Anda di halaman 1dari 3

Judul Analisis Kontur Isodosis Radiasi pada Pesawat Sinar-X di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas Andalas


Jurnal Jurnal Fisika Unand (JFU)
Volume,Nomor, dan Vol.12, No.2 dan Hal (329-334).
Halaman
Tahun April 2023
Penulis Muhammad Ivana Harika Putra
Tanggal 08 Januari 2023
Tujuan Penelitian Untuk memberikan gambaran distribusi laju dosis radiasi pada
berbagai jarak dan ketinggian guna mengidentifikasi area aman
bagi pekerja radiasi
Metode Penelitian Metode Kuantitatif, dimana alat yang digunakan yaitu
surveymeter Fluke pada sembilan titik pengukuran dengan tiga
variasi ketinggian berbeda yang nantinya datanya diolah
menggunakan softrtware surfer untuk membuat kontur isodosis
radiasi. Pengambilan data dimulai dengan mengukur radiasi
latar kemudian laju dosis radiasi sesaat dan 20 s setelah
pesawat sinar-X dipaparkan. Pengolahan data dimulai dengan
menghitung laju dosis radiasi sebenarnya yang selanjutnya
dibuat dalam kontur isodosis radiasi menggunakan software
surfer dengan cara menginterpolasi data yang tidak beraturan
menjadi bentuk grid data teratur yang dipisahkan garis-garis
dengan rentang nilai yang sama
Hasil Penelitian Hasil perhitungan menunjukan laju dosis radiasi tertinggi saat
pesawat sinar-X dipaparkan 0,9 mSv/jam dan turun menjadi
0,002 mSv/jam setelah 20 s dipaparkan. Perubahan nilai
paparan yang terlihat pada kontur menunjukkan terjadinya
perubahan kontur dimana sebaran laju dosis radiasi tertinggi
berada pada ketinggian 1,5 m saat pesawat sinar-X dipaparkan
dan pada ketinggian 1,0 m setelah pesawat sinar-X dipaparkan
selama 20 s

Judul Analisis Kontur Isodosis Paparan Radiasi Sinar-X di Instalasi


Radiologi UPT Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu
Jurnal Journal avalable at.
https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/GravitasiFisika
Volume,Nomor, dan Vol.19, No.1 dan Hal (20-23).
Halaman
Tahun Juni 2020
Penulis F. Tulfala
Tanggal 30 Juni 2020
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui jarak teraman petugas radiologi berada di
ruang rontgen. Pengukuran dilakukan sebelum dan selama
pemaparan dengan menggunakan survey meter
Metode Penelitian Metode Kuantitatif, dimana alat yang digunakan yaitu
surveymeter Fluke pada 65 titik ruang rontgen pada ketinggian
berbeda yaitu masing-masing 32 titik berada pada lintasan (A,
B, C, D, E, F, G, H) secara radial pada ketinggian h1 (1,113 m)
dan h2 (1,613 m), serta 1 titik pada pusat sumber radiasi
sekunder yang nantinya datanya diolah menggunakan
softrtware surfer untuk membuat kontur isodosis radiasi.
Hasil Penelitian Hasil pengolahan data diperoleh dosis paparan radiasi terbesar
berada pada lintasan G (depan pesawat sinar-X) sebesar 19,15
mSv/jam untuk h1 dan 11,6 mSv/jam untuk h2, serta pada
kontur isodosis diperoleh adanya beberapa jumlah lintasan dan
warna yang berbeda di setiap nilai dosis paparan radiasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan gambaran dari kurva isodosis yang
digunakan sebagai acuan dalam melakukan upaya proteksi
radiasi (mengetahui jarak yang paling aman) bagi petugas
radiologi RSUD Madani Palu, yang terdapat beberapa lintasan
dan warna yang menunjukkan bahwa semakin jauh jarak
pengukuran maka dosis paparan radiasi yang diperoleh
semakin kecil, sedangkan semakin dekat jarak pengukuran
maka dosis paparan radiasi yang diperoleh semakin besar,
sehingga jarak yang paling aman bagi petugas radiologi
berdasarkan kontur isodosis adalah pada jarak lebih dari 3 m
dimana dosis paparan radiasi yang dihasilkan bernilai 0 mSv.

Judul Pembuatan Kurva Isodosis Paparan Radiasi di Ruang Pemeriksaan


Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Kolaka-Sulawesi Tenggara.
Jurnal Berkala Fisika
Volume,Nomor, dan Vol.15, dan No.4, dan Hal (123 - 132).
Halaman
Tahun Oktober 2012
Penulis Syahria
Tanggal -
Tujuan Penelitian 1. untuk mengetahui jumlah paparan radiasi hambur yang
diterima pada suatu titik/tempat tertentu
2. untuk menentukan batas waktu maksimum yang
diperkenankan bagi pekerja radiasi bila berada pada
titik/tempat tersebut
3. dapat meyakinkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang
berkaitan dengan penyinaran dapat dibenarkan dalam bentuk
suatu kurva isodosis .
Metode Penelitian Metode kuantitatif, dimana Penelitian ini menggunakan phantom
berupa air dalam wadah ember plastik dengan tinggi 40 cm dan
lebar 21 cm,dengan luas lapangan penyinaran 30 × 40 cm. Kondisi
penyinaran diberikan dengan faktor eksposi tetap meliputi tegangan
tabung 90 kV, arus tabung 150 mA dan waktu penyinaran 0,8 detik
dan ditentukan 24 titik (8 titik secara melingkar, dan masing-masing
titik terdapat 3 jarak menjauh yaitu 1m, 1,5 m dan 2 m) pengukuran
hamburan sekunder dengan menggunakan surveymeter. Kemudian
dari hasil pengukuran paparan radiasi diperoleh data-data yang
kemudian dianalisis dan selanjutnya dari data tersebut dibuat grafik.
Untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap paparan radiasi dapat
digambarkan dalam bentuk kurva isodosis.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah paparan radiasi
hambur akan semakin menurun terhadap penambahan jarak,
sehingga dapat mengetahui titik-titik/tempat yang aman terhadap
paparan radiasi hambur. Juga dapat mengetahui batas waktu
maksimum yang diperkenankan bagi seorang pekerja radiasi untuk
berada dalam ruang pemeriksaan I. Artinya ada beberapa titik yang
aman dan rawan yang dapat dilihat dari suatu kurva isodosis sebagai
upaya proteksi radiasi bagi pekerja radiasi khususnya bagi petugas
radiologi RSUD kabupaten Kolaka - Sulawesi Tenggara.

Judul Analisis Laju Dosis Keluaran Pesawat Sinar-X Fluoroskopi Dual


Fungsi Di Rs Wahidin Sudirohusodo Makassar
Jurnal BERKALA FISIKA
Volume,Nomor, dan Vol.26, No,.1, dan Hal (8-14).
Halaman
Tahun Januari 2023
Penulis Nur Hikmah Indah
Tanggal 15 Desember 2022
Tujuan Penelitian 1. untuk memastikan bahwa pesawat sinar-X fluoroskopi telah
memenuhi standar melalui uji kesesuaian generator dan
tabung serta pengukuran laju dosis pasien.
2. Untuk memenuhi standar parameter atau batas toleransi uji
kesesuaian sehingga pasien tidak mendapat paparan yang
tidak diperlukan, dan menerapkan program jaminan mutu
untuk radiologi diagnostik
Metode Penelitian Metode Kuantitatif, dimana menggunakan pesawat X-Ray
Fluoroscopy dual function merk APELEM S.A tipe tabung Magnum
80 kW RF 2 Tube. Penelitian ini dilakukan dengan parameter uji
berupa uji akurasi tegangan, reproduksibilitas, dan linieritas
keluaran radiasi, setra pengukuran laju dosis ESD tipikal, laju dosis
maksimum di udara, dan laju dosis permukaan Image Intensifier
dengan menggunakan Attenuator Cu dan Pb 2 mm, pengukuran
menggunakan multimeter Radcal.

Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh menunjukkan pada akurasi tegangan, nilai
koefisien variasi (CV) tegangan 65, 75 dan 85 berturut-turut
diperoleh 0,31%, 2,08% dan 2,21%. Uji reproduksibilitas
menunjukkan hasil terhadap variasi tegangan sebesar 0,0048;
terhadap variasi waktu eksposi sebesar 0,0314 dan terhadap variasi
keluaran radiasi sebesar 0,0105. Hasil analisis laju dosis pada tiga
parameter yaitu laju dosis ESD tipikal diperoleh nilai maksimum
sebesar 0,0038 mGy/s, laju dosis maksimum di udara sebesar
0,1248 mGy/s serta laju dosis permukaan Image Intensifier
didapatkan 0,0219 µGy/s. Semua parameter yang diuji pada
pesawat X-Ray Fluoroscopy Dual Function Merk APELEM S.A
sesuai standar lolos uji yang ditetapkan dalam Perka BAPETEN No.
2 Tahun 2022, sehingga dapat disimpulkan pesawat dalam kondisi
layak untuk digunakan secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai