Anda di halaman 1dari 4

Jurnal LINK, 12 (1), 2016, 8 - 11

http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________

PENERAPAN KESELAMATAN KERJA RADIASI PADA SISTEM


PELAYANAN FLUOROSKOPI BAGASI DI BANDARA
INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

Sri Mulyati*) ; Mohammad Irwan Katili ; Yeti Kartikasari

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstract

Penerapan pemakaian sinar-X pada fluoroskopi bagasi bertujuan untuk mendeteksi barang
bawaan penumpang sebelum masuk ke pelabuhan udara. Namun demikian pemanfaatan
fluoroskopi bagasi perlu mendapatkan perhatian khusus karena melibatkan pengunaan radiasi
elektromagnetik berenergi cukup tinggi (140 – 180 kV) yang dapat menyebabkan efek biologis
akibat radiasi terhadap orang-orang yang berada disekitar alat tersebut baik petugas X-Ray barang
ataupun masyarakat umum. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk
mensosialisasikan hasil penelitian melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi tentang upaya
keselamatan radiasi pada Fluoroskopi Bagasi. Sambutan yang baik dan antusiasme peserta yang
terdiri dari dari komponen manajemen bandara, pelaksana security (avsec) dan beberapa pekerja
yang berada di sekitar fluoroskopi bagasi menjadi paham tentang kinerja alat radiasi yang
digunakan, mengerti tentang efek biologi radiasi, dan memahami tentang pentingnya upaya
keselamatan radiasi pada pemanfaatan fluoroskopi bagasi. Selain itu pada sesi demonstrasi
peserta dikenalkan beberapa alat monitoring radiasi (TLD Badge, Film Badge, Dosimeter pen) dan
alat ukur radiasi (Ram Ion Surveymeter).

Kata kunci: fluoroskopi bagasi ; sinar-X ; keselamatan radiasi

Abstrak

[English Title: IMPLEMENTATION RADIATION SAFETY OF SERVICE SYSTEM


FLUOROSCOPY BAGGAGE IN INTERNATIONAL AIRPORT AHMAD YANI SEMARANG]
Application of used of X-ray fluoroscopy baggage aims to detect passenger baggage before going
to the airport. However, the use of fluoroscopy baggage needs special attention because it involves
the use of electromagnetic radiation energy is quite high (140-180 kV) that can cause biological
effects against those X-ray worker or general public. Therefore, community service is intended to
disseminate research results through lectures, discussions and demonstrations about radiation
safety efforts on Fluoroscopy Baggage. Welcoming ceremony and the enthusiasm of the
participants comprising of components airport management, security (AVSEC) and some of the
workers who were around the fluoroscopy baggage, understanding of the performance of
radiation used tools, understand the biological effects of radiation, and understand the importance
of radiation safety in the use of fluoroscopy baggage. In addition to the demonstration session
participants introduced some radiation monitoring devices (TLD Badge, Film Badge, Pen
Dosimeter) and a radiation measuring instrument (Ram Ion Surveymeter).

Keywords: fluoroscopy baggage ; X-ray; radiation safety

1. Pendahuluan kedokteran. Salah satu aplikasi teknik radiografi


industri adalah pada pengunaan fluoroskopi
Aplikasi sinar-X dalam bidang industri
bagasi digunakan sebagai alat X-Ray keamanan
radiografi hampir mirip dengan bidang
bagasi bagi penumpang dan crew pada
*) Penulis Korespondensi.
pelabuhan udara (Bandara). Penerapan
E-mail: irwan.katili@yahoo.com

Copyright © 2016, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 12 (1), 2016, 9 - 11

pemakaian sinar-X pada fluoroskopi bagasi untuk kabin. Alat tersebut dioperasionalkan
bertujuan untuk mendeteksi barang bawaan untuk memantau barang-barang yang akan
penumpang sebelum masuk ke pelabuhan udara. dimasukkan ke Pesawat. Alat ini
Namun demikian pemanfaatan fluoroskopi dioperasionalkan dari jam 06.00 WIB s.d 21.00
bagasi perlu mendapatkan perhatian khusus WIB, hal ini menyebabkan banyaknya
karena melibatkan pengunaan radiasi pemakaian radiasi dan akan mengenai pekerja
elektromagnetik berenergi cukup tinggi (140 – dan masyarakat umum. Sementara itu
180 kV) yang dapat menyebabkan efek biologis pengukuran laju paparan dan dosis pekerja
(stokastik maupun non stokastik) terhadap belum terpantau secara optimal. Hasil penelitian
orang-orang yang berada disekitar alat tersebut pengukuran laju paparan dan dosis personil
baik petugas X-Ray barang ataupun masyarakat petugas Bandara internasional Ahmad Yani
umum. Adanya pengaruh radiasi sinar-X Semarang menunjukkan bahwa X-Ray Bagage
terhadap kesehatan ditunjukkan oleh hasil Astrophysic (gate 1) memiliki nilai minimum
penelitian pengaruh paparan radiasi terhadap tertinggi sebesar 0,17.10-3 mSv/h dibanding gate
pekerja radiasi dari analisis statistik untuk yang lainnya (0.10.10-3 – 0.13 10-3 mSv/h) dan
parameter : hemoglobin, trombosit, leukosit, gate 5 memiliki nilai maksimum tertinggi
limfosit, monosit, dan eosinofil menunjukkan sebesar 1,33.10-3 mSv/h dibanding gate yang
beberapa diantarannya tidak normal (Sulaiman, lainnya ( 0,67.10-3 - 0,93.10-3 mSv/h). Nilai mean
ES, 2003). dan standart deviasi hasil pengukuran laju
Mengacu pada PP No 33 Tahun 2007 paparan tertinggi pada gate 1 (X-Ray Bagage
tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Astrophisic) menunjukkan nilai sebesar (0,47 ±
Keamanan Sumber Radioaktif dan PP 29 tahun 0,21) 10-3 mSv/h). Hasil nilai dosis efektif
2008 tentang perizinan pemanfaatan sumber personil petugas operator dan metal detector
radiasi pengion dan bahan nuklir yang dengan mengunakan alat monitor dosimeter
didalamnya termasuk pengunaan fluoroskopi TLD sebesar 0,00001 mSv (batas aman).
bagasi dan berdasarkan Perka Bapeten No 7 Perhitungan dosis akumulasi selama setahun
tahun 2009 tentang keselamatan radiasi dalam sebesar 0,95 mSv/tahun (batas aman) Dari
penggunaan peralatan radiografi industri, hasil wawancara didapatkan pemahaman
bahwa pada pengunaan peralatan radiografi pekerja tentang pemanfaatan radiasi untuk
harus memenuhi persyaratan proteksi radiasi pemindaian terbatas hanya untuk mendeteksi
yang meliputi justifikasi penggunaan Peralatan barang-barang baik logam maupun non logam.
Radiografi; limitasi dosis dan penerapan Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini
optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi. dimaksudkan untuk mensosialisasikan hasil
Limitasi dosis mengacu pada Nilai Batas Dosis penelitian Penerapan Keselamatan Kerja Radiasi
(NBD) bagi pekerja pertahun yang pada Sistem Pelayanan Fluoroskopi Bagasi di
diperkenankan adalah 20 mSv. Mengingat alat Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
tersebut berpotensi memberikan dosis yang dan memberikan pemahaman tentang radiasi
tidak perlu bagi petugas X-Ray bandara dan sinar-X dan pengelolaannya.
passenger termasuk penumpang anak-anak yang
lalu lalang maka perlu dipastikan secara 2. Metode
struktural keselamatan radiasinya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan
Pemegang izin, untuk memastikan agar
pengabdian masyarakat ini adalah ceramah,
NBD tidak terlampau maka harus melakukan
diskusi dan demonstrasi. Alat dan bahan yang
pemantauan paparan radiasi dengan
digunakan yaitu : Laptop, LCD, Wireless
surveymeter. Nilai kebocoran radiasi pada
Speaker,Kamera contoh alat untuk monitoring
tabung yang diperkenankan pada jarak 1 meter
radiasi (Film badge, TLD badge, Pen Dosimeter)
sebesar 1 mGy/jam. Kemudian melakukan
dan alat ukur radiasi (Ram Ion Surveymeter).
pemantauan dosis yang diterima personil
dengan film badge atau TLD badge, dan
dosimeter perorangan baca langsung yang 3. Hasil dan Pembahasan
terkalibrasi serta menyediakan perlengkapan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
proteksi radiasi. ini diikuti oleh manajemen dan para pekerja
Berdasarkan studi lapangan di Bandara radiasi yang mengoperasionalkan fluoroskopi
internasional Ahmad Yani Semarang terdapat 6 bagasi sejumlah 35 orang. Sedangkan tim nara
pesawat X-Ray bagasi, 2 untuk bagasi dan 4 sumber adalah dosen yang tergabung dalam tim

Copyright © 2016, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 12 (1), 2016, 10 - 11

pengabdian kepada masyarakat dari Jurusan dan bahan nuklir yang didalamnya termasuk
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi pengunaan fluoroskopi bagasi dan berdasarkan
Semarang. Adapun kegiatan tersebut Perka Bapeten No 7 tahun 2009 tentang
disosialisasikan melalui kegiatan ceramah, keselamatan radiasi dalam penggunaan
diskusi dan demonstrasi. Demonstrasi dari peralatan radiografi industri, bahwa pada
alat-alat ukur radiasi antara lain : monitoring pengunaan peralatan radiografi harus
personel dose (seperti film badge, TLD badge, memenuhi persyaratan proteksi radiasi yang
pen dosimeter), alat ukur laju paparan radiasi meliputi justifikasi penggunaan Peralatan
Ram Ion. Radiografi; limitasi dosis dan penerapan
Secara umum hasil dari kegiatan ini sangat optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
baik, mengingat dari antusiasme peserta yang Limitasi dosis mengacu pada Nilai Batas Dosis
ditargetkan 35 orang sangat pro aktif dalam (NBD) bagi pekerja pertahun yang
mengikuti kegiatan ini. Dalam pelaksanaan diperkenankan adalah 20 mSv. Mengingat alat
kegiatan dibagi 3 termin, masing-masing termin tersebut berpotensi memberikan dosis yang
3 penanya. Ternyata kegiatan ini mendapatkan tidak perlu bagi petugas X-Ray bandara dan
respon yang sangat baik. Bahkan pihak penumpang termasuk penumpang anak-anak
manajemen sangat mengharagai kegiatan ini yang lalu lalang maka perlu dipastikan secara
karena masuk dalam wilayah Kesehatan dan struktural keselamatan radiasinya.
Keselamatan Radiasi (K-3 Radiasi). Oleh Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa
karenanya, pihak manajemen meminta agar radiasi yang diterima oleh pekerja masih cukup
kegiatan serupa dapat dilakukan pada kecil. Tetapi, prinsipnya dalam pemanfaaatan
kesempatan lain dengan melibatkan peserta radiasi adalah ALARA. Semakin kecil waktu kita
yang lebih banyak lagi. Walaupun, dari hasil berinteraksi dengan radiasi, berarti semakin
penelitian ditemukan dosis radiasi yang cukup aman. Dosis semakin rendah, manfaat semakin
kecil pada masing-masing gate. Tetapi, tinggi. Tiga prinsip dalam proteksi radiasi : jarak,
diharapkan pekerja radiasi dapat memproteksi perisai, waktu. Semakin jauh jarak, semakin
dirinya agar mendapatkan dosis yang minimal. aman. Perisai (pelindung radiasi) dapat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat digunakan ketika berada di medan radiasi.
ini dapat diikuti para pekerja radiasi yang Perisai bisa berbentuk dinding penahan radiasi
mengoperasionalkan fluoroskopi bagasi dan contoh : diberi lapisan timbal (Pb). Waktu :
pihak manajemen. Pada dasarnya, mereka sudah Semakin rendah waktu semakin aman. Untuk
ada yang mengetahui dan ada yang belum prinsip waktu : sudah ada alokasi penjadwalan
mengetahui bahwasannya alat fluoroskopi dengan shift. Tetapi jarak, belum dioptimalkan.
bagasi yang mereka operasikan mengeluarkan Karena bagian yang berada di depan monitor
radiasi sinar-X. Oleh karena itu, dalam jaraknya sangat dekat dengan fluoroskopi bagasi.
pemanfaatannya harus mengikuti peraturan Himbauannya pekerja yang ada di depan
pemerintah tentang X-ray gauging. Tetapi, hal monitor dan bagian yang bekerja dengan metal
ini berbeda dengan X-ray medis, karena detektor harus dilindungi dengan perisai. Dalam
pengoperasian Fluoroskopi bagasi termasuk hal ini lapisan Pb 2 mm diharapkan dapat
wilayah X-ray industri. Tetapi, yang menjadi menangkal radiasi hambur yang keluar dari
cakupan dalam sosialisasi hasil penelitian ini fluoroskopi bagasi disekelilingnya. Akumulasi
adalah kesehatan dan keselamatan kerja bagi dosis radiasi, dapat memberikan efek pada
pekerja radiasi. Jadi, setelah berpartisipasi dalam jangka panjang (late effect) 20-30 tahun lagi
penelitian dan mendapatkan sosialisasi tentang contoh penyakit yang dapat timbul akibat
radiasi dan pemanfaatannya terutama pada saat pemanfaatan radiasi adalah katarak,
mengopersaikan fluoroskopi bagasi. Mereka kanker,bahkan genetik. Oleh karenanya,
menjadi tahu dan paham bagaimana agar dapat mencegah lebih baik dari mengobati. Dengan
bekerja secara aman dengan fluoroskopi bagasi. adanya kegiatan ini, para pekerja radiasi dapat
Selain itu, petugas yang lain yang berada di melakukan prinsip proteksi radiasi (jarak, perisai,
wilayah radiasi juga menjadi tahu waktu). Selain itu pihak manajemen seharusnya
akibat/dampak akibat dari paparan radiasi. memberikan alat monitoring personel dose (film
Mengacu pada PP No 33 Tahun 2007 tentang badge, TLD badge, pen dosimeter) dengan alat
Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan ini dosis yang diterima oleh masing-masing
Sumber Radioaktif dan PP 29 tahun 2008 tentang pekerja dapat termonitor dengan baik. Selain itu,
perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion perlu diukur dosis yang bocor atau scatter

Copyright © 2016, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 12 (1), 2016, 11 - 11

dengan alat ukur radiasi seperti surveymeter. Radiasi dalam Penggunaan Peralatan
Selain itu, pihak manajemen sebaiknya Radiografi Industri, Jakarta.
memberikan makanan tambahan bagi pekeerja 7. Bushong, S. C. 2001. Radiologic Science for
radiasi yaitu dengan memberikan makanan yang Technologist Physic, Biology and Protection
mengandung protein tinggi. Contohnya : susu, Fourt Edition. Washington D.C: The C. V.
kacang ijo, telur, dan sebagainya. Dan bila Mosby Company.
memungkinkan, para pekerja radiasi seharusnya 8. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit
diberikan insentif atau tunjangan resiko. Menular dan Penyehatan Lingkungan.
Besarnya tunjangan, dapat disesuaikan dengan 2001. Prosedur Kerja Pemantauan
kemampuan masing-masing perusahaan. Dan, Pengamanan Dampak Kesehatan Radiasi pada
seharusnya para pekerja radiasi ini berhak dan Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
wajib dimonitor kesehatannya minimal 1 tahun Direktorat Jenderal Pemberantasan
sekali (cek darah rutin dan urin). Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan.
4. Simpulan dan Saran 9. Haditjahyono, Hendriyanto. 2006.
Pusdiklat-BATAN. Jakarta:
Sebaiknya pihak manajemen bandara
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elear
Internasional A Yani Semarang memberikan alat
ning/Pengukuran_Radiasi/Proteksi_02.ht
Monitoring personnel dose seperti film badge,
m Tahun akses 2014. Internasional
TLD badge agar dosis yang diterima
Commission on Radiological Protection
masing-masing orang dapat dimonitor
(ICRP). 1990. Recommendations of The
Sebaiknya pihak manajemen memonitor
International Commission on Radiological
hasil keluaran (ouput) x-ray bagasi secara rutin
Protection user edition. Fengerson Press.
Sebaiknya diberikan makanan tambahan
Marpaung. 2014. Tinjauan Program Proteksi dan
bagi pekerja radiasi yang mengandung protein
Keselamatan Radiasi dalam FRZR,
tinggi (susu, kacang ijo, telur). Sebaiknya
STTN-BATAN & PTAPB-BATAN,
diberikan tunjangan resiko akibat kerja.
Yogyakarta, 2012
Noname, Hatta16.filewordpress.com/2012,
5. Ucapan Terima Kasih Fluoroskopi bagasi, diakses tahun 2014
Terima kasih disampaikan kepada Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang
Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
mendanai kegiatan ini dan Manajemen Bandara Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Internasional Ahmad Yani Semarang atas Intervensional.
kesempatan dan terselenggaranya kegiatan Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan
pengabdian kepada masyarakat. Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta :
Dian Rakyat.
6. Daftar Pustaka Rasad, Sjahriar. 2006. Radiologi Diagnostik. Jakarta:
FKUI.
Kaihatu, T.S. 2006. March. Good corporate
Soesilo Ardi W. dkk. 2009. Pemetaan Laju
governance dan penerapannya di
Paparan Radiasi dari pesawat Digital
Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Flouroscopy di Ruang Radiologi
Kewirausahaan, 8(1), 1-9.
Interventional (Cathlab), Poltekkes
Pustaka yang berupa judul buku:
Kemenkes Semarang
Akhadi, M. 2000. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi.
Siti Masrochah, dkk. 2004. Analisis Kurva
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Isodosis Pada Ruang radiografi di
BAPETEN. 2007. Peraturan Pemerintah No.33
Puskesmas Mijen. Penelitian ini
Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
mengambarkan pemetaan dosis paparan
Pengion dan Keamanan Sumber
pada setiap jarak dan arah sinar pada
Radioaktif, Jakarta
ruangan radiografi Puskesmas Mijen,
BAPETEN. 2008. Peraturan Pemerintah No.29
Poltekkes Kemenkes Semarang
tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan
Sulaiman ES. 2003. Analisis Pemaparan radiasi
Sumber Radiasi Pengion dan Bahan
terhadap profil Hematologi Pekerja
Nuklir, Jakarta
Radiasi Divisi Radiologi Rumah Sakit Dr.
BAPETEN. 2009. Peraturan Kepala BAPETEN
Kariadi Semarang, Eprints Undip.ac.id,
No. 7 Tahun 2009, tentang Keselamatan
diakses 2014.

Copyright © 2016, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754

Anda mungkin juga menyukai