Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FISIKA RADIODIAGNOSTIK

FLUOROSCOPY DAN INTENSIFIKASI GAMBAR

Disusun untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah Fisika Radiasi
Dosen Pengampu : Ibu Sri Mulyati, S. Si, M. T
disusun oleh :

KELOMPOK 1

KELAS : 2D

Anggota :

1. Naufal Munizar Tama (P1337430219002)


2. Lensa Alivia Santoso (P1337430219014)
3. Tri Nur Zulhadi (P1337430219119)
4. Manda Sydney Sutanti (P1337430219135)
5. Aruma Dewi Zakiatun Fauzia (P1337430219146)
6. Fauza Aiish Daeillya’ (P1337430219152)
7. Adib Maulana Akmal (P1337430219158)
8. Padila Musfira (P1337430219161)

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan yang berisi kumpulan materi Mata Kuliah
Fisika Radiodiagnostik ini dengan tepat waktu.

Penyusunan makalah yang berisi kumpulan materi ini bertujuan untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Fisika Radiodiagnostik semester genap.

Suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami bahwa makalah ini dapat terselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Bagi kami, penyusunan makalah ini merupakan tugas yang
tidak ringan. Kami sadar bahwa banyak sekali hambatan yang kami temui selama
penyusunan makalah ini, baik hambatan dari luar maupun dari dalam. Hambatan dari
dalam ialah keterbatasan kami, di mana kami hasil kerja kami jauh dari kata sempurna.
Akan tetapi, kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, semoga seiring
berjalannya waktu, kami dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Proses penyelesaian makalah ini tidak lain karena mendapat bantuan dari
beberapa pihak. Untuk itu kami sampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan :

1. Ibu Sri Mulyati, S. Si. M. T selaku Dosen Mata Kuliah Fisika Radiodiagnostik
2. Teman-teman kelas 2D Prodi DIV Teknik Radiologi
3. Keluarga yang telah memberi doa serta dukungan
4. Pihak lain yang terkait

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan untuk makalah
maupun tugas-tugas selanjutnya.

Sekian, dan terima kasih.

Semarang, 18 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Fluoroscopy ...................................................................................... 6
B. Definisi Flouroscopy .................................................................................... 6
C. Komponen Pesawat Fluoroscopy................................................................... 7
D. Prinsip Kerja Pesawat Fluoroscopy............................................................... 12
E. Kelebihan dan Kekurangan Fluoroscopy....................................................... 12
F. Proteksi Radiasi ............................................................................................. 13
G. Intensifikasi gambar....................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
BANK SOAL ............................................................................................................ 16

3
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pesawat sinar-X fluoroscopy merupakan sebuah pesawat pembangkit
sinar-X yang dapat digunakan untuk keperluan diagnosa medis. Sinar-X yang
dihasilkan oleh tabung generator akan diarahkan ke tubuh pasien yang terdiri
dari berbagai jaringan yang tidak homogen. Ketidakhomegenan ini
mengakibatkan sinar-X yang melewati tubuh pasien setelah berinteraksi
dengan berbagai jaringan tersebut menjadi tidak homogen juga. Sinar-X terse
but jika mengenai layar pendar akan mengasilkan pendaran dengan intensitas
cahaya yang berbeda-beda. Perbedaan intensitas ini akan teramati sebagai
perbedaan kontras dan membentuk citra dari organ yang terlewati seperti
paru-paru, tulang dan sebagainya. Untuk pesawat sinar-X fluoroscopy yang
masih konvensional hasil gambar dari layar pendar akan langsung diamati
oleh dokter di tempat pencitraan, sehingga dokter atau petugas beresiko
terkena pancaran radiasi sinar-x. Untuk mengurangi resiko paparan radiasi
terse but. perlu dilakukan upaya perekayasaan pesawat sinar-X fluoroscopy
konvensional. Fluoroscopy (angiografi) melibatkan penggunaan sinar-x, yang
merupakan bentuk radiasi pengion. Meskipun dosis rendah digunakan, dalam
prosedur yang lama, paparan kumulatif dapat menghasilkan dosis yang
diserap relatif tinggi kepada pasien. Oleh karena itu, semua tindakan
pencegahan yang diperlukan harus digunakan, dan manfaatnya harus lebih
besar daripada risiko potensial dalam situasi klinis tertentu.

Kualitas dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik konvensional dan


intervensional merupakan faktor terpenting karena dapat menimbulkan
bahaya terhadap petugas, pasien dan lingkungan sekitarnya apabila tidak
dikelola dengan benar. Salah satu komponen kegiatan untuk menjamin
kualitas pelayanan radiodiagnostik adalah dengan menyelenggarakan kendali

4
mutu (quality control) peralatan radiodiagnostik konvensional dan
intervensional.
II. Rumusan Masalah
a. Mahasiswa mengetahui sejarah dan pengertian fluoroscopy
b. Mahasiswa mengetahui komponen pesawat fluoroscopy
c. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja fluoroscopy
d. Mahasiswa mengetahui kelemahan dan kelebihan fluoroscopy
e. Mahasiswa mengetahui proteksi radiasi pada fluoroscopy
III. Tujuan
a. Mampu menjelaskan pengertian fluoroscopy
b. Mampu menjelaskan komponen pesawat fluoroscopy
c. Mampu menjelaskan prinsip kerja fluoroscopy
d. Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan fluoroscopy
e. Mampu menerapkan proteksi radiasi fluoroscopy

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Fluoroscopy
Thomas A. Edison menemukan fluoroskopi pada tahun 1896, fluoroskopi
digunakan sebagai alat kedokteran yang praktis. Di dalam dunia kedokteran
peranan fluoroskopi dalam menegakkan diagnosa sangatlah besar. Setidaknya
sampai saat ini pemeriksaan dengan menggunakan media kontras masih
cenderung  menggunakan bantuan fluoroskopi untuk pelaksanaanya ( Bushong,
1988). Selain itu mempunyai akurasi yang baik, pemakaian fluoroskopi bagi
radiolog bisa langsung untuk mengamati objek yang dikehendaki dan sekaligus
dapat mengambil radiograf sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.

B. Pengertian Fluoroscopy

Fluoroscopy adalah teknik yang menggunakan sinar-x untuk


menghasilkan gambar diam atau video dari tubuh pasien secara real-time.
Merupakan teknik medis yang umum digunakan untuk membantu dokter
dengan berbagai prosedur diagnostik dan intervensional.
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus
sinar roentgen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar
tersebut. Fluoroskopi utamanya diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta

6
pergerakan suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah,
misalnya jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa
pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).
Alat fluoroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X
fluoroskopi dan penerima gambar (Image Receptor) yang berada pada alat C-
Arm (Alat yang berbentuk seperti huruf C) agar tetap
Ada dua jenis desain tube sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada
dibawah meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya
diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan pesawat fluoroskopi menggunakan
desain under table unit (tube yang berada di bawah meja pemeriksaan). pada
posisi yang tegak lurus walupun keduanya bergerak atau berotasi.
C. Komponen Pesawat Fluoroscopy

Pesawat fluoroscopy memiliki 3 komponen utama, yaitu :

1. X-ray tube dan Generator.


Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X
diagnostik konvesional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang
untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik
konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik
konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA

7
pada tube sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification
Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara
elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan
gambar hingga 500-8000 kali lipat.
Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga phase
atau high frequency units, untuk efisiensi maksimum fluoroskopi unit
dilengkapi dengan cine fluorography yang memiliki waktu eksposi yang
sangat cepat, berkisar antara 5/6 ms untuk pengambilan gambar sebanyak 48
gambar/detik. Maka dari itu generator X-ray tube biasanya merupakan
tabung berkapasitas tinggi (paling tidak 500.000 heat unit) dibandingkan
dengan tabung X-ray radiografi biasa (300.000 heat units).
2. Image Intensifier

8
Pada image intensifier terdapat evacuated glass envelope, vacuum tube,
& glass tube yang didalamnya mengandung 4 elemen:
1) Input Fosfor dan Photocathode
a. Input Fosfor

Layar input fluoroscent di image intensifier adalah cesium iodida


(CsI). Input fosfor dari image intensifier yang dulu adalah perak-seng-
kadmium sulfida. CsI diendapkan pada substrat aluminium tipis
dengan proses yang disebut "deposisi uap". Karakteristik yang
menarik dan berguna dari CsI adalah bahwa selama proses
pengendapan kristal CsI menjadi bentuk seperti jarum kecil yang
tegak dengan substrat. Fungsinya :

 Meminimalkan cahaya hambur.


 Meningkatkan resolusi
 Resolusi dari CsI image intensifier sekitar 3-5 pasang garis/mm.
 Kebanyakan fluoroskopi pada orang dewasa diberikan energi puncak
dari 80 sampai 120 kVp, yang artinya sama dengan 30-40 keV.
 Cesium iodida layar input menyerap sekitar 2/3 dari sinar yang terjadi
dan bertolak belakang dengan zinc cadmium sulfida yang menyerap
kurang dari sepertiga sinar yang terjadi, meskipun layar cesium iodida
hanya sepertiga tebalnya.
b. Photocathode
Photocathode diterapkan langsung ke CsI input fosfor.
Photocathode adalah logam photoemissive (biasanya kombinasi dari
senyawa antimon dan cesium). Photocathode ditujukan langsung ke
CsI input fosfor.

2) Electrostatic focusing lens

9
Electrostatic Focusing Lens adalah lensa yang terdiri dari serangkaian
elektroda bermuatan positif yang berlapis di dalam kaca pelindung.
Tegangan positif ditujukan ke arah elektroda. Setiap titik pada input
fosfor difokuskan ke titik tertentu pada sisi berlawanan dari output fosfor.
Hal ini disebut sebagai inversi atau membalikkan gambar. Gambar pada
output fosfor menjadi kecil ukurannya, yang merupakan salah satu
alasan utama supaya gambar lebih jelas terlihat.

3) Accelerating anoda

Anoda terletak di leher tabung. Fungsinya adalah untuk


mempercepat laju elektron yang dipancarkan dari photocathode ke
layar output. Anoda memiliki potensi positif dari 25 - 35 kV yang
berhubungan dengan photocathode, sehingga dapat mempercepat laju
elektron menjadi sangat cepat.

4) Output fosfor

Mengubah energi kinetik elektron menjadi cahaya.


Diameter layar output berkisar antara 0,5 - 1 inchi. Terdapat sebuah
lapisan tipis aluminium berlapis di belakang layar fluoresen yang
berfungsi untuk mencegah cahaya bergerak kembali menuju tabung ke
arah input fosfor.

 Karakteristik Image Intensifier


i. Kontras

Kontras dapat ditentukan dengan berbagai cara, dan tidak ada


kesepakatan universal untuk yang terbaik. Dua faktor cenderung
berkurang kontras dalam intensifier gambar. Pertama, layar input
tidak menyerap semua foton dalam sinar x-ray. Beberapa ditularkan
melalui tabung intensifier, dan beberapa yang akhirnya diserap oleh

10
layar output. Alasan kedua kontras dikurangi dalam intensifier
gambar adalah cahaya aliran retrogade dari output layar.

i. Lag

Bila diterapkan pada image intensifier, lag didefinisikan sebagai


persistensi luminescence setelah rangsangan sinar-x dihentikan.
Dengan tabung yang lama, waktu lag sekitar 30-40 ms. Dengan
tabung CsI, waktu lag sekitar 1 ms. Lag dikaitkan dengan tabung
vidicon TV yang sekarang lebih diperhatikan daripada waktu lag
image intensifier.

ii. Distorsi

Medan listrik yang secara akurat mengontrol electron di tengah


gambar tidak mampu memiliki tingkat control yang sama untuk
electron perifer. Elektron perifer tidak menjauhi output fosfor yang
mana mereka idealnya, mereka tidak focus juga. Electron perifer
cenderung melebar dari jalur yang ideal.

iii. Vignetting

Vignetting adalah kurangnya penyinaran di pinggiran dari suatu


gambar.

3. Sistem Monitorin dan Vidio


Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu menampilkan
gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan beberapa yang
lainnya untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat gambar,
resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat tersebut. Pada saat
pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses merekam
gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak (statis). (Richard
R.C, dan Arlene M. 1992;570). Gambar yang dihasilkan relatif kecil,

11
karena itu harus diperbesar dan di monitor oleh sistem tambahan.
Termasuk diantaranya Optical Mirror, Video, Cine, dan sistem spot film.
D. Prinsip Kerja Pesawat Fluoroscopy

Sinar-x yang dipancarkan dari tabung sinar-X akan diterima oleh screen
fluoroscent, selanjutnya ditangkap oleh kamera (CCTV). Dari kamera sinyal
diperkuat kemudian dimasukan kedalam rangkaian LPF (Low power frekuensi).
Keluaran dari rangkaian LPF yang masih berupa sinyal analog, selanjutnya
diperkuat dan dimasukan kedalam Automatic Brightness Control (ABC) untuk
dirubah menjadi sinyal digital. Proses selanjutnya dari Automatic Brightness
Control (ABC) dimasukan ke sistem komputer untuk diolah menjadi sebuah
gambar dari obyek [10,11,12] .

E. Kekurangan dan Kelebihan Fluoroscopy

MODALITAS SUMBE DOSIS KUALITAS DURASI RISK BIAY


R RADIASI CITRA WAKTU PEMERIKSAAN
ENERGI
Fluoroscopy Sinar-X Besar KEUNGULAN Lama Dapat Masih
: dibandingka menyebabkan dalam
Melihan organ n radiografi ionisasi jaringan katago
secara real time konvensional karena radiasi Murah
KELEMAHAN yang ditimbulkan

12
: dari sinar X, alergi
Dosis radiasi media kontras
yang digunakan pada pasien
tinggi karena dengan resiko
waktu alergi
pemeriksaan
yang lama

F. Proteksi Radiasi
Paparan radiasi terhadap personil sangat tergantung pada geometri citra.
Garis garis isopaparan yang khas untuk beberapa konfigurasi citra ditunjukkan
dalam pertambahan paparan yang besar terhadap personil dengan konfigurasi
tabung sinar X berada di atas pasien. Pertambahan paparan ini terjadi karena 2
sebab, yaitu
a. Dari seluruh intensitas berkas radiasi yang dipancarkan sekitar 98 %
lebih yang
masuk pada tubuh pasien dibandingkan yang ke luar tubuh pasien
b. Lebih sedikit yang dilemahkan oleh bahan (misalnya, alat penguat citra)
antara pasien dan personil

13
Selain parameter waktu, jarak, dan perisai radiasi, parameter proteksi
radiasi penting lain adalah ukuran berkas sinarX. Jumlah paparan radiasi yang
dihamburkan secara langsung berhubungan dengan ukuran berkas. Selain hal
tersebut, dosis pasien dan kualitas citra dipengaruhi oleh perubahan kolomasi.

Ketentuan pengoperasian pesawat fluoroskopi:

Untuk keselamatan radiasi pada pesawat fluoroskopi untuk pekerja


radiasi, pesawat harus dilapisi kaca Pb dengan ketebalan setara dengan:

1) 1,5 mm Pb untuk tegangan s/d 70 kV;

2) 2,0 mm Pb untuk tegangan 70 – 100 kV; dan

3) tambahan 0,1 mm Pb / kV untuk tegangan di atas 100 kV

G. Faktor Intensifikasi Gambar

Terdiri dari :

1) Minification Gain
Tingkat kecerahan dari minification dihasilkan oleh pengurangan ukuran
gambar. Jumlah tingkat kecerahan tergantung pada daerah relatif dari layar
input dan output. Karena ukuran dari intensifier itu biasanya ditandai dengan
diameternya, akan lebih mudah untuk mendapatkan minifikasi dalam hal
diameter.
2
d1
Minification Gain = ( )
d0
Dimana d1 adalah diameter layar input dan d0 adalah diameter output layar.

2) Fluks Gain

Fluks gain meningkatkan kecerahan gambar fluoroscopic dengan faktor sekitar


50. Untuk setiap foton cahaya dari layar input, 50 foton cahaya yang

14
dipancarkan oleh layar output. Dalam hal yang sederhana, Anda mungkin
berpikir satu foton cahaya dari layar input sebagai penolakan satu elektron dari
photocathode tersebut. Elektron dipercepat ke ujung tabung, sehingga
mendapatkan energi yang cukup untuk menghasilkan 50 foton cahaya pada
layar output. Jumlah tingkat kecerahan dari image intensifier adalah hasil dari
minification dikali dengan fluks gain : Brightness gain = minification gain x
fluks gain

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fluoroscopy adalah teknik yang menggunakan sinar-x untuk


menghasilkan gambar diam atau video dari tubuh pasien secara real-time.
Merupakan teknik medis yang umum digunakan untuk membantu dokter
dengan berbagai prosedur diagnostik dan intervensional. Fluoroskopi adalah
cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar roentgen dan suatu
tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi
utamanya diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ
atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya jantung,
dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma
dan aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).
Ada dua jenis desain tube sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada
dibawah meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan
tepatnya diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan pesawat fluoroskopi
menggunakan desain under table unit (tube yang berada di bawah meja
pemeriksaan). pada posisi yang tegak lurus walupun keduanya bergerak atau
berotasi.

B. Saran
Ketika mengoprasikan pesawat fluoroscopy, dianjurkan kepada
operator( radiographer) lebih memperhatikan dosis serta proteksi radiasi
kepada pasie dikarenakan peswat fluoroscopy memiliki dosis radiasi yang
tinggi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bushong, Stewart Carlyle. 2017. Radiologic Science For Technologists: Physics,


Biology, and Protection : Eleventh Edition. St. Louis: Elsevier.

https://core.ac.uk/download/pdf/77629113.pdf
https://www.academia.edu/36284153/tgs_kel_KELEBIHAN_DAN_KEKURANGAN_
X_docx
https://rsa.ugm.ac.id/2014/05/penunjang-medis-c-arm-radiografi-dan-fluoroscopy-3d/
https://core.ac.uk/download/pdf/77629113.pdf

17
BANK SOAL
1. Teknik yang menggunakan sinar-x untuk menghasilkan gambar diam atau video
dari tubuh pasien secara real-time merupakan pengertian dari…..
a. Pesawat sinar-X
b. USG
c. Fluoroscopy
d. Radioterapi
e. X-ray konvensional
Jawaban : C. Fluoroscopy
2. Alat penerima gambar pada alat fluoroscopy disebut…….
a. Image receptor
b. Gantry
c. X-ray tube
d. Anti scatter grid
e. Focusing
Jawaban : A. Image receptor
3. Gambar berikut merupakan komponen dari pesawat fluoroscopy, yaitu…….

a. X-ray tube
b. Tabung image intensifier
c. Anti scatter grid
d. PMT

18
e. Gantry
Jawaban : B. Tabung image intensifier
4. Layar input fluorescent yang digunakan pada image intensifier adalah……..
a. Litium iodide
b. Kalium iodide
c. Barium iodide
d. Magnesium iodide
e. Cesium iodide
Jawaban : E. Cesium Iodida
5. Salah satu bagian pada pesawat fluoroscopy memiliki fungsi mempercepat laju
elektrin yang dipancarkan dari photocathode ke layer output. Bagian tersebut
sering disebut dengan…..
a. Ouput fosfor
b. Electrostatic focusing lens
c. Input fosfor
d. Accelerating anoda
e. Photocatoda
Jawaban : D. Accelerating anoda
6. Kurang nya penyinaran di pinggiran dari suatu gambar disebut…….
a. Vignetting
b. Distorsi
c. Penumbra
d. Magnifikasi
e. Lag
Jawaban : A. Vignetting
7. Apa yang dimaksud dengan proses deposisi uap……
a. Pemfokusan setiap titik input fosfor ke titik tertentu pada sisi berlawanan
dari output fosfor
b. Percepatan laju electron yang dipancarkan photocathode ke layer output
c. Pengendapan CsI pada substrat alumunium tipis
d. Pengubahan energi kinetic elektrin menjadi cahaya
e. Proses memperkuat dan merubah sinyal digital
Jawaban : C. Pengendapan CsI pada substrat alumunium tipis
8. Cara yang digunakan untuk menghasilkan tingkat kecerahan dari minification
adalah….

19
a. Pengurangan ukuran gambar
b. Penambahan ukuran gambar
c. Ukuran gambar tetap sama
d. Pengurangan factor eksposi
e. Penambahan factor eksposi
Jawaban : A. pengurangan ukuran gambar
9. Proses pengubahan energi kinetic electron menjadi cahaya disebut……
a. Accelerating anoda
b. Deposisi uap
c. Output fosfor
d. Electrostatic focusing lens
e. Input fosfor
Jawaban : C. Output fosfor
10. Menurut sejarah yang beredar fluoroscopy ditemukan oleh Thomas A. Edison
pada tahun……
a. 1894
b. 1895
c. 1869
d. 1896
e. 1996
Jawaban : D. 1896
11. Pada pesawat konvensional dan fluoroscopy memiliki perbedaa pada tipe tube
yang memiliki range mA berbeda. Pada tube fluoroscopy memiliki range mA
sekitar…
A. 50-1200 mA
B. 50-1000 mA
C. 0,5-10 mA
D. 0,3-3,0 mA
E. 0,5-5,0 mA
Jawaban : E. 0,5-5,0 mA
12. Pada komponen fluoroscopy lensa yang terdiri dari serangkaian electrode
bermuatan positif dan berlapis di dalam kaca pelindung disebut dengan……
a. Output fosfor
b. Electrostatic focusing lens
c. Input fosfor
d. Accelerating anoda
e. Fluks gain

20
Jawaban : B. Electrostatic focusing lens
13. Pada fluoroscopy meiliki 2 jenis desain tube sinar-X, yaitu……
a. Tube dibawah meja pemeriksaan dan tube berada di atas meja pemeriksaan/
diatas tubuh pasien
b. Tube dibawah meja pemeriksaan dan disamping meja pemeriksaan
c. Tube diatas meja pemeriksaan dan tube posisi miring
d. Tube diatas meja pemeriksaan dan tube disamping meja pemeriksaan
e. Tube disamping meja pemeriksaan dan tube posisi miring
Jawaban : A. Tube dibawah meja pemeriksaan dan tube berada diatas meja
pemeriksaan/ diatas tubuh pasien
14. Generator X-ray pada fluoroscopy unit memiliki tipe…..
a. Dua phase
b. Satu phase
c. Tiga phase
d. Empat phase
e. Lima phase
Jawaban : C. Tiga phase
15. Pada generator X-ray tube biasanya memiliki kapasitas yang tinggi
dibandingkan pada tabung X-ray radiografi biasa, yaitu………
a. ± 300.000 heat units
b. ± 550.000 heat units
c. ± 600.000 heat units
d. ± 400.000 heat units
e. ± 500.000 heat units
Jawaban : E. ± 500.000 heat units

21
22

Anda mungkin juga menyukai