Ketiga jenis radiasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, maka interaksi yang
terjadi pun akan berbeda.
Interaksi radiasi dengan bahan meliputi proses eksperimen, aplikasi fisika inti
(detektor), modifikasi material, analisis, terapi radiasi,dsb.
Proses ini dapat merusak material, khususnya jaringan hidup. Kerusakan sangat
bergantung pada intensitas, energi and tipe radiasi. Namun demikian
prosesnya dapat dengan mudah dideteksi and dikontrol.
A. Interaksi Sinar Gamma dengan Material
Foton akan menumbuk elektron tersebut dan karena elektron itu terikat kuat
maka elektron akan menyerap seluruh tenaga foton.
Sebagai akibatnya elektron akan dipancarkan keluar dari atom dengan
tenaga gerak sebesar selisih tenaga foton dan tenaga ikat elektron
Produk skalar
Formula Compton
Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8,0 × 1014 Hz dan
logam tersebut disinari dengan cahaya yang memiliki
frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck 6,6 × 10-34 Js,
tentukan energi kinetik elektron yang terlepas dari
permukaan logam tersebut!
Sebuah foton dengan panjang gelombang 0,4 nm menabrak sebuah
elektron yang diam dan memantul kembali dengan sudut 150o ke arah
asalnya. Tentukan kecepatan dan panjang gelombang dari foton setelah
tumbukan.
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan
sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-positron.
Produksi pasangan tidak dapat terjadi di ruang hampa. Oleh karenanya terlihat
kehadiran nukleus berat pada gambar diatas. Nukleus membawa sejumlah momentum
foton datang, tapi karena massanya yang besar, energi kinetik lompatannya, K≈p2/2M0,
biasanya diabaikan terhadap energi-energi kinetik pasangan elektron-positron. Dengan
demikian, kekekalan energi dapat diterapkan dengan mengabaikan nukleus berat,
sehingga menghasilkan
hf = m+c2 + m-c2 = K+ + K- + 2moc2
karena positron dan elektron memiliki massa diam yang sama, m0 = 9,11x10-31 kg.
Proses-proses lain
• Hamburan Raleygh: hamburan koheren klasik(hamburan
elastik) yang terkenal. Terjadi antara foton energi
rendah dengan atom yang memiliki Z tinggi
• Hamburan Thomson(hamburan compton nuklir) :
Hamburan antara foton dengan sebuah inti. Efeknya kecil
• Efek fotolistrik inti : Foton diserap inti menyebabkan
dilepaskannya nukleon (photo desintegration)
• Nuclear Resonance scattering: Energi foton sangat dekat
dengan gap energi dua level tertentu, diiringi deeksitasi
dari inti
• Elastic nuclear potential scattering: hamburan foton oleh
medan inti
B. Interaksi radiasi partikel bermuatan
Jika partikel bermuatan mengenai materi akan terjadi proses berikut:
-ionisasi,
- eksitasi dan
-brehmstrahlung.
Tumbukan elastik
- -
Pada tumbukan elastik, berlaku hukum kekekalan momentum dan energi
kinetik (momentum atau energi kinetik sistem sebelum dan sesudah
interaksi adalah sama), hal ini disebabkan karena tidak ada energi yang
ditransfer dari neutron kepada inti target yang dapat menyebabkan suatu
keadaan eksitasi. Pada tumbukan elastik, hanya sebagian energi neutron
yang diberikan kepada inti atom target menyebabkan inti atom target
terpental sedangkan neutronnya akan dibelokkan atau dihamburkan.
Pada tumbukan tak elastik, neutron akan diserap oleh inti atom
target yang kemudian membentuk inti atom majemuk. Inti
majemuk ini kemudian akan memancarkan neutron dengan
energi kinetik rendah dan meninggalkan inti atom dalam
keadaan eksitasi. Agar dapat kembali ke keadaan groundstate,
inti akan mengeluarkan kelebihan energi yang dimilikinya
dalam bentuk radiasi gamma. Jumlah energi kinetik neutron
yang dihamburkan, inti atom target dan gamma yang
diemisikan akan sama dengan jumlah energi kinetik neutron
sebelum tumbukan.
Penyerapan/penangkapan neutron
Pada penyerapan neutron oleh suatu inti atom tidak ada
neutron yang dihasilkan pada akhir proses, sebagai gantinya
akan dihasilkan partikel bermuatan atau gamma. Jika inti atom
yang dihasilkan adalah radioaktif, maka radiasi tambahan akan
dihasilkan beberapa saat kemudian.
Transmutasi
Transmutasi atau aktivasi neutron adalah proses yang dilakukan
untuk mengubah bahan/materi yang tadinya bersifat stabil menjadi
bahan/materi yang radioaktif.
Bila energi neutron sudah sangat rendah (atau biasa disebut sebagai
neutron termal, En < 0,025 eV), maka ada kemungkinan neutron
tersebut akan ’ditangkap’ oleh inti atom bahan penyerap sehingga
akan terbentuk inti atom baru karena penambahan neutron. Inti
atom yang terbentuk ini umumnya tidak stabil (radioaktif) yang
memancarkan radiasi (alpha, beta atau gamma).
Selain oleh neutron, proses reaksi inti seperti ini juga dapat
disebabkan oleh partikel bermuatan seperti proton, tetapi dengan
energi yang sangat tinggi. Proses aktivasi ini biasanya dimanfaatkan
untuk memproduksi radioisotop.
Penangkapan radiasi
Fisi