Anda di halaman 1dari 89

Disampaikan pada Sosialisasi Keamanan Pangan pada Aparat

Kecamatan, Kelurahan ,Petugas Gizi, TP PKK, Guru


Di Kota Tangerang
Oleh :
M. ANSORI, SKM, M,Kes
Kepala bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN


DAN PENYULUHAN PROVINSI BANTEN
1

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

Pasal 60
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban
mewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan
untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat dan
mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif.
(2) Penganekaragaman konsumsi Pangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dan membudayakan pola
konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang,
dan aman serta sesuai dengan potensi dan kearifan
lokal.

UU No. 18 Tahun 2012 (Lanju


Pasal 61
Penganekaragaman konsumsi Pangan dilakukan
dengan:
a. mempromosikan penganekaragaman konsumsi
Pangan;
b. meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam Pangan
dengan prinsip Gizi seimbang;
c. meningkatkan keterampilan dalam pengembangan
olahan Pangan Lokal; dan
d. mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi
tepat guna untuk pengolahan Pangan Lokal.

UU No. 18 Tahun 2012 (Lan


Pasal 62
Tercapainya penganekaragaman konsumsi Pangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 diukur
melalui pencapaian nilai komposisi pola Pangan
dan Gizi seimbang.

INDIKATOR KUANTITATIF YANG ADA SAAT INI ADALAH


POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

PP No. 17/2015
tentang Ketahanan Pangan dan
Gizi
Bab III
Penganekaragaman Pangan dan Perbaikan Gizi
Masyarakat

Langkah-langkah penganekaragaman pangan, a.l.: pengoptimalan


pangan lokal, diversifikasi usaha tani dan perikanan, pengenalan
jenis pangan baru, dan penguatan UMKM bidang pangan.
Penganekaragaman pangan berpedoman pada kaidah: prinsip gizi
seimbang berbasis sumber daya dan kearifan lokal, ramah
lingkungan, dan aman.
Mekanisme dan kewenangan K/L dalam penetapan jenis pangan
tertentu untuk perbaikan gizi masyarakat
Pengawasan dan pengenaan sanksi terhadap industri pangan
terkait pemberlakuan SNI wajib bagi pengayaan gizi pangan.
Peran daerah dalam penganekaragaman pangan dan perbaikan
gizi.

. PILAR ZERO HUNGER


CHALLENGE

Sumber: FAO, 2015

Komitmen Indonesia : Launching Zero Hunger Challenge


pada Hari Pangan Sedunia 2015 di Sumatera Selatan

2. PERMASALAHAN

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN


PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI
Permasalah dan tantangan antara lain adalah :
Kapasitas produksi pangan nasional semakin terbatas :

berlanjutnya konversi lahan pertanian; menurunnya


kualitas lahan dan air akibat kerusakan lingkungan;
Dampak negatif perubahan iklim global terhadap pola
usaha tani, produktivitas, dan produksi pangan
Stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis
Dinamika penduduk : pertumbuhan penduduk ,
urbanisasi yang cepat
Proporsi penduduk miskin masih besar : 27,73 juta orang
(10,96 %) pada tahun 2014

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (lanjutan)


Konsumsi pangan belum cukup beragam dan bergizi

seimbang : bergesernya pola konsumsi pangan


masyarakat
Masalah gizi ganda (gizi lebih dan gizi kurang)
Masih terjadinya kasus keracunan akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya pada makanan
sehingga menimbulkan rendahnya ketahanan
pangan masyarakat.
Rawan pangan
Kompetisi pemanfaatan komoditas pangan untuk
pangan, pakan, biofuel

3. KERAGAAN DAN IMPLIKASI PANGAN DAN GIZI

PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN


KONSUMSI ENERGI NASIONAL

Sumber : Neraca Bahan Makanan 2009 2013 Sumber : Susenas, BPS 209-2014; diolah
dan dijustifikasi dengan pendekatan
pengeluaran oleh BKP

Konsumsi energi berfluktuasi, tapi cenderung meningkat, dengan


pertumbuhan rata-rata 0,3% per tahun. Konsumsi energi Th 2014 =
97,5% dari AKE 2000 kkal/kap/hari.

PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN


KONSUMSI PROTEIN NASIONAL

Sumber : Neraca Bahan Makanan 2009 2013 Sumber : Susenas, BPS 209-2014; diolah
dan dijustifikasi dengan pendekatan
pengeluaran oleh BKP

Konsumsi protein tahun 2009-2014 > AKP (104,5 113,7%).


Laju pertumbuhan rata-rata sebesar 0,9% per tahun, namun
masih didominasi oleh kontribusi protein nabati yang berasal
dari kelompok padi-padian (beras)

12

PERKEMBANGAN SKOR PPH NASIONAL,


(Berdasarkan AKG 2000 kkal/kap/hari)
20092014

Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2014 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP

Capaian skor PPH Tahun 2014 sebesar 83,4 atau 89.3% dari target skor PPH
berdasarkan Perpres No. 22 Tahun 2009 (skor PPH 93.3).
13

Konsumsi pangan sumber karbohidrat


dan Protein Di Provinsi Banten tahun 2014
JENIS PANGAN PADI-PADIAN JUMLAH PANGAN YANG DIKONSUMSI
DAN UMBII-UMBIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

BERAS
JAGUNG
TERIGU
SINGKONG
UBI JALAR
KENTANG

109,2 KG/KAP/TH ATAU 299,1 GR/KAP/HARI


0,2 KG/KAP/THN/ATAU 0,6 GR/KAP/HARI
12,7 KG/KAP/THN ATAU 34,9 GR/KAP/HARI
4,3 KG/KAP/THN ATAU 11,9 GR/KAP/HARI
1,2 KG/KAP/ThH ATAU 3,4 GR/KAP/HARI
0,9 KG/KAP/THN ATAU 2,4 GR/KAP/HARI

JENIS PANGAN HEWANI


1.
2.
3.
4.
5.

DAGING RUMINANSIA
DAGING UNGGAS
TELUR
SUSU
IKAN

6. KONSUMSI ENERGI
7. KONSUMSI PROTEIN
8. PPH
SUMBER: DATA SUSENAS

2,0 KG/KAP/THN ATAU 5,4 GR/KP/HARI


7,6 KG/KAP/THN ATAU 20,8 GR/KAP/HARI
7,9 KG/KAP/THN ATAU 21,7 GR/KAP/HARI
3,4 KG/KAP/THN ATAU 9,2 GR/KAP/HARI
19,2 KG/KAP/THN ATAU 52,6 GR/KP/HARI
2107 Kkal /KAP/HARI
Gr 62 Gr/KAP/HARI
84,5

Keterangan:
Kerawanan pangan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), rata-rata 2000
Kalori/kapita/hari
Sangat rawan : (a) Konsumsi Kalori per kapita per hari < 70% dari AKG;
Rawan Pangan
:
(b) Konsumsi Kalori per kapita per hari 70-90%
dari AKG;
Tahan pangan
:
(c) Kosumsi Kalori per kapita per hari > 90% dari
AKG,

Masalah gizi di Indonesia (Kemenkes, 2013)

KITA TIDAK MENGINGINKAN ANAK BANGSA


KONDISINYA SEPERTI INI

18

Prevalensi pendek (stunting)


menurut provinsi

DAMPAK STUNTING
DEWASA

REMAJA

Kemampuan motorik
rendah
Perkembangan fisik tidak
optimal

ANAK

Stunting dapat menyebabkan perkembangan


anak tidak optimal, baik secara fisik dan
mental. Pada jangka panjang, produktifitasnya
20
akan tidak optimal.

POSISI INDONESIA DALAM PREVALENSI STUNTING,


WASTING, DAN/ATAU OVERWEIGHT PADA BALITA

37.2% Stunting
12.1 % Wasting
11.9%
Overweight

Posisi Indonesia :
masuk dalam 17
negara diantara
117 negara yang
mempunyai ketiga
masalah

21

IMPLIKASI KONSUMSI PANGAN

beraga
m
bergizi
seimbang

aman

Indeks Pembangunan Manusia


73,8
Indonesia (2007 2013)
73,2
9

71,1
70,5
7
9
2007

2008

71,7
6

2009

Rata-rata lama
sekolah 8,14
tahun

72,2
7

BPS, 2014

72,7
7
Usia harapan
hidup 70,07
tahun

2010

2011

2012

Angka Melek
Huruf
94,14%
24

2013

Rata-rata
pengeluaran per
bulan
Rp. 643.360

IPM MENURUT NEGARA


DI ASEAN TAHUN 2013

0.901

0.852

Sumber: UNDP 2014

0.773

0.722

0.684

0.660

0.638

*) dari 187 negara

0.584

KERANGKA PIKIR MENGATASI


MASALAH GIZI

INTERVENSI GIZI
TIDAK LANGSUNG
(SENSITIF)

Fortifikasi
Pangan

Intervensi remaja
perempuan,
termasuk
pemberdayaan
perempuan
Pengentasa
n
Kemiskinan,
termasuk
BLT
bersyarat/PK
H

Ketahanan pangan
dan gizi, termasuk
kampanye
Gemarikan

Keluarga
Berencana

Intervensi
Sensitif

Penyediaan
air bersih
dan
sanitasi

Jaminan
Kesehatan
Nasional

Pendidikan
gizi
masyarakat,
termasuk
Perlindungan PAUD
Sosial,
termasuk
PNPM

4. UPAYA PERCEPATAN
PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI PANGAN

Gerakan Diversifikasi Pangan

Merupakan pengembangan kegiatan promosi dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi


pangan (P2KP);
Memanfaatkan media cetak, elektronik, pameran, lomba, tokoh masyarakat, publik figur, dan temu

lapangan;
Promosi tematik mengenai : Gerakan makan sayur dan buah, gerakan makan protein hewani, diversifikasi

karbohidrat dan protein.

TUJU
AN

Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap


konsumsi pangan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman (B2SA);
Menurunkan konsumsi beras;
Menurunkan ketergantungan terhadap bahan
pangan impor.

SASARAN LOKASI di Pusat dan 34 provinsi


29

Lanjutan Gerakan Diversifikasi Pangan ...

Cakupan Kegiatan :
Mengamankan
kecukupan produksi
beras nasional
melalui penurunan
konsumsi beras dan
peningkatan
konsumsi pangan
yang beragam,
bergizi seimbang
dan aman (B2SA)

TUJUAN DAN SASARAN P2KP


MASALAH
a. Perilaku makan yang belum beragam,
bergizi seimbang dan aman
b. Daya beli masyarakat rendah
c. Penggunaan pangan lokal belum
optimal

TUJUAN
SASARAN
Aparat seperti petugas
penyuluh dan guru
serta kelompok wanita,
anak SD/MI,orang tua
murid, pengusaha
pangan lokal, dan
kelompok masyarakat

KEGIATAN

Perubahan
Perilaku
dalam
mengkonsums
i pangan yang
beragam,
bergizi
serimbang
dan aman
yang terlihat
dari skor PPH

Peningkata
n Kualitas
SDM

Berbagai kegiatan terpadu gerakan


oleh masyarakat, swasta,
pemerintah dan Perguruan Tinggi
31

Gizi Seimbang/Konsumsi Pangan B2SA


Asupan gizi dari makanan yang memenuhi
kebutuhan gizi sesuai usia dan kegiatannya,
sehingga mencapai berat normal.

32

Pangan 3 B :
3 : Triguna makanan
Yaitu :
Sumber Karbohidrat zat tenaga,
Sumber Protein - zat pembangun,
Sumber Vitamin dan Mineral zat
pengatur
33

3 : Triguna makanan

34

Menurut pola makan kita:


Karbohidrat padi-padian
Umbi-umbian
Protein
hewani
Nabati
Lemak
Gula
Sayuran dan buah

275 gram.
100 gram
150 gram
35 gram
25 gram
20 gram
250 gram

Minum air sebanyak 8 gelas sehari


35

KANDUNGAN GIZI DAN


FUNSIONAL
ANEKA PANGAN
LOKAL

36

PRODUK OLAH UBI & UMBI

UMBI-UMBIAN
Kandungan Gizi utama : Karbohidrat
Kadar air 60-70%
Kadar lemak (0,5-0.7%), protein (1,0-1,8%), Karbohidrat (2830%)
Setelah melalui penyawutan kadar air : 10-12%, kadar lemak
(0,6-0,8%), protein (1,2-1,8%), karbohidrat (85-88%)
Kadar amilosa : 20-31% berpengaruh terhadap tekstur
tepung bila diolah
Kandungan serat pangan tinggi yaitu 13-15%
Memiliki indeks glikemik rendah dan pati resisten tinggi dan
kaya oligo sakarida sehingga membantu pencegahan primer
timbulnya penyakit degeneratif
Ubi jalar (kuning, orange, jingga) mengandung karotenoid
250-500 mg/100 gr terutama beta caroten
Daging Umbi warna ungu mengandung Antoxianin
38

Kandungan Gizi Ubi Kayu/Singkong (Casava)


per 100 gr
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Bdd
(%)

Singkong Putih

146

1.2

0.3

34.7

75

Singkong Kuning

157

0.8

0.3

34.9

75

Beras Singkong

359

1.4

0.9

86.5

100

Oyek Singkong

342

2.3

0.1

83.1

100

Beras Aruk

353

0.6

0.8

85.9

100

Tapioka

362

0.5

0.3

86.9

100

Tep. Casava

334

1.0

0.3

81.8

100

Tep. Gaplek

363

1.1

0.5

88.2

100

Beras

360

6.8

0.7

78.9

100

Bahan Makanan

39

40

Kandungan Gizi Ubi Jalar


(Ipomoea Batatas) per 100 gram

Air
(gr)

E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Ubi Jalar Putih

68.5

123

1.8

0.7

27.9

Ubi Jalar Merah

68.5

123

1.8

0.7

27.9

Ubi Jalar Kuning

136

1.1

0.4

32.3

Tepung Ubi Jalar

371

4.0

0.4

88.0

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

41

42

MANFFAAT UBI JALAR

* Menempati rangking 1 dari 58 jenis sayuran dalam hal


kandungan gizi (dirangking oleh Nutrition Action Health Letter,
USA)
* Mengandung Vitamin A, empat kali lebih banyak dari wortel.
(Sumber WHO)
* Mengandung banyak Beta Carotene yang baik untuk
pertumbuhan tulang, gigi, rambut dan kulit. (DR. Sanjay Gupta,
CNN.com)
* Memiliki kandungan gula yang rendah dan alami, sehingga
sangat baik bagi penderita diabetes. (CNN.com)
* Kandungan telo mendekati Fat Free, Cholesterol Free, Sodium
Free, sehingga sangat cocok untuk program diet. (Sumber ; Dr.
Robert Cordell, Emeretus Professor Of Chardiothoracic Surgery At
Wake Forest University, School of Medicine, USA)
* Mengandung zat zat Anti Oksidan.
43

Kandungan Gizi Pisang (Fusarium)


per 100 gram

Air
(gr)

E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

72

92

1.2

0.2

25.8

Pisang Raja

65.8

120

1.2

0.2

31.8

Pisang Mas

85

127

1.4

0.2

33.6

Tepung Pisang

9.2

357

3.6

1.0

83.4

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan
Pisang Ambon

Beras

44

MANFAAT
Pisang kaya dengan vitamin B-6 yang dibutuhkan untuk

kesehatan mental seseorang


Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan
mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B-6 ini.
Menyantap makanan kaya kalium dan vitamin B6, khususnya
pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga
dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian.
Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari bahkan dipercaya dapat
membantu mengurangi gejala radang sendi (arthritis).
Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 467 mg
kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium harian. Data
penelitian menunjukkan bahwa pengambilan kalium oleh tubuh
berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah
Sifat spasmolitik pisang, yang menurunkan kerja lambung dan
mengurangi sekresi enzim serta asam lambung, turut berperan
dalam menghasilkan khasiat ini. Kandungan pektin yang tinggi
didalam pisang juga dapat melindungi selaput lendir lambung
terhadap pengaruh asam lambung dan enzim (pepsin)
45

Kandungan Gizi Jagung per 100 gram


E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Bdd
(%)

Jagung Segar

140

4.7

1.3

33.1

90

Jagung giling

361

8.7

4.5

72.4

100

Jagung Muda

129

4.1

1.3

30.3

28

Tep.Jagung

374

7.0

4.2

77.1

100

Beras

360

6.8

0.7

78.9 100

Bahan Makanan

46

47

Kandungan Gizi Sukun (Artocarpus altilis)


per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Sukun Tua

108

1.3

0.3

28.2

Sukun Muda

46

2.0

0.7

9.2

Tep. Sukun

302

3.6

0.8

78.9

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

Bdd
(%)

100

48

MANFAAT
Bunga jantan yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat

nyamuk.
Daunnya efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, DM,
sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal.
Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat
seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan
sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan.
Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut
sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit
Buah sukun juga mengandung asam amino esensial yang tidak
diproduksi oleh tubuh manusia, seperti histidine, isoleusin, lysine,
methionin, triptophan, dan valin.
Jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat lainnya,
dalam beberapa hal, sukun memiliki keunggulan, yaitu:
kandungan protein sukun segar lebih tinggi daripada ubi kayu,
begitu pula kandungan karbohidratnya, lebih tinggi dari ubi jalar
atau kentang, dan dalam bentuk tepung, nilai gizinya kurang
lebih setara dengan beras.
49

Kandungan Gizi Ganyong per 100 gram


Bahan
Makanan

E
(kkal)

P
(gr)

Lemak

KH
(gr)

Abu
(gr)

Air
(gr)

( gr)

Umbi Ganyong

95

0.11

22.6

75

Tep. Ganyong

356

1.53

84.6

0.23

16.57

Mie Ganyong

341

1.1

0.85

82.1

0.43

15.6

Beras

360

6.8

0.7

78.9

50

GANYONG

51

Manfaat
Ubi ganyong merupakan salah satu bahan pangan

non beras yang bergizi cukup tinggi terutama


kandungan kalsium, fosfor, dan karbohidrat
Pemanfaatan ganyong untuk makanan balita, bisa
dibuat dalam bentuk biskuit, bubur, sereal dan
dengan ditambah dengan campuran tempe atau ikan
Kandungan gizi ganyong tiap 100 gram secara
lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00
g;lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00
g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10
mg; vitamin C 10,00 mg; air 75,00 g.
52

Kandungan Gizi Sagu per 100 gram


P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Tep. Sagu

0.7

0.2

84.7

Sagu Bakar

2.4

71.0

Mie Sagu
Kering

4.5

0.98

88.9

Mie Metro
Basah

0.9

5.6

24.4

Soun Sagu

2.5

1.4

90.5

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

Beras

E
(kkal)

360

53

Kandungan Gizi Labu Kuning (Cucurbitae Moschata)


per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Tepung Labu

369

3.8

1.3

85.6

Buah Labu Kuning

29

1.1

0.3

6.6

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

54

LABU KUNING

55

Manfaat Labu Kuning


Dalam biji labukuning terkandung sejumlah zat antara lain jenis

asam amino yang langka (seperti m-karboksifenilalanina,


pirazoalanina, asam aminobutirat, etilasparagina, dan sitrulina)
dan sejumlah asam amino lain yang diperlukan kelenjar prostat
(semisal alanina, glisina, dan asam glutamat).
Biji labukuning juga mengandung unsur mineral Zn (seng) dan
Mg (magnesium) yang sangat penting bagi kesehatan organ
reproduksi, termasuk kelenjar prostat.
Kandungan lainnya berupa asam lemak utama, yaitu asam
linoleat, asam oleat, dan sedikit asam linolenat.
Selain itu vitamin E (tokoferol) dan karotenoid, yakni lutein dan
beta-karoten juga ada di dalam daging bijinya. Hormon betasitosterol itulah yang menyimpan khasiat menghambat atau
menekan kerja enzim 5-alfa-reduktase. Enzim ini akan
mengurangi terbentuknya hormon dihidrotestosteron dari
hormon testosteron. Dengan begitu, membesarnya kelenjar
prostat dapat dicegah
56

Fungsi labu kuning, daunnya berfungsi sebagai sayur dan

bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya


berguna sebagai penawar racun binatang berbisa,
sementara bijinya menjadi obat cacing pita. Daging
buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal
kanker.
Rasa buah labu agak pahit, sedikit pedas dan sejuk.

Berkhasiat melancarkan darah, vital energi, dan


menghilangkan sumbatan, kolagogum, peluruh haid, anti
radang, peluruh kentut, antibakteri..

57

Kandungan Gizi Umbi Garut/Irut/Arus/Jelarut


(Maranta Arundinacea) per 100 gram

E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

107.3

2.2

0.1

24.4

Tepung Garut

355

0.7

0.2

85.2

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan
Garut

58

MANFAAT

Dijadikan tepung untuk membuat bubur, kue-kue,

bahkan candil ataupun goyobod.


Bedak, kosmetika tradisi, bahan baku tepungnya
harus terbuat dari tepung garut.
Di kawasan Amerika sendiri, asal tanaman garut,
orang Indian selalu menggunakan perasan akarnya
sebagai obat luka, obat karena tusukan anak panah,
dan bahkan obat luka karena gigitan serangga dan
ular.
Sedangkan di Filipina dan India, hancuran akar garut
kemudian dijadikan bahan baku untuk pembuatan
minuman beralkohol, seperti layaknya tuah dan
brem di Indonesia atau sake di Jepang.
59

Pati atau tepung garut bertekstur halus dan

mudah dicerna sehingga cocok untuk makanan


bayi atau orang sakit.
Umbi garut dapat digunakan sebagai bahan
kosmetik (bahan baku bedak), lem, obat
tradisonal yang berkhasiat menyembuhkan
mencret dan eksim, memperbanyak air susu ibu
(ASI), penawar racun lebah, racun ular, obat luka,
dan bahan minuman berakohol.
Selain itu, umbi garut baik bagi penderita
diabetes karena kandungan glikemiknya rendah

60

Kandungan Gizi Talas Beneng


per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Pati
(%)

Talas Beneng

83.7

2.0

0.27

18.3

15,2

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

61

TALAS
BENENG
62

Kandungan Gizi Suweg/Iles-iles/Porang (Amorphophallus


campanulatus Bl. ) per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Suweg

74

1.4

0.1

17.2

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

63

Suweg sangat potensial sebagai bahan pangan sumber

karbohidrat.
Suweg dapat digunakan sebagai bahan lem, agar-agar,
mi, tahu, kosmetik dan roti.
Tepung suweg dapat dipakai sebagai pangan fungsional
yang bermanfaat untuk menekan peningkatkan kadar
glukosa darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol
serum darah yaitu makanan yang memiliki indeks
glikemik
rendah
dan
memiliki
sifat
fungsional
hipoglikemik dan hipokolesterolemik.
Suweg sebagai serat pangan dalam jumlah tinggi akan
memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya
berbagai
penyakit
seperti
kanker
usus
besar,
divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol
tinggi dalam darah dan kencing manis
64

Kandungan Gizi Gadung (Dioscorea Hispida)


per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Gadung

100

0.9

0.3

20.9

Keripik Gadung

446

2.8

14.5

76

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

65

Selain untuk camilan, gadung juga bisa untuk

obat. Berdasarkan referensi tanaman obat


Indonesia, tumbuhan dari keluarga Dioscoreaceae
ini dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan
sembilan jenis penyakit. Yaitu keputihan, kencing
manis, kusta, perut mulas, nyeri empedu, nyeri
haid, radang kandung empedu, rematik (nyeri
persendian), dan kapalan atau kulit menebal
(iptek@net.id; 2007).

66

Gadung

67

Kandungan Gizi Gembili (Dioscorea Esculenta)


per 100 gram
E
(kkal)

P
(gr)

Lemak
( gr)

KH
(gr)

Gembili

131

1.1

0.2

31.3

Beras

360

6.8

0.7

78.9

Bahan Makanan

68

Gembili/Gemb
olo

69

Mengembangkan variasi
produk olahan
Sawut singkong
Puding kentang
kleci

Pure sukun
Dawet ganyong

Rambak
ganyong

Dawet
Garut

Cake casava

Brownies Uwi

Aneka sajian makanan tradisional


yang berselera

Sawut kimpul
Dawet Garut

Nasi Sela Komplit

Sawut Singkong

Labu Kuning

71

Aneka sajian nasi ubi :


Nasi Dwiwarna
Nasi Dwiwarna
(Ungu Orange )
(Sehat Ungu)

Nilai kalori : 600 kkal


634 kkal

PKMT UGM

Nasi Triwarna
(Ungu Orange Sehat)

Nilai kalori : 680 kkal

Nilai kalori :

72

Aneka Produk Tepung Pangan Lokal


Dawet ganyong

Garut keju
Cake singkong

Nasi wungu (ubi jalar)

Ubi jalar

Nasi uleng (singkong)

Lumpur
singkong

Lapis ganyong

Brownies uwi
Puding kleci

Jus
Labu
Kuning

(Produk Karya PKMT UGM)


Sumber :Prof. DR. Ir. Murdiati Gardjito (PKMT UGM) ,DR. Ir. Agnes Murdiyati, MS (PKMT
UGM)

73

Aneka Jenis Masakan Bahan Lokal

Mie Bendo Cumi

Kroket Tepung Ganyong

Kuskus Rasi Jalejo

Bubur Rasi Jalejo Ayam

Gulai Iga Sapi

Bakpao Tepung Ubi Ungu

Lumpia Tepung Sukun


Isi Sayuran

74

Pepes Bakar
Rasi Jalejo

Lumpur Ayam Rasi


Semar Mendem Rasi

Lalampa Rasi

Kroket Rasi

Brownies Rasi
75

Hasil Produk Pangan lokal

76

77

Hasil olahan pangan lokal


siap saji

78

79

Hasil olahan pangan lokal

80

Hasil olahan pangan lokal

81

Aneka Olahan Pangan


Lokal

82

83

84

85

Hasil olahan pangan lokal

86

HASIL OLAHAN PANGAN


LOKAL

87

88

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai