Anda di halaman 1dari 3

Optimasi Kualitas Citra Radiografi Abdomen Berdasarkan

Judul Body Mass Index dan Tegangan Tabung pada Computed


Radiography
Penerbit Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas
Tahun 2020
Penulis Siti Rosidah, Ari Soewondo, M. Sakundarno Adi
Reviewer Febi/ 20002028
Abstrak Latar Belakang : Computed Radiography merupakan
salah satu modalitas pengolahan radiografi yang memiliki
paparan yang luas. Pemeriksaan radiografi dengan
modalitas CR kurang memperhatikan keakuratan faktor
eksposur terutama dalam penggunaan tegangan tabung
yang dapat mempengaruhi kualitas gambar. Kualitas
gambar menentukan keakuratan diagnosis penyakit.
Pemeriksaan abdomen sering dilakukan pada instalasi
radiologi rumah sakit, dengan kondisi pasien yang berbeda
terutama pada Body Mass Index (BMI). Penggunaan
tegangan tabung cenderung bervariasi, sehingga
mempengaruhi kualitas radiografi dan dosisi yang diterima
pasien.
Metode : Sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 yang
terdistribusi pada masing-masing kelompok Indeks Massa
Tubuh (underweight, normal, overweight) masing-masing
36 sampel. Setiap sampel kelompok Indeks Massa Tubuh
diambil dari penggunaan
tegangan tabung yang sering digunakan di rumah sakit 75
kV, 80kV, 85 kV dan 90 kV. Penilaian meliputi nilai
indeks eksposur, noise dan informasi anatomi.
Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara
penggunaan tegangan silinder dengan indeks eksposur,
kebisingan dan citra anatomi. Semakin tinggi tegangan
tabung yang digunakan pada setiap kelompok Indeks
Massa Tubuh, indeks eksposur akan memiliki skor yang
lebih tinggi.
Kesimpulan : Tegangan tabung dioptimalkan untuk BMI
underweight 75 kV, BMI normal 80 kV dan BMI
overweight 85 kV.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan
Metode penelitian desain cross sectional, data di olah secara analisis data
statistik dengan uji spearman dan univariat.
Isi jurnal Kualitas gambar (image quality) yang optimal dengan citra
kuantitatif membantu keakuratan dalam mendiagnosa,
sehingga dapat menghindari kesalahan dalam diagnose.
Dokter spesialis radiologi memerlukan radiograf yang
memiliki kualitas baik agar dapat menegakkan diagnosa
secara tepat. Kualitas radiograf dipengaruhi oleh tegangan
tabung dan filtrasi, sedangkan kuantitas radiograf
dipengaruhi oleh tegangan tabung, kuat arus dan waktu,
Focus Film Distance (FFD), ketebalan obyek dan filtrasi.
Menurut Bontrager faktor yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas citra digital adalah brighness,
contrast, resulution, distortion, noise dan Exposure Index
(EI). Exposure Index (EI) adalah ukuran dari jumlah
pemaparan yang diterima oleh reseptor gambar (IR). Nilai
indeks eksposur pada pesawat CR memiliki rentang yang
bervariasi. Berdasarkan penelitian Dwi Rochmayanti untuk
mendapatkan gambar yang optimal pada pemeriksaan
abdomen diperlukan nilai Exposure indeks eksposur
sebesar 1725. Berdasarkan studi pendahuluan dari beberapa
Rumah Sakit yang menggunakan sistem pengolahan
Computed Radiography Carestram, pada pemeriksaan
abdomen memiliki nilai indeks eksposur yang berbeda
pada rentang 908-1777.
Salah satu faktor yang menentukan nilai indeks eksposur
adalah faktor eksposi dan ketebalan obyek atau Body Mass
Index.
Kualitas citra yang optimum dengan radiasi yang rendah pada
kelompok BMI underweight bisa dilakukan dengan pemakaian
Kesimpulan
25 mAs pada tegangan tabung 75kV, kelompok BMI normal 80
kV dan kelompok BMI overweight menggunakan 85 kV.
1. Ballinger, Philip W. dan Eugene D, Frank. 2003. Merril’s
Atlas of Radiographich positions and Radiologic
Prosedures, Tenth Edition, Volome three. Saint Louis :
Mosby.
2. Bontranger, Knneth L. dan John P. Lampignano. 2010.
Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy,
Seventh Edition. Saint Louis :

Referensi Mosby.
3. Bontranger, Knneth L. dan John P. Lampignano. 2014.
Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy,
Eight Edition. Saint Louis :
Mosby.
4. Bushong, Steward C. 2013. Radiologic Science for
Technologists, Physics, Biology and Protection. Saint Louis :
Mosby.

Anda mungkin juga menyukai