Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KEDOKTERAN NUKLIR DASAR


“PELURUHAN RADIOAKTIF”

Disusun oleh :
Bernicha Amalinda Aprilia
151910383030

Dosen Pembimbing :
Gusti Atika Urfa,M.Si

D4 TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERISTAS AIRLANGGA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedokteran nuklir merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang


menggunakan sumber radiasi terbuka yang berasal dari disintegrasi inti atom berupa
radionuklida. Tujuan dari ilmu kedokteran nuklir adalah untuk mempelajari dan
mengamati proses fisiologi dan patofisiologi dari suatu organ untuk tujuan diagnosis
dan mengobati penyakit. Pemeriksaan kedokteran nuklir menggunakan radiofarmaka
yang dimasukkan kedalam tubuh pasien. Radiofarmaka tersebut akan meluruh,
sehingga memancarkan sinar radiasi yang akan ditangkap oleh detektor.
Radiofarmaka terbuat dari radioisotop dan zat kimia.

Tugas radiografer yaitu mengetahui nilai radioaktivitas. Radioaktivitas


merupakan peluruhan radioaktif dimana proses suatu inti atom tidak stabil kehilangan
energi dengan memancarkan radiasi seperti : α, β, dan Ɣ. Pada pemeriksaan
kedokteran nuklir menggunakan radiofarmaka yang memiliki waktu paruh pendek.
Jika menggunakan waktu paruh yang panjang ditakutkan akan memiliki efek samping
bagi tubuh dan orang di sekitarnya. Maka dari itu radiografer dapat mengerti
penggunaan radiofarmaka dan nilai peluruhan radioaktif.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami materi radioaktivitas.


2. Mahasiswa dapat menghitung nilai radioaktivitas.
3. Mahasiswa dapat memahami hukum peluruhan radioaktif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metodologi

Alat :
1. Microsoft excel
2. Kalkulator

Bahan :
1. Jurnal

Metode :
1. Menghitung tabel paling atas yaitu :
- Mencari nilai waktu paruh.
0,693
- Mencari nilai konstanta peluruhan : T1/2 = �

- Mencari massa number.


�������� � �����
- Mencari jumlah inti : N = �0 �����

- Mencari nilai radioaktifitas : Nt = N0×e-λ.t

2. Menghitung tabel kiri bawah : Nt = N0×e-λ.t dengan syarat nilai N0 dicari


dengan perkalian nilai radioaktivitas awal dengan jumlah inti.
3. Menghitung tabel kanan bawah : Nt = N0×e-λ.t dengan syarat semua nilai N0
menggunakan massa 1 gram.
2.2 Hasil
2.3 Analisa
Radioaktivitas adalah peluruhan radioaktif dimana sebuah inti atom yang tidak
stabil kehilangan energi dengan memancarkan radiasi. Inti atom yang tidak stabil akan
meluruh mejadi inti atom yang lebih stabil. Aktivitas suatu sumber zat radioaktif
ditentukan oleh jumlah inti radioaktif yang dikandungnya (N) dan konstanta
peluruhan (λ). Peluruhan dirumuskan :

Nt = N0.e -λ.t
Keterangan :
Nt : jumlah radioaktif yang tersisa
N0 : jumlah radioaktif mula-mula
:
λ konstanta peluruhan
t : waktu peluruhan

Pada grafik kiri menggunakan nilai aktivitas radioatifnya. Untuk mendapatkan


nilai nilai aktivitas radioaktif (N0) didapatkan dengan mengkalikan konstanta
peluruhan dan jumlah inti. Dapat dilihat grafik diatas mengalami penurunan yang
dipengaruhi oleh konstanta peluruhan, jumlah inti dan waktu peluruhan. Konstanta
peluruhan (λ) dari suatu radioaktif memiliki nilai yang berbeda-beda. Konstanta
peluruhan menentukkan kecepatan material untuk meluruh. Tanda minus pada (λ)
menunjukkan bahwa jumlah nilai N0 berkurang seiring dengan peluruhan radioaktif.

N0

t
T 1/2

Tidak hanya pengaruh dari konstanta peluruhan tetapi jumlah inti juga
mempengaruhi nilai peluruhan radioaktivitas. Jumlah inti adalah dimana atom yang
tidak stabil melepaskan kelebihan energinya disebut proses peluruhan radioaktif. Inti
yang ringan dengan sedikit nukleon menjadi stabil setelah hanya mengalami 1 (satu)
kali proses peluruhan, tetapi inti yang berat mengandung ratusan nukleon. Apabila inti
berat mengaalami peluruhan, ada kemungkinan inti tersebut tetap tidak stabil. Oleh
karena itu, kondisi stabil dapat dicapai setelah beberapa kali peluruhan.Sehingga
jumlah inti yang besar mempengaruhi lamanya peluruhan sebaliknya jika jumlah
intinya kecil peluruhan radioaktif akan cepat. Jadi dilihat dari grafik diatas bahwa zat
radioaktif tidak tetap melainkan mengalami peluruhan dengan berjalannya waktu.
Kecepatan suatu unsur meluruh sampai habis dipengaruhi oleh konstanta peluruhan,
jumlah inti dan waktu peluruhan.

Jadi pada grafik kanan menggunakan massa jenis. Untuk massa jenisnya
disamakan menggunakan 1 gram. Dapat dilihat grafik diatas mengalami penurunan
yang dipengaruhi oleh konstanta peluruhan (λ) dan waktu peluruhan. Dengan
menggunakan bahan radioaktif yang berbeda-beda menghasilkan nilai konstanta
peluruhan yang berbeda. Sedangkan waktu peluruhan adalah waktu yang diperlukan
suatu unsur zat radioaktif mengalami peluruhan. Hubungan antara konstanta
peluruhan dan waktu peluruhan yaitu suatu unsur zat radioaktif yang tinggi akan cepat
melakukan peluruhan, sedangkan unsur radioaktif yang tingkatannya rendah akan
lama melakukan peluruhan zat radioaktif. Karena nilai konstanta peluruhan (λ)
berbanding lurus terhadap laju peluruhan sedangkan konstanta peluruhan (λ)
berbanding terbalik terhadap waktu paruh. Jika waktu paruhnya semakin besar maka
konstanta peluruhan kecil disentegrasi pada radioisotop itu berbeda-beda bergantung
pada waktu paruh yang digunakan meluruh dari massa awalnya.
Kesimpulan
Berdasarkan data data di atas, dapat disimpulan bahwa peluruhan radioaktif
merupakan peristiwa dimana sebuah inti atom yang tidak stabil kehilangan energi
(berupa massa dalam diam) dengan melepaskan emisi partikel, seperti partikel alfa,
beta, positron, dan sinar gamma, sehingga membentuk kestabilan baru. Aktivitas zat
radioaktif merupakan laju peluruhan inti radioakif semakin besar aktivitas, semakin
banyak inti yang meluruh per satuan waktu. Ketika sampel meluruh, jumlah intinya
berkurang sebanyak (N) Besarnya aktivitas zat radioaktif ditentukan oleh konstanta
peluruhan (λ) yang menyatakan laju peluruhan tiap detik dan waktu paruh (T1/2). Nilai
konstanta peluruhan (λ) berbanding lurus terhadap laju peluruhan sedangkan
konstanta peluruhan (λ) berbanding terbalik terhadap waktu paruh.
DAFTAR PUSTAKA

Krane, Kenneth S. 1988. INTRODUCTORY NUCLEAR PHYSICS. Oregon State


University. US.

Lely. N, dkk. 2012. PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI


SEKITAR INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RUMAH SAKIT DI SEMARANG.
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negri
Semarang, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai