Anda di halaman 1dari 25

INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN

Interaksi radiasi dengan bahan/materi dapat dibedakan menjadi tiga


jenis yaitu
1. radiasi gelombang elektromagnetik/foton (radiasi gamma dan
sinar-x).
2. interaksi radiasi partikel bermuatan (alpha dan beta),
3. radiasi partikel yang tidak bermuatan (neutron)

Ketiga jenis radiasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, maka interaksi yang
terjadi pun akan berbeda.
Interaksi radiasi dengan bahan meliputi proses eksperimen, aplikasi fisika inti
(detektor), modifikasi material, analisis, terapi radiasi,dsb.

Proses ini dapat merusak material, khususnya jaringan hidup. Kerusakan sangat
bergantung pada intensitas, energi and tipe radiasi. Namun demikian
prosesnya dapat dengan mudah dideteksi and dikontrol.
A. Interaksi Sinar Gamma dengan Material

• Foton-foton sinar gamma yang terpancar dalam


reaksi inti bersifat energik. Ada tiga proses utama
dalam interaksi sinar gamma atau sinar-X dengan
bahan.

• Elektron foto (fotoelektrik) :


0.01Mev~0.5Mev
• Efek Compton
0.1Mev~10Mev
• Produksi pasangan
> 1.02 Mev
Efek fotolistrik :
interaksi antara foton dengan sebuah elektron yang terikat kuat dalam atom
yaitu elektron pada kulit bagian dalam suatu atom, biasanya kulit K atau L.

Foton akan menumbuk elektron tersebut dan karena elektron itu terikat kuat
maka elektron akan menyerap seluruh tenaga foton.
Sebagai akibatnya elektron akan dipancarkan keluar dari atom dengan
tenaga gerak sebesar selisih tenaga foton dan tenaga ikat elektron

T = E  − Be E : energi sinar gamma = hf


Be : energi ikat elektron
• Jika energi foton yang diberikan lebih besar dari
energi ikat elektron, maka elektron tersebut dapat
terlepas dari atom dan menghasilkan ion. Elektron
yang terlepas (atau biasa disebut fotoelektron) dapat
menyebabkan peristiwa ionisasi sekunder pada atom
sekitarnya dengan cara yang mirip dengan yang
dilakukan beta.
• Efek fotolistrik sangat mungkin terjadi jika foton
memiliki energi yang rendah (kurang dari 0,5 MeV)
dan materi memiliki massa besar (nomor atom besar).
• Sebagai contoh efek fotolistrik lebih banyak terjadi
pada timah hitam (Z = 82) daripada tembaga (Z = 29).
Hamburan Compton
Peristiwa hamburan Compton sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
efek fotolistrik. Akan tetapi, pada hamburan Compton tidak
semua energi foton diberikan kepada elektron, melainkan
hanya sebagian saja, sisa energi foton masih berupa
gelombang elektromagnetik (foton) yang dihamburkan.

Foton yang dihamburkan ini akan terus berinteraksi dengan elektron


lain sampai energinya habis dan elektron yang dihasilkan
(fotoelektron) akan menyebabkan proses ionisasi sekunder.
Hk. Konservasi energi
Hk. Relativistik momentum

Hk. Konservasi momentum

Produk skalar

Formula Compton
Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8,0 × 1014 Hz dan
logam tersebut disinari dengan cahaya yang memiliki
frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck 6,6 × 10-34 Js,
tentukan energi kinetik elektron yang terlepas dari
permukaan logam tersebut!
Sebuah foton dengan panjang gelombang 0,4 nm menabrak sebuah
elektron yang diam dan memantul kembali dengan sudut 150o ke arah
asalnya. Tentukan kecepatan dan panjang gelombang dari foton setelah
tumbukan.
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan
sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-positron.

Ketika muatan suatu sistem bernilai awal nol,


maka dua partikel yang berlawanan muatannya
harus diciptakan guna mengkonversi muatan.
Untuk menggabungkan sebuah pasangan, foton
datang harus memiliki energi yang setidaknya
setara dengan energi diam pasangan tersebut,
dan setiap kelebihan energi foton akan muncul
sebagai energi kinetik partikel.

Produksi pasangan tidak dapat terjadi di ruang hampa. Oleh karenanya terlihat
kehadiran nukleus berat pada gambar diatas. Nukleus membawa sejumlah momentum
foton datang, tapi karena massanya yang besar, energi kinetik lompatannya, K≈p2/2M0,
biasanya diabaikan terhadap energi-energi kinetik pasangan elektron-positron. Dengan
demikian, kekekalan energi dapat diterapkan dengan mengabaikan nukleus berat,
sehingga menghasilkan
hf = m+c2 + m-c2 = K+ + K- + 2moc2

karena positron dan elektron memiliki massa diam yang sama, m0 = 9,11x10-31 kg.
Proses-proses lain
• Hamburan Raleygh: hamburan koheren klasik(hamburan
elastik) yang terkenal. Terjadi antara foton energi
rendah dengan atom yang memiliki Z tinggi
• Hamburan Thomson(hamburan compton nuklir) :
Hamburan antara foton dengan sebuah inti. Efeknya kecil
• Efek fotolistrik inti : Foton diserap inti menyebabkan
dilepaskannya nukleon (photo desintegration)
• Nuclear Resonance scattering: Energi foton sangat dekat
dengan gap energi dua level tertentu, diiringi deeksitasi
dari inti
• Elastic nuclear potential scattering: hamburan foton oleh
medan inti
B. Interaksi radiasi partikel bermuatan
Jika partikel bermuatan mengenai materi akan terjadi proses berikut:
-ionisasi,
- eksitasi dan
-brehmstrahlung.

Ketika menumbuk suatu materi, radiasi alpha yang memiliki massa


dan muatan yang relatif besar cenderung melakukan proses ionisasi,
sedangkan radiasi partikel yang lebih kecil seperti beta, elektron,
atau proton dapat melakukan ketiganya.
.
Ionisasi • Proses ionisasi adalah proses
terlepasnya elektron dari suatu
atom.

• Proses ionisasi terjadi jika


partikel bermuatan melalui
materi dan berinteraksi dgn
atom2 penyusun materi.

• Interaksi ini menyebabkan


elektron elektron terlepas dari
lintasannya karena adanya gaya
tarik Coulomb dan karena
adanya transfer energi dari
radiasi kepada elektron
Proses ionisasi
▪ Setelah melakukan proses ionisasi energi radiasi yang
datang akan mengalami pengurangan (terdapat selisih
energi). Ini dikarenakan adanya transfer energi dari radiasi
kepada elektron , sehingga elektron memiliki energi yang
cukup besar untuk melepaskan diri dari atom.

▪Jika energi radiasi akhir masih cukup banyak, proses


ioniasasi dapat terjadi lagi, terus-menerus hingga energi
radiasinya habis.

▪Elektron yang terlepas dari atom (disebut ion negatif) akan


menjadi elektron bebas yang tidak memiliki energi kinetik dan
bebas bergerak secara random (acak) di dalam medium.
▪dium
Proses eksitasi
Proses eksitasi adalah proses
dimana elektron hanya
berpindah ke lintasan yang
lebih luar (energi lintasannya
lebih besar).

o Salah satu postulat Bohr menyatakan bahwa elektron dapat berpindah


dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Berpindahnya elektron
ini karena mendapatkan tambahan energi dari luar, salah satunya dapat
berasal dari radiasi alpha dan radiasi betha.
o Apabila elektron berpindah dari tingkat energi rendah menuju tingkat
energi tinggi maka energi akan diserap untuk melakukan proses tersebut.
Elektron yang berpindah dari tingkat energi rendah menuju tingkat energi
yang lebih tinggi menyebabkan elektron tereksitasi.
o Akan tetapi keadaan elektron tereksitasi ini tidak stabil sehingga elektron
kembali dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah yang
disertai pelepasan energi dalam bentuk radiasi (deeksitasi).
• Pada tingkat yang lebih rendah,
energi yang dimiliki elektron lebih
rendah daripada di tingkat
sebelumnya. Perbedaan energi ini
muncul sebagai sebuah kuantum
radiasi berenergi hv yang sama
besar dengan beda energi antara
kedua tingkat tersebut.

Sebuah elektron melompat dari keadaan n1 ke


keadaan n2, dan memancarkan sebuah foton hv = En2 – En1

Proses eksitasi dapat terjadi karena partikel radiasi bermuatan yang


berinteraksi dengan materi yang menyebabkan struktur atom bahan
terganggu atau dalam keadaan tereksitasi.

Pada radiasi alpha, peristiwa eksitasi yang terjadi disebabkan karena


energi radiasi alpha yang ditransfer ke elektron orbital dari struktur
atomnya. Keadaan ini yang menyebabkan atom suatu bahan terganggu.
Perbedaan ionisasi dengan eksitasi

proses eksitasi mirip dengan proses ionisasi.


tetapi, pada proses eksitasi elektron tidak sampai terlepas dari atom. Elektron
hanya berpindah ke lintasan yang lebih luar (energi lintasannya lebih besar).
Setelah terjadi proses eksitasi, atom tersebut berubah menjadi atom yang
tereksitasi.
Proses Brehmstrahlung
▪ Proses Brehmstrahlung adalah radiasi partikel
bermuatan didalam materi dimana radiasinya
akan dibelokkan oleh inti atom.

▪ Perubahan arah gerak ini menyebabkan adanya


perubahan momentum yang kemudian akan
menghasilkan pancaran energi gelombang
elektromagnetik (foton).

▪ Foton yang muncul pada proses ini disebut


sebagai sinar-x brehmsstrahlung (bedakan dengan
sinar-x karakteristik yang dihasilkan oleh transisi
elektron).

Berbeda dengan energi radiasi sinar-x karakteristik yang hanya


dipengaruhi oleh selisih tingkat energi lintasan, tingkat energi
radiasi sinar-x brehmsstrahlung ini dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu energi radiasi yang mengenai atom, nomor atom
(jumlah proton) inti dan sudut pembelokannya.
C. Interaksi radiasi neutron

Neutron sangat sulit dihentikan dan memiliki daya jangkau


yang besar. Hal ini disebabkan karena neutron mempunyai
massa yang hampir sama dengan proton dan tidak
bermuatan. Ukurannya ratusan kali lebih besar dari elektron,
tetapi 1/4 kali ukuran alpha.

Ketika sebuah neutron berinteraksi dengan inti akan terkadi


reaksi
a. hamburan neutron, dimana neutron tetap muncul diakhir
proses.
b. penyerapan neutron. Pada interaksi ini, inti menyerap
neutron dan menghasilkan sesuatu yang lain.
Tumbukan

Interaksi neutron dengan materi lebih banyak bersifat mekanik karena


neutron merupakan partikel yang memiliki massa namun tidak bermuatan
listrik, sehingga interaksinya dengan materimberupa tumbukan baik secara
elakstik maupun tak elastik. Selama tumbukan energi neutron akan habis
hingga proses tumbukan terhenti atau terjadi reaksi penangkapan neutron
oleh inti atom.

Tumbukan elastik
- -
Pada tumbukan elastik, berlaku hukum kekekalan momentum dan energi
kinetik (momentum atau energi kinetik sistem sebelum dan sesudah
interaksi adalah sama), hal ini disebabkan karena tidak ada energi yang
ditransfer dari neutron kepada inti target yang dapat menyebabkan suatu
keadaan eksitasi. Pada tumbukan elastik, hanya sebagian energi neutron
yang diberikan kepada inti atom target menyebabkan inti atom target
terpental sedangkan neutronnya akan dibelokkan atau dihamburkan.

Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai


massa yang sama, atau setidaknya hampir sama dengan massa neutron
(misalnya atom hidrogen), sehingga fraksi energi neutron yang terserap oleh
atom tersebut cukup besar.
Tumbukan tak elastik

Pada tumbukan tak elastik, neutron akan diserap oleh inti atom
target yang kemudian membentuk inti atom majemuk. Inti
majemuk ini kemudian akan memancarkan neutron dengan
energi kinetik rendah dan meninggalkan inti atom dalam
keadaan eksitasi. Agar dapat kembali ke keadaan groundstate,
inti akan mengeluarkan kelebihan energi yang dimilikinya
dalam bentuk radiasi gamma. Jumlah energi kinetik neutron
yang dihamburkan, inti atom target dan gamma yang
diemisikan akan sama dengan jumlah energi kinetik neutron
sebelum tumbukan.

Penyerapan/penangkapan neutron
Pada penyerapan neutron oleh suatu inti atom tidak ada
neutron yang dihasilkan pada akhir proses, sebagai gantinya
akan dihasilkan partikel bermuatan atau gamma. Jika inti atom
yang dihasilkan adalah radioaktif, maka radiasi tambahan akan
dihasilkan beberapa saat kemudian.
Transmutasi
Transmutasi atau aktivasi neutron adalah proses yang dilakukan
untuk mengubah bahan/materi yang tadinya bersifat stabil menjadi
bahan/materi yang radioaktif.

Bila energi neutron sudah sangat rendah (atau biasa disebut sebagai
neutron termal, En < 0,025 eV), maka ada kemungkinan neutron
tersebut akan ’ditangkap’ oleh inti atom bahan penyerap sehingga
akan terbentuk inti atom baru karena penambahan neutron. Inti
atom yang terbentuk ini umumnya tidak stabil (radioaktif) yang
memancarkan radiasi (alpha, beta atau gamma).

Contoh : Isotop. Ketika sebuah neutron termal mengenai isotop B10.


(Isotop stabil dari unsur Boron), akan terjadi proses aktivasi yang
akan mengubah B10 menjadi radioisotop (B 11)* yang tidak stabil. Inti
ini kemudian dengan cepat berubah menjadi Li7 yang stabil sambil
memancarkan radiasi alpha.

Selain oleh neutron, proses reaksi inti seperti ini juga dapat
disebabkan oleh partikel bermuatan seperti proton, tetapi dengan
energi yang sangat tinggi. Proses aktivasi ini biasanya dimanfaatkan
untuk memproduksi radioisotop.
Penangkapan radiasi

Interaksi ini merupakan reaksi nuklir yang paling umum terjadi.


Pada interaksi ini, sebuah neutron akan diserap oleh inti atom
target yang kemudian membentuk inti atom majemuk dalam
keadaan eksitasi. Inti majemuk ini kemudian akan memancarkan
radiasi gamma dan kembali ke keadaan dasarnya (ground state).
Pada reaksi ini inti atom yang dihasilkan merupakan isotop dari
inti atom target, dan ada kenaikan nomor massa sebesar satu.

Fisi

Salah satu interaksi neutron yang paling penting adalah reaksi


fisi yang berlangsung di dalam reaktor. Pada reaksi ini, inti atom
yang menyerap neutron akan menjadi sangat tidak stabil
sehingga membelah menjadi dua inti baru sambil melepaskan
sejumlah besar energi. Contoh reaksi ini adalah reaksi
pembelahan inti atom uranium-235 yang berlangsung di dalam
PLTN.
Contoh reaksi penyerapan

Anda mungkin juga menyukai