Disusun Oleh :
AWALBROS PEKANBARU
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Terimakasih kami ucapkan kepada ma’am Shelly Angella,M.Tr.Kes. selaku
dosen pengampu mata kuliah CT-Scan dasar, memberikan arahan serta masukan
kepada kami sebagai penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Teknik Pemeriksaan CT-Scan Thorax”. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini
bisa terselesaikan tepat waktu..
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CT Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar–X, komputer dan
televisi. Prinsip kerjanya yaitu berkas sinar–X yang terkolimasi dan adanya
detektor. Di dalam komputer terjadi proses pengolahan dan perekonstruksian
gambar dengan penerapan prinsip matematika atau yang lebih dikenal dengan
rekonstruksi algorithma. Setelah proses pengolahan selesai, data yang telah
diperoleh berupa data digital yang selanjutnya diubah menjadi data analog
untuk ditampilkan di layar monitor. Gambar yang ditampilkan dalam layar
monitor berupa informasi anatomis irisan tubuh (Rasad, 2005). Seiring
berkembangnya teknologi telah diciptakan alat CT- Scan yang lebih canggih
yaitu MSCT (Multislice Computed Tomography). MultisliceCT Scan memiliki
arti suatu kemampuan dari CT Scanner untuk memperoleh data lebih dari slice
secara simultan, yang memiliki lebih banyak keuntungan dari pada
konvensional CT scanner, antara lain, waktu scan yang lebih cepat, slice
thickness yang lebih tipis, berkurang sampai 1 mm, sehingga dapat
mengidentifikasi lesi yang lebih kecil, potongan axial dapat direkonstruksi
menjadipotongan coronal, sagital dan oblique (European Guildnes for MSCT,
2013). Salah satu aplikasi pemakaian MSCT adalah padapemeriksaan Thorax.
Thorax merupakan suatu rongga yang berbentuk kerucut yang dibatasi
oleh tulangsejati dan tulang rawan. Pada bagian inferior lebih lebar daripada
bagian superior dan pada bagian posterior lebih panjang daripada bagian
anterior. Di dalam rongga thorax terdapat beberapa organ yang terdiri dari
trakea, bronchus, paru-paru, jantung dan diafragma yang memiliki densitas dan
kontras yang berbeda (Pearce, 2010). Patologi umum pada thorax adalah
tumor/massa, kelainan circulatory, radang, trauma, kelainan pada perikardium,
dan infeksi penyakit lain pada rongga dada.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik pemeriksaan CT-Scan Thorax?
2. Apa tujuan dari pemeriksaan CT-Scan Thorax?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan CT-Scan Thorax
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemeriksaan CT-Scan Thorax
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Sistem Akademika
Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bahan ajar dan keperluan
pendidikan khususnya dibidang teknik radiografi pada pemeriksaan CT-
Scan thorax.
2. Manfaat Bagi Penulis
Dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang teknik
pemeriksaan Thorax pada CT-Scan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Thorax
Thorax merupakan rongga yang berbrntuk kerucut, pada bagian bawah
lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari
bagian depan. ( Pearce, 2003). Thoraks merupakan rongga yang dibatasi dan
dikelilingi oleh dinding thoraks yang dibentuk oleh tulang, kartilage, dan otot.
Didalam rongga thoraks terdapat dua ruangan yaitu paru-paru dan
mediastinum, serta terjadi proses sistem pernapasan dan peredaran darah.
(Ombreget, 2013). Organ pernapasan yang terletak dalam rongga dada yaitu
esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung,
pembuluh darah, dan saluran limfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran
darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa
darah ke jantung dan kapiler yang merupakan jalan lalulintas makanan dan
bahan buangan (Pearce,2003).
3
4
B. Fisiologi Thorax
1. Scapulae
Merupakan tulang pipih yang berada pada bagian posterior tubuh
manusia yang biasa juga disebut dengan tulang belikat. Scapulae berjumlah
dua buah yang terletak pada bagian sinistra dan dextra.Scapulae akan
bersendi dengan tulang humerus pada bagian lateral-nya dan bersendi
dengan tulang clavicula pada bagian superior oleh acromion.
2. Clavicula
Clavicula atau tulang selangka berjumlah dua buah yang terletak pada
bagian sebelah kiri sinistra dan bagian sebelah kanan dextra tubuh manusia
dan lebih anterior dibandingkan dengan scapulae
3. Costae
Costae terdiri dari dua belas pasang yang bersendi dengan vertebrae
thoracalis pada bagian posterior-nya. Pada bagian anterior costae ada pula
yang langsung bersendi dengan sternum, costae I hingga costae VII. Costae
ini disebut dengan sebutan costae vera
4. Sternum
Sternum yang kita kenal sebagai tulang dada berjumlah satu buah pada
bagian anterior dada manusia. Sternum terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu manubrium, corpus, dan processus xhypoideus
5. Paru
Paru dibagi menjadi dua, yaitu paru dekstra dan sinistra. Terdapat tiga
lobus di paru dekstra dan dua di paru sinistra. Pada kedua paru terdapat
hilum atau juga disebut dengan hilus. Hilus merupakan lekukan-lekukan
yang dibentuk oleh bronchus, arteri pulmonary, dan vena pulmonary.
6. Jantung
Jantung terletak pada mediastinum media. Jantung memiliki fungsi
utamanya yaitu sebagai organ tubuh pemompa darah ke paru dan keseluruh
tubuh.
6
7. Diafragma
Diafragma adalah suatu susunan otot-otot yang dapat berkontraksi dan
relaksasi ketika bernapas dan fungsi utamanya yaitu memisahkan bagian
rongga thorax dengan bagian abdomen pada tubuh manusia.
8. Vertebrae Thoracalis
Tulang vertebrae thoracalis merupakan tulang belakang sebagai
penyangga tubuh manusia. terdiri dari dua belas tulang tidak beraturan yang
saling berhubungan pada bagian posterior tubuh manusia. Vertebrae
thoracalis memiliki struktur yang hampir sama dengan tulang vertebrae
lainya. Namun ada yang membedakannya terletak pada tulang vertebrae
thoracalis ini dengan tulang vertebrae lainya adalah tulang vertebrae
thoracalis memiliki facet pada bagian corpus-nya dan processus
transversus-nya sebagai tempat bertemunya dengan tulang costae.
C. Patologi Thorax
1. Trauma Thoraks
Trauma thoraks merupakan trauma yang mengenai dinding thoraks dan
atau organ intra thoraks, oleh karena trauma tumpul dan trauma tajam
(Mattox, et al., 2013). Trauma tumpul thoraks terdiri dari kontusio dan
hematoma dinding thoraks,fraktur tulang kosta, flail chest, fraktur sternum,
trauma tumpul pada parenkim paru, trauma pada trakea dan bronkus mayor,
pneumothoraks dan hematothoraks (Milisavljevic, et al., 2012) Trauma
toraks memiliki beberapa komplikasi seperti :
a. Kontusio dan hematoma dinding toraks adalah bentuk trauma toraks
yang paling sering terjadi. Sebagai akibat dari trauma tumpul dinding
toraks,perdarahan masif dapat terjadi karena robekan pada pembuluh
darah pada kulit,subkutan, otot dan pembuluh darah interkosta.
b. Fraktur kosta terjadi karena adanya gaya tumpul secara langsung
maupuntidak langsung. Gejala yang spesifik pada fraktur kosta adalah
7
nyeri, yang meningkat pada saat batuk, bernafas dalam atau pada saat
bergerak.
c. Flail chest adalah suatu kondisi medis dimana kosta - kosta yang
berdekatan patah baik unilateral maupun bilateral dan terjadi pada
daerah kostokondral.
d. Fraktur sternum terjadi karena trauma tumpul yang sangat berat sering
kali disertai dengan fraktur kosta multipel.
e. Kontusio parenkim paru adalah manifestasi trauma tumpul toraks yang
paling umum terjadi.
f. Pneumotoraks adalah adanya udara pada rongga pleura. Pneumotoraks
pada trauma tumpul toraksterjadi karena pada saat terjadinya kompresi
dada tiba - tiba menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intraalveolar yang dapat menyebabkan rupture alveolus..Gejala yang
paling umum pada Pneumotoraks adalah nyeri yang diikuti oleh dispneu
D. Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan adalah urutan dari rangkaian pemeriksaan yang harus
diikuti. Berikut adalah prosedur pada pemeriksaan CT-Scan thorax :
1. Tujuan pemeriksaan :
Tujuan pemeriksaan CT-Scan thorax adalah untuk mendapatkan informasi
anatomis irisan crossectional atau penampang axial thorax.
2. Indikasi pemeriksaan :
a. Tumor Massa
b. Aneurima
c. Abses
d. Lesi pada hilus atau mediastinal
3. Persiapan alat dan bahan :
a. Pesawat CT-Scan
b. Tabung oksigen jika diperlukan
c. Film, film yang digunakan pada pemeriksaan CT-Scan thorax ini hanya
menggunakan 1 lembar dengan image 6x4 atau 24 image dalam 1 film
d. Printer image
e. Injector
f. Bahan kontras media
g. Selimut dll
4. Persiapan media kontras :
Penggunaan media kontras dalam pemeriksaan CT-Scan diperlukan untuk
menampakkan struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan
organ-organ lainnya dapat dibedakan dengan jelas. Pemeriksaan CT-Scan
thorax biasanya dilakukan dengan media kontras melalui intra
vena.scanning dilakukan pre kontras dan post kontras.
a. Jenis media kontras : media kontras dengan osmolaritas rendah
b. Volume media kontras : 35-40 ml
c. Injeksi rata-rata (kecepatan) : 3 ml/ detik
9
c. Lalu scan kembali sesuai dengan luas area scan yang ditentukan
d. Lakukan bolus stracking untuk mengejar jalan nya kontras saat scanning
guna melihat pembuluh darah saat dilewati kontras
11
f. Setelah itu beri tanda aorta descenden sebagai indicator mulainya scan
dengan menyesuaikan HU yang kita atur
g. Siapkan injektor dengan VOL kontras 40ml Nacl 40 ml flow rate c ml/s
dan HU 80 delay ime 35 secon
h. Lalu tekan start pada CT-Scan dan monitor injektor secara bersamaan
sambil dilihat apakah kontras masuk apa tidak ke pembuluh darah
i. Setelah selesai scan, lepas infus dan pasien diturunkan kembali (Sri
Noviandy. 2018)
13
14
5) Spuit
6) Kassa dan kapas
7) Film : film yang digunakan pada pemeriksaan CT-Scan thorax ini
hanya menggunakan 1 lembar dengan image 6x4 atau 24 image
dalam 1 film
8) Printer image
9) Selimut
c. Persiapan Media Kontras
b. CT-Scan thorax
1) Pasien masuk kedalam ruang pemeriksaan
16
19
DAFTAR PUSTAKA
Azzahra, Siti Fatimah, Anita Ekowati, Evi Artsini, Ajeng Visca Icanervillia. 2017.
Abses Paru Besar Pada Hemotoraks Kanan : Laporan Kasus. Jurnal
Radiologi Indonesia. Vol 2(2) : 91-94.
Nugroho, T. Putri, B.T, dan Kirana, D.P. 2015. Teori Asuhan Keperawatan Gawat
Darurat. Padang : Medical Book.
Pearce, E.C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Indonesia.