Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami gelombang cahaya dan
sifat-sifatnya secara umum. Secara lebih khusus, Anda diharapkan dapat :
Menjelaskan bahwa cahaya termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik
Menjelaskan urutan spektrum gelombang elektromagnetik
Menjelaskan sifat-sifat gelombang cahaya
Menjelaskan peristiwa difraksi cahaya
Menjelaskan peristiwa interferensi cahaya
E B
arah rambat
Em Bm
–Bm
–Em
Dari gambar di atas, jelas bahwa gelombang elektromagnetik juga termasuk ke dalam klasifikasi
gelombang transversal. Selanjutnya Maxwell menemukan bahwa besar cepat rambat gelombang
elektromagnetik adalah :
1
c= (2.1)
ε 0 . µ0
Keterangan :
c : Cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
µ : Permeabilitas vakum = 4π × 10-7 Wb A-1 m-1
0
ε : Permitivitas vakum = 8,85 × 10-12 C2 N-1 m-2
Berdasarkan persamaan Maxwell, bentuk gelombang medan listrik dan medan magnetik
dirumuskan sebagai berikut :
E = Em cos (kx – ω t) (2.2)
B = Bm cos (kx – ω t) (2.3)
Jika pers. (2.2) dan (2.3) masing-masing kita turunkan, solusi persamaan akan menjadi :
Em E
= =c (2.4)
Bm B
Jadi, pada setiap saat, nilai perbandingan antara amplitudo kuat medan listrik dan kuat medan
magnetik dari suatu gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya.
10 Gelombang Cahaya
8. gelombang radio
Dari spektrum gelombang elektromagnetik di atas, urutan dari atas ke bawah semakin besar
panjang gelombangnya. Dengan kata lain, frekuensinya semakin mengecil. Artinya, gelombang
radio memiliki panjang gelombang paling besar (frekuensinya paling kecil), dan sinar gamma
memiliki panjang gelombang paling kecil (frekuensinya paling besar).
Telah dijelaskan di atas bahwa gelombang cahaya atau gelombang elektromagnetik ini
merupakan gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegaklurus terhadap
arah rambatnya. Sifat-sifat gelombang transversal di antaranya :
1. dapat dipantulkan atau dicerminkan (refleksi)
2. dapat dibiaskan (refraksi)
3. dapat dilenturkan (difraksi)
4. dapat dipadukan (superposisi) atau digabungkan (interferensi)
5. dapat dikutubkan (polarisasi)
6. dapat diuraikan (dispersi)
D. Interferensi Cahaya
Apabila dua buah cahaya yang koheren dilewatkan pada celah ganda, maka perpaduannya
(interferensinya) memiliki pola teratur dan terdapat pada layar sebagai garis terang (interferensi
maksimum) dan gelap (interferensi minimum). Perhatikan gambar berikut!
θ
y
d θ
d sin θ
L
Celah
Layar
Gambar 2.2. Interferensi celah ganda.
Kita bandingkan bahwa jarak antara celah ganda ke layar sangat jauh dibandingkan lebar celah,
y
maka didapatkan hubungan bahwa : sin θ ≈ tan θ =
L
Interferensi maksimum (pola terang) terjadi apabila kedua gelombang memiliki fase yang
sama (360° dan kelipatannya), yaitu beda lintasannya sama dengan nol atau kelipatan dari
panjang gelombang. Secara matematis, syarat terjadinya interferensi maksimum adalah :
yd
= nλ ; n = 0, 1, 2, 3, .... (2.6)
L
Bilangan n menyatakan pola terang orde ke-n. Untuk n = 0, disebut terang pusat. Untuk n = 1,
disebut terang pertama, dsb.
dengan y adalah jarak pita ke terang pusat, L adalah jarak celah ke layar dan d adalah lebar
celah.
Untuk menentukan jarak antara dua pita terang atau dua pita gelap yang berdekatan, secara
umum kita dapat menghitung dengan persamaan :
Lλ
∆y = (2.8)
2d
E. Difraksi Cahaya
Difraksi atau lenturan cahaya terjadi ketika berkas cahaya melewati celah sempit atau
penghalang. Difraksi cahaya pada celah tunggal akan menghasilkan pola terang-gelap
berselang-seling pada layar yang berada di belakang celah. Perhatikan gambar berikut.
5
4
θ 3
d/2 2
d 1
d/2 90°
Secara umum, dapat kita nyatakan bahwa pita gelap ke-n, terjadi jika :
d sin θ = nλ (2.10)
dengan n = 1, 2, 3,...
12 Gelombang Cahaya
θ adalah sudut deviasi (sudut simpang) dan λ adalah panjang gelombang cahaya.
F. Polarisasi Cahaya
Ketika Anda menggunakan kacamata berwarna hitam, Anda akan mendapatkan di sekeliling
Anda tampak meredup. Kenyataan tersebut terjadi karena cahaya yang mengenai mata telah
terpolarisasi oleh kacamata hitam Anda.
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang. Berbeda
dengan interferensi dan difraksi yang dapat terjadi pada gelombang transversal maupun
gelombang longitudinal, peristiwa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal.
Perhatikan gambar berikut.
a b
Ketika arah getar gelombang tali sejajar dengan sumbu polarisator (bayangkan seperti pintu
terbuka), seluruh arah getar gelombang akan diserap (Gambar2.4.a). Tetapi, ketika arah getar
gelombang tegaklurus sumbu polarisator, tidak ada arah getar yang diserap (Gambar 2.4.b).
G. Tugas
3. Kuat medan listrik maksimum dari suatu gelombang cahaya adalah 240 V/m.
Berapakah kuat medan magnetik maksimum gelombang cahaya tersebut?
5. Mengapa langit tampak berwarna biru? Ketika seorang astronaut sedang berada di
luar angkasa, apakah langit yang ia lihat akan tampak berwarna biru juga? Jelaskan!
8. Cahaya monokromatik jatuh pada celah tunggal yang lebarnya 4 2 × 10-4 mm. Jika
sudut deviasi gelap pertama adalah 45°, berapakah besarnya panjang gelombang yang
digunakan?
9. Seberkas cahaya jatuh tegaklurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis/cm. Jika
sudut bias orde ke-2 adalah 30°, berapakah panjang gelombang yang digunakan?
10. Polarisasi dapat terjadi karena pemantulan dan pembiasan, penyerapan selektif dan
karena hamburan. Jelaskan proses terjadinya!
H. Peta Konsep
GELOMBANG GELOMBANG
GELOMBANG CAHAYA
TRANSVERSAL ELEKTROMAGNETIK
14 Gelombang Cahaya