Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FENOMENA-FENOMEN GELOMBANG

Tugas Untuk Memenuhi Mata Kuliah Gelombang

Disusun Oleh:

DEWI SINTA UMACINA


15 505 023
B/V

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan makalah dengan dengan baik.
Makalah ini saya susun untuk membantu para pembaca untuk mempermudah dalam
mempelajari fenomena/sifat-sifat gelombang.
Makalah ini saya susun untuk memperluas materi dalam pelajaran sifat-sifat gelombang
serta bahasa yang mudah dimenger t i, sehingga membantu pembaca mendapatkan informasi yang
dibutuhkan mengenai sifat-sifat gelombang.
saya menyadari bahwa apa yang telah kami susun, tidak luput dari kekurangan. oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan tugas makalah saya.

Tondano, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Sifat-Sifat Gelombang
1. Dispersi Gelombang
2. Pemantulan Gelombang
3. Pembiasan Gelombang
4. Difraksi Gelombang
5. Interferensi Gelombang
6. Polarisasi Gelombang
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat. pada Gelombang terdapat Muka
Gelombang yang berarti sebuah garis atau permukaan pada suatu lintasan gelombang
yang sedang merambat, dimana semua partikel pada garis atau permukaan tersebut
memiliki fase gelombang yang sama. ada dua macam muka gelombang, yaitu muka
gelombang lurus dan muka gelombang lingkaran. Dalam medium homogen, kecepatan
konstan, gelombang akan merambat pada garis lurus searah berkas. Pada jarak yang
sangat jauh dari sumber gelombang, suatu bagian kecil muka gelombang dapat
dianggap sebagai sebuah bidang, denggan berkas-berkas (sinar) gelombang berupa garis-
garis pararel yang terhadap muka gelombang atau disebut dengan Gelombang Bidang.
Analogi dua dimensi untuk gelombang bidang adalah Gelombang Garis yang merupakan
satuan kecil muka gelombang lingkaran yang berada pada jarak yang sangat jauh dari
sumber.
Gelombang dapat mengalami dispersi, pemantulan(refleksi), pembiasan
(refraksi), hambur (difraksi), dan polarisasi. Kelima gejala gelombang tersebut dapat
dipelajari dari Tangki riak. Tangki riak digunakan untuk menghasilkan muka
gelombang lurus maupun muka gelombang lingkaran.

2. Rumusan Masalah
a. Apa sajakah yang termasuk dalam sifat-sifat Gelombang?
b. Apa sajakah contoh dalam kehidupan sehari-hari dari sifat gelombang tersebut?
c. Bagaimanakah perumusan pada sifat gelombang tersebut?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat gelombang.
b. Untuk mengetahui penerapan sifat-sifat gelombang dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Untuk mengetahui perumusan sifat-sifat gelombang.
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat-Sifat Gelombang
1. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat pada suatu medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat
disebut sebagai medium nondispersi. Dalam medium nondispersi,gelomba ng
mempertahankan bentuknya.

Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik(putih) menjadi cahaya-


cahaya monokromatik(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal itu membuktikan bahwa cahaya putih terdiri atas harmonisa s i
berbagai cahaya warna dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir-butir air.
Pelangi hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan
kita.Jika seberkas sinar matahari mengenai butir-butir air yang besar,maka sinar itu
akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir
air.Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air.Selanjut nya
sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan di biaskan oleh permukaan depan.
Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum-spektrum
matahari. Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat
gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya.
Cahaya warna ungu merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah.Jika
cahaya putih jatuh pada bidang batas-batas medium dengan sudut tertentu, maka
gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan.Besarnya sudut bias
bergantung pada kecepatan rambat cahaya dalam medium tersebut.
Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v(kecepatan) yang
berbeda,maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang
berbeda pula. Akibatnya,dalam medium kedua,berkas dengan frekuensi yang berbeda
bergerak dalam arah yang berbeda.Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai
penguraian cahaya putih dari spektrum-spektrum yang memiliki frekuensi yang
berbeda atau disebut dispersi.
Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeksbias tiap warna cahaya. Cahaya
berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungu mengalami deviasi
terbesar.

Rumus Dispersi:

Setiap warna mengalami pembiasan yang berbeda.Setiap warna mengalami deviasi dari arah
semula.Sudut yang dibentuk oleh sinar yang keluar dengan sinar datang dinamakan sudut
devisiasi.

Selisih sudut devisiasi ungu dengan sudut devisiasi merah dinamakan sudut dispersi.unt uk
kondisi dimana terjadi devisiasi menimum(D) dan sudut pembias kecil,maka berlaku hubunga n
sebagai berikut:

Sudut dispersi untuk kondisi ini adalah :

Susunan Prisma pandang lurus adalah susunan prisma yang menghilangkan devisiasi warna
tertentu. Misalnya untuk sinar warna kuning = Dk Dk = 0. Sudut dispersi = u - m = (nu-nm)

Keterangan:

m = sudut deviasi merah


u = sudut deviasi ungu
nu = indeks bias untuk warna ungu
nm = indeks bias untuk warna merah

Catatan:
Untuk menghilangkan dispersi antara sinar ungu dan sinar merah kita gunakan susunan
Prisma Akhromatik.

Ftot =F kerona Fflinta = 0

Untuk menghilangkan deviasi suatu warna,misalnya hijau,kita gunakan susunan prisma


pandang lurus.

Dtot = Dkerona Dflinta = 0


2. Pemantulan Gelombang
Contoh pada pemantulan gelombang yaitu gelombang cahaya dipantulkan oleh cermin.
Pada pemantulan berlaku hokum Snelius tentang pemantulan.
Sudut datang sudut pantul dan garis normal berada paa sutu bidang.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang. Pemantulan pada
gelombang bunyi berperan penting dalam perancangan ruangan, ruang perkulia ha n,
perpustakaan atau gedung pertunjukan. Dalam sebuah ruang pertunjukan, suatu lapisan
pemantul ditetapkan dibelakang orkrstra, dan panel-panel pemantul digantung di langit-
langit untuk memantulkan dan mengarahkan bunyi kembali menuju pendengareperti
Sudut datang didefenisikan sebagai sudut yang dibuat sinar (berkas) datang
terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantul atau sudut yang dibuat muka
gelombang dengan tangen permukaan pantulan. Sedangkan, sudut pantul adalah sudut
yang dibentuk oleh sinar (berkas) pantul terhadap garis yang tegak lurus terhadap
permukaan pantulan.

Sudut datang (i) = sudut pantul (r)

Jadi : i=r
Dengan : i : sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal
r : sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dengan garis normal

3. Pembiasan Gelombang
Pembiasan adalah pembelokan berkas yang ditransmisikan (diteruskan). Berkas yang
ditransmisikan akan dibelokkan atau menjauhi garis normal, bergantung pada apakah laju
gelombang dalam medium kedua lebih kecil atau lebih besar daripada laju gelombang dalam
medium datang (medium pertama). Contoh pembiasan yaitu pembiasan gelombang air
gelombang laut yang biasanya pararal terhadap pantai. Ketika gelombang-gelombang bergerak
menuju pantai yang landai, air menjadi lebih dangkal, dan gelombang-gelombang melambat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika gelombang merambat dari air dalam ke air dangkal, maka:

Kecepatan dan panjang gelombang, berubah menjadi kecil


Frekuensi gelombang tidak berubah (konstan)
Perbandingan kecepatan gelombang pada air dalam terhadap kecepatan
gelombang pada air dangkal sama dengan panjang gelombangnya.
Penurunan Rumus Pembiasan Gelombang

Medium 1 adalah tempat yang dalam dan medium 2 adalah tempat yang dangkal. AP adalah
suatu muka gelombang dalam medium 1 yang memotong bidang batas di titik A. Dalam waktu
t gelombang dari P menempuh jarak v1t dan tiba di titik B pada bidang batas yang
memisahkan kedua medium dengan sudut datang i. Pada waktu t yang sama, gelombang dari
titik A menempuh jarak v2t masuk ke dalam medium 2 dan tiba di titik B. Muka gelombang
baru BB tidak sejajar dengan muka gelombang AP semula sebab cepat rambat v1 dan v2
berbeda (v2 < v1).

Perhatikan ABP

sin1= =

AB =

1 = i, sehingga ;

AB = ....................(i)

Dengan cara yang sama, untuk DABB:

sin2=

sin2=

AB =

2 = r, sehingga ;

AB = ....................(ii)

Dengan menyamakan ruas kanan persamaan (i) dan (ii) diperoleh:


=

Jadi, persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah :

=n

dengan:

i = sudut datang

r = sudut bias

v1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1

v2 = cepat rambat gelombang dalam medium 2

n = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1.

Jika sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke
tempat yang dangkal, maka:

v1= v2

>1

sin i > sin r atau sin r < sin i

r<i

Sudut bias < sudut datang,

Jika indeks bias medium 2 adalah n2 dan indeks bias medium 1 adalah n1, maka n pada dapat

ditulis n= . Selanjutnya, ambil sudut datang i = 1 dan sudut bias r =2, maka persamaan

atau n1 sin1 = n2 sin2


4. Difraksi Gelombang
Difraksi adalah pembelokan atau penyebaran gelombang karena melewati suatu celah
kecil atau ujung suatu celah kecil atau ujung sebuah penghalang. Di dalam suatu medium
yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat
ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada
medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat,
gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut.

Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka
difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik,
dan muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran- lingk ara n
dengan celah tersebut sebagai pusatnya.

(Pada celah lebar, hanya muka gelombang (Pada celah sempit, difraksi
pada tepi celah saja melengkung) gelombang tampak jelas)

5. Interferensi Gelombang

Interferensi gelombang terjadi ketika dua gelombang kohoren (memiliki frekuensi dan
selisih fase tetap bertemu. Peristiwa interferensi dapat dilihat dengan mudah pada tangki riak.
Jika kedua sumber kohoren S1 dan S2 menghasilkan dua muka gelombang lingkaran, kedua
muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada permukaan air.

Ada dua macam penampakan interferensi yang dapat diamati, yaitu interferensi konstruktif
(saling menguatkan) dan interferensi destruktif (saling melemahkan).

Letak titik- titik interferensi konstruktif dan destruktif mudah ditemukan berdasarkan selisih
jarak sumber S1 ke titik yang ditinjau dengan jarak sumber S2 ke titik yang sama. selisih ini
dinamakan beda lintasan. Yang secara matematis: = 1 2
Pada titik P, dimana puncak gelombang bertemu dengan puncak gelombang,
gelombang dari S2 telah menempuh jarak yang lebih jauh dari titik S1 sebesar . Dengan
demikian, = , dan gelombang- gelombang di titik P ini sefase. Selisih lintasan yang sama juga
terjadi di titik P dan P. Pada titik-titik semacam ini terjadi interferensi konstruktif, yang secara
umum:

= ; = 0, 1, 2,

pada titik Q, dimana puncak gelombang bertemu dengan lembah gelombang, salah satu
gelombang telah menempuh jarak yang lebih jauh sebesar 1 , dan gelombang dititik Q ini
2
berlawanan fase. Beda linttasan yang sama juga terjadi di titik Q dan Q. Pada titik-tit ik
semacam ini terjadi interferensi destruktif, yang secara umum:
1
= ( + ) ; = 0, 1, 2,
2

Contoh interferensi dapat diamati pada dua buah sumber bunyi, misalkan dua buah
speaker yang menghasilkan bunyi yang sama. pola interferensi untuk frekuensi rendah dapat
dengan mudah dideteksi oleh telinga manusia. Ketika seseorang berjalan sejajar dengan garis
yang menghubungkan kedua speaker, suara akan terdengal muncultenggelam berulang-ula ng
disepanjang garis itu.

6. Polarisasi Gelombang

Polarisasi gelombang adalah gelombang yang hanya terjadi pada gelombang transversal.
Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak
lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi,
getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian. Cahaya alami yang
getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewat i
polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya
terpolarisasi linear.

Polarisasi cahaya pada polaroid

Suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi
dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Gelombang pertama yang diperoleh
dengan cara menggerakkan tali kearah atas dan kearah bawah disebut polarisasi vertikal dan
gelombang yang kedua yang diperoleh dari menggerakkan tali kearah samping disebut
polarisasi horizontal.
Cahaya adalah gelombang transversal ini dapat dibuktikan dengan mempolarisasikannya.
Cahaya terdiri atas getaran media listrik dan medan magnet yang merambat melalui ruang
hampa. Cahaya yang tidak terpolarisasi (cahaya yang dipancarkan matahari atau cahaya dari
lampu pijar) memiliki arah getar dalam semua arah yang tegak luurus terhadap arah rambat
gelombangny8a. Namun, jika cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, cahaya menjadi
terpolarisasi. Hanya salah satu arah getar saja yang dapat lewat. Jika cahay yang terpolarisas i
tadi dilewatkan pada polaroid kedua yang diletakkan dengan arah 90o terhadap polaroid
pertama, tidak ada cahaya yang diteruskan.
Beberapa aplikasi yang memanfaatkan gejala polarisasi gelombang antara lain:
1. Kacamata Polaroid
Berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah polarisasi
gelombang cahaya saja, sehingga cahaya tak terpolarisasi lainnya yang mencapai
mata menjadi berkurang.
2. Tekanan pada Bahan-Bahan (material)
Untuk melihat tekanan pada bahan bahan, ahli teknik biadanya membuat sebuah
model dari plastik transparan. Jika model ini dilihat melalui polaroid, area konsentrasi
tekanan akan terlihat simana pita-pita berwarna saling berdekatan satu sama lain.
3. LCD (Liquid-Crystal Display)
Beberapa tampilan layar labtop biasanya terpolarisasi. Hal inin dapat diperiksa
dengan meletakan selembar polaroid diatas tampilan, lalu putarlah polaroid tersebut.
Haltersebut akan membuktikan bahwa tidak ada cahaya yang diteruskan ke mata.
4. Efek Doppler
Jika suatu gelombang dan penerima bergerak relatif satu sama lain, frekuensi yang
terdeteksi oleh penerima tidak sama dengan frekuensi sumber. Ketika keduanya
bergerak saling mendekati, frekuensi yang terdeteksi lebih besar daripada frekuensi
sumber. Ini disebut Efek Doppler.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan mengetahui berbagai sifat-sifat gelombang, serta pengertiannya dapat kita
ketahui bahwa, peristiwa gelombang ialah yang sering kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-
hari.
Dalam hal ini, semua hal yang berkaitan mengenai gelombang, baik pengertian, rumus,
contohnya dalam sehari-hari, juga gambar, telah kami jabarkan secara rinci.
Jadi dalam makalah yang kami jabarkan kiranya dapat dimengerti atas peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Dengan demikian, makalah ini dapat berfungsi bagi para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/agneservindaginz/fisika-giro-sihombing
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.academia.edu/82
22565/Makalah_gelombang

Anda mungkin juga menyukai