DISUSUN OLEH :
NAMA
Bilqis Latifah
KELOMPOK
A1
REKAN KERJA
PROGRAM STUDI :
JURUSAN
TEKNOKIMIA NUKLIR
PEMBIMBING
TUJUAN
1. Menerangkan penurunan intensitas radiasi terhadap tebal bahan yang dilalui
2.
3.
4.
5.
6.
II.
kuadrat jaraknya dari sumber radiasi. Hal ini disebut hukum kuadrat terbalik. Oleh
karena intensitas radiasi gamma menjadi lemah berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya dari sumber radiasi, maka jarak dari sumber radiasi merupakan faktor utama
dalam melakukan penahanan. Untuk radiasi gamma yang mempunyai aktivitas 1 Currie,
persentase paparan radiasinya pada titik yang berjarak 1 m disingkat rhm (Rontgen per
jam pada jarak 1 m), yang disebut juga konstanta gamma. Konstanta gamma dari
beberapa sumber radiasi ditunjukkan pada Tabel 1.
bahan penahan, seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Sampai saat ini dianggap
bahwa radiasi gamma dalam materi akan lepas dari berkas radiasi sejajar setelah
bertumbukan dan selanjutnya akan terhambur. Walaupun radiasi tidak dalam bentuk
berkas radiasi sejajar, dalam bahan penahan yang tipis jumlah hamburan radiasi
gamma sangat sedikit, maka hukum eksponensial masih bisa digunakan. Sebaliknya,
radiasi yang terhambur dalam materi akan menjadi banyak bila bahan penahan
semakin tebal. Maka, intensitas yang dihasilkan akan lebih rendah daripada intensitas
radiasi yang dihitung dengan hukum eksponensial. Pengaruh radiasi yang telah
terhambur dikoreksi menggunakan koefisien build up. Koefisien build up bergantung
pada energi radiasi, tebal materi yang dilewati dan geometri sumber radiasi. Tentu
sajakoefisien build up tersebut merupakan nilai yang lebih besar dari 1, dan
cenderung bertambah bila bahan penahannya semakin tebal. Karena materi bernomor
atom besar memiliki koefisien penyerapan massa yang besar terhadap radiasi gamma
dan rapat jenisnya pada umumnya tinggi, maka materi seperti ini dapat menahan
radiasi gamma secara efisien. Dengan mempertimbangkan sifat dan penggunaannya
yang mudah, materi yang digunakan sebagai bahan penahan gamma misalnya timbal,
besi, beton kongkrit. Selanjutnya, penahanan sinar-X hampir sama seperti gamma,
tetapi karena berenergi rendah, maka bahan penahan yang digunakan cukup tipis
saja.Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih
diteruskan, tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma.
Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan dengan
I I0 e x
dengan
I0
I
1
e HVT
I0
2
1
HVT
2
ln
HVT
0,693
I 1
I0 2
dengan
n
=
=
III.
1.
2.
3.
4.
x/HVL
IV.
CARA KERJA
1. Sistem pencacah GM dinyalakan.
2. Cacah latar dihitung dengan cara mencacah background (tanpa sumber radiasi)
dan dilakukan sebanyak 3 kali.
3. Sistem pencacah GM pada jarak 3 cm dari sumber radiasi Co-60 dan diukur
paparan radiasinya (tanpa penahan radiasi) dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Lempengan penahan radiasi timbal disisipkan antara sumber radiasi dengan sistem
pencacah GM. Cacahannya di lakukan sebanyak 3 kali dan tebal penahan radiasi
yang disisipkan tersebut diukur.
5. Langkah 4 diulangi untuk lembar penahan radiasi Pb, Al danplastik.
V.
DATA PERCOBAAN
Sumber Co-60
Nilai
Satuan
Aktivitas
0,00000
1
5,27
4,33
3
100
940
1,3
1
1
0,01
2
Currie
t1/2
tanggal pembuatan nov 2011
jarak detektor ke sumber
waktu cacah
HV
Faktor gamma
R
Faktor bobot radiasi (gamma)
Faktor bobot jaringan (kulit)
Jarak detektor ke shielding
Tahun
Tahun
cm
Detik
V
R m2/(Ci jam)
m
cm
No
1
2
3
Latar
78
53
63
Kode
Q
R
S
0,032
0,064
0,125
Kode
G
H
I
0,02
0,025
0,032
Kode
Tebal Al (inch)
Densitas(mg/cm
2
)
F
E
E&
F
0,04
0,03
0,07
1
1446
1428
1286
cacahan
2
1488
1486
1269
3
1500
1407
1302
1
1742
1701
1690
cacahan
2
1797
1715
1721
3
1851
1726
1692
102
59,1
1
1857
1882
cacahan
2
1817
1882
3
1899
1919
80,55
1654
1661
1741
Densitas
(mg/cm2)
1120
2066
3448
Densitas(mg/cm
2
)
141
170
216
VI.
PERHITUNGAN
1. Aktivitas
A t =A 0 et
ln 2
4,33 tahun
At = 5,6587x10-7 Ci
2. Cacah Rata-rata
No
1
2
3
Rata-rata
Cacah Latar
78
53
63
64,67
ln N=ln N 0x
0,693
HVL
a) Bahan timbal
Kode
Q
R
S
Tebal Timbal
(inch)
0,032
0,064
0,125
cacahan
1
2
1446
1488
1428
1486
1286
1269
N (cps)
3
1500
1407
1302
1478,00
1440,33
1285,7
N0 (cps)
ln (N0/N)
2164,7
0,38158
0,40739
0,52099
Linear ()
ln (N/N0) 0.3000
0.2000
Linear ()
Exponential ()
0.1000
0.0000
0.020.040.060.08 0.1 0.120.14
Tebal Timbal (inc)
y=1,547 x +0,3227
Slope==1,547
0,693
=1,547
HVL
HVL=0,448 inch
b) Bahan plastik
Kode
G
H
I
Tebal plastik
(inch)
0,02
0,025
0,032
Cacahan
1
2
1742
1797
1701
1715
1690
1721
N (cps)
3
1851
1726
1692
1796,67
1714
1701
N0 (cps)
ln (N0/N)
2164,67
0,18633
0,23344
0,24105
ln(N0/N) 0.1500
0.1000
Linear ()
0.0500
0.0000
0.02
0.02
0.03
0.03
0.04
Tebal (inch)
y=4,337 x+0,109
Slope ==4,337
0,693
=4,337
HVL
HVL=0,16 inch
c) Bahan Al
Kode
Tebal Al (inch)
F
E
E&F
0,04
0,03
0,07
1
1857
1882
1654
Cacahan
2
1817
1882
1661
N (cps)
3
1899
1919
1741
1857,67
1894,33
1685,33
N0 (cps)
ln (N/N0)
2164,67
0,15294
0,13334
0,2503
f(x) = 3x + 0.04
R = 0.99
ln(N0/N) 0.1500
0.1000
Linear ()
0.0500
0.0000
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
Tebal (inch)
y=2,9982 x+ 0,0389
Slope==2,9882
0,693
=2,9882
HVL
HVL=0,23 inch
4. Laju paparan
At x
X= 2
r
X = 7,35631x10-7 R/jam
5. Laju dosis
= 7,35631x10-9 Sv/jam
= 1,47126x10-5 Sv/tahun
6. Dosis Ekivalen
= 7,35631x10-9 Sv/jam
7. Dosis efektif =
= 7,35631x10-11 Sv/jam
VII.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan tebal paro (HVL) perisai radiasi, dapat
menerangkan penurunan intensitas radiasi terhadap tebal bahan yang dilalui berdasarkan teori
atenuitas, dapat menghitung tebal paro salah satu jenis bahan berdasarkan tabel atenuasi dan
dapat menghitung tebal paro beberapa jenis bahan secara pengukuran.
HVL merupakan tebal bahan yang dapat menyerap intensitas paparan radiasi yang
datang sehingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal setengah intensitas mulamula. Kemampuan suatu materi untuk menahan atau mengabsorpsi paparan radiasi
dipengaruhi oleh berat atom dari materi tersebut. Semakin tinggi densitas materi, maka
kerapatan atom akan semakin tinggi, sehingga intensitas radiasi yang diserap bahan akan
semakin besar karena semakin banyak bagian dari atom yang berinteraksi dengan radiasi.
Kemampuan suatu materi untuk menahan radiasi dipengaruhi oleh nilai koefisien
serap linier () dan tebal bahan tersebut. Semakin besar nilai koefisien serap linier maka
kemampuan bhan tersebut dalam menyerap radiasi yang datang akan semakin besar, begitu
pula dengan ketebalan bahan. Semakin tebal bahan yang digunakan maka radiasi yang dapat
diserap bahan akan semakin besar.
Untuk penahanan radiasi gamma berlaku hukum kuadrat terbalik. Dan radiasi gamma
yang merupakan radiasi langsung berkurang secara eksponensial terhadap tebal bahan
penahan. Pengaruh radiasi gamma karena penyebaran pada bahan penahan perlu dikoreksi
dengan menggunakan koefisien build up.
Pada praktikum kali ini digunakan tiga jenis shielding yang berbeda jenisnya yakni
timbal, alumunium, plastik dengan ketebalan yang berbeda. Untuk mengamati pengaruh
ketebalah shielding maka bahan tersebut disusun dari ketebalan yang paling tipis hingga yang
paling tebal. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengamati pengaruh tebalnya shielding
terhadap intensitas radiasi yang nantinya dibuat grafik persamaan untuk menentukan nilai
HVL. Serta mengetahui pengaruh jenis bahan penahan radiasi terhadap intensitas tertahan.
Berdasarkan hasil percobaan, dibuat grafik hubungan antara tebal bahan penahan
dengan nilai ln No/N. Pada praktik dibuktikan semakin tebal bahan radiasi maka intensitas
yang diteruskan akan semakin kecil.
Dari grafik ini dapat diketahui nilai HVL nya. Nilai ketebalan berdasarkan
perhitungan yang diperlukan bahan timbal, plastik, alumunium dalam menahan intensitas
radiasi yang datang hingga separuhnya berturut-turut adalah 0,448 inch; 0,16 inch; 0,23 inch.
Pada jenis timbal, nilai intensitas yang diteruskan lebih sedikit dari pada alumunium,
dan alumunium lebih sedikit dari pada timbal. Hal ini disebabkan karena densitas timbal lebih
besar dari pada alumunium, dan densitas alumunium lebih besar dari plastik. Semakin tinggi
densitas materi, maka kerapatan atom akan semakin tinggi, sehingga intensitas radiasi yang
diserap bahan akan semakin besar karena semakin banyak bagian dari atom yang berinteraksi
dengan radiasi.
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwanilai dari HVL dapat dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu jenis bahan dan ketebalan bahan. Bahan penahan radiasi jelas sangat
mempengaruhi nilai HVL,karena jenis radiasi yang berbeda memerlukan penahan yang
berbeda pula.Kemudian tebal penahan radiasi, penahan radiasi yang baik adalah yang
tipistetapi dapat mengurangi nilai paparan radiasi dengan signifikan. Bahan perisai semakin
tebal perisai yang digunakan maka intensitas yang diterima akan semakin kecil dan
sebaliknya.
VIII.
KESIMPULAN
1. HVL merupakan tebal bahan yang dapat menyerap intensitas paparan radiasi yang
datang shingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal setengah intensitas
mula-mula.
2. Faktor yang mempengaruhi tebal paruh adalah koefisien serap linier bahan, tebal
bahan dan jenis bahan.
3. Berikut adalah nilai HVL dari masing-masing bahan dari hasil praktikum
Tebal paro bahan aluminium adalah 0,448 inch
Tebal paro bahan aluminium foil adalah 0,16 inch
Tebal paro bahan plastik adalah 0,23 inch
Dosen Pembimbing,
Bilqis Latifah