KULIAH RADIOLOGI Dr.HARYADI.SP.

RAD
KA.INSTALASI RADIOLOGI RSUD.DR.HI.ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Radiologi
NO Mata kuliah 1 2 Fisika radiodiagnostik Fisika radiodiagnostik Traktus respiratorius Traktus respiratorius Kardiovaskular Kardiovaskular Pengajar Dr Haryadi Dr Haryadi

3
4 5 6

Dr Haryadi
Dr Haryadi Dr Haryadi Dr Haryadi

7
8 9

Traktus urogenitalis Traktus gastrointestinal Neuroradiologi Muskulo skeletal

Muskulo skeletal Ultrasonografi

Dr Haryadi
Dr Karyanto Dr Karyanto

10
11 12

Dr Karyanto
Dr Karyanto Dr Karyanto

Kepustakaan
1. Radiologi Diagnostik : Syahriar Rasad ,edisi kedua Fakultas kedokteran universitas Indonesia 2. Roentgen Signs in Diagnostic imaging Meschan ( jilid 1 s/d 4 ) 3. Text book of Radiology and imaging Sutton 4. Atlas radiologi untuk dokter umum

RADIOLOGI
1. RADIO DIAGNOSTIK PENGGUNAAN SINAR X YG DIHASILKAN TABUNG RONTGEN UTK MENEGAKKAN DIAGNOSE PENYAKIT 2. RADIO TERAPI BIDANG RADIOLOGI YG MENGGUNAKAN SINAR X,GAMMA,BETA,ELEKTRON UTK MEMBUNUH SEL TUMOR GANAS 3. KEDOKTERAN NUKLIR BIDANG RADIOLOGI YG MENGGUNAKAN RADIO ISOTOP UTK DIAGNOSTIK DAN TERAPI

4. RADIO FISIKA BIDANG RADIOLOGI YG BERHUBUNGAN DGN FISIKA RADIASI UTK PENGEMBANGAN RADIO TERAPI DAN RADIO PROTEKSI

RADIOLOGI
FISIKA RADIOLOGI ( RADIO FISIKA ) RADIOGRAFI

Foto Rontgen

PROSES TERJADI ? TEORINYA ? PERALATAN ? KEPENTINGANNYA UNTUK KEDOKTERAN ?

 FISIKA RADIOLOGI ( RADIO FISIKA )

DASAR DASAR FISIKA RADIASI

MATERI DAN RADIASI

KONSEP ATOM : Niels bohr dan Rutherford :

DASAR DASAR FISIKA RADIASI

KONSEP ATOM Niels bohr dan Rutherford : - ATOM terdiri dari Inti yangbermuatan Positif,dikelilingi elektron bermuatan negatip. - Dalam inti terdapat partikel Proton yg bermuatan Positip & Neutron yg tidak bermuatan listrik ( netral )
- Jumlah Proton dalam inti atom adalah sama dgn jumlah elektron yang mengelilingi - kecuali Atom Hydrogen ( H ) : hanya punya 1 proton & 1 elektron ( tidak punya neutron )

-Jumlah proton & neutron suatu Atom menunjukkan Berat Atom -Jumlah Proton suatu Atom menunjukkan Nomer Atom Elektron yg mengelilingi inti Atom mempunyai garis edar / lapisan tertentu ,dan Setiap lapisan ditempati sejumlah elektron tertentu pula

X
Z

X = NAMA ATOM A = JUMLAH PROTON DAN NEUTRON (MASSA ATOM) Z = JUMLAH PROTON ( NOMER ATOM )

 ION POSITIP : JUMLAH PROTON > JUMLAH ELEKTRON ION NEGATIP :JUMLAH ELEKTRON > JUMLAH PROTON ATOM NETRAL : JUMLAH PROTON & ELEKTRON SAMA

IONISASI
RADIASI : yi pemancaran tenaga sec divergen dari suatu sumber kesekitarnya menurut garis lurus. Sebagian Radiasi bila kenai suatu Materi akan menyebabkan IONISASI dalam materi tsb. IONISASI : pembentukan sepasang ION : Ion positip dan negatip. Ion positip : atom /molekul yg kekurangan elektron Ion negatip: kelebihan elektron

Kemampuan timbulkan Ionisasi digunakan dalam RADIODIAGNOSTIK khususnya RADIOGRAFI dan RADIOTERAPI

INTERAKSI RADIASI DGN MATERI

ENERSI ABSORBSI : BILA SINAR X / gamma kenai suatu benda / tubuh manusia terjadi pemindahan enersi radiasi kedalam jar tubuh .Radiasi tsb mengalami perlemahan / attenuasi atau enersinya berkurang PROSES ENERSI ABSORBSI 1.absorbsi foto elektrik 2.effek compton 3.pembentukan sepasang ion

RADIASI PENG-ION ( SINAR PENG-ION ): Radiasi yg timbulkan Ionisasi dalam suatu materi
Macam sinar Pengion / Radiasi pengion : a. Sinar / radiasi Elektromagnetik (sinar / radiasi non korpuskuler ) 1. Pemancaran tenaganya tanpa melalui materi tetapi berupa partikel tenaga ( foton ) 2. Sinar yg dengan panjang gelombang yg sangat pendek : 1. Sinar X : berasal dari pesawat / generator 2. Sinar Gamma : berasal dari bahan Radioaktif atau Radioisotop 3. Sinar Kosmis : berasal dr bintang 2 dialam raya .Sinar ini mempunyai panjang gelombang yg amat pendek sehingga daya tembusnya amat dalam

SINAR ELEKTROMAGNETIK YG BUKAN SINAR PENGION :

1. sinar infra red 2. sinar ultra violet 3. sinar yg terlihat ( visible light ) 4. gelombang radio Tidak semua sinar elektromagnetik menyebabkan Ionisasi

b. SINAR KORPUSKULER ( RADIASI KORPUSKULER )

Sinar ini mempunyai daya tembus kecil Pemancaran tenaga melalui suatu materi Sinar ini dibagi a. Bermuatan listrik - sinar elektron ( beta ) - sinar proton,deutron,alpha b. Tidak bermuatan listrik - sinar neutron Dibidang Radioterapi menggunakan sinar Gamma,sinar X dan sinar Beta

ENERSI RADIASI DAN KWALITAS RADIASI

RADIASI MEMPUNYAI ENERSI E (erg ) = h x n

- n = c / lambda
E = h x c / lambda Nb : E = enersi dalam erg /detik h = konstante planck ( 6,62 x 10- 27 erg / detik ) n = frekwensi radiasi c = panjang gelombang ( 3 x 10 10 cm / detik ) ENERSI RADIASI BERBANDING TERBALIK DENGAN PANJANG GELOMBANG MAKIN PENDEK PANJANG GELOMBANG MAKIN BESAR ENERSINYA

KWALITAS RADIASI
HOMOGENITAS DARI RADIASI : - SINAR YG DIHASILKAN PESAWAT RONTGEN PANJANG GELOMBANG NYA BERBEDA-BEDA - SINAR YG DIHASILKAN BAHANRADIOAKTIP/RADIO ISOTOP PANJANG GELOMBANG HAMPIR SAMA ( LEBIH HOMOGEN DARI SINAR X )

SCATTER ( SINAR HAMBUR )

Sinar primer bila mengenai suatu bahan akan dibelokan arahnya. Sinar yg berobah arah dr sinar primer disebut ( SINAR HAMBUR )

SINAR X
Ditemukan 8 november 1895 oleh Prof Wilhelm konrad rontgen Sinar Rontgen / Sinar X DASAR-DASAR ALAT SINAR X : 1. Sumber Elektron
Yaitu : KATODA (bermuatan negatif). 2. Gaya untuk mempercepat gerakan elektron yaitu : kutub katoda diberikan tegangan tinggi.

 3. Ruang hampa udara antara katoda dan anoda dalam tabung rontgen 4. Alat pemusat berkas elektron 5. Penghenti elektron
Yaitu : Anoda

PROSES TERJADINYA SINAR X Bila ada aliran listrik tjd loncatan elektron dr katoda ke anoda, dan gerakan ini dipercepat dgn memberikan tegangan tinggi antara katoda dan anoda. Elektron dgn kecepatan tinggi membentur anoda dan energi benturan 99% mjd panas dan 1% mjd sinar x. - Difokus kan mll pintu / lubang - Siap digunakan

SIFAT SINAR X
1.Daya tembus 2.Attenuasi ( perlemahan,pengurangan ,penyerapan) 3.Radiasi sekunder ( pertebaran ) 4.Fotografis 5.Luminiscent ( pendar fluoresensi dan phosphoresensi ) 6.Ionisasi 7.Effek biologis

1. Daya tembus
Sifat paling penting untuk tujuan diagnostik dan terapi Dipengaruhi : - enersi sinar x : . Tergantung KV ( kilo voltage ) . KV tinggi panjang gel pendek - daya tembus tinggi - konsentrasi /densitas /obyek yg ditembus: makin banyak sinar kenai obyek makin hitam gambaran film - nomer atom : NA tinggi --- makin rendah daya tembus - tebal obyek

2.Attenuasi ( penyerapan / perlemahan )

Sinar X diserap atau mengalami perlemahan sewaktu menembus bahan / zat Tergantung : a. berat atom b. kepadatan bahan Makin tinggi kepadatan & berat atom ---- makin besar penyerapan

3.Radiasi sekunder / pertebaran

Sinar x bila melalui bahan > berkas sinar x bertebaran>timbulkan Radiasi sekunder ( hambur )> gambar film kabur Untuk mengatasi radiasi hambur --ditaruh Grid antara subyek dan film

AD 4. EFEK FOTOGRAFIK
-Sinar x menghitamkan emulsi film (emulsi perak bromida) Setelah diproses secara kimiawi di kamar gelap terjadi gambar tampak ( film rontgen).

Foto Rontgen

AD 5. PENDAR FLUOR - Sinar x sebabkan :

1. Kalsium Tungstat 2. Zink_sulfid Memendarkan cahaya ( LUMINI SENSI )

Lumini Sensi ada 2 : 1. FLUORESENSI memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja. 2. FOSFORISENSI pemendaran cahaya berlangsung bbrp saat wlpun radiasi sinar x sudah dimatikan.

 AD 6. IONISASI - Sinar x akan timbulkan ionisasi partikel bhn / zat yg dilalui.. - Untuk :
A. Diagnostik B. Terapi

 AD 7. EFEK BIOLOGIK
Sinar x menyebabkan perubahan biologik jaringan shg digunakan untuk Radio terapi.

SINAR GAMMA
Sifatnya hampir sama dgn sinar X.
Keduanya tergolong sinar non corpuskuler atau elektromagnetis

PERBEDAAN :

SINAR X 1.PEMBANGKIT : TABUNG RO 2.PANJANG GEL : HETEROGEN 3.PANCARAN SINAR : HANYA TERJADI BILA PESAWAT DIHIDUPKAN 4.HALF LIFE : TIDAK ADA 5.PENGGUNAAN : DIAGNOSTIK

SINAR GAMMA RADIO ISOTOP HOMOGEN TERUS MENERUS

PUNYA HALF LIFE TERAPI

SUMBER UTAMA RADIASI

1. BAHAN RADIO AKTIF ( RADIO ACTIVE NUCLIDES ) 2. ALAT PENGHASIL SINAR X

PERALATAN RONTGEN

kaset kaset

grid

ALAT PENCATAT DOSIS PERSONIL

1. Film Badge - mencatat dosis radiasi 2. Dosimeter saku - pengukur dosis - lbh teliti dr film badge

ALAT PENGUKUR RADIASI

GEIGER MULLER SURVEY METER ( MR/jam atau Count/menit )

Mengukur laju pemaparan di tempat tempat - Personil bekerja - Dinding luar ruang sinar x - Pintu -Jendela kaca

 2. Mengukur : - Alat-alat proteksi ( memenuhi Syarat? )

SATUAN RADIASI
1. R = ROENTGEN 2. Rad = ROENTGEN ABSORBED DOSE 3. Rem = ROENTGEN EQUIVALENT MAN

1.ROENTGEN
Satuan pemaparan radiasi yg memberikan muatan (2,58 x 10 -4) coulomb per kg udara.

2.Rad
satuan dosis serap.

1 Rad = radiasi yg diperlukan utk melepaskan tenaga 100 ERG dlm 1 gr bahan yg disinar. ( 1 Rad = 100 ERG/gram ) o/k effek radiasi thd jaringan tgt besarnya energi yg diserap maka satuan Rad digunakan dalam RADIO TERAPI. Hub R & Rad : R : utk menentukan banyaknya sinar x di udara Rad : utk mengukur banyaknya sinar x yg diserap

Gray (GY) 1 gray = 100 Rad

 3. Rem Satuan dosis ekuivalen. Rem = Rad( dosis serap) X faktor Kualitas

-mrpkn ukuran effek biologis akibat radiasi. - Ok faktor kwalitas sinar X & gamma satu ( 1 ) maka dianggap >
1 ROENTGEN = 1 Rad = 1 Rem

FAKTOR KUALITAS ( FK )
JENIS RADIASI
- Sinar x - Sinar gamma - Partikel Beta - Proton - Neutron lambat - Neutron cepat - Partikel Alfa

FK
1 1 1 5 3 10 20

Effek biologis 1 Rad sinar proton > 10 x drpd effek biologis 1 Rad sinar x / gamma. SIEVERT ( SV ) 1 SV = 100 Rem.

RADIOGRAFI
JENIS PEMERIKSAAN SINAR X : 1. PEMERIKSAAN SINAR TEMBUS ( FLUOROSKOPI / DOOR LICHTING) 2. PEMERIKSAAN FOTO ROENTGEN ( RADIOGRAFI )

 1. Pem. Sinar tembus - pem.scr langsung organ2 tubuh yg bergerak. - radiasi pd penderita / pemeriksa tinggi - tanpa film ( Dokumentasi - ) tdk blh digunakan lagi. - skrg menggunakan Image Intensifier (+ kamera TV ) * Radiasi sedikit * tanpa menggelapkan ruangan

 2. Radiografi
1. Perlengkapan membuat radiografi

2. Jenis pem. Dan posisi

3. Pengetahuan pesawat rontgen 4. pengetahuan kamar gelap 5. proses tjdnya gambaran radiografi

 1.Perlengkapan
1. Film RO 2. Intensifying screen 3. Kaset 4. Grid 5. Alat fiksasi 6. Alat pelindung 7. Marker

ad 1. Film RO
- lapisan

- karakteristik - jenis film : a. Screen film - pakai intensifying screen ( IS )

b. Non screen - Tanpa IS - Film gigi mamografi c. Sensitivitas - Blue Sensitive - green sensitive

Ad 2. Intensifying Screen
- Menambah effek sinar x shg memperpendek masa penyinaran. (dosis radiasi <) - Keburukan : - Artepact pd film ( goresan, bercak, debu). - Mcm2 : 1. Fast Screen 2. Medium Screen 3. Slow screen

Ad 3. Kaset
- Kaset sinar x : - tempat flm RO - Berisi 2 Intensifying screen - Harus Dijaga : - Jgn Jatuh - Bahan2 kimia - Harus kering - Tidak boleh terbuka - Tidak boleh ditumpuk - Jgn ada bagian yg rusak

Ad 4. Grid ( kisi-kisi )
- untuk mengurangi radiasi hambur agar tidak sp ke film RO.

- Jenis : 1.Grid diam ( stasionary grid / Lisholm ) 2.Grid bergerak ( moving grid / bucky )

 Cara pgunaan Grid : - tidak boleh terbalik - jarak focus-film ( FFD ) harus tepat. - Faktor exposisi dinaikkan

Ad 5. Alat fiksasi
- agar objek tidak bergerak

- bantal pasir / spons - ikat pinggang penekan - klem kepala

Ad 6. Alat2 pelindung
- Diaphragma cahaya - Konus - Pelindung Gonad / ovarium - Apron Timbal - Sarung Tangan timbal - Pencegah pelindung / tirai Pb ( Protective Shielding ) - Kaca Timbal & Karet timbal - kacamata (Pb)

Ad 7. Marker
- Tanda kanan ( R ) / Kiri ( L )

 2. jenis pemeriksaan
-Thorax -Kepala -Abdomen -Tl.belakang -Ekstremitas

a. Pem. Rontgen Dasar ( tanpa bhn kontras )

b. Pem. Rontgen dgn obat / bahan Kontras c. Pem. Rontgen Khusus

-Arteriografi -Angiokardiografi -Flebografi dll -Saluran cerna -Saluran kencing

 POSISI PEMERIKSAAN
- Penderita diantara tabung RO & film - Penderita sedekat mungkin dgn film MACAM-MACAM POSISI : 1. Antero posterior 2. Postero Anterior 3. Lateral 4. Decubitus 5. Oblique 6. dll

 * POSISI PA ( postero anterior ) - arah sinar X dari belakang penderita film / kasset ditaruh didepan-penderita - penderita berdiri tegak * POSISI AP ( antero posterior ) - arah sinar dari depan penderita,film /kasset ditaruh dibelakang penderita - penderita supine / tiduran

*POSISI LATERAL
- Inspirasi - Kelainan di dalam / diluar paru -Tumor. Kulit -Benda2 di kulit -Otot pectoris mayor -Rambut / Sanggul dll.

*TOP LORDOTIK : AP
- Apex paru - Penderita bersandar miring pd kaset film sinar dr depan.

*LEFT atau RIGHT LATERAL DECUBITUS

( LLD atau RLD ) - Cairan dalam cavum pleura

*TOMOGRAM / PLANIGRAM
-Alat2 RO khusus -Tumor paru dll.

Posisi PA

LATERAL

Posisi Top lordotik

Kuliah ke dua

PENGETAHUAN ALAT RONTGEN

1. FAKTOR EXPOSE 2. FAKTOR JARAK

1.

FAKTOR EKSPOSI
Tgt : - Tebal objek - Pakai grid / tidak - Objek yg bergerak : Anak kecil (waktu eksposi sesingkat mungkin ) t.a : a. KILOVOLTAGE ( KV ) KV : daya tembus > : daya tembus besar < : daya tembus kecil ( kualitas radiasi ) b. MILIAMPERE SECONDE ( MAS ) Kuantitas Radiasi MAS = MA x S contoh = MAS : MA x S = 100 x 1/60 detik Pemeriksaan organ bergerak : MA turun

 2. JARAK
a. Jarak focus ke film ( focus film distance = FFD ) b. Jarak objek ke film ( object film distance = OFD ) c. Jarak focus ke objek ( focus object distance = FOD )
FFD > -OFD tetap = gambar mdekati besar aslinya OFD > -FOD tetap = gambar diperbesar FOD = OFD = gambar diperbesar 2x - Objek tak sejajar film - distorsi - Objek sejajar film arah sinar menyudut Distorsi Pem. Fokus kecil = gambar tajam Pem. Fokus besar jarak diperkecil gambar kurang tajam.

KAMAR GELAP
1. Ukuran - menurut kapasitas & beban kerja - tdk < 4 m2 2. Terlindung dr radiasi, sinar2 lain 3. Sirkulasi & suhu udara baik ( 16-20 derajat C ) 4. Air bersih 5. Dinding & lantai tahan keropos 6. Kelengkapan memadai 7. Safe light aman & tdk bocor DAERAH BASAH
- bak air mengalir - Tanki developer & fixer

A.

B.

DAERAH KERING - tempat film, kaset, hanger dll.


I.

PROSES PENCUCIAN & PENGOLAHAN FILM RO

MANUAL Film didalam kaset kamar gelap (film hanger) 1. Cairan pembangkit (developer) 2. Bak berisi air (pembilas) 3. Cairan penetap (fixer) 4. Bak air mengalir 5. Pengeringan AUTOMATIC ( mesin pencuci / processor )

II.

PERALATAN PROSES FILM

 PROSES TERJADINYA GAMBAR RADIOGRAFI

PROSES TERJADINYA GAMBAR RADIOGRAFI

A. GAMBARAN LATEN
1. Objek dgn kerapatan tinggi > (sinar x) intensifying screen memendarkan fluorosensi sedikit sekali / tdk > perak halogen sedikit/tdk mengalami perubahan 2. Objek dgn kerapatan rendah > (sinar x) fluoresensi tinggi > perubahan perak halogen.

B. GAMBARAN TAMPAK
Gambaran laten a..obyek dgn kerapatan tinggi > developer > Radio opak b.obyek dgn kerapatan rendah > developer > Radio luscent

RADIO LUSEN & RADIO OPAK

- Sinar x : daya tembus berbeda beda : - mudah ditembus radio lusent - sukar ditembus radio opak

1. radioluscent ( hitam) - udara /gas 2. radiolescent sedang - lemak 3.keputih-putihan - jar.ikat ,kartilago ,otot - darah ,batu kolesterol urat 4.radio opaque sedang - tulang , garam kalsium 5. radio opaque putih - logam

Pengaruh Radiasi thd kesehatan

Kerusakan sel jaringan mengganggu fs.organ kematian Effek biologi : 1. kelainan somatis = akibat langsung sinar x thd jaringan 2. kelainan genetis = akibat tak langsung - berupa mutasi gen & aberasi chromosom

Kelainan somatis
1. kelainan superfisial - kerusakan kulit - kuku rapuh,rambut rontok 2. jaringan hemopoetik - leukopenia - anemia,leukemia - loss of immune response 3. merangsang timbulnya tumor ganas - karsinoma kulit,leukemia,sarcoma dll 4. mengurangi usia 5. timbulkan sterilitas permanent /temporer katarac lentis 6. embriyo : kelainan pertumbuhan,abortus ( effek genetik )

RADIASI AKIBAT KERJA

SEBAB TERJADINYA
ADA TIGA FAKTOR 1. FAKTOR TEHNIS 2. FAKTOR TINGKAH LAKU 3. FAKTOR FISIK

1. FAKTOR TEHNIS
OK SIFAT SINAR X : Energinya sulit ditahan seluruhnya didalam medium yang dilalui,walaupun sudah diproteksi . Tergantung besarnya sumber energi Tebal tipisnya bahan proteksi harus sesuai dgn besarnya sumber radiasi

Macam radiasi
1.Radiasi utama Sinar yg diarahkan oleh sumber ke sasaran melalui lubang /kolimator 2.Radiasi hamburan Radiasi yg terpantul oleh bahan obyek yg terkena radiasi utama 3.Radiasi kebocoran Radiasi yg bisa melewati bahan proteksi

 BAHAN PELINDUNG TERHADAP RADIASI: Timah hitam ( pb ) : - dinding - apron ( baju radiasi ) - sarung tangan,kaca mata - dll Petugas : Jarang bisa menghindar terlalu jauh dari sumber radiasi ( harus dekat dgn penderita )

Faktor tingkah laku

A. Kurang nya kesadaran akan bahaya radiasi - Proses terkenanya radiasi tidak dapat dirasakan ( tidak terlihat/terdengar/terbau ) - pengaruh negatif radiasi baru tampak kemudian hari

Tingkat kesadaran seseorang thd bahaya radiasi erat hubungannya dgn pengetahuannya
- perlu memahami dasar fisika & biologi - latihan & pendidikan khusus

B. Keteledoran petugas kesehatan

- kerja rutin > bosan > ceroboh - bahan pelindung kurang nyaman: tabir,pelindung badan,sarung tangan,ruang sempit dll - faktor penderita : - sulit diatur - posisi - bayi,orang tua

3. FAKTOR FISIK
Peralatan radiologi tak memenuhi syarat > diperlukan izin khusus ( BAPETEN ) Pemeriksaan fisik alat rontgen : - filtrasi - kebocoran radiasi - luas penyinaran - radiasi hamburan - alat pelindung,sarung tangan,kaca mata

PROTEKSI RADIASI
1. PASIEN 2. DOKTER / PETUGAS

PROTEKSI RADIASI
PASIEN : - ada permintaan dokter - pemakaian filtrasi maximum pada sinar primer - voltase tinggi > daya tembus kuat - jarak focus pasien jangan terlalu pendek - daerah yang disinari sekecil mungkin > konus ( untuk radiografi ) > diaphragma ( untuk sinar tembus ) - alat kelamin dilindungi - pasien hamil ( Tm 1 ) tidak boleh

DOKTER / PETUGAS
- Pakai pelindung ( baju pelindung,sarung tangan,kaca

mata / dibalik tabir Pb ) - hindari pemakaian sinar tembus - pemakaian radiografi - bila memakai sinar tembus > akomodasi mata dulu ( 20 menit ) - pakai alat pengukur radiasi ( film badge dll ) - pesawat : - kebocoran tabung - bahaya elektrik Pemeriksaan rutin : - kesehatan - perlengkapan berlapis pb

SINAR GAMMA
Sifatnya hampir sama dgn sinar X.
Keduanya tergolong sinar non corpuskuler atau elektromagnetis

PERBEDAAN :

SINAR X 1.PEMBANGKIT : TABUNG RO 2.PANJANG GEL : HETEROGEN 3.PANCARAN SINAR : HANYA TERJADI BILA PESAWAT DIHIDUPKAN 4.HALF LIFE : TIDAK ADA 5.PENGGUNAAN : DIAGNOSTIK

SINAR GAMMA RADIO ISOTOP HOMOGEN TERUS MENERUS

PUNYA HALF LIFE TERAPI

 CONTOH PESAWAT Cs ( caesium )137 mengeluarkan sinar gamma. Half life 30 33 th Pesawat Cobalt ( Co )60 mengeluarkan sinar gamma. Half life 5 5,6 th

 Kuliah berlanjut ke topik Thorax Kedokteran nuklir pada akhir kuliah

ILMU KEDOKTERAN NUKLIR

ANTOINE HENRI BECQUERREL dr Perancis Th 1896 menemukan Sinar Radioaktif yg dipancarkan oleh URANIUM. Bapak RADIOAKTIFITAS PENGGUNAAN RADIO ISOTOP dibidang kedokteran : 1.DIAGNOSTIK 2.TERAPI

RADIO ISOTOP
KONSEP ATOM dr BOHR RUTHERFORD : ATOM : Inti bermuatan Positip dikelilingi elektron bermuatan negatif INTI : didalamnya ada partikel Proton bermuatan positip & neutron bermuatan Negatip. Jumlah proton sama dgn jumlah elektron yg mengelilingi Kecuali atom Hydrogen hanya punya 1 proton,1 elektron & tak punya neutron

X
Z

X = NAMA ATOM A = JUMLAH PROTON DAN NEUTRON (MASSA ATOM) Z = JUMLAH PROTON ( NOMER ATOM )

 ION POSITIP : JUMLAH PROTON > JUMLAH ELEKTRON ION NEGATIP :JUMLAH ELEKTRON > JUMLAH PROTON ATOM NETRAL : JUMLAH PROTON & ELEKTRON SAMA

 RADIO ISOTOP : 1. ISOTOP STABIL 2. ISOTOP TIDAK STABIL : - selalu berubah ( disintegrasi ) & pancarkan sinar 2 Beta , gamma dll - disebut Radio isotop - kelebihan jumlah neutron dr proton sebabkan isotop tidak stabil > disintegrasi sambil memancarkan sinar merupakan Proses Radioaktifitas radiasi. Ini dari isotop yg tidak stabil agar menjadi stabil kembali.

 Bila proporsi jumlah proton dan neutron dlm inti atom tidak seimbang > inti cenderung mudah pecah ( nuclear disintegration ) .Peristiwa ini disebut Radioaktifitas Difinisi Radioaktifitas : proses atom mengalami disintergrasi ( pemecahan ) inti atom sec spontan, sehingga dilepaskan partikel subatom dan atau gelombang 2 elektromagnetis yg disebut RADIASI

 Satuan Radioaktifitas : CURIE Half life dari isotop : waktu dimana jumlah radioaktif isotop masih tinggal separo dari ke,0kuatan semula. Half life tiap isotop berbeda beda contoh : - cobalt ( 27 Co 60 ) 5,3 th - Caesium ( 55 Cs 137) 35,0 th - Radium ( 88 Ra 226 ) 1,600 th - fosfor ( 15 P 32 ) 14.3 hari - dll

PEMAKAIAN RADIO ISOTOP

- 85 % untuk Diagnostik - 15 % untuk Terapi Yg terbanyak dipakai I 131 ( jodium 131 ) a. pemeriksaan fungsi thyroid b. pengobatan hiperthyroid c. pengobatan Carcinoma thyroid

Scanning
Radio isotop yg diberikan akan ditangkap oleh organ yg bersangkutan ,sehingga dgn alat scanning dapat memberikan gambaran / bayangan pada alat pencatat. Radio isotop diberikan dgn cara : - IV , inhalasi, oral, intra coronary Tiap tiap organ gunakan radio isotop yg berbeda :

Macam 2 Radio Farmaka

1. tulang : TC 99 m 2. hepar - rose bengal ( utk sel parenchym) - Tc 99 sulfur radio colloid & colloid macro aggregated( utk sel reticulo endotelial ) 3.Kel thyroid : I 131 4.Paru : 99 Tc microsphere 131 macro agregate albumin 133 Xc ( inhalasi ) 5.Jantung : 42 K; 43 Katau 129 Cs ( sec IV ) 6.Ginjal : Mercury neohydrin DTPA ( diethylen triamine penta acetic acid ) 7.Otak : Tc 99m pertechnetate & DTPA

Penggunaan Radium dlm Radio terapi

- untuk menyinari tumor 2 ganas : a. yg terletak dirongga tubuh : - cervix & corpus uteri b. yg tidak terletak dirongga tubuh - jarum Radium ditanamkam pd jaringan tumor & dibiarkan beberapa saat