Anda di halaman 1dari 9

Pengukuran dan Satuan Dalam Kedokteran Nuklir

Nama : Endang Mutiya


Kelas :B
Nim : 18063
Kedokteran nuklir adalah
spesialisasi medis yang

KEDOKTERAN melibatkan penerapan zat


radioaktif dalam diagnosis dan
NUKLIR pengobatan penyakit.
Pemindaian kedokteran nuklir
biasanya dilakukan oleh
teknolog kedokteran nuklir.
Kedokteran nuklir, dalam arti,
adalah "radiologi yang
dilakukan dari dalam ke luar"
atau "endoradiologi" karena
mencatat pancaran radiasi
dari dalam tubuh bukannya
radiasi yang dihasilkan oleh
sumber eksternal seperti sinar-X
Pengukuran Radiasi dalam
Kedokteran Nuklir
Paparan in vitro dapat langsung dievaluasi dengan mengukur instrumen seperti monitor
pribadi, sedangkan dalam kasus paparan radiasi internal, jumlah bahan radioaktif dalam
tubuh diukur, perilaku in vivo tubuh diperkirakan, dan dosis dihitung .

Teknik in-Vitro
Pengukuran radioaktivitas secara in
vitro dalam melihat hasil ekskresi
setelah pemberian radionuklida seperti
: studi absorpsi vitamin, studi
kandungan air dalam tubuh secar total
(total body water), studi metabolisme
dan aplikasi bidang hematologi
Pencacah Gamma dengan Detektor Tabung pengganda elektron (PMT) Proses
Sintilasi NaITl sintilasi yang dihasilkan oleh kristal mempunyai
intensitas cahaya yang belum cukup kuat untuk
Pembahasan Detektor Sintilasi NaITl dapat dilihat. Untuk itu perlu dikonversikan
dalam bentuk pulsa elektronik, proses konversi
Detektor sintilasi berfungsi sebagai alat dari cahaya menjadi arus listrik dilakukan oleh
konversi dari radiasi gamma menjadi sinar tabung pengganda elektron (PMT).

tampak dengan waktu yang sangat cepat Kolimator Pancaran radiasi yang mengenai
objek akan memancarkan radiasi hambur, dan
(kerlipan cahaya). Detektor sintilasi dengan
mempengaruhi ketajaman gambar yang
bahan sintilator yang berasal dari kristal dihasilkan. Untuk mengatasi hal tersebut
digunakan suatu alat yang disebut kolimator.
sodium iodine (NaI) dan aktivator thalium
Kolimator hanya meneruskan radiasi yang
(Tl) dikenal dengan nama detektor sintilasi searah dengan detektor, sedangkan yang tidak
searah akan diserap oleh kolimator.
NaI(Tl). Aktivator thalium yang muncul
sebagai impuritas dalam struktur kristal,
mempermudah terjadinya perubahan
energi yang terserap ke dalam kristal
menjadi cahaya. Simbol kimia dari kristal
sodium iodine dan thalium adalah NaI(Tl).
DOSIS RADIASI INTERNAL -IN VIVO

Dosis Radiasi Internal – In vivo


Dosis radiasi internal tidak dapat diukur ,
tetapi harus dikalkulasi berdasarkan pada
pengukuran atau estimasi intake atau
estimasi kuantitas aktivitas sumber dialam
organ atau jumlah yang dieliminasi dari
tubuh. Perhitungan dosis radiasi internal
dimulai dengan defenisi dosis serap, yaitu
energy (Joule atau erg) yang terdeposit per
unit massa
Satuan dalam Kedokteran
Nuklir
Aktivitas
Radioaktivitas atau yang lebih sering disingkat Satuan aktivitas yang lama tetapi masih
sebagai aktivitas adalah nilai yang menunjukkan sering digunakan adalah Currie (Ci)
laju peluruhan zat radioaktif, yaitu jumlah inti sedangkan satuan SI nya adalah Bequerel
atom yang tidak stabil (radioisotop) berubah (Bq) dengan faktor konversi
menjadi stabil dalam satu detik.
1 Ci = 3,7 1010 Bq

Satu Bq. setara dengan satu peluruhan


dalam satu detik.
Satuan dalam Kedokteran
Nuklir
Intensitas Dosis – Laju Dosis
Intensitas radiasi adalah suatu nilai yang Laju dosis sebenarnya identik dengan
menunjukkan jumlah pancaran radiasi per intensitas hanya saja sudah dikonversi
detik pada suatu posisi, baik yang dihasilkan dengan beberapa konstanta fisis agar sesuai
oleh radioisotop (zat radioaktif) maupun dengan keperluan proteksi radiasi.
sumber radiasi lainnya seperti pesawat sinar-X, Sedangkan dosis merupakan perkalian laju
mesin berkas elektron, akselerator, maupun dosis dengan selang waktu radiasi.
reaktor nuklir.
Hasil pengukuran intensitas radiasi biasanya - Paparan (exposure)
menggunakan satuan cps (counts per second)
yaitu jumlah radiasi per detik, atau cpm - Dosis serap
(counts per minute) yaitu jumlah radiasi per
menit. - Dosis Ekivalen

1 cps = 60 cpm - Dosis Efektif


Dosis – Laju Dosis
Paparan (exposure) Dosis Serap (absorbed dose)
Paparan didefinisikan sebagai kemampuan Dosis serap didefinisikan sebagai energi rata-
radiasi sinar-X atau gamma untuk rata yang diserap bahan per satuan massa
menimbulkan ionisasi di udara dalam bahan tersebut. Secara matematis dosis serap
volume tertentu. Secara matematis paparan dituliskan sebagai berikut:
dapat dituliskan sebagai
𝒅𝑬
D= 𝒅𝒎
𝒅𝑸
X = 𝒅𝒎
dE adalah energi yang diserap oleh bahan yang
dQ adalah jumlah muatan pasangan ion mempunyai massa dm.
yang terbentuk dalam suatu elemen volume
udara bermassa dm. Satuan Dosis serap yaitu Joule/ Kilogram (J/Kg)

Satuannya yaitu Coulomb/ Kilogram (C/Kg)


Dosis – Laju Dosis
Dosis Ekivalen (equivalent dose) Dosis Efektif (Et t)
Ternyata dosis serap yang sama tetapi berasal Efek radiasi yang diperhitungkan adalah efek
dari jenis radiasi yang berbeda akan stokastik. Oleh sebab itu diperlukan besaran
memberikan efek biologi yang berbeda pada dosis lain yang disebut dosis efektif, dengan
sistem tubuh. Dosis ekivalen mengeliminasi simbol E τ. Tingkat kepekaan organ atau
masalah ini dengan memasukkan faktor jaringan tubuh terhadap efek stokastik
konversi lain yaitu faktor bobot radiasi (Wr) akibat radiasi disebut faktor bobot organ
dengan H adalah dosis ekivalen. atau faktor bobot jaringan tubuh, dengan
simbol w T . Secara matematis dosis efektif
diformulasikan sebagai berikut

Satuan Dosis Ekivalen yaitu Sievert (Sv)


Satuan Dosis Efektif yaitu rem atau sievert
(Sv).

Anda mungkin juga menyukai