Anda di halaman 1dari 3

MODUL PRAKTIKUM

PROTEKSI RADIASI (FIN 202)

“Pengukuran Efektivitas Dinding Penahan Radiasi”


OLEH: AMILLIA KARTIKA SARI,S.TR.KES,M.T

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI RADIOLOGI


PENCITRAAN
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
I. Pendahuluan

Pemantauan radiasi dan radioaktivitas lingkungan mencakup dua kegiatan utama, yaitu
pemantauan daerah kerja dan pemantauan kawasan. Kedua jenis pemantauan itu merupakan
bagian dari program proteksi radiasi yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan pemanfaatan
radiasi. Pemantauan daerah kerja dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa setiap individu pekerja
radiasi terjamin keselamatannya dari bahaya radiasi. Pemantauan ini terdiri atas pemantauan
radiasi dan kontaminasi yang keduanya dapat dipakai untuk memperkirakan penerimaan dosis oleh
para pekerja radiasi.

Jenis pemantauan daerah kerja disesuaikan dengan jenis sumber yang digunakan dan kegiatan di
tempat tersebut. Pada daerah kerja yang hanya menggunakan sumber terbungkus cukup dilakukan
pemantauan radiasi saja. Sedang daerah kerja yang menggunakan sumber radiasi terbuka dan
mempunyai potensi terkontaminasi oleh bahan radioaktif, disamping pemantauan radiasi perlu
juga dilakukan pemantauan kontaminasi. Pemantauan daerah kerja ini bukan hanya sekadar
melakukan pengukuran laju dosis maupun tingkat kontaminasi baik permukaan udara, tetapi juga
menginterpretasikan hasil pengukuran tersebut untuk dibandingkan dengan batasan dosis yang
telah ditetapkan.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mengetahui cara pengukuran efektivitas dinding penahan radiasi
2. Mengetahui besaran nilai dosis pada uji paparan ruangan radiasi
3. Dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur radiasi

III. Mekanisme Praktikum


1. Setiap Kelas di bagi menjadi 3 kelompok
2. Setiap mahasiswa membaca dan memahami materi praktikum
3. Masing-masing kelompok membuat resume tentang materi praktikum

IV. Cara Kerja Praktikum


1) mencatat data pesawat sinar-x meliputi merk pesawat, type tabung dan no. seri tabung
(tabung bagian dalam/Insert Tube, bukan wadah tabung/Tube Housing), filter bawaan dan filter
tambahan.

2) mencatat data ruangan tempat pesawat sinar-x meliputi ukuran ruangan, dinding, ruang
operator, pintu, tanda radiasi.
3) menyiapkan surveymeter untuk mengukur laju paparan radiasi.

4) menggunakan apron sebelum melakukan penyinaran.

5) melakukan penyinaran untuk kondisi penyinaran tertentu, misalnya Cranium dan mencatat
tegangan ( 75 kV), arus ( 200 mA) dan waktu ( 0,32 s) paparan.

6) memposisikan switch pada surveymeter diawali dengan skala yang lebih besar untuk
pengukuran laju dosis radiasi, bila tidak terbaca maka mengulangi dengan skala lebih kecil
hingga skala penunjuk terbaca saat pengukuran dilakukan.

7) melakukan pengukuran laju paparan radiasi di beberapa tempat atau titik tertentu,
misalnya tempat operator, balik pintu, ruang tunggu, kamar gelap dan ruang sekitar (sesuai
dengan lembar data pengukuran), dengan kondisi ruang penyinaran tertutup.

Anda mungkin juga menyukai