ABSTRACT
The measurement for influence of high voltage technique to Entrance Skin Exposure and Rate of
Scattered Radiation Exposure on abdomen inspection have been conducted. The ESE measurement is
conducted using Electrometer and calculated by semi empirical method, while in measurement of rate
of scattered radiation exposure using survey meter at a distance of 100 cm from the object by varying
data intake points and its direction of detector. The result indicates that the usage of high voltage
technique yields absorbent dose of 124 mrad and radiation exposure of 339 mR. It is lower than the
standard value of absorbent dose of 322.7 mrad and radiation exposure of 130,5 mR. The result of
measurement is higher than calculation. In measurement of exposure of scattered radiation rate with
detector position faced to object, on right side of cathode, it yields 1.03mR/hour with standard voltage
and 0.32 mR/hour with high voltage technique. While in measuring exposure of scattered radiation
rate and back-scattered obtained result on A’ and C’ (close to anoda and side of object) and A” and
C” nearly same, with highest value of 1 mR/hour and 0.93 mR/hour at standard tube voltage and at
high kV technique obtained lower value of 0.29mR/hour and 0.25mR/hour.
INTISARI
Telah dilakukan pengukuran pengaruh teknik tegangan tinggi pada pemeriksaan abdomen terhadap
Entrance Skin Exposure dan laju paparan radiasi hambur. Pada penelitian ini pengukuran ESE
dilakukan dengan menggunakan Elektrometer dan perhitungan secara semi empiris, sedangkan pada
pengukuran laju paparan radiasi hambur menggunakan surveymeter pada jarak 100 cm dari objek
dengan memvariasikan titik pengambilan data dan arah detektornya. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa penggunaan teknik tegangan tinggi menghasilkan dosis serap sebesar 124 mrad dan paparan
radiasi sebesar 339,7 mR atau lebih kecil dari penggunaan teknik tegangan standar yang
menghasilkan dosis serap sebesar 322,7 mrad dan paparan radiasi 130,5 mR. Hasil pengukuran lebih
besar dibanding hasil perhitungan. Pada pengukuran laju paparan radiasi hambur dengan posisi
detektor menghadap ke objek didapat, pada sebelah kanan katoda menghasilkan nilai 1,03mR/jam
pada penggunaan tegangan standar dan 0,32 mR/jam dengan teknik tegangan tinggi. Sedangkan pada
pengukuran laju paparan radiasi hambur dan hamburan balik didapat hasil pada titik A’ dan
C’(dekat anoda dan samping objek) serta A’’ dan C” hampir sama, dengan nilai tertingginya
1mR/jam dan 0,93 mR/jam pada tegangan tabung standar dan pada high kV technique didapat nilai
terendah 0,29mR/jam dan 0,25mR/jam.
21
Dhahryan dan Much Azam Pengaruh Teknik Tegangan Tinggi…
Faktor yang mempengaruhi kualitas entrace skin exposure (ESE), the gonadal
radiograf antara lain faktor eksposi yang dose yaitu paparan pada organ reproduktif,
terdiri atas tegangan tabung (kV), arus serta dosis pada sumsum tulang (mean
tabung (mA) dan waktu penyinaran (s). marrow dose). [4]
Pengaturan faktor eksposi yang tepat dapat Entrace Skin Exposure ( ESE ) adalah
menghasilkan kontras radiograf yang paparan yang diukur dengan satuan
optimal yaitu mampu menunjukkan milliroentgen pada pusat sumbu sinar-X
perbedaan derajat kehitaman yang jelas dimana titik tersebut merupakan daerah
antar organ yang mempunyai kerapatan yang akan dikenai radiasi. Pesawat sinar-X
berbeda. Tegangan tabung menentukan diatur dengan faktor exposi yang sesuai
kualitas radiasi atau daya tembus sinar-X dengan organ yang diperiksa, dan
yang dihasilkan. Arus tabung menentukan pengukuran ESE (Entrace Skin Exposure)
jumlah elektron yang akan melewati target dilakukan dengan “ Free-in-air ”.
sehingga dihasilkan sinar-X yang intensitas
METODE PENELITIAN
dan energinya cukup untuk menembus
Pengambilan Data
organ tertentu. Waktu menentukan
Pengukuran laju dosis serap
lamanya penyinaran sehingga menentukan
dilakukan dengan menggunakan Elektro
kuantitas sinar-X yang dihasilkan.
meter yang diletakkan di atas obyek.
Bila sinar-X diinteraksikan dengan
Penghitungan laju dosis serap dapat
bahan dapat diteruskan, dihamburkan dan
dilakukan secara empiris yang hasilnya
diserap. Banyaknya foton sinar-X yang
kemudian dikonversikan dengan dosis
diteruskan dan dihamburkan akan
serap di jaringan yaitu 1 R = 0,95 rad [5].
berpengaruh pada kualitas radiograf yang
Pengukuran laju paparan radiasi hambur
dihasilkan, sedangkan foton sinar-X yang
diperoleh melalui penyinaran terhadap
diserap hanya akan berpengaruh pada dosis
phantom abdomen. Kemudian untuk
radiasi yang diterima pasien.
memperoleh nilai dosis terukur yang
Pemeriksaan radiografi abdomen
sebenarnya adalah dengan mengalikan
menggunakan tegangan tabung 77 kV
hasil pengukuran yang telah dirata-ratakan
biasanya disebut dengan teknik standar
dengan faktor kalibrasi dari alat ukur
atau teknik tegangan rutin, sedangkan
survey meter yang digunakan. Skema
pemeriksaan radiografi abdomen
Pengukuran ESE dapat dilihat pada
menggunakan tegangan tabung diatas 100
gambar 1. Sedangkan laju hambur pada
kV sampai 150 kV yang dalam
gambar 2 dan gambr 3.
penggunaannya disertai dengan penurunan
kuat arus dan waktu penyinaran disebut Anoda
+ - Katoda
dengan teknik tegangan tinggi [3]. 1
Semakin tinggi tegangan yang digunakan
semakin tinggi daya tembus foton sinar-X 100 cm
yang dihasilkan, semakin kurang pula
radiasi yang diserap oleh kulit yang
terdekat pada tabung sinar-X selama
membuat radiografi yang memuaskan,
sehingga lebih luas pula batas-batas 3
keamanan bagi pasien.
2
Entrace Skin Exposure ( ESE )
4
Dosis pada pasien dilaporkan pada
pemeriksaan diagnostik pada umumnya
dilakukan dengan 3 cara yaitu: paparan Gambar 1. Skema pengukuran ESE. Ket.: 1.
pada permukaan kulit atau dikenal sebagai Tabung sinar-X, 2. Phantom abdomen, 3.
22
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12 , No.1, Januari 2009 hal 21-26
Prupe dari elektometer, 4. Display menunjukan hubungan antara faktor
elektometer. eksposi dengan dosis serap dapat dilihat
pada gambar 4.
Anoda - Katoda
+
1
Tegangan ( kV )
130 120 110 100 90 80 70
100 cm 350
300
Dosis Serap
( mrad )
250
100 cm
3.B 2 3.A Standar
Tinggi
200
150
3.C
100
500 1000 1500 2000 2500
Faktor Eksposi
Gambar 2. Susunan pengukuran laju paparan
( kV x mAs )
radiasi hambur dengan surveymeter pada posisi
detektor menghadap ke objek. Keterangan: 1.
Tabung sinar-X, 2. Phantom abdomen, 3. a. Gambar 4. Grafik hubungan antara faktor eksposi
Surveymeter pada posisi sebelah kanan Katoda. b. terhadap dosis serap yang diukur dengan
Surveymeter pada posisi sebelah kiri Anoda. c. elektrometer pada jarak 100 cm dari tabung.
Surveymeter pada posisi samping Objek.
Pada gambar 4, dapat dilihat dengan
penggunaan faktor eksposi standar yang
Anoda + - Katoda
1 biasa digunakan untuk
memotret/mengeksposure pada
100 cm
pemeriksaan abdomen menghasilkan
paparan radiasi sebesar 339,7 mR dan
dosis serap yang diterima oleh pasien yaitu
3.B’ 100 cm
2 3.A’ dan 322,7 mrad. Angka yang dihasilkan
3.B” 3.A”
oleh Faktor Eksposi standar lebih besar
dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh
faktor eksposi tinggi (high kV technique).
3.C”
3.C’
Paparan radiasi yang dihasilkan sebesar
Gambar 3. Susunan pengukuran laju paparan 130,5 mR dan dosis serap yang diterima
radiasi hambur dengan surveymeter pada posisi pasien sebesar 124 mrad.
detektor menghadap menyampingi dan Nilai ESE secara dominan
membelakangi objek. Keterangan: a’, a”. dipengaruhi oleh peningkatan maupun
Surveymeter pada posisi sebelah kanan Katoda. b’,
b”. Surveymeter pada posisi sebelah kiri Anoda. c’,
penurunan tegangan tabung (kV) disertai
c”. Surveymeter pada posisi samping Objek. penurunan arus tabung dalam waktu (mAs)
terhadap faktor eksposi. Hal ini sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan intensitas sinar-X yang sebanding
Pada sub bahasan pertama dibahas terhadap kuadrat tegangan tabung.
tentang hubungan faktor eksposi terhadap Semakin kecil nilai ESE yang terukur pada
dosis Entrance Skin Exposure ( ESE ) dan permukaan kulit pada pasien maka tujuan
laju paparan radiasi. dari ALARA dapat tercapai. Hasil antara
Pengukuran Dosis Serap dan Paparan yang didapat dari pengukuran pada
Radiasi dengan Elektrometer elektrometer dan hasil perhitungan dengan
Pengukuran paparan radiasi dan rumus eksposure terlihat pada gambar 5.
dosis serap dengan menggunakan alat ukur
Elektrometer. Hasil penelitian yang
23
Dhahryan dan Much Azam Tegangan ( kV ) Pengaruh Teknik Tegangan Tinggi…
130 120 110 100 90 80 70
350
lapangan yang sama. Dalam pengambilan 500 1000 1500 2000 2500
datanya survemeter divariasikan yaitu Faktor Eksposi
dengan memutar detektor survemeter ( kV x mAs )
24
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12 , No.1, Januari 2009 hal 21-26
bahwa hamburan yang berada di sebelah objek diperoleh hasil hamburan yang
kanan (tabel.A’) katoda pada faktor berada di sebelah kanan (tabel.A”) katoda
eksposi standar dideteksi mengalami pada faktor eksposi standar dideteksi
hamburan tertinggi sebesar 1 mR/jam dan mengalami hamburan tertinggi sebesar
pada penggunaan high kV technique 0,93 mR/jam dan pada penggunaan high
didapat hasil hamburan terendahnya kV technique didapat hasil hamburan
sebesar 0,29 mR/jam. terendahnya sebesar 0,25 mR/jam.
Pada pengukuran laju paparan radiasi Pada pengukuran laju paparan radiasi
hambur pada posisi surveymeter disebelah hambur pada posisi surveymeter disebelah
kiri anoda (tabel.B’) didapatkan hasil kiri anoda (tabel.B”) didapatkan hasil
tertinggi 0,93 mR/jam pada penggunaan tertinggi 0,89 mR/jam pada penggunaan
tegangan tabung standar dan terendah 0,25 tegangan tabung standar dan terendah 0,21
mR/jam pada penggunaan teknik tegangan mR/jam pada penggunaan teknik tegangan
tinggi sedangkan pada pengukuran pada tinggi sedangkan pada pengukuran pada
posisi surveymeter disamping objek posisi surveymeter disamping objek
(tabel.C’) dengan arah detektor (tabel.C”) dengan arah detektor
menyampingi objek didapat hasil, pada menyampingi objek didapat hasil, pada
penggunaan teganggan tabung standar laju penggunaan teganggan tabung standar laju
paparan radiasi hambur tertingginya 1 paparan radiasi hambur tertingginya 0,93
mR/jam dan pada penggunaan high kV mR/jam dan pada penggunaan high kV
technique laju paparan radiasi hambur technique laju paparan radiasi hambur
terendahnya sebesar 0,29 mR/jam. Dari 3 terendahnya sebesar 0,25 mR/jam. Dari 3
titik pengukuran diatas dengan arah titik pengukuran diatas dengan arah
detektor sama yaitu menyampingi objek detektor sama yaitu membelakangi objek
didapat hasil bahwa pada titik pengukuran didapat hasil bahwa pada titik pengukuran
disebelah kanan katoda mempunyai nilai disebelah kanan katoda menpunyai nilai
laju paparan lebih besar dari pada titik Laju paparan radiasi hambur hampir sama
pengukuran arah sebelah kiri anoda dengan pengukuran samping objek dan
maupun dari samping objek..Hal tersebut lebih besar dari pada titik pengukuran arah
juga dapat dilihat pada gambar 7: Tegangan ( kV )
sebelah kiri anoda. Hal tersebut juga dapat
130 120 110 100 90 80 70 dilihat pada gambar 8.
1,0
Tegangan ( kV )
130 120 110 100 90 80 70
0,8
Laju Paparan
( mR/jam )
1,0
0,6
Laju Paparan
0,8
( mR/jam )
A'
0,4
B'
C'
0,6
0,2
A"
500 1000 1500 2000 2500
0,4 B"
Faktor Eksposi
( kV x mAs ) C"
25
Dhahryan dan Much Azam Pengaruh Teknik Tegangan Tinggi…
26
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12 , No.1, Januari 2009 hal 21-26
27