Disusun Oleh:
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan makalah dengan dengan baik.
Makalah ini saya susun untuk membantu para pembaca untuk mempermudah dalam
mempelajari fenomena/sifat-sifat gelombang.
Makalah ini saya susun untuk memperluas materi dalam pelajaran sifat-sifat gelombang
serta bahasa yang mudah dimenger t i, sehingga membantu pembaca mendapatkan informasi yang
dibutuhkan mengenai sifat-sifat gelombang.
saya menyadari bahwa apa yang telah kami susun, tidak luput dari kekurangan. oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan tugas makalah saya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Sifat-Sifat Gelombang
1. Dispersi Gelombang
2. Pemantulan Gelombang
3. Pembiasan Gelombang
4. Difraksi Gelombang
5. Interferensi Gelombang
6. Polarisasi Gelombang
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat. pada Gelombang terdapat Muka
Gelombang yang berarti sebuah garis atau permukaan pada suatu lintasan gelombang
yang sedang merambat, dimana semua partikel pada garis atau permukaan tersebut
memiliki fase gelombang yang sama. ada dua macam muka gelombang, yaitu muka
gelombang lurus dan muka gelombang lingkaran. Dalam medium homogen, kecepatan
konstan, gelombang akan merambat pada garis lurus searah berkas. Pada jarak yang
sangat jauh dari sumber gelombang, suatu bagian kecil muka gelombang dapat
dianggap sebagai sebuah bidang, denggan berkas-berkas (sinar) gelombang berupa garis-
garis pararel yang terhadap muka gelombang atau disebut dengan Gelombang Bidang.
Analogi dua dimensi untuk gelombang bidang adalah Gelombang Garis yang merupakan
satuan kecil muka gelombang lingkaran yang berada pada jarak yang sangat jauh dari
sumber.
Gelombang dapat mengalami dispersi, pemantulan(refleksi), pembiasan
(refraksi), hambur (difraksi), dan polarisasi. Kelima gejala gelombang tersebut dapat
dipelajari dari Tangki riak. Tangki riak digunakan untuk menghasilkan muka
gelombang lurus maupun muka gelombang lingkaran.
2. Rumusan Masalah
a. Apa sajakah yang termasuk dalam sifat-sifat Gelombang?
b. Apa sajakah contoh dalam kehidupan sehari-hari dari sifat gelombang tersebut?
c. Bagaimanakah perumusan pada sifat gelombang tersebut?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat gelombang.
b. Untuk mengetahui penerapan sifat-sifat gelombang dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Untuk mengetahui perumusan sifat-sifat gelombang.
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat-Sifat Gelombang
1. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat pada suatu medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat
disebut sebagai medium nondispersi. Dalam medium nondispersi,gelomba ng
mempertahankan bentuknya.
Rumus Dispersi:
Setiap warna mengalami pembiasan yang berbeda.Setiap warna mengalami deviasi dari arah
semula.Sudut yang dibentuk oleh sinar yang keluar dengan sinar datang dinamakan sudut
devisiasi.
Selisih sudut devisiasi ungu dengan sudut devisiasi merah dinamakan sudut dispersi.unt uk
kondisi dimana terjadi devisiasi menimum(D) dan sudut pembias kecil,maka berlaku hubunga n
sebagai berikut:
Susunan Prisma pandang lurus adalah susunan prisma yang menghilangkan devisiasi warna
tertentu. Misalnya untuk sinar warna kuning = Dk Dk = 0. Sudut dispersi = u - m = (nu-nm)
Keterangan:
Catatan:
Untuk menghilangkan dispersi antara sinar ungu dan sinar merah kita gunakan susunan
Prisma Akhromatik.
Jadi : i=r
Dengan : i : sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal
r : sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dengan garis normal
3. Pembiasan Gelombang
Pembiasan adalah pembelokan berkas yang ditransmisikan (diteruskan). Berkas yang
ditransmisikan akan dibelokkan atau menjauhi garis normal, bergantung pada apakah laju
gelombang dalam medium kedua lebih kecil atau lebih besar daripada laju gelombang dalam
medium datang (medium pertama). Contoh pembiasan yaitu pembiasan gelombang air
gelombang laut yang biasanya pararal terhadap pantai. Ketika gelombang-gelombang bergerak
menuju pantai yang landai, air menjadi lebih dangkal, dan gelombang-gelombang melambat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika gelombang merambat dari air dalam ke air dangkal, maka:
Medium 1 adalah tempat yang dalam dan medium 2 adalah tempat yang dangkal. AP adalah
suatu muka gelombang dalam medium 1 yang memotong bidang batas di titik A. Dalam waktu
t gelombang dari P menempuh jarak v1t dan tiba di titik B pada bidang batas yang
memisahkan kedua medium dengan sudut datang i. Pada waktu t yang sama, gelombang dari
titik A menempuh jarak v2t masuk ke dalam medium 2 dan tiba di titik B. Muka gelombang
baru BB tidak sejajar dengan muka gelombang AP semula sebab cepat rambat v1 dan v2
berbeda (v2 < v1).
Perhatikan ABP
sin1= =
AB =
1 = i, sehingga ;
AB = ....................(i)
sin2=
sin2=
AB =
2 = r, sehingga ;
AB = ....................(ii)
=n
dengan:
i = sudut datang
r = sudut bias
Jika sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke
tempat yang dangkal, maka:
v1= v2
>1
r<i
Jika indeks bias medium 2 adalah n2 dan indeks bias medium 1 adalah n1, maka n pada dapat
ditulis n= . Selanjutnya, ambil sudut datang i = 1 dan sudut bias r =2, maka persamaan
Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka
difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik,
dan muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran- lingk ara n
dengan celah tersebut sebagai pusatnya.
(Pada celah lebar, hanya muka gelombang (Pada celah sempit, difraksi
pada tepi celah saja melengkung) gelombang tampak jelas)
5. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang terjadi ketika dua gelombang kohoren (memiliki frekuensi dan
selisih fase tetap bertemu. Peristiwa interferensi dapat dilihat dengan mudah pada tangki riak.
Jika kedua sumber kohoren S1 dan S2 menghasilkan dua muka gelombang lingkaran, kedua
muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada permukaan air.
Ada dua macam penampakan interferensi yang dapat diamati, yaitu interferensi konstruktif
(saling menguatkan) dan interferensi destruktif (saling melemahkan).
Letak titik- titik interferensi konstruktif dan destruktif mudah ditemukan berdasarkan selisih
jarak sumber S1 ke titik yang ditinjau dengan jarak sumber S2 ke titik yang sama. selisih ini
dinamakan beda lintasan. Yang secara matematis: = 1 2
Pada titik P, dimana puncak gelombang bertemu dengan puncak gelombang,
gelombang dari S2 telah menempuh jarak yang lebih jauh dari titik S1 sebesar . Dengan
demikian, = , dan gelombang- gelombang di titik P ini sefase. Selisih lintasan yang sama juga
terjadi di titik P dan P. Pada titik-titik semacam ini terjadi interferensi konstruktif, yang secara
umum:
= ; = 0, 1, 2,
pada titik Q, dimana puncak gelombang bertemu dengan lembah gelombang, salah satu
gelombang telah menempuh jarak yang lebih jauh sebesar 1 , dan gelombang dititik Q ini
2
berlawanan fase. Beda linttasan yang sama juga terjadi di titik Q dan Q. Pada titik-tit ik
semacam ini terjadi interferensi destruktif, yang secara umum:
1
= ( + ) ; = 0, 1, 2,
2
Contoh interferensi dapat diamati pada dua buah sumber bunyi, misalkan dua buah
speaker yang menghasilkan bunyi yang sama. pola interferensi untuk frekuensi rendah dapat
dengan mudah dideteksi oleh telinga manusia. Ketika seseorang berjalan sejajar dengan garis
yang menghubungkan kedua speaker, suara akan terdengal muncultenggelam berulang-ula ng
disepanjang garis itu.
6. Polarisasi Gelombang
Polarisasi gelombang adalah gelombang yang hanya terjadi pada gelombang transversal.
Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak
lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi,
getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian. Cahaya alami yang
getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewat i
polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya
terpolarisasi linear.
Suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi
dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Gelombang pertama yang diperoleh
dengan cara menggerakkan tali kearah atas dan kearah bawah disebut polarisasi vertikal dan
gelombang yang kedua yang diperoleh dari menggerakkan tali kearah samping disebut
polarisasi horizontal.
Cahaya adalah gelombang transversal ini dapat dibuktikan dengan mempolarisasikannya.
Cahaya terdiri atas getaran media listrik dan medan magnet yang merambat melalui ruang
hampa. Cahaya yang tidak terpolarisasi (cahaya yang dipancarkan matahari atau cahaya dari
lampu pijar) memiliki arah getar dalam semua arah yang tegak luurus terhadap arah rambat
gelombangny8a. Namun, jika cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, cahaya menjadi
terpolarisasi. Hanya salah satu arah getar saja yang dapat lewat. Jika cahay yang terpolarisas i
tadi dilewatkan pada polaroid kedua yang diletakkan dengan arah 90o terhadap polaroid
pertama, tidak ada cahaya yang diteruskan.
Beberapa aplikasi yang memanfaatkan gejala polarisasi gelombang antara lain:
1. Kacamata Polaroid
Berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah polarisasi
gelombang cahaya saja, sehingga cahaya tak terpolarisasi lainnya yang mencapai
mata menjadi berkurang.
2. Tekanan pada Bahan-Bahan (material)
Untuk melihat tekanan pada bahan bahan, ahli teknik biadanya membuat sebuah
model dari plastik transparan. Jika model ini dilihat melalui polaroid, area konsentrasi
tekanan akan terlihat simana pita-pita berwarna saling berdekatan satu sama lain.
3. LCD (Liquid-Crystal Display)
Beberapa tampilan layar labtop biasanya terpolarisasi. Hal inin dapat diperiksa
dengan meletakan selembar polaroid diatas tampilan, lalu putarlah polaroid tersebut.
Haltersebut akan membuktikan bahwa tidak ada cahaya yang diteruskan ke mata.
4. Efek Doppler
Jika suatu gelombang dan penerima bergerak relatif satu sama lain, frekuensi yang
terdeteksi oleh penerima tidak sama dengan frekuensi sumber. Ketika keduanya
bergerak saling mendekati, frekuensi yang terdeteksi lebih besar daripada frekuensi
sumber. Ini disebut Efek Doppler.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan mengetahui berbagai sifat-sifat gelombang, serta pengertiannya dapat kita
ketahui bahwa, peristiwa gelombang ialah yang sering kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-
hari.
Dalam hal ini, semua hal yang berkaitan mengenai gelombang, baik pengertian, rumus,
contohnya dalam sehari-hari, juga gambar, telah kami jabarkan secara rinci.
Jadi dalam makalah yang kami jabarkan kiranya dapat dimengerti atas peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Dengan demikian, makalah ini dapat berfungsi bagi para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/agneservindaginz/fisika-giro-sihombing
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.academia.edu/82
22565/Makalah_gelombang