Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKHIR PKL I

MAHASISWA POLTEKKES
MUHAMMADIYAH
MAKASSAR PRODI RADIOLOGI

NAMA LOKASI : RSUD H PADJONGA DG NGALLE


PERIODE : 8 JAN S/D 3 FEB 2024

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGARFI THORAX


PADA KASUS BRONCHITIS

OLEH :

Jini Lasama / P122078 / C

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH


MAKASSAR
TAHUN 2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir yang berjudul “Teknik Pemriksaan Radiografi Thorax pada


Kasus Bronchitis” yang dilakasanakan di Rumah sakit RSUD H. PADJONGA
DG NGALLE TAKALAR pada tanggal 08 januari 2024 - 04 februari 2024 telah
disetujui dan diperiksa oleh pembimbing.

Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala ruangan Radiologi

Indah Musdalifah, S.Si,M.Si. Muh. Syarif Boddy, S.Si

Mengetahui,
Ka.prodi / Penanggung Jawab Pkl 1

Indah Musdalifah,S.Si,M.Si

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dn hidayah-Nya,penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Teknik Pemeriksan Radiografi Thorax Pada Kausu Bronchitis di RSUD H
Padjonga Dg Ngalle Takalar.”
Penyusunan Laporan Kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
penugasan dalam Praktek Lapangan Kerja Lapangan 1 di Politeknik Kesehatan
(Poltekkes) Muhammadiyah Makassar Prodi Radiologi di instalasi Radiologi
RSUD H Dg Ngalle Takalar. Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk
itu penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ayahanda Dr. K. H. Mustari Bosra,M.A., selaku Direktur Poltekkes
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak dr. h. Ruslan Ramli, M.Adm.Kes Selaku Direktur Rumah sakit RSUD
H. Padjonga Dg Ngalle Takalar.
3. Bapak DR. dr. Adrianus Riyanto, Sp.Rad, M.Si Selaku kepala instalasi
Radiologi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle, dan seluruh dokter spesialis
Radiologi di instalasi radiologi RSUD. HPDN.
4. Bapak M.Syarif Boddy, S.Si Selaku kepala ruangan radiologi RSUD H.
Padjonga Dg. Ngalle.
5. Para pebimbing / senior di Radiologi H. Padjonga Dg. Ngalle.
6. Ibunda Indah Musdalifah, S.Si, Selaku kepala Prodi Radiologi Politeknik
Muhammdiyah Makassar Sekaligus Penanggung Jawab PKL 1.
7. Ibunda Indah Musdalifah, S.Si, Selaku supervisor Politeknik Muhammadiyah
Makassar
8. Kepada semua pihak yang membantu dan berperan melancarkan kegiatan
PKL 1 serta pembuatan laporan kasus ini.

iii
9. Kepada semua pihak yang membantu
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Makassar 03 Februari 2024 Penulis

JINI LASAMA

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… iii
DAFTAR v
ISI…………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... ix
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Penulisan 2
4. Manfaat Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 3
A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL 3
1. Gambaran Umum RS 3
2. Gambaran Umum Unit Radiologi 5
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi, Dan Patologi……. 7
1. Anatomi……………………………………………………….. 7
2. Fisiologi……………………………………………………….. 8
3. Patologi……………………………………………………….. 9
C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan Radiologi 10
D. Tinjauan Umum Tentang proteksi radiasi……………………… 15
BAB III METODE PEMERIKSAAN RADIOLOGI……………………… 16
A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan 16
B. Kronologis Riwayat Penyakit Pasien 16
C. Persiapan Pasien 16
D. Prosedur Kerja 16

v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….. 18
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus 18
1. Data Pasien 18
2. Persiapan Alat Dan Bahan 18
3. Teknik Pemeriksaan : 21
a. Pengertian 21
b. Tujuan 21
c. Indikasi pemeriksaan…………………………………….... 21
d. Proyeksi 21
1) Posisi Pasien (PP) 21
2) Posisi Objek (PO) 22
3) Central Ray (CR) 22
4) Central Point (CP) 22
5) Focus Film Distance (FFD) 23
6) Kolimasi 23
a) Batas Atas 23
b) Batas Bawah 23
7) Pengaturan Faktor Eksposi 23
8) Pengolahan Film Yang Digunakan 23
4. Analisis Radiografi 23
a. Hasil Radiografi 23
b. Kriteria Gambar 23
c. Hasil Interpretasi Dokter 24
d. Kelebihan dan Kekurangan Foto yang dibuat……………. 24
B. Pembahasan Laporan Kasus 24

BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 25
A. Kesimpulan 25
B. Saran 25

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 26

vi
LAMPIRAN
1. SURAT PENGANTAR FOTO......................................................... 27
2. HASIL BACA LAP.KASUS............................................................. 28
3. DOKUMENTASI GEDUNG RS DAN RADIOLOGI........................ 29
4. STRUKTUR ORGANISASI RS...................................................... 30
5. STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI....................................... 31
6. DENAH INSTALASI RADIOLOGI.................................................. 32
7. DOKUMENTASI RUANGAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI......... 33
8. DOKUMENTASI RUANGAN PENGOLAHAN HASIL RADIOGRAFI
…………………………………………………………………………… 34
9. DOKUMENTASI PERALATAN RADIOLOGI……………………… 35
10. DOKUMENTASI KEGIATAN PKL DAN SEMINAR………………. 37
11. DAFTAR HADIR SEMINAR LAPORAN KHUSUS DAN RS……. 41
12. DATA KESELURUHAN PASIEN YANG DIKERJAKAN SELAMA
KEGIATAN PKL 1……………………………………………………. 42

13. BIODATA PENULIS…………………………………………………. 43

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto Depan RSUD....................................................... 3


Gambar 2.2 Foto Depan Instalasi Radiologi ..................................... 5
Gambar 2.4 Anatomi Thorax ............................................................ 8
Gambar 2.5 Proyeksi PA ...............................................…………... 10
Gambar 2.6 Hasil Radiografi Proyeksi PA ........................................ 11
Gambar 2.7 Proyeksi AP .................................................................. 12
Gambar 2.8 Hasil Radiografi Proyeksi AP ........................................ 13
Gambar 2.9 Proyeksi Lateral ............................................................ 14
Gambar 2.10 Hasil Radiografi Proyeksi Lateral.................................. 14
Gambar 4.1 Pesawat Sinar x Konvensional ..................................... 18
Gambar 4.2 Digital Processing ......................................................... 19
Gambar 4.3 Kaset Ukuran 35x43 cm ............................................... 20
Gambar 4.4 Film Ukuran 210 mm x 297 mm.................................... 20
Gambar 4.5 Marker R dan L ............................................................. 21
Gambar 4.6 Dokumentasi Proyeksi PA di RUSUD ........................... 22
Gambar 4.7 Hasil Radiografi Thorax Proyeksi PA di RSUD.............. 23

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Radiologi.....................................6

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan 1 (PKL 1) dilaksanakn di RSUD H
Padjonga Dg Ngalle Takalar pada tanggal 08 Januari 2024 sampai 03
Februari 2024 selama 4 minggu yang Bertujuan unruk meningkatkan
skill mahasiswa dalam melaksanakan teknik radiografi secara mandiri di
RSUD H Padjonga Dg Ngalle di Takalar.
Di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar terdapat beberapa
pemeriksaan yang dilakukan di Unit Radiologi seperti pemeriksaan
kontras yaitu colon in loop dan pemriksaan non kontras yaitu
pemeriksaan thorax dewasa, thorax anak, cranium, ekstremitas bawah,
abdomen, thoraco lumbal, lumbo sacral. PKL 1 Di RSUD H Padjonga
Dg Ngalle Takalar saya mendapatkan kasus yaitu Teknik Pemeriksaan
Thorax pada kasus Bronchitis.
Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan thorax di RSUD H
Padjonga Dg Ngalle Takalar adalah proyeksi Postero Anterior (PA).
Pada laporan kasus ini, penulis ingin mengetahui manfaat pemeriksaan
Thorax di instalasi Radiologi RSUD H Padjonga Dg Ngalle Takalar
untuk mendukung diagnose.
Dari pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatnya
dalam bentuk tulisan dengan judul “Teknik Pemriksaan Thorax pada
Kasus Bronchitis.”
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Thorax pada kasus Bronchitis di
RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar?
B. Bagaimana Hasil Radiografi Thorax pada kasus Bronchitis di
RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar?
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Teknik Kerja Pemeriksaan Thorax pada kasus
Bronchtis di RSUD H Padjonga Dg Ngalle Takalar
2. Untuk mengetahui Hasil Radiografi Thorax pada kasus Bronchitis
di RSUD H Padjonga Dg Ngalle Takalar
D. Manfaat penulisan
3. Manfaat Praktis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta memberikan
informasi kepada pembaca mengenai Teknik Pemeriksaan Thorax pada
Kasus Bronchitis.
4. Manfaat Institusi
Hasil laporan ini dapat menambah kepustakaan dan pertimbangan referensi
tentang prosedur Pemeriksaan Thorax Pada Kasus Bronchitis.
5. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi untuk mahasiswa dan peneliti untuk mengetahui
lebih jelas mengenai Teknik Pemeriksaan Thorax Pada Kasus Bronchitis.
6. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang Teknik Pemeriksaan Thorax pada Kasus
Bronchitis untuk menegakkan diagnosa.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL


1. Gambaran Umum RSUD H. Dg Ngalle Takalar

Gambar 2.1 Foto Depan RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar


(Dokumentasi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar 2024)

RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Takalar adalah rumah sakit


Umum Daerah Type C Yang terletak di pusat kota Takalar,milik
Pemrintah Kb. Takalar. Di didirikan pada Tahun 1981. Merupakan
Unit Pelaksanaaan Tehnis bertanggung jawab kepada kepala Dinas
Kesehatan dan secara operasional kepada Daerah kabupaten
Takalar.
RSUD H. Padjonga Dg Ngalle berubah salah satu unsur
organisasi perangkat daerah dengan disahkannya peraturan daerah
tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Haji Daeng Ngalle Takalar dengan perda ini
maka rumah sakit menjadi unsure Lembaga Tehnik Daerah (LTD)
dalam bidang Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala Daerah T II Kab Takalar.
4

RSUD Haji Padjonga Dg Ngalle Takalar berubah salah satu


unsur organisasi perangkat daerah dengan disahkannya peraturan
daerah tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja
Rumah sakit Umum Daerah Haji Padjonga Dg Ngalle Takalar
dengan Perda ini maka rumah sakit menjadi unsur lembaga Tehnik
Daerah (LTD) dalam bidang pelayanan Kesehatan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar dan
bertanggung berjawab langsung kepada Kepala Daerah TK II Kab.
Takalar. Pada Tangga 21 Agustus 2003 berubah status dari type D
ke Type , dengan SK MenKes RI No. 119/MenKes/SK/XIII. 2003.

Adapun Visi, Misi dan Motto RSUD H Padjonga Dg Ngalle


Takalar, yaitu :
a. VISI
RSUD Dengan Pelayanan terbaik dikawasan selatan provinsi
Sulawesi Selatan 2018

b. MISI
1. Memberikan pelayanan spesifik dan pesialistik terbanyak
2. Memberikan pelayanan mennyeluruh yang berkualitas dan
terjangkau kepada masyarakat
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
dalam mendukung pelayanan di RSUD H Padjonga Dg Ngalle
Kab. Takalar
4. Meningkatan kualitas umber daya manusia yang
berkesinambungan, Mandiri, dan sejahtera.

c. MOTO
Kepercayaan Anda Adalah Semangat Kerja Kami
5

2. Gambaran Tentang Unit Radiologi

Radiologi terletak ditempat strategis yang dapat di jangkau dari


ruang IGD dan perawatan yang memiliki modalitas peralatan seperti
pesawat sinar-X, DR, CT,-SCAN, USG, dan Pesawat Mobile.

Gambar 2.1 Foto Depan Instalasi Radiologi


(Dokumentasi Instalasi Radiologi RSUD H Padjonga Dg Ngalle
Takalar, 2024)
6

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Radiologi selama PKL I di RSUD


H Padjonga Dg Ngalle Takalar Periode 08 Januari – 03 Februari 2024

No Jenis Pemeriksaan Target Realisasi %

1 Radiografi Ekstremitas Atas

2 Radiografi Ekstremitas Bawah

3 Thorax

4 Kepala

5 Leher (Cervical)

6 Thoraco Lumbal

7 Lumbo Sacral

8 Pelvis

9 Abdomen

10 Radiografi Pediatric (Anak)

11 Radiografi Geriatric (Manula)

12 Radiografi Khusus

(Sumber : Data Primer, 2023)


7

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologi


1. Anatomi Thorax
Berdasarkan hasil tinjauan dari buku Clinical Anatomy yang
menjelaskan bahwa Thorax tersusun atas beberapa tulang, yaitu : 12 Costa
, 1 Sternum, 12 Thoracal, 2 Scapula (dextra, Sinistra), 2 Clavicula
(dextra, Sinistra), yakni sebagai berikut :
a. Costa
Thorax dibentuk oleh dua belas pasang Costa (Tulang rusuk). Dari
jumlah tersebut, tujuh yang pertama terhubung secara anterior melalui
kartilago kosta ke sternum, kartilago dari articulacio ke-8, ke-9 dan
ke-10 masing-masing dengan kartilago tulang rusuk di atas (iga palsu)
dan dua tulang rusuk terakhir bebas anterior (tulang rusuk yg melayang).
b. Sternum
Sternum membentuk bagian depan sangkar thoraks, terdiri dari tiga
bagian. Manubirium secara garis besar berbentuk segitiga dan
menyediakan articulacio untuk clavikula dan untuk bagian pertama dan
atas kartilago costa ke-2. Berseberangan dengan cakram antara T4 dan
T5 yang berartikulasi pada sudut miring pada sendi manibriosternal
(sudut louis) , dengan tubuh sternum.
c. Vertebra Thoracal
Vertebra ini dicirikan oleh demifacets pada sisi tubuh mereka untuk
articulaci dengan kepala tulang rusuk dan oleh segi pada processus
transversus mereka (selain dari mereka yang dua atau tiga vertebra
bawah) untuk tuberkel tulang rusuk.
d. OS Scapula
Tulang segitiga ini memiliki tiga fitur yang menonjol: fossa glenoid
lateral (yang merupakan kontribusi skapula untuk sendi bahu), tulang
belakang pada aspek posteriornya, memproyeksikan lateral sebagai
proses acromion, dan proses coracoid pada aspek anteriornya.
8

e. OS Clavicula
OS Clavicula atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang
membentuk bagian anterior gelang bahu. Bagian tulang ini terbagi atas
batang dan dua ujung, tulang ini berfungsi sebagai pengganjal untuk
menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan dapat
bergerak leluasa (Bontrager’s, 2018).

1. Clavicula
2. Scapula
3. Costa
4. Thoracal vertebra
5. Manubrium Sterni
6. Corpus Sterni
7. Processus
Xiphoideus

Gambar 2.4 Anatomi Thorax


(Bontrager’s., 2018 Hal.72)

2. Fisiologi Thorax
Secara anatomi, Thorax merupakan bagian dari Truncus yang
terletak antara Regio Colli dan Abdomen. Rongga Thorax berhubungan
dengan Regio Colli melalui Apertura Thoracic superior yang dibentuk
oleh sebelah depan oleh Manubrium Sterni, sebelah belakang oleh
Vertebra Thoracalis dan sebelah lateral oleh Costae I beserta
Cartilagonya. Rongga Thorax kearah bawah yang akan berhubungan
dengan rongga abdomen melalui apertura Thoracic inferior yang dibatasi
oleh sebelah depan oleh Processus Xypoideus, sebelah belakang oleh
Vertebra Thoracic XII, 459 sebelah lateral oleh Costae XII dan ditutupi
oleh diafragma. Didalam rongga Thorax terdapat struktur penting yaitu
jantung dan paru-paru.
9

Pergerakan Thorax berhubungan dengan pergerakan Truncus yang


termasuk didalamnya Columna Vertebralis Thoracalis dan Lumbalis,
kombin asi yang tepat dari Columna Vertebralis Thoracalis dan
Lumbalis dapat menciptakan gerakan flexi, extensi, rotasi dan lateral flexi
dari Truncus. Demikian pula dengan proses pernafasan sangat erat
kaitannya dengan pergerakan Thorax dan tekanan negatif serta elastisitas
dari Cavum Pleura. Selain proses pernafasan juga berkaitan dengan
abdomen. Selain itu aspek usia, jenis kelamin dan bentuk tubuh sangat
berpengaruh pada proses pernafasan dangkal dan dalam. (Hidayaturrahmi
dan Reza, M., 2015)
3. Patologi
Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, menyebabkan
pembengkakan yang berlebihan dan produksi lendir. Batuk, peningkatan
pengeluaran dahak dan sesak nafas adalah gejala utama bronkitis. Bronkitis
dapat bersifat akut atau kronik. Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi yang
sama yang menyebabkan flu biasa atau influenza dan berlangsung sekitar
beberapa minggu (Karunanayake et al, 2017).
Bronkitis kronik berkembang dari kondisi peradangan akut pada bronkus
yang tidak mendapatkan pengobatan yang baik. Penyakit bronkitis sering
disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus
(RSV), Virus Influenza, dan Coxsackie Virus. Bronkitis dapat juga
disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur. Selain penyakit infeksi,
bronkitis dapat pula disebabkan oleh penyebab non infeksi seperti bahan
fisik atau kimia serta faktor resiko lainnya yang mempermudah seseorang
menderita bronkitis misalnya perubahan cuaca, alergi, polusi udara, dan
infeksi saluran nafas kronik (Selviana 2015).
Gejala yang sering ditemukan adalah batuk lebih dari 2 minggu disertai
lendir atau dahak, kemudian dahak dalam jumlah sedikit, tapi makin lama
makin banyak. Jika terjadi infeksi maka dahak tersebut
10

berwarna keputihan dan encer, namun jika sudah terinfeksi akan menjadi
kuning, kehijauan dan kental. Pada pemeriksaan fisik akan terdengar bunyi
ronkhi pada dada dan pada pemeriksaan penunjang biasanya dengan foto
rontgen akan ditemukan adanya bercak pada saluran nafas (Jemadi dkk,
2013).
C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kelainan yang ada pada lapangan atas
paru
Proyeksi dasar yang digunakan pada pemeriksaan radiologi thorax adalah
proyeksi Postero Anterior (PA), proyeksi Lateral,dan proyeksi tambahan
yaitu : proyeksi Antero Posterior (AP) Lordotik yang khusus digunakan
untuk melihat kelainan tubekulosis paru (Bontrager’s., 2018).

1. Proyeksi Postero Anterior (PA)


a. Posisi pasien : Pasien berdiri menghadap ke standar
kaset. Dagu diletakkan pada penopang dagu
yang terletak di tengah batas atas kaset.
Kedua telapak tangan endorotasi
maksimum dan diletakkan di atas crista
illiaka. Siku didorong ke depan hingga
menempel ke kaset agar scapula tidak
menutupi lapangan paru. Pundak agak
diturunkan agar klavikula terletak di bawah
paru.
11

b. Posisi obyek : Atur Mid Sagittal Plane (MSP) tepat di


tengah kaset. Pastikan tidak ada rotasi pada
thorax.batas atas kaset 4-5 cm di atas
pundak.

Gambar 2.5 Proyeksi PA


(Bontrager’s., 2018 Hal.92)

c. Pengaturan Sinar : Central Ray tegak lurus terhadap kaset


dengan arah horizontal. Central Point : pada
vertebra thorcal ke 7 atau di antara kedua
angulus inferior scapula. Focus Film
Distance (FFD) 150 cm.
d. Luas kolimasi : Seluas lapangan objek (thorax).
e. Ekspos : Dilakukan pada saat inspirasi kedua dan
tahan nafas dengan tujuan untuk
memperluas lapangan paru.

Gambar 2.6 Hasil Rradiografi Proyeksi PA


(Bontrager’s., 2018 Hal.92)
12

f. Kriteria : Tampak kedua lapangan paru dari


apeks sampai sinus costoprenicus, tampak
bayangan udara pada trakea, tampak hilus
jantung, tampak costae, clavicula, vertebrae
thoracalis 1-12. Pada saat inspirasi penuh
tampak gambaran costae belakang 9-10.

2. Proyeksi Antero Posterior (AP)


a. Posisi pasien : Pasien diposisikan setengah duduk
atau supine diatas meja
pemeriksaan.
b. Posisi obyek : MSP tubuh sejajar dengan garis
tengah meja pemeriksaan / tengah
kaset, batas atas 3-5 cm di atas
shoulder joint. Jika memungkinkan
fleksikan elbow, pronasikan tangan
serta letakkan kedua tangan pada hips
untuk meminimalkan gambaran
scapula ke arah lateral.

Gambar 2.7 Proyeksi AP


(Bontrager’s., 2018 Hal.96)
13

c. Pengaturan sinar : Central Ray tegak lurus kaset, CP


pada MSL setinggi CV TH VI
d. Kolimasi : Luas lapangan penyinaran seluas
obyek (thorax).
e. Ekposi : Saat inspirasi kedua dan tahan.

Gambar 2.8 Hasil Rradiografi Proyeksi AP


(Bontrager’s., 2018 Hal.96)

f. Kriteria Radiograf : Tampak kedua lapangan paru dari


apex sampai sinus costoprenicus.
Diafragma mencapai iga ke 9 belakang.
Kedua os scapula terlempar ke arah
lateral. CV Thoracalis tampak s/d ruas
ke empat, tampak bayangan bronchus
3. Proyeksi Lateral
a. Posisi pasien : Pasien berdiri dengan sisi kiri tubuh
menempel kaset. Kedua tangan
fleksi dan diletakkan di atas kepala.
b. Posisi obyek : Atur Mid Coronal Plane (MCP)
pasien tegak lurus/ tepat di tengah
kaset dan Mid Sagital Plane (MSP)
pasien sejajar kaset
14

Gambar 2.9 Proyeksi Lateral


(Bontrager’s., 2018 Hal.94)

c. Pengaturan sinar : Central Ray tegak lurus terhadap


kaset dengan arah sinar horizontal.
Central Point setinggi vertebrae
thoracal ke 7. Focus Film Distance
(FFD) 150 cm.
d. Kolimasi : Luas lapangan penyinaran seluas
obyek
e. Ekspose : Saat inspirasi kedua dan tahan
napas.

Gambar 2.10 Hasil Rradiografi Proyeksi Lateral


(Bontrager’s., 2018 Hal.94)

f. Kriteria radiograf : Tampak apeks pulmo dan sinus


costoprenicus. Tampak sternum di
bagian anterior. Batas jantung dan
diafragma tampak dengan jelas.
15

D. TINJAUAN UMUM PROTEKSI RADIASI


Untuk mecapai tujuan proteksi dan keselamatan dalam pemanfaatan
diperlukan prinsip utama proteksi radiasi.Kerangka konseptual dalam prinsip
proteksi radiasi ini terdiri atas pembenaran (justifikasi), optimisasi proteksi,dan
pembatasan dosis.

1. Pembenaran (justifikasi)
Suatu pemanfaatan harus dapat dibenarkan jika menghasilkan keuntungan
bagi satu atau banyak individu dan bagi masyarakat terpajan untuk mengimbangi
kerusakan radiasi yang ditimbulkannya. Kemungkinan dan besar pajanan yang
diperkirakan timbul dari suatu pemanfaatan harus diperhitungkan dalam proses
pembenaran.
Pajanan medik,sementara itu,harus mendapat pembenaran dengan
menimbang keuntungan diagnostik dan terapi yang diharapkan terhadap
kerusakan radiasi yang mungkin ditimbulkan. Keuntungan dan risiko dari teknik
lain yang tidak melibatkan pajanan medik juga perlu diperhitungkan.
2. Optimisasi
Dalam kaitan dengan pajanan dari suatu sumber tertentu dalam
pemanfaatan, proteksi dan keselamatan harus dioptimisasikan agar besar dosis
individu, jumlah orang terpajan dan kemungkinan terjadinya pajanan ditekan
serendah mungkin (ALARA,as low as reasonably achievable), dengan
memperhitungkan faktor ekonomi dan sosial dan dengan pembatasan bahwa
dosis yang diterima sumber memenuhi penghambat dosis (Buku pintar proteksi
dan keselamatan radiasi 2015).
16

BAB III
METODE
PEMERIKSAAN

A. Tempat dan Waktu

Pemeriksaan dilakukan di instalasi Radiologi RSUD H Padjonga


Dg Ngalle Takalar, Pada hari Selasa, 16 Jnuari 2024 pukul 11:12 Wita.

B. Kronologis Riwayat Pasien

Pada hari selasa tepat pada tanggal 16 Januari 2024 pada pukul
11:12 wita, pasien wanita berusia 51 tahun datang ke instalasi
Radiologi dengan berjalan kaki ditemani keluarga pasien. Surat
pengantar dari dokter menunjukkan permintaan foto Thorax PA satu
posisi.
C. Persiapan Pasien
Untuk mendapatkan hasil radiografi yang baik,maka pasien perlu melakukan
persiapan sebagai berikut :
1. Melepas baju ataupun perhiasan yang dapat mengganggu hasil radiografi.
2. Menjelaskan pada pasien bahwa pada saat ekspos, tidak diperbolehkan
untuk bergerak (goyang), karena akan menyebabkan pengkaburan
(unshapness)
D. Prosedur kerja
a. Pasien di panggil masuk ke ruang radiologi
b. Pasien diregistrasi dibagian loket radiologi seperti ( Nama, No RM,
Umur, Alamat )
c. Pasien dipersilahkan masuk keruang pemeriksaan
d. Mempersiapkan alat dan bahan seperti:
1) Bucky stand
2) Film dan kaset
3) Pesawat ronsen konvensional
e. Persiapan pemeriksaan seperti:
17

1) Memperhatikan klinis atau indikasi pemeriksaan


2) Memilih Teknik radiografi yang tepat
3) Memberikan arahan kepada pasien untuk melepas baju dan kalung
(jika ada)
f. Melakukan prosedur pemeriksaan seperti :
1) Memasang kaset
2) Mengatur posisi pasien
3) Mengatur jarak (FFD)
4) Menentukan arah sianar (CR) dan pusat sinar (CP)
5) Mengatur kolimasi,menentukan faktor eksposi dan proteksi radiasi
6) Pasien diinstrusikan jangan bergerak, menerik nafas dan
menahannya sejenak saat exspose.
7) Melakukan eksposi
8) prosesing film (digital processing) seperti :
 Menambahkan marker R/L
 Pengaturan Kontras dan Densitas
9) Hasil foto diinterpretasi oleh dokter radiologi
10) Pasien mengambil hasil foto rontgen
18

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus


1. Data Pasien
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 51 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Alamat : Katonokang, Pattene
e. Tanggal : 16 Januari 2024
f. Jenis pemeriksaan : Foto Thorax 1 Posisi PA
2. Persiapan Alat Dan Bahan

a. Pesawat sinar X Konvensional

Gambar 4.1 Pesawat Sinar X Konvensional


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
19

1) Merk : GRD-M

2) Serial Number : 6J1070

3) Type : E7239

4) Nomor Seri :

5) Tegangan maksimum :

6) Focal Spot : 2.0/1.0

b. Processing Film menggunakan Digital Processing

Gambar 4.2 (Dokumentasi


RSUD Takalar, 2024)
20

c. Kaset

Gambar 4.3 Kaset Ukuran 35x43 cm


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

d. Film

Gambar 4.4 Film Ukuran 210 mm x 297 mm


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
21

e. Marker

Gambar 4.5 Marker Kiri L dan Kanan R


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

3. Teknik Pemeriksaan
a. Pengertian
Pemeriksaan thorax adalah prosedur pemeriksaan fisik umum yang
dilakukan oleh dokter untuk mengetahiu kondisi organ di dalam rongga
dada, termasuk jantung dan paru-paru.
b. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan dilakukannya pemeriksaan foto thorax adalah untuk melihat
kelainan yang ada pada rongga thorax. Umumnya kelainan yang terdapat
pada rongga adalah kelainan pada paru-paru dan kelainan pada jantung.s
a. Indikasi Pemeriksaan
Pasien sudah batuk 3 bulan disertai dengan keluarnya darah dan
penurunan berat badan.

d. Proyeksi
1) Proyeksi PA
a) Posisi pasien : Pasien berdiri menghadap ke
standar kaset. Dagu diletakkan
22

pada penopang dagu yang terletak


di tengah batas atas kaset. Kedua
telapak tangan endorotasi
maksimum dan diletakkan di atas
crista illiaka. Siku didorong ke
depan hingga menempel kaset agar
scapula tidak menutupi lapangan
paru. Undak agak diturunkan.
b) Posisi obyek : Atur Mid Sagittal Plane (MSP)
tepat di tengah kaset. Pastikan
tidak ada rotasi pada
thorax .batas atas kaset 4-5 cm
di atas pundak.

Gambar 4.6 Proyeksi PA


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

c) Central Ray : Tegak lurus terhadap kaset


dengan arah horizontal.
d) Central Point : Pada vertebra thorcal ke 7 atau
di antara kedua angulus inferior
scapula.
23

e) (FFD) : 120 cm.


f) Kolimasi : Luas lapangan penyinaran
seluas lapangan objek (thorax).
Batas Atas : Apex paru
Batas Bawah : Sinus Costo prenicus
g) Faktor Eksposi : Dilakukan pada saat inspirasi
kedua dan tahan nafas dengan
tujuan untuk memperluas lapangan
paru. Kv : 73, Ma : 200, S : 4.
h) Processing Film : Processing Filming
2) Analisis
Radiografi
a) Hasil Radiografi

Gambar 4.7 Hasil Radigrafi Thorax pada Proyeksi PA


(Dokumentasi RSUD Takalar 2024)

b) Kriteria Gambar
Foto mencakup keseluruhan thorax, bagian atas apeks paru-
paru tidak terpotong, Diafragma mencapai iga ke- 9 belakang,
Kedua Os Scapula terlempar ke arah lateral, C.V.Thoracalis
tampak sampai dengan ruas keempat,
24

Tampak bayangan bronchus, Foto simetris, Tampak marker R/


L.
c) Hasil Interpretasi dokter :
1. Cor : Bentuk,Ukuran dan letak baik
2. Sinus dan diafragma baik
3. Tulang intak
d) Kelebihan dan Kekurangan Foto
 Kelebihan hasil foto : Hasil gambaran Thorax terlihat
dengan sempurna berdasarkan foto Thorax.
 Kekurangan hasil foto : kolimasi terlalu luas.

B. Pembahasan Laporan Kasus


Pada hari selasa tepat pada tanggal 16 januari tahun 2024 pukul
11.12 WITA, ada pasien perempuan berumur 51 Tahun datang dari
poli jantung ke instalasi Radiologi dengan berjalan kaki ditemani
keluarga pasien, surat pengantar dari dokter menunjukkan
permintaan foto thorax PA satu posisi.

Dalam pemeriksaan thorax tidak diperlukan persiapan khusus


karena tidak menggunakan media kontras sebelum dilakukan
pemeriksaan, cukup dengan memberikan arahan untuk membuka
bjau dan menggantinya dengan baju ganti tersedia, sehingga
pasien tahu tindakan apa yang yang akan dilakukan selama
pemeriksaan.
Pemeriksaan thorax di instalasi Radiologi RSUD H Padjonga Dg
Ngalle Takalar menggunakan proyeksi PA dengan Central Point
pada Vertebra Thoracal 7 atau sejajar dengan axilla, menggunakan
Focus Film Distance 120 cm dan faktor eksposi :Kv : 72, Ma : 200, s
: 4 dengan kaset berukuran 35x43 cm.
Dari hasil radiografi yang diperiksaoleh dokter radiologi
menyimpulkan bahwa pasien tersebut menderita penyakit Bronchitis
dengan kondisi Cor : Bentuk dan ukuran membesar CTI = 62,9%
elongasi, dilastasi, dan klasisikasi aorta, sinus dan diafragma biasa,
corakan bronchovaskuler kedua lapangan paru kasar.
25

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penyusunan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan :


1. Dari hasil laporan kasus yang berjudul “Teknik Pemeriksaan Radiografi
Thorax pada Kasus Bronchitis” di RSUD H Padjonga Dg Ngalle
Takalar bahwa pasien dengan kasus tersebut menggunakan proyeksi
Postero-Anterior (PA) dengan faktor eksposi : Kv : 72, Ma : 200, S : 4
serta menggunakan kaset ukuran 35x43 cm pada Focus Film Distance
(FFD) 120 cm.
2. Dari hasil radiograf yang diperiksa dokter radiologi menyimpulkan bahwa
pasien menderita Bronchitis.
B. Saran
Dari penyusunan laporan kasus ini, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Kolimasi harus dibatasi, tetapi jangan sampai salah satu sisi terpotong.
2. Sebaiknya, benda-benda seperti pesawat yang rusak, dipindahkan dari
ruang pemeriksaan karena akan menambahkan media interaksi radiasi
hambur, sehingga radiasi hambur dapat dikurangi.
3. Komunikasi yang baik dengan pasien sangatlah penting,agar pasien
memahami mengapa perlu melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh
radiografer.
26

DAFTAR PUSTAKA

Rsud Takalar 2022. Info Rsud Takalar rsudtakalarkab.com (Online) Bontrager’s,

2018.Textbook of Radiographic Positioning and Related


Anatomy

Danusantoso, (2012). Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. (Y. J. Suyono, Ed.)
(2nded). Jakarta : Penertib Buku Kedokteran EGC.

Harold E., 2012. Clinical Anatomy : Applied anatomy for students and junor
doctors, Eleventh edition. Published by Blackwell Publishing

Hidayaturrahmi, Reza M., 2015. Movement Of The Thorax : Pendekatan


Kinesiologi. Jurnal Bagian Anatomi Histologi Syiah Kuala Uneversity
Banda Aceh

Hiswara E, 2015 .Textbook of Buku Pintar Proteksi dan Keselamtan Radiasi


di Rumah Sakit

Karunanayake et al, 2017.Bronchitis and Its Associated Risk Factors in First


Nations Children Journal. Volume 12 Nomor 4 Desember 2017.
Doi:10.3390/children4120103.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P
MC5742748/
27

LAMPIRAN 1

SURAT PENGANTAR

FOTO

Surat Pengantar Foto


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
28

LAMPIRAN 2

HASIL BACA LAPORAN KASUS

Hasil Baca Laporan Kasus


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
29

LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI GEDUNG RS DAN RADIOLOGI

Gambar Gedung RSUD


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Gambar Instalasi Radiologi


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
30

LAMPIRAN 4
STRUKTUR ORGANISASI RSUD

Gambar Struktur Organisasi RS


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
31

LAMPIRAN 5

STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI

Gambar Struktur Organisasi Radiologi

(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)


32

LAMPIRAN 6
DENAH RUANGAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Denah Ruangan Pemeriksaan Radiologi


(Dokumentasi BBKPM Makassar, 2023)
33

LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI RUANGAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Gambar Ruangan Pemeriksaan Radiologi


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
34

LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI RUANGAN PENGOLAHAN
HASIL RADIOGRAFI

Gambar Ruangan Pengolahan Film


(Dokumentasi RUSUD Takalar, 2024)
35

LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI PERALATAN RADIOLOGI

Gambar Pesawat X-Ray


(Dokumentasi RUSD Takalar, 2024)

Gambar Pesawat CT Scan


(Dokumentasi RSUD Takalar,2024)
36

Gambar pesawat mobile


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Gambar USG (Dokumentasi


RSUD Takalar, 2024)
37

LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL DAN SEMINAR

Aktivitas mahasiswa saat penerimaan PKL 1


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Aktivitas mahasiswa saat supervisi


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024
38

Aktivitas mahasiswa saat penarikan PKL


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Aktivitas Mahasiswa saat di Administrasi


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
39

Aktivitas Mahasiswa saat di Administrasi/Loket


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Aktivitas Mahasiswa saat Tindakan Pengolahan Film


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
40

Aktivitas Mahasiswa saat Tindakan Pemeriksaan pasien


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)

Aktivitas Mahasiswa saat seminar


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
41

LAMPIRAN 11
DAFTAR HADIR LAPORAN KHUSUS DAN RS

Daftar hadir Laporan khusus dan RS


(Dokumentasi RSUD Takalar, 2024)
42

LAMPIRAN 12
DATA KESELURUHAN PASIEN YANG DIKERJAKAN SELAMA
KEGIATAN PKL 1
43

LAMPIRAN 13

BIODATA PENULIS

A. DATA PERSONAL
NAMA LENGKAP : JINI LASAMA
PANGGILAN : JINI
NIM : P122078
T.T.L : IYOK, 27 FEBRUARI 2004
ASAL DAERAH : MANADO
ASAL SMA : SMA 1 BOLBAR
ALAMAT : JL. TRANS SULAWESI
HOBBY : MENONTON

B. CONTAC PERSON
HP 082349559586
FB/Whats App/Twt/Line : -/082349559586/-/-
EMAIL : imylasama@gmail.com
C. PENGALAMAN ORGANISASI :
- Tidak ada

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT


1. PKL I : TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PADA KASUS
BRONCHITIS
44

Anda mungkin juga menyukai