PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Tujuan utama program proteksi dan keselamatan radiasi adalah menunjukan
tanggung jawab pemegang izin melalui penerapan struktur menejemen, kebijakan
dan prosedur yang sesuai dengan sifat dan tingkat resiko. Ketika inspeksi dilakukan
disuatu fasilitas,dukumen program proteksi dan keselamatan radisi menjadi salah
satu topik diskusi antara tim inspeksi dengan pemegang izin, PPR dan praktisi
medik. Supaya Penggunan pesawat sinar-x sesuai dengan prosedur dan
memperhatikan faktor-faktor keselamatan kerja dengan sumber radiasi sinar-x, yang
akhirnya mengacu pada keselamatan dan keamanan bagi pasien, pekerja, anggota
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
1
I.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari program ini adalah, memberikan proteksi radiasi bagi
pekerja, pasien dan masyarakat yang berinteraksi dengan sumber radiasi pengion.
Pekerja adalah orang yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan dengan pemanfaatan
sumber radiasi pengion. Pasien adalah orang yang dilakukan pemeriksaan untuk
tujuan menegakkan diagnosa, sedangkan lingkungan adalah semua yang berkaitan
dengan keberadaan sumber radiasi tersebut, misal, tempat, peralatan, dsb.
I.4 Definisi
Keselamatan radiasi pengion di bidang medik yang selanjutnya disebut
keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pasien,
pekerja,anggota masyarakat,dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.Tujuan dari
keselamatan radiasi ini adalah untuk mencegah terjadinya efek yang ditimbulkan
oleh penggunaan radiasi pengion dengan memperhatikan proteksi radiasi
2
b) Dosis Efektif sebesar 50 mSv(limapuluh milisievert) dalam
1(satu) tahun tertentu
c) Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv (seratus lima
puluh milisievert) dalam 1(satu) tahun;dan
d) Dosis Ekuivalen untuk tangan dan kaki, atau kulit sebesar 500
mSv (lima ratus milisievert) dalam 1 (satu) tahun.
Pemegang izin untuk memastikan agar Nilai Batas Dosis tidak terlampaui
harus :
1. Menyelenggarakan pemantauan paparan radiasi dengan surveymeter
2. Melakukan pemantauan Dosis yang diterima personil dengan TLD
badge, dosimeter perorangan pembacaan langsung yang sudah dikalibrasi
3. Menyediakan perlengkapan proteksi radiasi.
3
BAB II
PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
4
ORGANISASI PROTEKSI RADIASI
RUMAH SAKIT MELATI TANGERANG
Pemegang izin
Dr. H. Achmad Sofyan Sjadeli
Selaku penanggung jawab Utama
keselamatan Radiasi
PETUGAS PROTEKSI
RADIASI
Asmo wahyu waskito
Pekerja Radiasi
Marina Huliana H
Asmo wahyu waskito
Tasim
Itta puspitasari
Purnomo
II.2 Tanggung Jawab
a. Tanggung Jawab Pemegang Izin
pemegang izin mempunyai tanggung jawab :
1) Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi.
2) Memverivikasi secara sistematis bahwa hanya personil yang sesuai
dengan kompetensi yang berkerja dalam penggunaan pesawat sinar –X.
3) Menyelenggarakan pelatihan proteksi radiasi.
4) Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi.
5) Menyediakan perlengkapan proteksi radiasi dan
6) Melaporkan kepada BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan
7)
b. Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
Petugas proteksi radiasi (PPR) mempunyai tanggung jawab :
1) membuat dan memutahirkan program proteksi dan keselamatan radiasi.
2) memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi.
5
3) memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi
dan memantau pemakainnya
4) meninjau secara sistmatis dan periodik program pemantauan di semua
tempat di mana pesawat sinar-X digunakan.
5) memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi.
6) berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
7) memelihara rekaman.
8) mengindetifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
9) melaksanakan latihan dan penanggulangan dan pencarian fakta dalam
hal paparan darurat.
10) melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi menimbulkan kecelaan radiasi.
11) menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifiksi keselamatan.
.
c. Tanggung Jawab Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter yang berkompeten
1) menjamin pelaksanaan seluruh aspek keselamatan pasien.
2) memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya.
3) mengoperasikan pesawat sinar –X flouroskopi
4) menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan
citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan
tingkat panduan papara radiasi
5) menetapkan prosedur diagnosis dan intervesional bersama dengan
fisikawan medis / radiografer
6) mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis
7) menyediakan kriteria untuk pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi
6
2) menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan
3) melakukan kegiatan pengolahan film di kamar gelap / Computer
Radiografi (CR)
II.3 Pelatihan
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkenaan dengan
peningkatan kemampuan yakni dengan diberikannya kesempatan untuk mengikuti
pelatihan. Pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi harus diselenggarakan oleh
pemegang izin. Pelatihan paling kurang 1 kali dalam setahun mencangkup materi :
a. Peraturan perundang undangan ketenaga nukliran
b. Sumber radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir
c. Efek biologi radiasi
d. Satuan dan besaran radiasi
e. Prinsip proteksi dan keselamtan radiasi
f. Alat ukur radiasi
g. Tindakan dalam keadaan darurat
h. Pelatihan untuk petugas proteksi radiasi (PPR) diatur dalam peraturan kepala
BAPETEN tersendiri
7
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X, DAN PERALATAN
PENUNJANG, DAN FASILITAS PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
8
a. Stasioner X-Ray
Merex : Meditronocs
Type : XD-3
No Seri : 051669
Kondisi Maxsimum : 100 kv/100 mA
Buatan : India
Monitor perorangan yang digunakan saat ini adalah TLD badge yang
dikeluarkan oleh Batan Jakarta dengan data sebagai berikut :
9
No Nama Pemakai TLD Kode Keterangan
1 Asmo Wahyu Waskito 1392 001 T
2 Tasim 1392 002 T
3 TLD control 2 buah
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
10
6. Atur KV mayor , minor, MA dan second sampai kondisi paling rendah
7. Putar tombil ON / Off pengatur tegangan ke arah kiri tanda Off
8. Matikan Panen kontrol
11
IV.1.4 Proteksi dan keselamatan radiasi Untuk Pendamping Pasien
1. Alat bantu harus digunakan. jika orang tua, pengantar, atau petugas yang
diminta membantu, mereka harus diberikan apron dan sarung tangan proteksi,
dan diatur posisinya sedemikian rupa sehingga terhindar dari berkas utama.
2. Penamping Pasien dalam usia subur wajib ditanya apakah dalam keadan
hamil atau tidak.
12
6302164, 6302615, 6302485Fax. 021-63858275.E-MAIL : sos@ bapeten.org ;
darurat @ centrin.net.id
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
JL. GAJAH MADA No.
BABV
REKAMAN DAN LAPORAN
13
penggunaan faktor eksposi, banyaknya pengambilan eksposi, jumlah pemkaian film,
paraf petugas, dan keterangan yang berisi penjelasan mengenai pengambilan eksposi
yang berlebih atau terjadi pengulangan foto. Dokumen ini menjadi bukti terhadap
pasien yang telah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-x.
Daftar Inventarisasi
Daftar inventaris berisikan data pesawat yang terdapat di radiologi serta
keterangan lainnya yang meliputi : nama ruangan yang terdapat pesawat sinar-x,
merk pesawat, data tabung yang terdiri dari merk, type dan no. seri, kemudian
kondisi maksimum pesawat (kV, mAs, mA), kondisi pesawat saat ini dan keterangan
atau catatan yang berisikan kapan pesawat di install dan bagaimana keadaan saat ini.
14
e. Bila keadaan darurat kebakaran terjadi, lakukan standar keselamatan, setelah
meng-offkan pesawat, gunakan apar untuk memadamkan api, memeinta
pertolongan serta hubungi petugas yang berwenang untuk itu.
Demikian program proteksi yang dilakukan dan program ini terus berkembang
mengikuti perkembangan proteksi radiasi dan keilmuannya.
15