Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA RADIODIAGNOSTIK

RADIOGRAPHIC QUALITY (KONTRAS SUBYEK, KONTRAS RADIASI,


KONTRAS RADIOGRAFI, KONTRAS FILM)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Radiodiagnostik
Dosen Pengampu : Ibu Sri Mulyati, S.Si., MT

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4, 2B

Meiana Fauziyyah M.S. (P1337430117050)


Puji Mita Rahayu (P1337430117058)
Muhammad Fakhrul Rivan (P1337430117062)
Ahlush Suffah F.E. (P1337430117067)
Mega Kusuma Astuti (P1337430117073)
Nabila Romadhona (P1337430117077)
Dira Sukmadi Kusuma (P1337430117079)
Alfiyah Kurniawati Ulfa (P1337430117080)
Wizdan Daniswara (P1337430117081)
Nahdiyatun Nisa (P1337430117089)
Berlyan Nanza A.R.M (P1337430117094)

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat kepada kita semua berupa kesehatan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan yang
bermakna.
Makalah ini membahas tentang “Radiographic Quality (Kontras
Subyek, Kontras Radiasi, Kontras Radiografi, Kontras Film)”.Tujuan
pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika
Radiodiagnostik.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan yang telah banyak
memfasilitasi kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah fisika
radiodiagnostik yaitu Ibu Sri Mulyati, S.Si, MT. yang telah membimbing dalam
pembuatan makalah ini baik bantuan moril maupun materil. Semoga Allah SWT
membalas dengan kebaikan berlipat ganda.
Penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari
segi penulisan materi maupun sistematikanya. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan yang bersifat
konstruktif berupa kritik dan saran maupun pendapat dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca. Aamiin.

Semarang, 08 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................... 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN .......................... Error! Bookmark not defined.

A. RADIOGRAPHIC QUALITY ................................................................. 3


B. PENGERTIAN KONTRAS ..................................................................... 4
C. TIPE KONTRAS ...................................................................................... 5
1. KONTRAS SUBYEK ........................................................................ 5
2. KONTRAS RADIASI...................................................................... 10
3. KONTRAS RADIOGRAFI ............................................................. 10
4. KONTRAS FILM ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13

A. KESIMPULAN ...................................................................................... 13
B. SARAN .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan radiografi merupakan salah satu upaya kegiatan medis


dalam menegakkan diagnosa. Keberhasilan menghasilkan radiograf yang
berkualitas dan memiliki standar estetika radiografi dipengaruhi oleh
berbagai faktor.Pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x mengalami
perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali ditemukan oleh
Wilhelm Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895.

Penemuan ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran


karena dengan hasil penemuan tersebut dapat digunakan untuk
pemeriksaan bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah
tercapai. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak perkembangan.

Menghasilkan kualitas radiograf yang berkualitas di pengaruhi oleh


banyak hal antara lain adalah cara penyimpanan film yang baik,
processing film, keamanan safe light, faktor eksposi dan lain-lain. Sebagai
radiografer yang baik, harus dapat membuat radiograf yang
berkualitas.Sehingga, hasil dari radiograf bisa memberikan banyak
informasi kepada radiologagar diagnosa yang diberikan bisa lebih tepat.
Apabila kualitas yang dihasilkan radiografer tidak optimal, maka dokter
akan sulit dalam mendiagnosa suatu penyakit atau bahkan bisa terjadi
kesalahan pada diagnosa. Oleh sebab itu,radiologakan sulit untuk
menentukan perawatan yang cocok untuk dilakukan pada suatu diagnosa
penyakitnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berikut rumusan masalah makalah ini, yaitu:


1. Apa yang dimaksud dengan kualitas radiografi?
2. Apa yang dimaksud dengan kontras subyek?
3. Apa yang dimaksud dengan kontras radiasi?
4. Apa yang dimaksud dengan kontras radiografi?
5. Apa yang dimaksud dengan kontras film?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui yang dimaksud dengan kualitas radiografi.


2. Mengetahui yang dimaksud dengan kontras subyek.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan kontras radiasi.
4. Mengetahui yang dimaksud dengan kontras radiografi.
5. Mengetahui yang dimaksud dengan kontras film.

2
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. RADIOGRAPHIC QUALITY

Radiographic Quality (kualitas gambar radiografi)adalah ketepatan


representasi anatomi pasien pada radiograf. Diperlukan radiograf
berkualitas tinggi sehingga radiolog dapat membuat diagnosis yang akurat.
Untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi, radiografer menerapkan
tiga kategori utama kualitas radiografi yang saling terkait, yaitu faktor
film, faktor geometri, dan faktor subyek. Masing-masing faktor ini
mempengaruhi kualitas gambar radiografi. Menurut Bushong (2017),
berikut yang mempengaruhi kualitas radiografi:

1. Film Factors
a. Kurva karakteristik
b. Densitas optik (OD)
2. Film Processing
3. Geometric Factors
a. Magnifikasi
b. Distorsi
c. Focal-Spot
d. Heel effect
4. Subyek Factors
a. Kontras subyek
b. Motion blur
5. Alat untuk meningkatkan kualitas radiografi
a. Posisi pasien
b. Image receptors
c. Pengaturan faktor teknik

3
B. PENGERTIAN KONTRAS

Kontras adalah perbedaan densitas pada film radiografi, yang


disebabkan karena perbedaan atenuasi dari intensitas radiasi yang sampai
ke film setelah melewati objek. Kontras dapat dirumuskan sebagai berikut:

C = D2-D1

Keterangan:
C = Kontras
D1 = Densitas 1
D2 = Densitas 2

Istilah kontras radiografi mengacu pada perbedaan kepadatan


antara area dalam radiografi.Perbedaan derajat keabu-abuan, atau kontras,
memungkinkan kita untuk "melihat" informasi yang terkandung dalam
gambar x-ray. Menurut Curry (1990), kontras radiografi tergantung pada
tiga faktor:
1. Kontras subyek
2. Kontras film
3. Fog dan scatter
Faktor yang paling berpengaruh untuk kontras yaitu
mengendalikan jumlah sinar hambur dan fog. Apabila fog menurun
maka dapat meningkatkan kontras.
a. Grid, suatu lempengan yang berfungsi untuk penyerapan sinar
hambur.
b. Kolimasi, batas yang digunakan untuk penyinaran suatu objek.
c. Air gap, jarak antara pasien dan film. Apabila jumlah sebaran
berkurang sama dengan kontras yang lebih tinggi.
d. Kerapatan tubuh, ketebalan perbedaan ini membuat berbagai
kontras yang berbeda.
e. Jaringan dengan nomor atom yang lebih tinggi menyerap lebih
banyak radiasi misalnya tulang dan media kontras.

4
C. TIPE KONTRAS

Kontras pada radiografi dibentuk oleh empat tipe, yaitu:

1. Kontras Subyek

Perbedaan terang di antara bagian film, tidak dapat diukur,


tergantung dari pengamat.Dimana perbedaannya tergantung dari
kondisi persepsi visual (penglihatan).Kontras subyek disebut juga
kontras radiasi, merupakan rasio intensitas radiasi yang ditransmisikan
menembus area yang berbeda pada bahan yang dieksposi.

Pada Gambar 1, asumsikan bahwa berkas sinar-x seragam


menyerang objek yang terdiri dari blok otot (A) dan blok tulang (B)
dengan ketebalan yang sama. Beberapa sinar-x ditransmisikan melalui
tulang, tetapi sebagian besar melewati otot.Sinar-x yang dilemahkan
(mengalami attenuasi) sekarang mengandung banyak sinar-x di daerah
di bawah otot dan sedikit di bawah tulang.Perbedaan intensitas berkas
yang disebabkan oleh objek ini dinamakan sebagai kontras subyek.

Gambar 1. Ketebalan Otot (A) dan Tulang (B) yang sama


(Curry et al., 1990)

Efek kontras subyek pada sinar-x tidak dapat dilihat secara


langsung. Karena sinar-xmengekspose film, bagaimanapun, apa pun
yang melemahkan sinar-x akan mempengaruhi gambar radiografi pada

5
film. Kontras subyek adalah hasil dari redaman sinar-x oleh pasien.
Kontras subyek tergantung pada:

a. Perbedaan ketebalan

Jika sinar-x diarahkan pada dua ketebalan berbeda dari


bahan yang sama, jumlah sinar-x yang ditransmisikan melalui
bagian tipis akan lebih besar daripada jumlah yang
ditransmisikan melalui bagian tebal. Ini adalah faktor yang
relatif sederhana tetapi penting karena berkontribusi terhadap
kontras subyek. Jika Is adalah intensitas sinar-x (I) yang
ditransmisikan melalui segmen tipis (kecil), dan IL adalah
intensitas yang ditransmisikan melalui segmen tebal (besar),
kontras subyek dapat didefinisikan dengan cara berikut :

𝐼𝑆
Kontras subyek =
𝐼𝐿

Gambar 2. Kontras Subyek (Curry et al., 1990)

Keterangan:
IS = Intensitas sinar-x melalui segmen tipis
IL = Intensitas sinar-x melalui segmen tebal

Penyebab lain dari perbedaan ketebalan jaringan adalah


adanya rongga yang diisi gas. Karena gas melemahkan sinar-x,
keberadaan gas dalam massa jaringan lunak memiliki efek yang
sama pada berkas sinar-x seperti menurunkan ketebalan massa

6
jaringan lunak. Dalam ventrikulografi, ventrikel otak terlihat
karena penuh dengan udara.Pada bagian otak yaitu ventrikel yang
berisi gas akan tampak lebih tipis daripada bagian otak yang padat.

Gambar 3. Perbedaan Ketebalan Anatomi Berkontribusi


Terhadap Subyek Kontras (Bushong, 2017)

b. Perbedaan densitas

Perbedaan kepadatan antara jaringan tubuh adalah salah


satu faktor terpenting dalam menyebabkan kontras
subyek.Semakin besar kepadatan dari suatu jaringan, semakin
besar kemampuannya untuk mengatenuasi x-ray.

Gambar 4. Variasi Kepadatan Jaringan (Bushong, 2017)

7
c. Perbedaan nomor atom

Kontras subyek tergantung pada perbedaan relatif


dalam pelemahan sinar-x oleh jaringan yang berbeda dalam
tubuh.Dalam radiologi diagnostik, pelemahan sinar-x oleh efek
fotolistrik membuat kontribusi paling penting untuk kontras
subyek.Penyerapan fotolistrik meningkat pada zat dengan
nomor atom tinggi, terutama ketika sinar-x kVp rendah
digunakan.

d. Kualitas radiasi (kVp) dan penggunaan media kontras

Kemampuan foton pada sinar-x untuk menembus


jaringan tergantung pada energinya; pada kVp tinggi memiliki
energi yang lebih besar.Memilih kVp yang tepat adalah salah
satu hal paling penting untuk dipertimbangkan dalam memilih
teknik paparan yang tepat.Jika kVp terlalu rendah, hampir
semua sinar-x dilemahkan pada pasien dan tidak pernah
mencapai film.Kilovoltage yang dipilih memiliki efek besar
pada kontras subyek.

Perbedaan penyerapan pada bahan akan mempengaruhi nilai


kontras pada radiograf. Semakin besar perbedaan ketebalan atau
kerapatan antara dua area bahan, maka semakin besar perbedaan
densitasnya.Semakin besar perbedaan densitas, berarti semakin besar
nilai kontrasnya. Pesawat sinar-x yang menggunakan kV rendah secara
umum akan menghasilkan radiografi dengan kontras tinggi. Hal ini
terjadi karena energi radiasi yang rendah ditransmisikan melewati
antara area tebal dan tipis akan lebih besar dengan energi radiasi yang
kecil.

Pada penggunaan kV yang tinggi, intensitas sinar-x yang


melewati bahan yang lebih tebal masih cukup banyak sehingga rasio
antara intensitas sinar-x yang melewati bahan yang lebih tipis dengan
yang lebih tebal menjadi kecil. Karena rasio yang kecil inilah maka

8
densitas yang dihasilkan antara keduanya hampir sama sehingga dapat
dikatakan nilai kontrasnya kecil. Pada penggunaan kV rendah,
intensitas sinar-x yang melewati bahan yang lebih tebal sangat
sedikit.Sehingga, rasio antara intensitas radiasi sinar-x yang melewati
bahan yang tipis dengan yang lebih tebal menjadi besar.Karena rasio
yang besar inilah maka densitas yang dihasilkan antara keduanya
sangat berbeda sehingga dapat dikatakan nilai kontrasnya besar.

Untuk menanggulangi pengaruh secara subyektif dapat


dilakukan dengan cara:

1) Menggunakan light case cahaya yang jernih dan homogen,


serta intensitasnya dapat diubah-ubah.
2) Pembatasan cahaya background.
3) Membatasi lapangan penglihatan.
4) Memberi warna pada light case. Contoh: biru, agar cahaya
lebih sejuk.

Perbandingan intensitas radiasi yang ditransmisikan melewati


area berbeda dari material yang diinspeksi.Hal ini tergantung pada
kemampuan serapan material yang berbeda-beda, panjang gelombang
radiasi dan intensitas radiasi serta hamburan balik radiasi (back
scattering).

Perbedaan material dalam menyerap radiasi, berakibat pada


tingkat kontras film radiografi. Perbedaan ketebalan atau massa jenis
material yang lebih besar, akan memberikan perbedaan densitas
radiografi atau kontras yang semakin besar.Akan tetapi, dari satu
obyek material bisa dihasilkan dua gambar radiografi dengan kontras
yang berbeda.

Sinar-x yang ditembakkan dengan kV yang lebih kecil akan


menghasilkan gambar radiografi dengan kontra yang lebih tinggi. Hal
ini terjadi karena energi radiasi yang rendah lebih mudah diserap oleh
bahan. Sehingga, perbandingan foton yang ditransmisikan melewati

9
material yang tebal dan tipis akan lebih besar dengan energi radiasi
rendah.

2. Kontras Radiasi

Kontras radiasi merupakan perbedaan intensitas sinar-x yang


diteruskan ke film oleh karena perbedaan daya serap bahan(subyek)
terhadap sinar-x tersebut.

Penyerapan sinar-x oleh subyek dipengaruhi oleh :

a. Nilai kV, semakin tinggi kV maka kontras subyek akan turun.


b. Jumlah (volume) & jenis bahan yg dilalui sinar-x.
a. Jumlah (volume) mengacu pd ketebalan dan ukuran lapangan.
Semakin tebal, penyerapan meningkat, densitas akan turun.
c. Variasi ketebalan dalam obyek diperoleh kontras subyek. Jika
ketebalan meningkat, lapangan semakin lebar maka radiasi
hambur meningkat – kontras subyek turun.
d. Jenis bahan yg tereksposi dipengaruhi oleh NA dan kerapatan.

3. Kontras Radiografi

Kontras radiografi merupakan perbedaan penghitaman dari dua


daerah yg berbeda. Diukur dengan densitometer. Menurut Bushong
(2017), rumus kontras radiografi dinyatakan sebagai berikut:

Kontras Radiografi = Image Receptor Contrast × Kontras Subjek

Kontras radiografi yang senyatanya sebagaimana dapat diukur


dengan alat yang sesuai.

Kontras radiografi ditentukan:

1. Struktur bahan yang difoto


2. Tebal, rapat, dan nomor atom

10
3. Materi tambahan: kontras (+) dan (-)
4. Kondisi penyinaran
5. Tegangan tabung (kV)
6. mAs
7. Sinar hambur
8. Untuk mengurangi sinar hambur sampai ke film digunakan:
9. Konus/klimator
10. Grid
Suatu alat bantu radiografi berbentuk lembaran tipis kurang
lebih 3 mm, di dalamnya terdapat lapisan-lapisan Pb atau
wolfram. Fungsinya yaitu untuk menyerap radiasi hambur yang
tidak searah dengan sinar guna yang berasal dari objek yang
difoto.

4. Kontras Film

Kontras film adalah kontras yang dihasilkan akibat sifat dari


film tersebut. Setiap film yang diproduksi oleh perusahaan memiliki
karakter masing-masing.Terdapat film yang memiliki karakter dengan
respon film yang tinggi terhadap eksposi baik oleh sinar-x maupun
cahaya tampak.Respon film terhadap eksposi tertentu sangat
dipengaruhi oleh emulsi film yang ada di dalamnya.

1. Pada kurva karakteristik digambarkan dengan gamma atau


gradien rata-rata.
2. Kontras film sangat dipengaruhi oleh jenis film dan kondisi
eksposi serta proses pembangkitan.
3. Film yang mempunyai butiran halus dan rata akan
menghasilkan kontras film yg baik.

Respon film terhadap eksposi ini akan mempengaruhi nilai


densitas yang dihasilkan. Film yang sangat responsif terhadap eksposi
akan menghasilkan densitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan film

11
yang kurang responsif terhadap eksposi. Film yang sangat responsif,
eksposi yang kecil sekalipun akan menghasilkan densitas pada film.
Oleh karena itu, film seperti ini akan menghasilkan perbedaan densitas
yang tidak jauh berbeda antara bagian yang terkena eksposi sedikit
lebih banyak. Berbeda dengan film yang tidak terlalu responsif
terhadap eksposi, perbedaan densitas akan terlihat berbeda antara
bagian yang terkena eksposi dan bagian yang terkena lebih banyak
eksposi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontras film yang tertinggi
dihasilkan oleh film yang kurang responsif terhadap eksposi.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Radiographic Quality (kualitas gambar radiografi)adalah ketepatan
representasi anatomi pasien pada radiograf. Diperlukan radiograf
berkualitas tinggi sehingga radiolog dapat membuat diagnosis yang
akurat.
Menurut Bushong (2017), berikut yang mempengaruhi kualitas
radiografi:

1. Film Factors
2. Film Processing
3. Geometric Factors
4. Subyek Factors

5. Alat untuk meningkatkan kualitas radiografi

Kontras pada radiografi dibentuk oleh empat tipe, yaitu:

1. Kontras Subyek
2. Kontras radiasi
3. Kontras radiografi

B. SARAN

Pada penulisan makalah ini akan lebih bermakna apabila terdapat


saran untuk perkembangan makalah. Perlu adanya informasi-informasi
yang lebih mendetail terkait Radiographic Quality (Kontras Subyek,
Kontras Radiasi, Kontras Radiografi, Kontras Film)”.sehingga tidak
tertinggal dalam perkembangan informasinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Curry, Thomas S., James E. Dowdey., dan Robert C. Murry. 1990. Christensen’s
Physics of Diagnostic Radiology Fourth Edition. USA: Williams & Wilkins.

Bushong, Stewart Carlyle. 2017. Radiologic Science for Technologist: Physics,


Biology, and Protection Eleventh Edition. Missouri: Elsevier.

https://id.scribd.com/doc/209522254/KUALITAS-RADIOGRAFI diakses pada


tanggal 08 Februari 2019 pukul 22.50 WIB.

Anda mungkin juga menyukai