0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
188 tayangan8 halaman
TLD adalah alat ukur dosis radiasi yang bekerja dengan memanaskan kristal litium fosfor atau kalsium fluorida yang sebelumnya terkena radiasi, sehingga melepaskan cahaya yang diukur. Cahaya yang dihasilkan sebanding dengan jumlah radiasi yang diterima, memungkinkan pengukuran dosis rendah. TLD dapat digunakan berulang kali namun kehilangan data setelah dibaca.
TLD adalah alat ukur dosis radiasi yang bekerja dengan memanaskan kristal litium fosfor atau kalsium fluorida yang sebelumnya terkena radiasi, sehingga melepaskan cahaya yang diukur. Cahaya yang dihasilkan sebanding dengan jumlah radiasi yang diterima, memungkinkan pengukuran dosis rendah. TLD dapat digunakan berulang kali namun kehilangan data setelah dibaca.
TLD adalah alat ukur dosis radiasi yang bekerja dengan memanaskan kristal litium fosfor atau kalsium fluorida yang sebelumnya terkena radiasi, sehingga melepaskan cahaya yang diukur. Cahaya yang dihasilkan sebanding dengan jumlah radiasi yang diterima, memungkinkan pengukuran dosis rendah. TLD dapat digunakan berulang kali namun kehilangan data setelah dibaca.
T DOSIMETRY (TLD) Fahma Roswita (12/330374/TK/39548)
Apa itu TLD?
Prinsip Luminisensi Merupakan peristiwa diserapnya energi radiasi yang diikuti pancaran cahaya tampak.
Termoluminisensi Proses luminisensi yang terjadi karena bantuan panas
Bahan Penyusun TLD
Biasanya terbuat dari Lithium Fosfor
atau Kalsium Flourida LiF sering digunakan
Pengukuran Dosis Radiasi
Sinar beta dan gamma Menggunakan sepasang kristal dengan kristal pertama dalam kondisi terbuka untuk menerima radiasi beta sedangkan kristal lainnya tertutup aluminium untuk menerima radiasi gamma saja. Dosis radiasi beta dihiting dari selisih kristal yang terbuka dengan kristal yang tertutup aluminium.
Cara Kerja TLD
Saat TLD terkena radiasi, radiasi tersebut akan berinteraksi dengan kristal fosfor. Beberapa atom dalam bahan akan menyerap energi menjadi terionisasi dan menghasilkan elektron bebas serta menghasilkan daerah yang kekurangan atau kelebihan elektron yang disebut hole.
Pemanasan kristal menyebabkan kisi
kristal bergetar dan dapat melepaskan elektron yang terjebak. Elektron tersebut kembali ke keadaan dasar dan melepaskan energi yang ditangkap dari ionisasi sebagai cahaya. Cahaya tersebut dihitung menggunakan photomultiplier dan jumlah foton yang terhitung sebanding dengan jumlah radiasi yang mengenai fosfor.