Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI UTARA

DINAS KESEHATAN DAERAH


UPT PUSKESMAS TAMBAYOLI
No. Reg. 1070361 Jln. Trans Sulawesi Desa Lembah Sumara Kec. Soyo Jaya Kode Pos : 94969

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BERBAHAN PANGAN LOKAL BAGI


IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka menigkatkan derajat Masyarakat, diperlukan dukungan dari
berbagai bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan dukungan
secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam Permenkes Nomor 23 tahun 2014, pelayanan Gizi di Masyarakat diarahkan
untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi. Pelayanan gizi dilakukan untuk
mewujudkan perbaikan gizi pada seluruh kelompok rawan gizi. Kelompok rawan gizi
tersebut meliputi bayi dan balita, anak usia pra sekolah dan sekolah, remaja Perempuan,
ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, pekerja Wanita dan usia lanjut.
Peran serta Masyarakat dan lintas sektor juga sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan gizi di Masyarakat. Peran tersebur dilaksanakan melalui
pemberian sumbangan pemikiran terkait dengan penyelenggaraan Upaya perbaikan gizi,
penyebarluasan informasi kepada Masyarakat luas terkait dengan Upaya perbaikan gizi
dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Upaya perbaikan gizi.

B. LATAR BELAKANG
Ibu hamil dan balita merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu
mendapat perhatian khusus, karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan
apabila mengalami kekurangan gizi. Usia balita merupakan periode pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi.
Begitu pula dengan ibu hamil, apabila ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang beresiko untuk melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan atau stunting.

Masalah gizi balita di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei


Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi balita wasted sebesar 7,7%
dan balita stunted 21,6%. Sedangkan data Riskesdas (2018) menunjukkan
prevalensi risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 14,1%, sedangkan
pada ibu hamil sebesar 17.3%.

Masalah gizi pada balita disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya


kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit
menjadi penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Berdasarkan data Survei Diet
Total (SDT) tahun 2014 masih terdapat sekitar separuh atau 55,7% balita memiliki
asupan energi yang kurang dibanding Angka Kecukupan Energi yang dianjurkan
(< 100%) dan 23,6% balita memiliki asupan protein yang kurang dibandingkan
Angka Kecukupan Protein yang dianjurkan (<80%). Selain kurangnya asupan
energi dan protein, jenis makanan yang diberikan pada balita juga kurang
beragam. Berdasarkan SSGI 2021, proporsi makan beragam pada baduta
sebesar 52,5%. (SSGI 2021). Sementara itu, lebih dari separuh ibu hamil memiliki
asupan energi sangat kurang (<70% angka kecukupan energi) dan sekitar
separuh ibu hamil juga mengalami kekurangan asupan protein (<80% angka
kecukupan yang dianjurkan).

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan


salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita gizi kurang dan ibu hamil
KEK. Kegiatan PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan
untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi
dan konseling pemberian makan, hygiene sanitasi untuk ibu, pengasuh dan
keluarga.

Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian


keluarga dalam penyediaan makanan bergizi dengan memanfaatkan potensi
pangan lokal secara berkelanjutan. Kementerian Kesehatan RI menyediakan
pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal melalui
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik. Namun demikian, pembiayaan untuk
pelaksanaan kegiatan serupa dapat berasal dari berbagai sumber.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu disusun kerangka acuan


Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil
KEK dan Balita Gizi Kurang di wilayah kerja UPT Puskesmas Tambayoli
Kabupaten Morowali Utara Tahun 2024 yang akan dijadikan sebagai pedoman
bagi tim pelaksana.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya status gizi ibu hamil KEK dan balita Gizi Kurang melalui
kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal bagi
Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di wilayah kerja UPT Puskesmas
Tambayoli Kabupaten Morowali Utara Tahun 2024
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya petunjuk teknis penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan ( PMT ) Berbahan pangan lokal dan edukasi perbaikan pada
konsumsi untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang
b. Dimanfaatkannya petunjuk teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
berbahan pangan lokal sebagai acuan dalam penyelenggaraan kegiatan
penanganan ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

c. Terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan berbahan pangan


lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang sesuai dengan standar

d. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan pemberian makanan


tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan yang dilakukan meliputi :
1. Penetapan Tim Pelaksana
2. Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran Penerima MT
3. Penyusunan siklus menu sesuai standar
4. Penyediaan / pembelian bahan makanan
5. Pengolahan bahan makanan
6. Pemberian makanan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Penetapan Tim Pelaksana:
1. Membentuk tim pelaksana tingkat Puskesmas, yang terdiri dari Kepala
Puskesmas, Petugas Gizi, Bendahara BOK dan Bidan Desa
2. Membentuk tim pelaksana tingkat Desa, yang terdiri dari perangkat desa dan
kader terpilih dari masing-masing desa
3. Menetapkan tim pelaksana beserta uraian tugasnya melalui SK Kepala
Puskesmas.
4. Sosialisasi tentang uraian tugas kepada semua tim pelaksana yang sudah
ditunjuk.
b. Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran Penerima MT:
1. Identifikasi balita gizi kurang dari data laporan rutin Posyandu dan ibu hamil
KEK dari data PWS KIA.
2. Verifikasi dan validasi data balita gizi kurang dan ibu hamil KEK (konfirmasi
jumlah, status gizi, usia dan domisili) melalui pertemuan dengan perwakilan
kader Posyandu.
3. Menetapkan balita gizi kurang dan ibu hamil KEK sebagai sasaran penerima
MT secara lengkap by name by address dan lokasi pemberian MT melalui SK
Kepala Puskesmas.
c. Penyusunan Siklus Menu Sesuai Standar:
1. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama Pengelola Program Gizi Dinas
Kesehatan menyusun siklus menu (7 hari siklus).
2. Tim pelaksana tingkat puskesmas mensosialsasikan siklus menu kepada tim
pelaksana tingkat desa melalui pertemuan orientasi/pelatihan.
d. Penyediaan/Pembelian Bahan Makanan:
1. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama tim pelaksana tingkat desa
merencanakan kebutuhan bahan makanan yang perlu dibeli untuk satu masing-
masing siklus menu.
2. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama tim pelaksana tingkat desa
merencanakan teknis pembelian bahan makanan dan laporan pertanggung
jawaban keuangan.
3. Tim pelaksana tingkat desa menyediakan/membeli bahan makanan sesuai
dengan perencanaan.
e. Pengolahan Bahan Makanan:
Tim pelaksana tingkat desa melakukan pengolahan bahan makanan sesuai
dengan cara pengolahan yang biasa dilakukan sehari-hari dengan memperhatikan
prinsip-prinsip dalam pengolahan bahan makanan, sebagaimana diatur dalam
Petunjuk Teknis.
f. Pemberian Makanan:
1. Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal diawali dengan kegiatan
demontrasi masak dilanjutkan dengan makan bersama-sama serta
penyampaian penyuluhan.
2. Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal yang disertai dengan
kegiatan demontrasi masak dilaksanakan sbersamaan dengan pelaksanaan
kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di Posyandu, paling sedikit 1 (satu) kali
dalam sebulan.
3. Pada hari-hari selanjutnya, tim penyedia mengantar makanan tambahan ke
rumah sasaran atau dapat dilakukan dengan mekanisme lain yang mendukung
sesuai kondisi wilayah.

F. SASARAN
Sasaran penerima Makanan Tambahan Berbahan pangan lokal adalah :
1. Ibu hamil KEK
2. Balita Gizi Kurang usia 6 – 59 bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Pelaksanaan

Januari Februari -
Kegiatan April-Desember
Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penetapan Tim
Pelaksana

Penetapan Data
Sasaran Penerima MT

Penyusunan Siklus
Menu Sesuai Standar

Pelatihan tim pelaksana


dalam penyiapan PMT
Lokal

Penyediaan/Pembelian
Bahan Makanan

Pengolahan Bahan
Makanan

Pemberian Makanan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pemantauan dilakukan oleh tim pelaksana di puskesmas maupun secara


berjenjang. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi serta data
pelaksanaan kegiatan untuk bahan pengambilan keputusan dalam menjaga dan
memperbaiki pelaksanaan kegiatan. Pemantauan dilakukan terhadap data
keluaran antara lain input, proses, output, outcome dan impact.
Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan PMT bagi
ibu hamil dan balita yang dapat dilihat dari aspek input, proses, output, outcome,
dan impact dari pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi :
1. Penyelenggaraan kegiatan PMT berbahan pangan lokal sesuai jadwal
2. Cakupan jumlah dan persentase ibu hamil KEK yang mengonsumsi MT
berbahan pangan lokal
3. Cakupan jumlah dan persentase balita gizi kurang yang mengonsumsi
MT berbahan pangan lokal
4. Cakupan jumlah dan persentase balita underweight (BB Kurang) yang
tidak wasting atau stunting ataupun tidak keduanya yang mengonsumsi
MT berbahan pangan lokal
5. Cakupan jumlah dan persentase Balita BB/U normal tetapi Berat Badan
Tidak naik dan mengonsumsi MT berbahan pangan lokal
6. Persentase ibu hamil KEK dengan peningkatan berat badan sesuai usia
kehamilannya
7. Persentase BB/U normal tetapi berat badan tidak naik yang mengalami
peningkatan berat badan adekuat
8. Persentase ibu hamil dengan berat badan bayi lahir ≥ 2.500 gram
9. Persentase balita underweight dengan perbaikan status gizi
berdasarkan indicator BB/U

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan hasil pengukuran BB, PB atau TB, LILA, dan konsumsi tablet tambah
darah serta makanan tambahan pada ibu hamil dan ibu balita :
1. Catat pada buku KIA dan laporkan secara elektronik melalui Sigizi terpadu pada
menu pemantauan PMT
2. Saat ini sedang dikembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dimana
pencatatan oleh kader melalui aplikasi dan WhatsApp chatbot akan langsung
terhubung pada dashboard SATU SEHAT
3. Tim pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formular monev PMT dan
pemantauan berat badan pada ibu hamil dan balita
4. Tim pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol konsumsi PMT oleh
sasaran sebagai self-monitoring dan tindak lanjutnya misalnya menanyakan
apakah sasaran menyukai makanan tambahan yang di berikan, atau tidaknya
keluhan setelah mengonsumsi, serta memberikan edukasi
5. Tim pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari tingkat Puskesmas,
lalu dilaporkan Dinkes Kabupaten, Dinkes Propinsi, dan Pusat secara
berjenjang

J. PEMBIAYAAN
Jumlah Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.108.140.000,- (Seratus Delapan Juta
Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu Komponen Total
Kegiatan
1 Pemberian Makanan Persiapan pemberian makanan Rp. 30.056.000,-
Tambahan (PMT) tambahan berbasis pangan lokal bagi
berbahan Pangan Lokal ibu hamil KEK dan Balita gizi kurang
tingkat kab/ kota dan puskesmas
2 Pemberian Makanan Penyediaan bahan makanan tambahan Rp. 78.084.000,-
Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek
berbahan Pangan Lokal dan balita gizi kurang

Kepala UPT Puskesmas Tambayoli

ISWAN T. BUBA, SKM


NIP. 19730825 200312 1 006
SURAT PERNYATAAN
No:440/4365/XII/2023

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ALNO BERNIAT, S.KM, M.Kes
NIP : 19671115 199103 1 014
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali Utara

Dengan ini menyatakan :

1. Akan Melaporkan capain program Kesehatan Masyarakat melalui aplikasi


komdat kesmas dan aplikasi lain yang terintegrasi

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat sebagai komitmen untuk


mendukung pelaksanaan BOK Kesehatan TA 2024.

Morowali Utara 04 Desember 2023,

Kepala Dinas Kesehatan Daerah


Kabupaten Morowali Utara,

ALNO BERNIAT, S.KM, M.Kes


NIP. 19671115 199103 1 014
BUPATI MOROWALI UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
SURAT PERNYATAAN
NOMOR : 440/5320/DINKES/VII/2023

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Lengkap : Dr.dr. DELIS JULKARSON HEHI,MARS

Jabatan : BUPATI MOROWALI UTARA

Dengan ini menyatakan bahwa peruntukkan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2024 Kabupaten Morowali Utara akan dialokasikan untuk :

BOK KABUPATEN KOTA 3,328,327,000


Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat 411,917,000
Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit 579,376,000
Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) 275,674,000
Penguatan koordinasi tata kelola UKM Sekunder 186,077,000
Kefarmasian dan BMHP 854,865,000
Kalibrasi Alat Kesehatan 58,421,000
Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan untuk Topik Prioritas 712,139,000
Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan untuk topik prioritas 249,858,000
BOK Puskesmas 11,731,227,000
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal 2,810,120,000
Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat 3,242,431,000
Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit 2,938,662,000
Insentif UKM 2,099,676,000
Manajemen Puskesmas 640,338,000

Demikian surat usulan ini di buat dan akan dimanfaatan mengikuti petunjuk teknis yang
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Kolonodale, 04 Desember 2023


Bupati Morowali Utara

Dr. dr DELIS JULKARSON HEHI,MARS


BUPATI MOROWALI UTARA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)


NO. 440/1589/BPT/2023

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dr.dr. DELIS JULKARSON HEHI,MARS


Jabatan : Bupati Morowali Utara

Dengan ini menyatakan akan bertanggung jawab secara penuh atas hal-
hal sebagai berikut :
1. Usulan kegiatan DAK Non Fisik Tahun Anggaran 2024 disusun melalui
Aplikasi E-Renggar Kementerian Kesehatan RI
2. Usulan yang diinput melalui Aplikasi E-Renggar Kementerian Kesehatan RI
beserta dokumen yang dipersyaratkan telah disusun dengan lengkap,
benar dan dapat dipertanggungjawabkan serta siap untuk di audit sewaktu
– waktu.
3. Kami bertanggung jawab atas kebenaran formil dan materil usulan
Anggaran yang diajukan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam
keadaan sadar dan tidak dibawah tekanan.

Kolonodale, 04 Desember 2023

BUPATI MOROWALI UTARA

Dr.dr.DELIS JULKARSON HEHI,MARS

Anda mungkin juga menyukai