Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG

GELOMBANG DAN CAHAYA

DISUSUN OLEH:

1.ADINDA NURFAIZA MAKU


2.ARYA AULIAWAN
3.CANTIKA AULIA ISKANDAR
4.JINI LASAMA
5.MUH AINUN NAIM
6.NISMA RAMADANI
7.REVITA RESKYA NESY MALASAI
8.SULKAEDAH

KELAS : C
DIBIMBING OLEH:
IBU ASNAENI ANSAR

POLTEKKES MUHAMMADIYAH MAKASSAR

AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ gelombang cahaya”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk Untuk mengetahui perkembanagan
dan pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari – hari dan dalam bidang
teknologi modern, yang lebih khusus lagi dalam mengukur kedalaman laut.. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun
materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi peningkatan mutu selanjutnya.
DAFTAR ISI

Kata Pegantar........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Dan Manfaat................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Gelombang Dan Cahaya...........................................................................................3
B. Pengertian Gelombang Cahaya.................................................................................4
C. Sifat – Sifat Gelombang Cahaya...............................................................................5
D. Penerapan Cahaya Dalam Kehidupan......................................................................8
E. Aplikasi Gelombang Cahaya Dalam Bidang Teknologi..........................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. saran.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting. Teknologi dapat
memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang sebenarnya ribuan mil, misalnya
dengan menggunakan telepon. Salah satu hal penting yang mendukung keberadaan teknologi
adalah sarana, misalnya energi atau gelombang sebagai media.
Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat
gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat bolam
lampu dimana ruang dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.
Banyak alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya memanfaatkan
gelombang, namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya tahu dan paham. Dan kita
akan bahas pemanfaatan gelombang dan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari lebih
spesifik dalam bab beriktunya.
Cahaya mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,
cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu penerapannya adalah dalam
pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk mendiagnosa dan proses penyembuhan
penyakit melalui terapi. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis membuat makalah ini.
Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang
mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya
cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya
juga memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui
tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan
matahari tetap bersinar? Apakah cahaya merupakan suatu gelombang?
Terhadap permasalahan-permasalahan tersebut, kita sering berpikir bahwa pelangi
adalah warna-warni cahaya yang nampak indah. Pelangi muncul pada saat musim hujan
karena pelangi hanya dihasilkan oleh air hujan. Cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik memiliki arah rambat yang sama dengan gelombang bunyi, jadi termasuk
gelombang longitudinal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan masalah yaitu:
1. Apa itu gelombang dan cahaya ?
2. Pengertian gelombang cahaya ?
3. Sifat – sifat gelombang cahaya ?
4. Penerapan cahaya dalam kehidupan ?
5. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi ?

C. Tujuan dan Manfaat


Untuk mengetahui lebih jelas tentang cahaya, maupun gelombang cahaya, sifat-sifat
gelombang cahaya dan penerapan serta aplikasinya di bidang teknologi.
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Gelombang dan Cahaya


Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan
(gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam waktu satu detik.

Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya
seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan
dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan
dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke
samping lalu dilepas.

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain
itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".
Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan
area riset yang penting pada fisika modern.
B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara lain:
1. Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia mampu
merambat meski tidak ada mediumnya. Pernah memperhatikan cahaya matahari yang
jatuh ke bumi? Tanpa perantara sekalipun, sinar tersebut bisa kita rasakan dan ambil
manfaatnya. Mengapa tak perlu medium? Sebab usikan yang ada di gelombang cahaya
hakekatnya berupa medan listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan
menghasilkan rambatan gelombang yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu
diketahui, medan magnetik dan juga medan listrik mampu merambat tanpa medium
sekalipun.
2. Gelombang cahaya dikenal juga sebagai gelombang longitudinal. Mengapa? Sebab ia
memiliki arah getaran yang paralel atau searah dengan rambatan.
3. Gelombang cahaya juga dimasukkan ke dalam contoh gelombang transversal. Mengapa?
Sebab ia merupakan jenis gelombang yang memiliki arah getar dari setiap partikel dan
tegak lurus bersama dengan arah perambatan gelombang itu sendiri.
4. Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma akan
keluar dari prisma tersebut dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi dalam
beragam warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
5. Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi ini
mempelajari pokok-pokok semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase
cahaya serta polarisasi.
6. Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran baru
dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi Massa
Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan
masih banyak lagi lainnya.
7. Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena mengkaji gelombang cahaya di tahun
1926. Ia menyusun postulat yang didasarkan pada efek fotolistik, dengan asumsi bahwa
cahaya tersusun dari berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan nama foton. Foton
ini diketahui memiliki sifat dualisme yang justru sama.
Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya
merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dengan
kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari medan listrik
dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak membutuhkan
medium.
C. Sifat – sifat gelombang cahaya
Gelombang dan sifat-sifatnya sebagian sudah dikenal pada waktu membahas getaran
dan gelombang. Pada bagian ini, kita akan membahas gelombang cahaya. Cahaya merupakan
radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi mata manusia. Cahaya selain
memiliki sifat-sifat gelombang secara umum misal dispersi, interferensi, difraksi, dan
polarisasi, juga memiliki sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu dapat merambat
melalui ruang hampa.

1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa terurainya sinar putih (polokromatk) menjadi beberapa
warna spektarl (monokromatik ) apabila melalui batas antara dua medium bening yang
berbeda indeks biasnya.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik,
artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih
diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda.
Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang
gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya
perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai
menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya
mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan
merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Φ = δu - δm = (nu – nm) β.......................................’
Keterangan:
Φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm=deviasi sinar merah
Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika
seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh
bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan
dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan
akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan
menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi.
Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

2. Interferensi cahaya
a. Syarat terjadinya interfensi cahaya
interfensi cahaya dapat terjadi jika:
1) ada dua atau lebih sumber cahaya yang koheren yakni gelombang-
gelombangnya memiliki fase, amplitudo, dan frekuensi yang sama.
2) jarak antara sumber-sumber cahaya yang satu dengan yang lainya cukup kecil.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau pabjang gelombang,
polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan
dengan pendekatan prakasial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat
optik fisisnya yaitu : interfensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika
klasik ini disebut dengan optika geometris.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang
baru. Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstruktif
(saling menguatkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi
destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap
orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi
antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang dapat
dilihat dengan jelas. Dua orang yang bersenandung dengan nada-nada dasar yang
frekuensinya berbeda sedikit akan mendengar layangan (penguatan dan pelemahan bunyi)
sebagai hasi interferensi
Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari
berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang
sabun, lapisan minyak, warna bulu burung merah, dan burung kalibri bukan disebabkan
oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar
yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling
menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika
ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar,
maka interferensinya sulit diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:
1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya
sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat
singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air
atau gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama. Terjadi dan
tidak terjadinya interferensi

3. Difraksi cahaya
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit
sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain disebabkan oleh celah
sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang
yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan pada
daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi adfalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis
sumber-sumber cahaya. Perhatikan Gambar 2.8.
Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela
jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya
lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang
cukup jauh.

Difraksi celah tunggal


Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut
Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu
bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah
panjang gelombang.
Berdasarkan Gambar 2.9 tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.
ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya
menjadi ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan
sebagai berikut.
d sin θ = mλ
dengan: d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah harus
sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan sehingga beda
fase keduanya mejadi 360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola difraksinya akan
menjadi :
Dengan (2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …

Difraksi pada kisi


Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam pola
difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap daerah selebar 1 cm
terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5.000 celah per cm. dengan
demikian, jarak antar celah sama dengan tetapan kisi, yaitu

D. Penerapan cahaya dalam kehidupan


cahaya sangat penting bagi kita. Karena itulah para ilmuwan semakin giat untuk
mempelajari segala hal yang berkaitan dengan cahaya. Sampai saat ini komunitas ilmuwan
telah berhasil menghasilkan banyak penemuan baru yang menakjubkan, misalnya serat optik,
laser, dan hologram. Pembahasan kita pada kesempatan ini untuk menampilkan beberapa
penemuan-penemuan tersebut
1. Serat Optik
Penerapan cahaya juga sering ditemukan dalam bidang telekomunikasi. Dalam bidang
telekomunikasi, cahaya dipakai untuk mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu
kabel khusus yang disebut dengan serat optik. Kabel Serat optik adalah suatu serat
transparan yang dipakai untuk menghantarkan cahaya, misalnya laser. Dengan cara
menggunakan kabel serat optik, data yang sedang dikirim akan sampai lebih cepat. Karena
kecepatan data tersebut sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu km/jam.

2. Hologram
Perkembangan penggunaan laser juga ditemukan dalam bidang fotografi. Penerapan laser
dalam fotografi dikenal sebagai holografi. Teknik Holografi adalah teknik pembuatan
gambar-gambar tiga dimensi dengan menggunakan laser. Hasil yang diperoleh pada proses
holografi disebut hologram. Cara kerja holografi adalah sebagai berikut. Objek yang akan
dibuat hologram, terlebih dahulu disinari dengan laser. Objek tersebut kemudian akan
memantulkan sinar dari laser. Paduan antara laser dengan sinar yang dipantulkan objek akan
menyebabkan terjadinya terjadinya efek interferensi. Efek interferensi inilah yang
menampilkan bayangan objek tiga dimensi.

3. Laser
Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Laser
adalah salah satu sumber cahaya yang memancarkan berkas cahaya yang koheren. Laser
masuk dalam kelompok cahaya monokromatik. Selain itu, laser juga mempunyai intensitas
dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sehingga laser sering digunakan dalam berbagai
peralatan. Laser mulai dikembangkan pertama kali pada tahun 1960. Dalam kehidupan
sehari-hari, laser diterapkan antara lain untuk alat pemutar CD atau DVD, pemindai barcode
di supermarket, laser printer, dan dioda laser. Dalam bidang kedokteran, laser dimanfaatkan
untuk pisau bedah dan untuk menyembuhkan gangguan akomodasi mata.

E. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi


1. Mesin scanner
Mesin scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek grafis ke
dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer. Mesin scanner
memiliki kemampuan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal listrik analog ke dalam kode-kode
digital. Analog disini seperti jam tangan yang mempunyai jarum penunjuk menit dan jam
yang berputar mengelilingi jam tersebut. Tetapi jam digital menampilkan waktu dari satu
frame ke frame waktu selanjutnya. Komputer tidak dapat memproses data analog sehingga
harus diubah dulu ke dalam kode digital. Mesin scanner dapat dipadukan dengan suatu
software komputer untuk mengenali karakter yang discan namanya Optical Character
Recognition (OCR). Software ini dapat mengenali tulisan seperti yang tercetak atau tertulis.
Informasi tersebut dapat dimanipulasi dengan komputer.

Cara kerja mesin scanner :


Pada Flatbed scanner sumber cahaya dilewatkan di bawah gambar atau dokumen untuk
menerangi gambar atau dokumen tersebut. Warna putih atau daerah yang kosong
memantulkan lebih banyak cahaya daripada yang bertinta atau daerah yang berwarna. Mesin
menggerakkan komponen scanner di bawah halaman. Ketika komponen scanner bergerak, ia
menangkap cahaya yang dipantulkan oleh daerah yang sedang disinari. Cahaya dari halaman
tadi dipantulkan masuk ke dalam sistem cermin yang rumit yang diarahkan pada suatu lensa.
Lensa memfokuskan cahaya tersebut pada diode yang sensitif terhadap cahaya yang
mengubah sejumlah cahaya menjadi arus listrik. Besar arus tergantung seberapa banyak
cahaya yang dipantulkan. Pengubah data analog ke digital yang tadi dijelaskan menyimpan
pembacaan voltase analog ke dalam pixel yang digambarkan dengan daerah hitam atau putih.
Scanner yang lebih canggih melakukan 3 kali penyinaran untuk ditangkap oleh filter warna
merah, hijau atau biru sebelum gambar lengkap. Informasi digital tersebut kemudian dikirim
ke komputer yang kemudian diubah ke dalam format yang dapat dibaca oleh program grafis.
Pada kebanyakan handled scanner, ketika anda memekan tombol scan lampu LED menyinari
gambar yang berada di bawah scanner. Sebuah cermin pembalik dengan sudut tertentu yang
berada di kanan atas layar scanner memantulkan gambar pada lensa yang berada di belakang
scanner. Lensa memfokuskan gambar dalam satu garis tunggal ke alat CCD (charge coupled
device), dimana merupakan alat yang mendeteksi perubahan voltase yang sangat kecil.
Ketika cahaya menyinari beberapa baris detektor yang diletakkan di CCD, masing-masing
memberikan voltase yang diterjemahkan sama dengan hitam, putih atau abu-abu.

2. Kompor tenaga surya


Prinsipnya adalah mengumpulkan panas dari cahaya matahari pada satu titik.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
3. Mesin photo copy
Mesin photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas dari
dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang menggunakan
xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun panas. Mesin
photo copy lainnya dapat menggunakan tinta.

Cara kerja mesin photo copy :


a. Pengisian : Drum silinder ini elektrostatis dibebankan oleh kawat tegangan tinggi yang
disebut kawat korona atau roller biaya. Drum memiliki lapisan dari bahan fotokonduktif.
Fotokonduktor adalah semikonduktor yang menjadi konduktif bila terkena cahaya.
b. Pemajanan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan daerah putih dari
dokumen asli memantulkan cahaya ke permukaan drum fotokonduktif. Bidang drum yang
terkena cahaya menjadi konduktif dan karena itu dibuang ke tanah. Bidang drum tidak
terkena cahaya (daerah-daerah yang sesuai dengan bagian hitam dari dokumen asli) tetap
bermuatan negatif. Hasilnya adalah gambar listrik laten di permukaan drum.
c. Berkembang : The toner bermuatan positif. Ketika diterapkan ke drum untuk
mengembangkan gambar, itu tertarik dan menempel pada daerah yang bermuatan negatif
(wilayah hitam), seperti tongkat kertas untuk balon mainan dengan listrik statis. Transfer:
Gambar toner yang dihasilkan pada permukaan drum dipindahkan dari drum ke kertas
dengan muatan negatif lebih tinggi dari drum.
d. Fusing : toner meleleh dan terikat ke kertas oleh panas dan tekanan roller.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif
seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin
photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan
kertas, dan toner bermuatan negatif.

4. Pemantul cahaya sepeda ( Mata Kucing )


Biasanya sepeda atau kendaraan selalu disertai alat pemantul cahaya, yaitu alat yang terdiri
dari banyak pengumpul cahaya. Dalam bahasa inggris ini disebut Warning Reflector. Jika
ada sedikit saja cahaya diterima pada malam hari, Pemantul akan sangat terlihat sehingga
dapat membantu pengendara lain dibelakang atau didepan kendaraan. Contohnya pada
Sepeda, Sepeda Motor, Segitiga Truk, dll.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain
itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan
(gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam waktu satu detik.
Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya
merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dengan
kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari medan listrik
dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak membutuhkan
medium.

B. Saran
Agar pembaca lebih bisa memahami, dan mengetahui gelombang cahaya, serta
pengapliakasiannya di berbagai bidang, terutama pada bidang teknologi, serta mengetahui
sifat-sifat gelombang cahaya, dan penerapannya di kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai