yang dilaksanakan di
KLINIK HEWAN DAN RUMAH SAKIT HEWAN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Univeritas Brawijaya
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
DAFTA ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Dasar Dasar Radiografi.....................................................................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi.............................................................................4
2.3 Teknik dan Posisi...............................................................................................6
BAB III MATERI DAN METODE.................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan...................................................................................................8
3.2 Ambulator...........................................................................................................8
3.3 Teknik dan Posisi yang Dilakukan...................................................................8
BAB IV HASIL.................................................................................................................9
4.1 Proses Radiografi...............................................................................................9
4.2 Foto-foto Setiap Tahapan..................................................................................9
4.3 Hasil Pemeriksaan.............................................................................................10
BAB V PEMBAHASAN...................................................................................................15
5.1 Intepretasi Hasil.................................................................................................15
5.2 Diferensial Diagnosa..........................................................................................15
5.3 Diagnosa..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia medis veteriner saat ini telah banyak mengalami perkembangan. Hal ini
dapat diketahui dari semakin meningkatnya kasus-kasus pada hewan kesayangan
sehingga dibutuhkannya teknologi yang mampu membantu dalam penegakan
diagnosa. Diagnostic Imaging adalah salah satu upaya untuk evaluasi normal dan
abnormal anotomi tubuh serta membantu peneguhan diagnosis. Pemeriksaan
penunjang merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan untuk mendukung
data terhadap diagnosa akhir (diagnosa definitif). Pemeriksaan penunjang biasanya
dilakukan berdasarkan gejala klinis yang muncul, anamnesa, dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang beraneka ragam mulai dari pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan cepat (rapid test), dan pemeriksaan radiografi (x-ray, CT-scan, MRI,
USG). Radiografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan teknologi pencitraan
untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit. Radiologi berguna untuk
membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh dan untuk menentukan
penyebab penyakit yang diderita oleh pasien. Interpretasi radiografi adalah dasar pada
pengenalan dan analisa struktur dengan perbedaan yang relatif pada radiopasitas
sebuah gambar hasil sinar x (Brown, 2014), sedangkan menurut Thrall (2013)
interpretasi radiografi adalah evaluasi dari hasil radiografi yang dibuat dari awal
sampai akhirnya menjadi gambaran radiografi.
1
suatu pengkajian film dari penemuan kasus dengan cahaya untuk membuat
interpretasi klinis akhir. Hasil radiografi yang kurang baik dengan penetrasi yang
tidak cukup atau posisi pasien yang tidak benar mungkin dapat menyesatkan, oleh
karena itu diperlukan pengetahuan yang baik dalam evaluasi radiogram dan
penjelasan yang jelas serta tepat dalam menginterpretasikan gambaran radiografi
untuk menentukan diagnosa (Thrall, 2013).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 2.1 Pembagian Opacity dalam radiografi
2.2 Faktor yang mempengaruhi
Menurut Easton (2012), faktor yang mempengaruhi kuantitas atau jumlah
sinar-X yang terbentuk diantaranya adalah miliamperage (mA) yang merupakan
standar satuan jumlah elektro yang keluar dari katoda menuju anoda, lamanya
exposure (S) yaitu waktu mengalirnya arus dari katoda menuju anoda, miliamperage
second (mAs) yaitu perkalian antara mA dan S (mA x S =mAs), serta bahan anoda
yang mampu menerima pancaran electron dari katoda. Nilai mAs tanpa grid untuk
kepala dan ekstremitas yaitu 2.5 mAs, thoraks yaitu 5 mAs, abdomen yaitu 7.5 mAs,
sedangkan vertebrae dan pelvis yaitu 10 mAs. Kualitas film yang dihasilkan
ditentukan oleh Kilovoltage peak (kVp) yang merupakan energi yang dihasilkan oleh
sinar-X untuk melakukan penetrasi melalui bagian tubuh sehingga mencapai
permukaan film. Bahan anoda terbuat dari bahan metalik, bahan anoda yang
menerima pancaran elektron dari katoda akan menghasilkan pancaran sinar-X.
4
Tabel 2.2 Ukuran kV dan mAs pada Masing-masing Regio.
Jarak FFD yang umum digunakan di dunia kedokteran hewan adalah 40 inchi
adau 100 cm, hal ini digunakan untuk mempermudah dalam penerapan dan
perhitungan. Jarak spot tabung sinar-X dengan permukaan film disebut dengan Focal
spot film dintance (FFD). Semakin kecil FFD maka densitas film akan semakin
5
meningkat karena intensitas sinar akan meningkat, begitu pula sebaliknya apabila
FFD tinggi maka densitas film akan rendah (Thrall, 2002). Nilai kVp sangat berkaitan
dengan FFD, tebal jaringan, dan faktor grid. Penggunaan grid dilakukan apabila objek
memiliki ketebalan lebih dari 10cm, penggunaan alat tabung dengan kV tinggi, dan
untuk meningkatkan kontras pada struktur jaringan lunak seperti pemeriksaan
mammografi. Pada umumnya standart pandang radiografi terdiri dari Cranio-caudal,
Latero-medial atau biasanya disebut Lateral recumbency, Ventro-dorsal, Dorso-
ventral, dan Oblique (Berry et al, 2002).
6
Gambar 2.1 Terminology Anatomi Arah Tubuh (Brown, 2014)
Menurut Brown (2014), teknik pengambilan foto radiografi pada hewan
adalah sebagai berikut:
1. Letakkan hewan diatas meja Xray dan posisikan lokasi yang ingin difoto pada
bentukan “+” dari collimator
7
BAB III
MATERI DAN METODE
3.2 Ambulator
Signalement
Nama : Poppie
Jenis Hewan : Anjing
Jenis Kelamin : Betina
Berat Badan : 4,95 kg
Anamnesa
Anjing “Poppie” datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan UB dengan keluhan
muntah cairan, 4 hari tidak mau makan, sempat caplakan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh normal yaitu 37,3 °C, berat badan 4,95
kg, respirasi rate 32x/menit, heart rate 140x/menit. Heart rate terlihat lebih tinggi
dibandingkan dengan range normal pada anjing (90-120x/menit). Respirasi rate
terlihat adanya sedikit peningkatan dari range normal (15-30x/menit)
Pemeriksaan Penunjang
Xray
8
BAB IV
HASIL
9
4.3 Hasil Pemeriksaan
10
Extremit Esofagus Normal
y Abnormal
11
Paru-paru Normal
Abnormal
12
Normal:
A= 1/3 s.d. 1/4 A+B;
B= 2/3 s.d. 3/4 A+B
A: 0,97 cm; B: 1,92 cm; A+B: 2,89
A+B
B
3. VHS
VHS anjing normal 8,5-10,6 v
SA = 4v; LA = 5v
VHS = LA+SA = 5 + 4
= 9V (Normal)
13
LA
SA
14
BAB V
PEMBAHASAN
5.3 Diagnosa
Dari hasil radiografi yang didapat, terdapat adanya radiopaque yang mengarah
kepada adanya eksudar atau cairan pada bronkiolus dan terjadi megaesofagus
(pelebaran esophagus).
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Lampiran
Ambulator
No:……………..
Nama Pemilik : Lia Maringka
Nama Hewan : Poppie / Betina / 6-7 tahun
Alamat : Puncak Dieng II-3/12A Malang
No. HP : -
Pemeriksaan Penunjang
- X-ray
- Hematologi
- Kimia darah
17