Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN TEBAL PENAHAN RADIASI (HVL)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN (KOMPETENSI YANG


DIKEMBANGKAN)
1. Mahasiswa dapat memahami penurunan intensitas radiasi terhadap tebal
bahan yang dilalui berdasarkan teori atenuasi.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan definisi tebal paro (HVT) penahan radiasi.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan 2 faktor yang mempengaruhi tebal paro
bahan perisai radiasi
4. Mahasiswa dapat menghitung tebal suatu jenis bahan yang diperlukan pada
suatu kasus.
5. Mahasiswa dapat menggambar grafik hubungan Penurunan Intensitas
dengan tebal bahan.
6. Mahasiswa dapat menentukan tebal paro beberapa jenis bahan secara
pengukuran, dan menentukan mana yang terbaik dalam menahan radiasi.

B. DASAR TEORI
Radiasi eksterna ialah radiasi yang berasal dari sumber radiasi yang
berada di luar tubuh baik yang berupa radioisotop maupun peralatan
pembangkit radiasi seperti pesawat sinar-X.
Potensi bahaya radiasi eksterna sangat tergantung pada daya
tembus radiasi ketika melalui medium, semakin besar daya tembus
semakin besar potensi bahayanya. Jenis radiasi yang mempunyai daya
tembus besar adalah radiasi gamma, sinar-X dan neutron, sedangkan
radiasi alpha dan beta mempunyai daya tembus yang kecil sehingga
potensi bahayanya pun besar.
Radiasi Gamma merupakan jenis radiasi yang mempunyai daya
tembus sangat besar dan tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Setiap
pancaran radiasi gamma yang mengenai suatu bahan akan berinteraksi
dengan bahan tersebut sehingga sebagian dari intensitasnya akan
terserap dan sebagian lagi diteruskan.
Radiasi nuklir memang dapat menembus berbagai jenis bahan,
walaupun begitu, intensitasnya setelah melalui suatu bahan akan
berkurang. Semakin tebal penahan radiasinya semakin kecil intensitas
radiasi yang dapat diteruskan. Hubungan antara intensitas yang tembus
dan tebal penahan adalah korelasi eksponensial. Selain ketebalan
penahan radiasi, intensitas radiasi yang dapat diteruskan juga
dipengaruhi oleh kerapatan (densitas) dari bahan yang digunakan.

Gambar 1 Perbandingan Jenis Bahan Terhadap Daya Tembus Radiasi

Penahanan radiasi bertujuan mengurangi intensitas radiasi dengan


memanfaatkan interaksi radiasi dengan materi. Radiasi alpha dan beta dapat
ditahan dengan baik oleh benda yang relatif tipis. Sedang untuk radiasi beta
yang berenergi tinggi, diperlukan bahan penahan seperti halnya yang digunakan
untuk menahan sinar-X. Pada radiasi positron penahanan radiasi dilakukan
hingga bebas radiasi. Untuk penahanan radiasi gamma berlaku hukum kuadrat
terbalik. Sedang radiasi gamma yang merupakan radiasi langsung berkurang
secara eksponensial terhadap tebal bahan penahan. Pengaruh radiasi gamma
karena penyebaran pada bahan penahan perlu dikoreksi dengan menggunakan
koefisien build up (build up factor).
Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih diteruskan,
tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma. Secara matematis
hubungan tersebut dinyatakan dengan

I I 0 e x

dengan

I0 = Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam)

I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam)

= Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1)

x = Tebal bahan (mm)

Bila intensitas pancaran radiasi gamma tersebut digambarkan terhadap tebal bahan,
maka akan sesuai dengan gambar 1
Tebal paro (HVT) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap sebagian intensitas
paparan radiasi yang datang sehingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal
setengah intensitas mula-mula.

I 1
e HVT
I0 2

1
ln HVT
2

0,693
HVT

Gambar 2 Kurva Intensitas Radiasi vs Tebal Bahan

Nilai HVT dapat ditentukan secara matematis dengan persamaan 3 di atas atau dapat juga
ditentukan secara eksperimen dengan melakukan beberapa pengukuran dan menggambarkan
kurva peluruhan intensitas paparan radiasi sebagaiman gambar diatas.

Nilai HVT sangat bermanfaat untuk keperluan praktis di lapangan, yaitu untuk menentukan
tebal suatu bahan yang diperlukan sebagai penahan radiasi
n
I 1

I0 2

dengan

n = banyaknya HVT penyusun tebal penahan radiasi


= x/HVT

C. ALAT DAN BAHAN


1. Sumber standar Co-60
2. Surveymeter
3. Sistem pencacah GM
4. Lempengan bahan penahan radiasi
a. Timbal
b. Alumuniuim
c. Plastik

D. CARA KERJA
1. Detektor serta perangkat alat pencacah GM dinyalakan.
2. Cacah latar diukur dengan sistem pencacah sebanyak tiga kali selama 60
detik dengan HV sebesar 760 volt.
3. Surveymeter atau pencacah GM diletakkan pada suatu jarak tertentu dari
sumber radiasi dan diukur paparan radiasinya.
4. Sumber radiasi (Co-60) dicacah pada jarak 4 cm selama 60 detik dengan HV
sebesar 760 volt.
5. Lempengan penahan radiasi timbal disisipkan antara sumber radiasi dengan
detektor, selanjutnya dicacah selama 60 detik.
6. Langkah 5 diulangi untuk lempengan penahan radiasi timbal lainnya dengan
ketebalan yang berbeda.
7. Sisipan diganti dengan lempengan alumunium dan langkah 6 diulang
kembali.
8. Sisipan diganti dengan lempengan berbahan plastik dan langkah 6 diulangi
kembali.

Anda mungkin juga menyukai