pendukung Kemandirian Pangan pada
dan Berbagai Sektor Sesuai Kewenangan
Kemandirian Pangan Daerah Provinsi

 Penyediaan dan Penyaluran Pangan


Peningkatan Diversifikasi dan Pokok atau pangan lainnya sesuai
Ketahanan Pangan dengan kebutuhan Daerah Provinsi
Masyarakat dalam Rangka Stabilisasi Pasokan
dan Harga Pangan
 Pengelolaan dan Keseimbangan
Cadangan Pangan Provinsi
 Penentuan Harga Minimum Daerah
untuk pangan local yang tidak
ditetapkan Pemerintah Pusat
 Promosi pencapaian target konsumsi
pangan perkapita/pertahun sesuai
dengan angka kecukupan gizi melalui
media provinsi
Lanjutan…

Program Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan
Pengawasan Keamanan keamanan pangan segar distribusi
Pangan lintas daerah kabupaten/kota

• Penyusunan Peta Kerentanan


dan Ketahanan Pangan
Penanganan Kerawanan Kewenangan Provinsi
Pangan

• Penanganan Kerawanan pangan


kewenangan provinsi
DIVERSIFIKASI PANGAN SEBAGAI
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI
PANGAN LOKAL MALUKU UTARA
DIMASA PANDEMI
 Pola konsumsi masyarakat Maluku Utara masih belum
menunjukkan pola makan gizi seimbang dan beragam, yang
ditunjukkan dengan tingginya konsumsi padi-padian yang
mendominasi karbohidrat.
 Sebagian besar penduduk Maluku Utara mengkonsumsi sumber
karbohidrat dari beras.
 Untuk meningkatkan konsumsi pangan sumber
karbohidarat non beras perlu didukung upaya pengolahan
pangan lokal.

 Melalui pengolahan pangan Lokal dapat dikembangkan


berbagai olahan pangan yang dapat disandingkan dengan
beras sebagai menu makanan sehari-hari serta mendorong
dan mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis
sumber daya lokal.
Tingkat Konsumsi Pangan per 31 Desember 2020
No Kelompok Pangan Tingkat Konsumsi
Gram/Kap/Hari Kg/kap/thn
1 Padi-padian 24.3 88.7
2 Umbi-umbian 20.3 7.4
3 Pangan Hewani 121.7 44.4
4 Minyak dan Lemak 28.8 10.5
5 Buah/Biji berminyak 4.1 1.5
6 Kacang-kacangan 19.2 7.0
7 Gula 25.6 9.3
8 Sayur dan Buah 335.2 122.4
9 Lainnya 75.8 27.7

Sumber : Dinas Pangan, 2021


 Gerakan diversifikasi pangan semakin efektif apabila didukung
oleh ketersediaan aneka ragam bahan pangan melalui
pengembangan industrialisasi usaha pangan lokal dan perilaku
konsumen dalam mengonsumsi aneka ragam pangan.
Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal bertujuan untuk:

 Mengembangkan pangan pokok sumber karbohidrat dengan


berbagai bentuk olahannya yang berbahan baku pangan lokal;

 Membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola


konsumsi pangan pokok asalnya melalui penyediaan bahan
pangan pokok selain beras serta sosialisasi dan promosi
diversifikasi pangan.
 Tekad untuk memberikan dukungan penuh terhadap
pengembangan pangan lokal, juga terlihat dari arah
pengembangan pangan lokal ke depan yang berbasis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
 UMKM memiliki peran strategis dalam mengembangkan
industri dan komersialisasi pangan lokal.
PANGAN LOKAL MALUKU UTARA YANG PERLU
DIKEMBANGKAN
Lokus Pelaksanaan Program Percepatan Diversifikasi Pangan
Lokal di Indonesia
Target Peningkatan Konsumsi pisang

Konsumsi
Target konsumsi
No Provinsi Kg/Kap/th
kg/kap/th 2021
2020

1 Sulawesi Utara 9.13 10.90

2 Sulawesi Selatan 10.68 12.75


3 Sulawesi Barat 10.59 12.65
4 Maluku Utara 15.54 18.55
Sumber : Kementerian Pertania RI, 2021
Target Peningkatan Konsumsi Talas

Konsumsi
Target konsumsi
No Provinsi Kg/kap/th
Kg/kap/th 2021
2020
1 Papua Barat 10.60 10.98
2 Papua 5.27 5.47
3 Maluku 2.22 2.31
4 Nusa Tenggara Timur 1.50 1.56
5 Bali 1.21 1.26
6 Kalimantan Barat 0.81 0.84
7 Maluku Utara 0.68 0.70
8 Kalimantan Tengah 0.66 0.68

Sumber : Kementerian Pertania RI, 2020


JUMLAH UMKM OLAHAN PANGAN LOKAL
DI PROVINSI MALUKU UTARA
No Kab/Kota Jumlah UMKM
1 Ternate 5
2 Tidore Kepulauan 10
3 Halmahera Selatan 27
4 Halmahera Timur 10
5 Halmahera Tengah 26
6 Halmahera Utara 21
7 Halmahera Barat 5
8 Pulau Morotai 7
9 Kepulauan Sula 6
10 Pulau Taliabu 2
Jumlah 119

Sumber : Dinas Pangan, 2020


FOTO PRODUK
OLAHAN PANGAN
LOKAL DARI UMKM
DI MALUKU UTARA
UMKM IFAMOY Kota Ternate Mengikuti Pameran Pangan Lokal
Di Moscow, Rusia
PERMASALAHAN
1. Masih kurangnya edukasi Gizi pangan lokal pada
masyarakat
2. Pangan lokal belum praktis seperti makanan siap saji
3. Pangan lokal hanya tersedia di pasar-pasar
tradisional, sedangkan di swalayan susah didapat dan
harganya mahal
4. Biaya Izin per produk UMKM pangan lokal masih
tinggi
5. Kurangnya Modal Usaha pada UMKM Pangan
Lokal
6. SDM produksi pangan lokal masih kurang
Langkah-langkah yang telah dilakukan Pemprov
untuk diversifikasi pangan lokal
• Surat Gubernur Maluku Utara no :
501/1072/G tanggal 15 Juni 2020 tentang
Himbauan pada Masyarakat agar
Menkonsumsi Pangan Lokal Maluku Utara.

• Surat Gubernur Maluku Utara, No :


501/1073/G tanggal 15 Juni 2020 tentang
Himbauan Kepada Seluruh Pejabat Pemprov
dan ASN agar mengkonsumsi pangan lokal
pada Rapat-rapat atau kegiatan kantor
lainnya.
• Dinas Pangan telah melakukan berbagai
pelatihan pengembangan industri pangan
lokal
• Kampanye diversifikasi pangan lokal untuk
ASN, Masyarakat & Pengurus UMKM
(Gathering eskalasi UMKM)
• Pelatihan olahan pangan lokal
• Pemberian bantuan modal usaha serta
peralatan yang dibutuhkan UMKM.
Seperti: pembuatan minyak kelapa, sirup
pala, kripik ubi, dll
• Family Farming dengan komoditi pangan
Lokal Maluku utara.
• Fasilitasi permodalan, perizinan UMKM dan peralatan

• Dinas Pangan telah membuat


Pojok Pangan lokal di
TTIC/Toko Pangan Sofifi,
Bandara Babullah Ternate,
Pelabuhan Semut Ternate dan
ditoko Pangan di Kab/Kota,
untuk Gathering Eskalasi
UMKM.
Saran

Menghimbau kepada Bupati/Walikota agar membuat


Pojok Pangan Lokal di Wilayahnya masing-masing,
terutama pada pasar-pasar Modern/swalayan.
Perlu penguatan Modal usaha dari Perbankan, investor
dll
Tingkatkan pelatihan-pelatihan pada UMKM
Perlu adanya intervensi teknologi terhadap
UMKM pangan lokal
SYUKUR
DOFU-DOFU

Anda mungkin juga menyukai