“KUALITAS RADIOGRAFI”
Dosen Pengampuh:
A.AR Rakhmansyah, SKM.M.KES
Disusun Oleh :
JINI LASAMA (P122078)
KELAS C
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdululilah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
radiofotgrafi mengenai “Kualitas radiografi” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah radiofotografi semester
II, jurusan radiologi politeknik kesehatan muhamadiyyah Makassar. Terima kasih
kepada Bapak Muh. Rusydi, AMR.,S.Si.,M.Si. selaku dosen mata kuliah dan dosen
pengampuh saya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menerima segala kritik dan saran yang
membangun untuk demi perbaikan makalah ini.Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….............
A. .Latar belakang…………………………………………………………………............
B. Rumusan masalah ……………………………………………………………............
C. Tujuan……………………………………………………………………………...........
BAB II ISI…………………………………………………………………………….............
A. Pengertian kualitas radiografi………………………………………………...............
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras film radiografi…………………............
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….............
A. kesimpulan………………………………………………………………………..........
B. kritik dan saran…………………………………………………………………...........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...........
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemeriksaan radiografi merupakan salah satu upaya kegiatan medis dalam
menegakkan diagnosa. Keberhasilan menghasilkan radiograf yang berkualitas dan
memiliki standar estetika radiografi dipengaruhi oleh berbagai factor. Pemeriksaan
dengan menggunakan sinar-X mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak
pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tanggal 8 November
1895.
Penemuan ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan
hasil penemuan ini dapat digunakan untuk pemeriksaan bagian- bagian tubuh
manusia yang sebelumnya tidak pernah tercapai. Seiring dengan meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak
perkembangan.
Menghasilkan kualitas radiograf yang berkualitas di pengaruhi oleh banyak hal
antara lain adalah cara penyimpanan film yang baik, processing film , keamaanan
safe light, faktor eksposi dan lain - lain. Sebagai radiografer yang baik harus bisa
membuat radiograf yang berkualitas yang bagus, sehingga hasil dari radiograf bisa
meberikan banyak informasi kepada dokter spesialis radiologi yang sebagai mitra
kerja, sehingga diagnosa yang diberikan bisa lebih tepat. Apabila kualitas yang
dihasilkan radiografer tidak bagus maka dokter akan sulit dalam mendiagnosa suatu
penyakit atau bahkan bisa salah diagnosa, maka bagi dokter spesialis radiologi akan
sulit untuk menentukan keperawatan yang cocok untuk suatu diagnosa penyakitnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan kualitas radiografi?
2. Bagaimana menentukan kualitas radiograf yang baik?
4
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi mengenai kualitas radiograf.
2. Meningkatkan pemahaman tentang kualiatas radiografi
5
BAB II
ISI
Ketajaman gambar
Apabila keadaan gambar dimana dapat dilihat garis batas antara bagian- bagian
yang membentuk gambar tersebut
Ketajaman gambar
Ketajaman tergantung pada kontras radiograf, jika kontras radiograf tinggi, maka
ketajaman juga tinggi, begitu juga sebaliknya
1. Faktor geometrik
yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan pembentukan bayangan, yang
disebabkan:
• Besar/ukuran sumber sinar.
6
• Jarak antara sumber sinar dengan film.
• Jarak antara subyek dengan film.
1. Intensifying screen
Faktor fotografi yang terpenting adalah intensifying screen, semakin besar
ukuran kristal phospor dan semakin tebal intensifying, maka semakin besar
tingkat kekaburan gambar. Ini disebabkan karena semakin besar kristal screen, maka
cahaya fluoresensinya akan besar pula dan semakin tebal lembaran intensifying
screen, maka jarak antara kristal dengan film semakin jauh, sehingga karena sifat
divergen dari cahaya, maka luas penampang cahaya yang mengenai film menjadi
lebih besar.
Adalah suatu efek penglihatan, dimana bila obyek dekat dan jauh dilihat dari
beberapa sudut penglihatan, efeknya yaitu bahwa hubungan antara kedua subyek
akan berubah-ubah dan terlihat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Atau
Parallax adalah ketidaktajaman pada film jenis
7
emulsi ganda yang disebabkan oleh posisi pengamat yang melihat radiograf dari
jarak yang berbeda
2. Parallax
Bola I dan II akan kelihatan berimpit bila dilihat dari A dan bila dilihat dari
B maka bola I akan di kanan bola II sedang bila dilihat dari C maka bola II
dikanan bola I, efek ini disebut Paralax.merupakan sumer kekaburan, ini terjadi
sebab disamping cahaya fluorensensi yang dapat menimbulkan irradiasi juga
sinar-X yang mengenai emulsi film akan menimbulkan pelepasan elektron-
elektron disamping scatter yang masih berupa sinar-X dan elektron ini dapat
menimbulkan kehitaman yang merupakan kekakaburan bayangan
3. Emulsi film
Kontras adalah perbedaan densitas antara dua titik
C = D2-D1 Perbedaan ini dapat diukur secara obyektif dengan
menggunakan densitometer (Hoxter, 1973)
Fungsi dari kontras dalam radiografi untuk membuat detail anatomi menjadi lebih
jelas
Kontras Obyektif
1. KontrasRadiasi
2. KontrasFilm
3. KontrasRadiografi
Kontras Radiasi
8
perbandingan antara intensitas sebelum mengenai bahan (Io) dengan intensitas yang
menembus bahan (It). Kontras radiasi dapat didefinisikan: Kontras Radiasi= Io/It
Rentang nilainya adalah 0% sampai 100%
1. 2. 3.
Tebal bahan Makin tebal bahan, makin banyak menyerap radiasi, oleh karena angka
serap linier makin besar, sehingga It makin kecil, sehingga kontras radiasi tinggi
Kerapatan/nomor atom bahan Makin tinggi nilai rata-rata kerapatan/nomor atom
bahan, maka angka serap massa makin besar, sehingga It makin kecil, sehingga
kontras radiasi tinggi Kualitas radiasi (kV) Bila daya tembus makin besar, maka It
makin besar pula.
a. kV makin tinggi, It makin besar
b. Filter makin baik, It makin besar
Jadi makin tinggi kV, kontras radiasi makin rendah, makin tinggi filter, kontras
radiasi makin rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras radiasi
Kontras Film
perbedaan nilai densitas optik yang dapat di catat oleh suatu film Pada
eksposi sama: DmaksC – DminC = KFC DmaksD – DminD = KFD
Jadi: KFC > KF Kontras film dapat dinyatakan dengan sudut kemiringan
garis lurus pada: C>
D Sudut kemiringan kurva yang baik dalam radiografi
adalah > 45 derajat
Kontras Radiografi
Pola distribusi penghitaman (opasitas dan lusensi) gambaran tiap-tiap organ yang
dimiliki oleh suatu gambar radiograf.Faktor yg mempengaruhi kontras radiografi:
- Ketebalan pasien
- Penggunaan grid
9
- Jenis film dan IS
- Faktor eksposi
- Teknik posisi
- Teknik kompresi - Teknik Air Gap
- Teknik kV tinggi
- Bahan Kontras
- Teknik Pencucian film
Kontras Radiografi (Gambar) merupakan perpaduan seluruh pengaruh tersebut,
baik positif maupun negatif, yang disimpulkan dalam suatu penglihatan
Defenisi (detail) Adalah derajat dimana bagian gambar dapat dibedakan penglihatan
unsur-unsur struktural dari obyek Defenisi gambar tergantung pada hubungan antara
ketajaman, detail dan kontras, artinya apabila detail tidak tajam, dengan menaikkan
kontras, maka defenisi dapat ditingkatkan.
10
Sebaliknya bila dapat diperoleh detail yang tajam, maka kontras yang kurang tidak
mempengaruhi defenisi gambar.
Dengan kata lain bahwa defenisi adalah merupakan fungsi dari ketajaman dan
kontras
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Rozi Irhas. 2014. Kualitas Gambar Radiograf. Semarang :
Jurnal
Anonim. 2017. Kualitas Gambar Radiograf. Jambi :
Jurnal
Trisna Aulia. 2021. Perbandingan Kualitas Gambar Radiografi. Pekanbaru : Karya Tulis
Ilmiah
2
13