RADIOFOTOGRAFI
KODE MATA KULIAH : KDR124
NIM : 413231123
Kelas : 2H / 6
Nilai mAs menentukan jumlah sinar-x yang masuk sinar utama dan akan
mempengaruhi besarnya energi radiasi sinar-x total yang dihasilkan oleh tabung sinar-
x selama eksposi.
Persamaan 2.
mAs = mA × 𝑠
mA (eksposi pertama) x waktu (eksposi pertama) = mA (eksposi kedua) x
waktu (eksposi kedua) mA1 x s1 = mA2 x s2
Oleh karena itu, pada dasarnya mengontrol kuantitas radiasi dengan cara yang
sama seperti mA dan waktu pemaparan, diambil secara terpisah; itu tidak
mempengaruhi kualitas radiasi. Pengaturan mA adalah faktor kunci dalam kontrol
OD pada radiografi.
4. Jarak/distance (d)
Jarak memengaruhi paparan image receptor menurut hukum kuadrat terbalik.
Source to image receptor distance (SID) sangat menentukan intensitas berkas sinar-
x pada image receptor. Jarak tidak berpengaruh pada kualitas radiasi, akan tetapi
perubahan =jarak akan mengakibatkan terjadinya perubahan intensitas sinar-x.
Kecuali terjadi perubahan oleh jarak pasien dan film akan mengakibatkan terjadinya
air gap pada pasien. Peningkatan jarak akan mengurangi intensitas sinar-x yang
dikenal dengan prinsip inverse square law. Penggunaan SID yang lebih panjang
menghasilkan pembesaran yang lebih sedikit, lebih sedikit titik fokus yang kabur,
dan resolusi spasial yang lebih baik. Namun, lebih banyak mAs harus digunakan
karena efek dari hukum kuadrat langsung. Jarak akan mempengaruhi pada intensitas
sinar-x maka juga akan mempengaruhi densitas radiografi. Jika jarak dinaikkan maka
intensitas akan menurun sehingga menyebabkan penurunan densitas pada gambar
radiograf, demikian pula sebaliknya.
Persamaan 3.
BAB II
METODOLOGI
2 80 cm Pada jarak 80 cm
dengan jumlah kvp dan
mA sama, intensitas
radiasi terlihat lebih
tinggi ditandai dengan
soft tissue pada phalanx
digiti III yang lebih
terlihat
1.2 PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan pengambilan citra radiografi dengan
mengubah 3 faktor eksposi. Yaitu mA, kvp, dan jarak SID. Dilakukan ekspose sebanyak
2 kali dengan mengubah variabel faktor eksposi pada masing-masing ekspose. Pada
pengujian variabel mA dilakukan eksposure sebanyak 2 kali dengan 200mA dan 320
mA dengan kvp dan jarak SID tetap. Pada 320mA gambar yang dihasilkan terlihat lebih
cerah dibandingkan pada 200mA.
Pada pengujian variabel kvp dilakukan eksposi sebanyak 2 kali dengan 40 kvp
dan 50 kvp dengan mA dan jarak yang sama . Pada 40 kvp hasil citra yang didapatkan
terlihat derajat kehitaman masih tidak terlalu tinggi. Hasil citra relatif terlihat lebih ke
abu-abuan. Pada kvp 50 hasil citra yang didapatkan terlihat derajat kehitaman lebih
tinggi dan terlihat lebih gambar lebih kontras .
Pada pengujian variabel jarak dilakukan eksposi sebanyak 2 dengan jarak SID
60cm dan 80 cm dengan kvp dan mA yang sama. Pada jarak SID 60cm intensitas radiasi
terlihat lebih tinggi ditandai dengan soft tissue pada phalanx digiti III yang mulai tidak
terlihat. Sedangkan Pada jarak 80 cm intensitas radiasi terlihat lebih tinggi ditandai
dengan soft tissue pada phalanx digiti III yang lebih terlihat
Dari data hasil praktikum diatas didapatkan bahwa nilai mAs mengubah
kualitas sinar x pada segi derajat kecerahan dan hanya mengubah kuantitasnya. Nilai
kvp berpengaruh pada daya tembus sinar x yang dapat berpengaruh pada kualitas
gambar. Perubahan jarak SID selain berpengaruh pada faktor geometri, juga
berpengaruh pada intensitas radiasi, terlihat dari perubahan derajat kehitaman pada
hasil citra diatas
Pengaruh jarak, mA (milliampere), dan kVp (kilovolt peak) pada citra
radiografi adalah elemen-elemen kunci yang memengaruhi kualitas akhir dari gambar
radiografi. Pertama-tama, jarak, atau Source-to-Image Distance (SID), menentukan
seberapa jauh sumber sinar-X dari objek yang diimajikan. Jarak yang tepat antara
sumber sinar-X dan sensor citra sangat penting untuk menghasilkan gambar yang tajam
dan berkualitas. Perubahan dalam jarak dapat mempengaruhi intensitas sinar-X yang
mencapai sensor citra, sehingga memerlukan penyesuaian pada parameter lain seperti
mA atau kVp untuk menjaga kualitas citra yang optimal.
Terakhir, kVp mengontrol energi foton sinar-X yang dihasilkan oleh tabung
sinar-X. Peningkatan kVp dapat meningkatkan penetrasi foton sinar-X melalui jaringan
tubuh, yang dapat meningkatkan kontras gambar dan mengurangi dosis radiasi yang
diterima oleh pasien. Pengaturan kVp yang optimal berperan penting dalam
memastikan citra radiografi memiliki kontras yang cukup untuk diagnosis yang akurat
sambil meminimalkan paparan radiasi pada pasien. Dengan memahami dan
mengoptimalkan pengaturan jarak, mA, dan kVp, teknisi radiologi dapat memastikan
produksi citra radiografi yang berkualitas tinggi dan informatif untuk diagnosis medis.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa nilai mA mengatur derajat kecerahan
citra, kvp mengontrol derajat kehitaman citra dan jarak mengatur intensitas radiasi.
Ketiga hal tersebut merupakan faktor eksposi yang mana berpengaruh pada kualitas
citra radiografi.
4.2 SARAN
Pada praktikum kali ini sebaiknya perbedaan varibel pada masing-masing faktor dibuat
lebih jauh perbedaan nilainya agar mempermudah analisis citra.
DAFTAR PUSTAKA
bontrager, 2013. radiologic science fpr technologist. 10th ed. St. Louis, Missouri : Elsevier
Inc.
Sparzinanda, E., 2016. PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP KUALITAS
CITRA.