Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Struktur Atom, Jenis dan Sumber Radiasi

Disusun Oleh :

Nama : Endang Mutiya


Nim : 18063
Kelas :B

Dosen Pembimbing : Wahyuni AR, S,Si, M.Si

Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi


(ATRO) Muhammadiyah Makassar
2019
1. Struktur Atom
A. Partikel Dasar Atom

1. Partikel Subatom

Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah bagian

terkecil dari material yang tidak dapat dibagi lagi, dalam ilmu modern,

atom sendiri tersusun atas beberapa partikel subatom. Partikel subatom ini

meliputi proton, elektron dan neutron.

a. Proton

Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1)

dan memiliki diameter hanya 1/3 diameter elektron. Akan tetapi, proton

memiliki massa sekitar 1840 kali elektron

b. Neutron

Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan

(netral), dan memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa

proton dan massa elektron

c. Elektron

Merupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1) dan

memiliki massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya 1/1840

kali massa proton atau neutron.


2. Inti Atom

Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti atom

oleh suatu gaya elektromagnetik. Proton dan nutron itu disebut dengan

nucleon (penyusun inti). Inti atom memiliki diameter berkisar 10-15 nm.

Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama pula.

Suatu unsur dapat memiliki variasi jumlah neutron yang disebut dengan

isotop.

3. Awan Elektron

Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi

dimana tiap-tiap elektron menghasilkan sejenis gelombang diam

(gelombang yang tidak bergerak).

Seperti yang telah disebutkan di atas, atom sebenarnya dikelilingi

oleh proton yang ebrmuatan positif, neutron yang bermuatan netral, dan

elektron yang bermuatan negative. Adanya partikel dasar ini tidak terlepas

dari pengaruh gaya elektromagnetik yang mengikat partikel-pertikel ini.

2. Isotope Isobar dan Isoton


1. Isotop adalah pada unsur yang sama (dengan jumlah proton dan
elektron sama) tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh:

𝟏𝟏 𝟏𝟐 𝟏𝟑 𝟏𝟒
𝟔𝑪 𝟔𝑪 𝟔𝑪 𝟔𝑪
2. Isobar adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda tetapi
nomor massanya sama
Contoh:

𝟏𝟒 𝟏𝟒
𝟔𝑪 𝟕𝑵

3. Isoton adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda tetapi


jumlah neutronnya sama.
Contoh:

𝟏𝟑 𝟏𝟒
𝟔𝑪 𝟕𝑵

Neutron = Nomor Massa- jumlah


proton

C: 13- 6 = 7
N: 14- 7 = 7

3. Perkembangan Teori Atom


1. Model Atom Dalton (1803)

Pada tahun 1803, seorang guru dan ilmuan Inggris yang bernama
John Dalton mengemukakan teorinya yang disebut teori atom Dalton yang
telah merubah arah ilmu kimia. Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum alam yaitu:

Hukum Kekekalan Massa Ahli kimia Antonie Lavoiser (1743-


1794) yang menyatakan bahwa "Massa total zatzat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Hukum ini didasarkan
pada serangkaian percobaan untuk mengetahui mekanisme pembakaran
dan semua proses yang berhubungan. Reaksi cairan merkuri dengan
oksigen membentuk merkuri oksida yang berwarna merah. Bila merkuri
oksida ini dipanaskan lagi, maka senyawa ini terurai menghasilkan
sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang sama banyaknya dengan
yang dibutuhkan waktu pembentukan merkuri oksida.

Joseph Proust (1754-1828) melakukan banyak analisis untuk


memperlihatkan bahwa susunan suatu senyawa kimia tetap. Dalam tahun
1799, ia menganalisis sampel tembaga karbonat alam dari beberapa tempat
yang berbeda termasuk sampel yang dibuat di laboratorium. Ia
memperoleh bahwa susunan dari semua sampel itu sama, sehingga Proust
menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap". Pernyataan ini kemudian disebut dengan “Hukum
Susunan Tetap” atau “Hukum Perbandingan Tetap”

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan teori tentang


atom dalam postulat sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak


dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal (Gambar 1.1) yang sangat kecil,
suatu unsur memiliki atom- atom yang identik dan berbeda untuk
unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

Gambar 1.1 Model atom Dalton seperti bola pejal


Kelebihan Teori Atom Dalton

1. Dapat menjelaskan Hukum Kekekalan Massa Jika atom-atom dari unsur-


unsur tidak dapat dihancurkan, maka atom-atom yang sama harus ada
setelah reaksi selesai. Seperti halnya sebelum reaksi berlangsung maka
massa keseluruhan dari pereaksi dari hasil reaksi harus sama.
2. Dapat menjelaskan Hukum Perbandingan Tetap Jika semua atom dari
sebuah unsur memiliki massa yang sama, dan jika satuan-satuan. Atom
memiliki perbandingan tetap, persentase susunan senyawa harus memiliki
nilai tertentu, dengan mengabaikan ukuran contoh yang dianalisis atau
keadaan semula.

Kelemahan Teori Atom Dalton:

1. Asumsinya bahwa semua atom dari suatu unsur memiliki massa dan sifat
yang sama terbukti tidak benar.

2. Asumsinya bahwa selama reaksi kimia, atom tidak bisa diciptakan dan
dimusnahkan (tidak mengalami perubahan), teori ini kurang tepat.

3. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat


menghantarkan arus listrik.

2. Model Atom Thomson (1897)

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William


Crookers, maka J. J. Thomson (1856-1940) melakukan serangkaian penelitian
untuk menentukan sifat sinar katoda (Gambar 1.2). Dalam kajian awalnya
diketahui bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih rendah dibandingkan kecepatan
cahaya, sehingga sinar ini bukan merupakan radiasi elektromagnetik. Dari hasil
penelitian tersebut ditemukan bahwa:

 Sinar katoda merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang


bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
 Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif
untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut.

Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom


Dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson. Menurut Thomson, atom adalah materi yang bermuatan positif dan
didalamnya tersebar elektron (muatan negatif) bagaikan kismis dalam roti kismis
(Gambar 1.4).

Gambar 1.4 Model atom Thomson

Kelebihan Model Atom Thomson

1. Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.


Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan Model Atom Thomson

1. Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford (1911)


Berdasarkan hasil percobaan penghamburan sinar α Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
menyatakan bahwa:
1. Sebagian besar dari massa dan semua muatan positif sebuah atom
terpusat pada daerah yang sangat kecil yang disebut dengan inti atom.
Sebagian besar sisanya merupakan ruang kosong.
2. Muatan inti berbeda-beda pada setiap jenis atom, besarnya kira-kira
setengah dari nilai bobot atom unsur.
3. Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang jumlahnya sama dengan muatan inti.
Rutherford menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak-
menolak.

Gambar 1.5 Penafsiran Rutherford pada pembauran partikel α oleh lempeng


logam setiap tanda panah menyatakan partikel α lambang (+) menggambarkan
inti atom

Kelebihan Model Atom Rutherford

1. Membuat hipotesis bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti dan Rutherford telah memperkenalkan
lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
Kelemahan Model Atom Rutherford

1. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti.

4. Model Atom Niels Bohr (1914)

Niels Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang beredar pada kulit-
kulit atom tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi. Kelemahan dari
Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa
spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr
yaitu atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan. Elektron dapat
berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan
energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah
lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi.
Kelebihan Teori Atom Niels Bohr

1. Dapat menjelaskan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.

Kelemahan Teori Atom Niels Bohr

1. Berdasarkan hasil penelitian berikutnya terbukti bahwa gerakan elektron


menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Jadi orbit lingkaran dengan jari-jari tertentu yang
diungkapkan Niels Bohr tidak dapat diterima dan tidak dapat menjelaskan
spektrum warna dari atom berelektron banyak, sehingga diperlukan model
atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

5. Model Atom Modern (Mekanika Gelombang/Mekanika Kuantum)

Model Atom Mekanika Gelombang menjelaskan bahwa di dalam atom


elektron beredar pada orbital-orbital, yaitu daerah di sekitar inti atom dengan
kebolehjadian menemukan elektron. Teori Atom Mekanika Gelombang
memiliki persamaan dengan Teori Atom Niels Bohr di mana tingkat-tingkat
energi atau kulit-kulit atom berbeda dalam hal bentuk lintasan elektronnya.
Dalam Teori Mekanika Gelombang posisi elektron adalah tidak pasti. Hal yang
dapat ditentukan mengenai keberadaan elektron dalam atom adalah daerah
dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron, daerah tersebut
dinamakan Orbital.
3. Jenis dan Sumber Radiasi
1. Jenis-Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan
radiasi non-pengion
A. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan
proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila
berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi
pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan
neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus.
a. Partikel Alpha (α)
Mempunyai ukuran (volume) dan muatan listrik positif yang besar.
Tersusun dari dua proton dan dua neutron, sehingga identik dengan inti
atom Helium. Daya ionisasi partikel a sangat besar, kurang lebih 100
kali daya ionisasi partikel β dan 10.000 kali daya ionisasi sinar-g.
Karena mempunyai muatan listrik yang besar, maka partikel a mudah
dipengaruhi oleh medan listrik yang ada di sekitarnya dan setelah
terlepas dari sumbernya hanya mampu menjangkau jarak sejauh 4-5 cm
di dalam media udara. Sedangkan akibat ukurannya yang besar maka
partikel a tidak mampu menembus pori-pori kulit kita pada lapisan yang
paling luar sekalipun, sehingga radiasi yang diapancarkan oleh partirkel
a tersebut tidak berbahaya bagi manusia apabila berada di luar tubuh.

b. Partikel Beta (β)


Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari partikel a.
Daya ionisasinya di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel a. Dengan
ukurannya yang lebih kecil, partikel b mempunyai daya tembus lebih
besar dari partikel a. Karena muatannya yang kecil daya jangkau
partikel b di udara bisa sejauh 9 cm, untuk selanjutnya dibelokkan oleh
medan listrik yang ada di sekitarnya.
c. Sinar γ
Tidak mempunyai besaran volume dan muatan listrik sehingga
dikelompokkan ke dalam gelombang elektromagnetik. Daya ionisasinya
di dalam medium sangat kecil. Karena tidak mempunyai muatan listrik
maka sinar g tidak terbelokkan oleh medan listrik yang ada di
sekitarnya, sehingga daya tembusnya sangat besar dibandingkan dengan
daya tembus partikel a atau β.

d. Sinar-X
Mempunyai kemiripan dengan sinar g, yaitu dalam hal daya jangkau
pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik. Yang
membedakan antara keduanya adalah proses terjadinya. Sinar g
dihasilkan dari proses peluruhan zat radioaktif yang terjadi pada inti
atom, sedangkan sinar-X dihasilkan pada waktu elektron berenergi
tinggi yang menumbuk suatu target logam. Sinar g akan dipancarkan
secara terus menerus oleh sumber radioaktif selama sumber tersebut
bersifat tidak stabil, sedangkan sinar-X dapat setiap saat dihentikan
pancarannya apabila pesawat sinar-X tidak diberikan suplai daya
(tenaga listrik).

e. Partikel Neutron
Mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai muatan listrik.
Karena ukurannya yang kecil dan tidak terpengaruh oleh medan listrik
di sekitarnya, maka partikel neutron memiliki daya tembus yang tinggi.
Partikel neutron dapat dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsur
tertentu dengan unsur lainnya.

B. Radiasi Non – Pengion


Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi
non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang
termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah
gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio
dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave
oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang
memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa
kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).

2. Sumber Radiasi
Setiap manusia terkena radiasi dari alam (radiasi latar belakang) yang
merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di
tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi
berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan.
A. Radiasi alami
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga
sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan
manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia
yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang
tidak menerima radiasi berkaitan dengan kesehatan. Radiasi yang
diterma oleh seseorang dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu:
a. Sumber Radiasi Kosmik
Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari
ruang antarbintang dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri dari partikel
dan sinar berenergi tinggi dan berinteraksi dengan nuklida-nuklida
stabil di atmosfir membentuk nuklida radioaktif seperti C-14, Be-7, Na-
22, dan H-3. Radionuklida yang terjadi karena interaksi nuklida dengan
radiasi kosmik ini disebut radionuklida Cosmogenic.
Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima
oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung
kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar
apabila posisinya semakin tinggi dari permukaan laut. Karena itu
seseorang akan menerima lebih banyak radiasi kosmik apabila berada di
puncak gunung atau ketika berpergian dengan pesawat terbang daripada
di permukaan laut. Tingkat radiasi yang diterima seseorang bergantung
juga kepada garis lintangnya di bumi, karena radiasi kosmik ini
dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Oleh karena medan magnet bumi
kuat di daerah kutub, maka radiasi yang diterima di kutub lebih kecil
daripada di daerah katulistiwa.

b. Sumber Radiasi Terestrial (Primordial)


Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di
dalam kerak bumi, dan radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang
disebut primordial dengan waktu paro berorde milyar tahun.
Radionuklida ini ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada
dalam kerak bumi terutama adalah Uranium-238. Peluruhan Uranium-
238 menghasilkan deret nuklida turunan yang berakhir dengan nuklida
stabil Pb-206 (disebut deret uranium), Uranium-235 menghasilkan deret
turunan yang berakhir dengan unsur stabil Pb-207 (disebut deret
actinium) dan Thorium-232 menghasilkan deret turunan yang berakhir
dengan unsur stabil Pb-208 (disebut deret thorium).
Radiasi terestrial terbesar yang diterima manusia berasal dari
Radon (Radon-222) dan Thoron (Radon-220). Kedua radionuklida ini
berbentuk gas dan bisa merembes keluar dari bumi atau bahan
bangunan tempat tinggal.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi terestrial ini
berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain tergantung kepada
konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Ada beberapa tempat
di bumi yang memiliki tingkat radiasi di atas rata-rata seperti Pocos de
Caldas dan Guarapari (Brazil), Kerala dan Tamil Nadu (India) dan
Ramsar (Iran).
c. Sumber Radiasi Dalam Tubuh Manusia
Sumber radiasi alam yang lain adalah radionuklida yang ada di
dalam tubuh manusia. Sumber radiasi ini berada di dalam tubuh
manusia sejak dilahirkan atau masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama
diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, radon. Selain itu masih ada
sumber lain seperti Pb-210 dan Po-210 yang berasal dari ikan dan
kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Secara alami di dalam tulang kita terdapat polonium dan radium
radioaktif, otot mengandung karbon radioaktif dan kalium radioaktif, di
dalam paru terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan
banyak zat lainnya secara terus menerus memancarkan radiasi dan
menyinari tubuh kita dari dalam.

Radiasi Buatan

Selain radiasi yang berasal dari alam, kita juga dapat menerima radiasi dari
beberapa sumber radiasi yang sengaja dibuat oleh manusia, di antaranya
radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir dan akselerator.

a. Radionuklida buatan
Dewasa ini telah banyak sekali unsur radioaktif berhasil dibuat
oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron (reaksi fisi di dalam reaktor atom), aktivasi
neutron, atau berdasarkan penembakan nuklida yang tidak radioaktif
dengan partikel atau ion cepat (di dalam alat-alat pemercepat partikel,
misalnya akselerator atau siklotron). Radionuklida buatan ini bisa
memancarkan jenis radiasi alpha, beta, gamma dan neutron. Pada saat
ini radionuklida (radioisotop) buatan tersebut telah banyak digunakan
dalam berbagai bidang kehidupan manusia, misalnya di bidang
pertanian, peternakan, kesehatan, industri, dan sebagainya.
b. Pesawat Sinar-X
Setelah ditemukannya sinar-X oleh Wilhelm Roentgen pada tahun
1895, dewasa ini pemakaian pembangkit atau pesawat sinar-X di
bidang industri maupun di bidang kedokteran semakin meningkat.
Secara sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X dihasilkan oleh
tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa udara yang dilengkapi
dengan dua buah elektroda, yaitu anoda (target) dan katoda. Sebagai
akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke
target dihasilkan sinar-X dari permukaan target.

c. Reaktor Nuklir
Mekanisme utama yang terjadi dalam reaktor nuklir adalah
pembelahan inti. Dari mekanisme proses tersebut terlihat bahwa setiap
reaksi pembelahan akan menghasilkan lebih dari satu neutron baru
(terjadi multiplikasi neutron) yang akan menyebabkan pembelahan
selanjutnya jika di sekitarnya terdapat inti dapat belah yang lain.
Proses demikian ini berlangsung terus dan disebut proses Reaksi
Berantai. Dalam reaktor nuklir, proses pembelahan ini tidak dibiarkan
berlangsung secara bebas seperti pada bom atau senjata nuklir, tetapi
dikendalikan.

d. Akselerator
Akselerator adalah alat yang digunakan untuk mempercepat
partikel bermuatan (ion) melalui penumbukan atau hamburan partikel
dengan target. Partikel yang dipercepat biasanya proton dan elektron.
Beberapa contoh akselerator dengan partikel yang dipercepat yang
banyak dipakai adalah akselerator linear (linear accelerator = linac)
dan siklotron. Akselerator digunakan untuk menghasilkan radionuklida
buatan, untuk penelitian partikel dengan kecepatan tinggi, uji bahan,
terapi, dan sebagainya.
DP

http://ristalestari16.blogspot.com/2015/01/jenis-jenis-radiasi.html

http://ilmu radiologi.blogspot.com/2011/06/radiasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai