Disusun Oleh :
Mhd Rayhan Okyoza
NIM. 21002030
dengan cepat dalam waktu singkat. Industri kesehatan terus berinovasi untuk
Salah satu bidang yang sangat dibutuhkan dalam bidang kesehatan adalah
analog menjadi sistem digital pertama untuk pengolahan citra rontgen. Pada
mengalir persatuan waktu antara katoda dan anoda di dalam tabung Sinar-X.
mAs yang diatur oleh radiografer menentukan jumlah aliran electron di dalam
1
tabung dan juga kuantitas sinar-X yang dihasilkan. Kenaikan mA dengan
waktu yang tidak tetap akan diikuti dengan banyaknya jumlah electron yang
sebagai salah satu faktor eksposi yang dinyatakan sebagai mAs, mAs
mengontrol kuantitas radiasi, densitas optic dan dosis pasien (Fauber, 2017).
sebuah citra. Noise pada radiograf juga berkaitan dengan sistem pencitraan.
beberapa yang dibawah kendali pengguna. Noise yang lebih rendah akan
variasi sinyal bukan dipengaruhi oleh struktur anatomi. sumber dari noise
sejumlah besar variabel yang harus dipilih oleh operator. variabel kebanyakan
dan faktor eksposi yang dibutuhkan adalah untuk mengurangi noise gambar
2
meningkatkan mili Amper second. pengaruh noise pada gambaran yaitu objek
dengan volume yang besar dapat meningkatkan jumlah radiasi hambur yang
membuat noise berkurang pada citra radiograf. Semakin tinggi mAs yang
Indeks (EI), yaitu semakin sedikit noise maka nilai EI akan semakin tinggi.
Nilai Eksposure Indeks yang tidak menimbulkan noise pada radiograf pelvis
pasien, yaitu dengan meningkatkan faktor eksposi mAs. Dan Untuk menekan
pemberian nilai Eksposure Indeks diatas 1200 (Bequet Rusyaldi & Fatimah,
2020).
informasi yang jelas mengenai keadaan suatu objek yang diperiksa. Untuk
salah satunya yaitu nilai Noise (Christian & Bayu, 2014). Noise merupakan
noise adalah gambaran yang kasar atau berbintik-bintik. Standar deviasi dapat
3
menggambarkan nilai noise dengan nilai - nilai dalam gambaran matriks
Salah satu faktor yang menentukan kualitas citra radiografi yaitu faktor
gambar radiografi (Lestari & Biotech, 2019). Faktor eksposi terdiri dari
tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu penyinaran (s) (Rasad,
gambar, dosis radiasi yang diterima oleh pasien akan menjadi 2 kali lipat, dan
Semakin rendah dosis radiasi sinar-X yang diberikan kepada pasien akan
semakin baik. Namun kondisi ini akan menyebabkan citra hasil radiografi
memiliki tingkat derau yang tinggi. Tingkat derau dan dosis radiasi
4
berdasarkan observasi yang penulis lakukan, dimana banyaknya perbedaan
ditentukan dari beberapa hasil percobaan dan penelitian. Menurut Cahya dkk
(2022), bahwa nilai faktor eksposi standar pada pemeriksaan pelvic adalah kV
75 dan mAs 32, namun dengan penurunan 15% mAs masih mampu dalam
menghasilkan citra yang baik untuk penilaian diagnostic (Cahya dkk, 2022).
citra sebaik mungkin (Long et al., 2019). Pada pasien yang memiliki pelvis
tebal (lebih dari 20 cm) dianjurkan untuk menambah kondisi faktor eksposi
2019).
radiografi pelvic proyeksi lateral, dengan mengacu pada nilai kualitas citra
nilai noise dan kemudian mengangkatnya dalam Karya Tulis Ilmiah dengan
5
NILAI NOISE PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PHANTOM PELVIC
Radiograrphy (CR)?
Dalam Setiap penulisan karya tulis tentunya ada manfaat yang bisa
berikut:
1. Manfaat Teoritis
menghasilkan citra radiografi dengan nilai noise yang rendah dan kualitas
6
2. Manfaat Praktis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Sinar-X
2014).
9
Gambar 2.1 Skema Proses Terjadinya sinar-X (Indrati et al, 2017)
Keterangan Gambar :
diantaranya :
1. Daya Tembus
2. Radiasi Hambur
10
pada bahan atau zat yang akan dilaluinya. Hal ini akan
3. Penyerapan
4. Efek Fotografik
5. Efek Fluorosensi
a. Fluorosensi
sinar-X saja.
b. Fosforisensi
11
6. Ionisasi
7. Efek Biologi
12
melihat gambar, baik printer atau viewing station (Carter,
2010).
photostimulable phosphors.
13
Imaging Plate (IP) terdiri atas beberapa lapisan tipis
2. Kaset
3. Image Reader
14
reader yang akan mengeluarkan imaging plate dan
4. Image Consule
5. Image Recorder
2012).
15
2.1.4 Faktor Eksposi
terdiri dari tegangan tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu
16
disesuaikan agar menghasilkan jumlah radiasi yang optimal bagi
17
atau organ. Salah satu parameter kualitas citra digital pada Computed
yang diukur dengan noise yang juga masuk dalam hasil pengukuran.
Semakin besar nilai SNR, maka sinyal dan noise semakin mudah
persamaan 2.
𝐼𝑠
𝑆𝑁𝑅 = (2)
𝜎
Keterangan :
SNR = Signal to Noise Ratio
Is = Nilai mean subjek
σ = Nilai standard deviasi
18
juga dapat mempengaruhi hasil citra. SNR dalam citra digital dapat
2014).
antara jarak sinyal dari latar di sekitar sinyal dengan derau yang
menggunakan persamaan 3.
(3)
𝐼𝑠 − 𝐼𝑏
𝐶𝑁𝑅 =
𝜎
Keterangan :
CNR = Contrast to Noise Ratio
Is = Nilai mean subjek
Ib = Nilai mean backround
σ = Nilai standard deviasi
ekstremitas bawah. Pelvis terdiri dan empat tulang yaitu dua tulang
pinggul (ossca coxae atau disebut juga tulang innominate), satu sacrum
19
dengan vertebra lumbal kelima untuk membentuk sendi lumbosacral.
yang terdapat pada pelvis yaitu sympísis pubis dan hip joint
Tiga tulang yang ada pada tulang coxae adalah ilium, yang
a. Tulang ilium
20
Tulang ilium adalah tulang yang terdiri dan body atau
sayap kanan dan kiri. Body ilium adalah bagian yang lebih
2.1.6.2 Ishium
Berbentuk huruf L yang terdiri dan bag ian atas yang lebih
tebal yaitu corpus dan bagian bawah yang Iebih tipis yaitu
21
ischialiaca membentuk aspek posterior bagian bawah pada
2.1.6.3 Pubis
22
Tempatkan sandbag dibagian ankle joint agar
pubis.
Ukuran Kaset : 35 x 43 cm
Sinar - X
23
2.3 Penelitian Terkait
eksposi mAs
eksposi mAs
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
metode mAs. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai faktor eksposi
yang optimum berdasarkan kualitas citra yang baik dengan nilai noise yang
1. Populasi
Populasi yang akan di uji pada penelitian ini yaitu pemeriksaan os.
2. Sampel
C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variasi faktor eksposi mAs yang sudah Variabel Terikat
ditetapkan Noise
Variabel Terkontrol
Posisi objek, posisi pasien, FFD,
Kolimasi
25
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Radiologi Universitas Awal Bros akan dilakukan pada bulan April tahun
2024.
E. Instrumen Penelitian
1. Pesawat Sinar-X
3. Phantom Pelvic
6. DICOM
F. Prosedur Penelitian
sampel.
26
3. Nilai faktor eksposi yang digunakan adalah bersumber dari hasil observasi
aplikasi DICOM.
27
DAFTAR PUSTAKA
Akhadi, Mukhlis, 2015. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Cahya, I., Irsal, M., Heru A., N., Gunawati S., S., & Widiatmoko, M. E. (2022).
https://doi.org/10.20473/jvhs.V6.I1.2022.24-29
Elsevier Inc.
Olson.
Gunawati, S., Apriantoro, N. H., Marina, D. A., Irsal, M., & Edy, W. M. (2021).
Jakarta II.
Lestari, Sri & Biotech, M. 2019. Teknik Radiografi Medis, Yogyakarta ; Andi.
Long, B. W., Rollins, J. H., & Smith, B. J. (2016). Merrill’s Atlas of
Mosby.
Company, Philadelphia
Utami, Asih Puji, Sudibyo Dwi Saputro & Fadli Felayani. 2018. Radiologi Dasar
Zheng, X., 2017. Patient Size Based Guiding Equations for Automatic mAs and
29