Disusun Oleh :
Kelompok 1 / Kelas B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang tiada hentinya
memberikan kenikmatan dan karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para
sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.
Penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1
ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Ductulografi..................................................................... 2
B. Tujuan Pemeriksaan Ductulografi...................................................... 2
C. Indikasi Pemeriksaan Ductulografi.................................................... 2
D. Kontraindikasi Pemeriksaan Ductlografi........................................... 3
E. Prosedur Teknik Pemeriksaan Ductulografi....................................... 3
BAB III PENUTUP......................................................................................... 9
A. Kesimpulan......................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan Ductulogrofi atau disebut juga galactrography adalah
pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras media poitif untuk
mengetahui kelainan pada puting susu dan saluran air susu (ballinger w.
Phillips 2006: 491). Ductulografi dapat mendiagnosa penyebab keluarnya
cairan dari puting susu, pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak
sedang menyusui.
Adapun pemeriksaan penunjang sebelum pemeriksaan ductulografi
adalah pemeriksaan mammografi atau usg payudara. Kedua pemeriksaan ini
akan mendukung diagnosa pasien terhadap penyakit yang dideritanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pemeriksaan Ductulografi ?
2. Apa tujuan Pemeriksaan Ductulografi ?
3. Apa sajakah indikasi Pemeriksaan Ductulografi?
4. Apa sajakah kontraindikasi Pemeriksaan Ductulografi ?
5. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Ductulografi ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud Pemeriksaan Ductulografi ?
2. Untuk mengetahui Tujuan Pemeriksaan Ductulografi ?
3. Untuk mengetahui Indikasi Pemeriksaan Ductulografi?
4. Untuk mengetahui Kontraindikasi Pemeriksaan Ductulografi ?
5. Untuk mengetahui Prosedur Pemeriksaan Ductulografi ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ductulografi
Ductulography (juga disebut galactography atau ductogaactography)
adalah jenis pemeriksaan khusus dari kontras ditingkatkan mammografi yang
digunakan untuk pencitraan payudara. Pemeriksaan dapat membantu dalam
mendiagnosiss penyebab keluarnya putting yang abnormal dan bermanfaat
dalam mendiagnosis papilloma intraductal dan kondisi lainnya, dengan bantuan
media kontras positif water soluble.
2
D. Kontraindikasi Pemeriksaan Ductulografi
Pemeriksaan ductulografi menjadi dilarang ( tidak boleh dilakukan) jika
terdapat kontradiksi sebagai berikut:
1. Alergi terhadap bahan kontras
2. Wanita yang pernah menjalani operasi putting sebelumnya yang telah
benar-benar memutuskan pori-pori putting dari saluran yang
mendasarinya.
3. Wanita dengan retraksi putting yang parah ( berputar ke dalam) yang
akan membuat prosedur ini dilakukan.
4. Wanita yang sedang menyusui
5. Terdapat infeksi berat pada payudara
6. Multiple ductuss.
2. Prosedur Radiografi
a. Persiapan pasien
Persiapan pasien yang diperlukan untuk prosedur ini adalah
sebagai berikut :
3
1) Nipple tidak diperas sebelum pemeriksaan, karena kadang-kadang
hanya ada sedikit cairan dan perlu untuk melihat sumber cairan
untuk melakukan pemeriksaan.
2) Pasien harus memberi tahu tentang obat apa saja yang diminum
dan jika ada alergi, terutama terhadap bahan kontras beriodium.
3) Jangan memakai deodoran, bedak atau lotion di bawah lengan atau
di payudara pada saat pemeriksaan. Ini akan mengakibatkan
munculnya bintik-bintik kalsium pada gambaran.
4) Selain itu, sebelum pemeriksaan pasien akan diminta untuk
melepas semua perhiasan dan pakaian di atas pinggang dan
memakai baju pasien.
5) Membuat foto pendahuluan (plain foto) pada mammae dengan
menggunakan proyeksi craniocaudal dan mediolateral.
b. Teknik Pemeriksaan
1) Mengamati daerah orificium dimana nipple discharge berasal.
2) Mammae diberi duk steril.
3) Sedikit discharge dikeluarkan sampai orificium duktus terlihat.
4) Mengisi spuit sebanyak 5cc media kontras water soluble .
5) Nipple dan areola dibersihkan dengan alkohol steril menggunakan
kapas steril.
6) Usahakan mengeluarkan udara dari kateter.
7) Cannula dipasang dengan hati-hati agar tidak masuk ke dinding
duktus laktiferus dan menimbulkan ekstravasasi.
8) Kontras sebanyak 0,1-3 cc diinjeksikan kedalam ductugram canul,
sampai mengisi seluruhnya ke duktus laktiferus.
9) Setelah media kontras diinjeksikan, maka diambil foto dengan
proyeksi Craniocaudal dan mediolateral.
4
c. Proyeksi Pemeriksaan
1) Proyeksi Craniocaudal/Superoinferior
Untuk memperlihatkan struktur jaringan payudara dengan jelas
dilihat dari pandangan superior inferior.
a) Posisi Pasien : Duduk atau berdiri.
b) Posisi Objek : Mammae diletakkan di atas kaset, film diatur
horizontal,tangan sebelah mammae yang
difoto menekan kaset ke arah dalam
(posterior), tangan lain di belakang tubuh,
2) Proyeksi Mediolateral
Untuk memperlihatkan jaringan payudara terutama daerah
lateral.
a) Posisi pasien : Tidur atau berdiri miring, sedikit obliq ke
posterior. Bagian mammae yang difoto terletak
5
didekat kaset.
3. Proyeksi Axial
Bertujuan untuk melihat penyebaran tumor di bagian kelenjar
axial.
a) Posisi pasien : Berdiri dari posisi AP tubuh yang tidak
difoto dirotasikan anterior 15-30 derajat
sehingga sedikit oblik.
b) Posisi obyek : Obyek diatur di tengah film, Film vertical
pada tepi posterior , Batas atas film yaitu
6
diangkat ke atas & fleksi dengan tangan di
4. Proyeksi Oblique
Memperlihatkan struktrur payudara dari pandangan medio
lateral.
a) Posisi pasien : Duduk atau berdiri menghadap pesawat.
b) Posisi obyek : Payudara yang diperiksa ditarik ke depan
dan diletakkan di atas kaset, kaset
membentuk sudut 450 dari horizontal,
terletak pada tepi lateral bawah dari
payudara yang diperiksa, Dilakukan
kompresi . Bidang tranversal payudara
sejajar dengan Proyeksi Axila kaset.
c) Central Ray : 450 medio lateral tegak lurus kaset.
d) Central Point : Menembus axis payudara yang berbatasan
7
b. Ekstravasasi : Bocornya cairan kontras ke dalam jaringan yang
menyebabkan kerusakan jaringan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ductulografi adalah merupakan pemeriksaan secara radiagrafis dengan
media kontras positif untuk mengevaluasi ductus lumen laktiferus pada
mammae untuk memperlihatkan adanya massa yang tidak bisa di perlihatkan
oleh pemeriksaan mammografi. Tujuan pemeriksaan Ductulografi adalah untuk
mengevaluasi lumen duktus laktiferus dengan cara memasukkan kontras secara
retrograde melalui kanula yang dipasang di papila mammae.
Proyeksi yang digunakan yaitu Craniocaudal dan Mediolateral (secara
umum) proyeksi lain ada proyeksi axilla dan oblique. Contoh indikasi pada
pemeriksaan ini yaitu tumor dan kista.
B. Saran
Dengan makalah ini penyusun berharap agar pembaca menjadikan
makalah ini sebagai pemicu untuk mencari tahu lebih banyak tentang teknik
pesawat konvensional dan imaging, sehingga akan berguna sebagai sumber
informasi dan pengetahuan dalam bidang diagnostik dan terapi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10