F = a2/ L λ
B. Difraksi Fraunhofer
Difraksi yang terjadi jika letak sumber dan layar pengamatan jauh sekali
dari celah. Difraksi fraunhofer dilakukan oleh : satu celah sempit, satu lubang
bulat, dua celah sempit atau lebih, kisi difraksi.
a. Difraksi Celah Tunggal
Sebuah celah tunggal disinari akan menghasilkan pola difraksi pada layar
yang diletakkan dibelakangnya. Bentuk pola akan sama dengan celahnya
(persegi panjang) yaitu daerah-daerah terang dan gelap berbentuk persegi
panjang. Pola ini disebut pita-pita atau rumbai, berupa pita terang dan gelap.
Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah
sumber gelombang. Dengan demikian cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya dan intensitas resultannya
berbeda fase 180˚ atau beda lintasannya sama dengan setengah panjang
gelombangnya:
(d/2) sin θ = λ / 2
sin θ = λ / d
Jika kita bagi celah menjadi empat bagian dan memakai cara yang sama ,
kita dapat bahwa pita gelap ketika:
(d/4) sin θ = λ / 2
sin θ = 2λ / d
Jika bagi celah menjadi enam bagian maka pita juga gelap :
(d/6) sin θ = λ / 2
sin θ = 3λ / d
Secara umum dapat kita nyatakan bahwa pita gelap ke-n terjadi jika :
atau
gelap) pada pola difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh celah tunggal
terjadi jika d sin θ sama dengan kelipatan genap dari setengah panjang
gelombang.
Contoh Soal
1. Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan
θ = 30˚
Tanya : d...?
Jawab :
d sin θ = n λ
L = 20 cm = 2 x 10-1
Ditanya : P gelap ketiga dari pusat terang ?
Jawab :
𝑛𝐿𝜆
∆P =
𝑑
3 𝑥 2 𝑥 10ˆ−1 𝑥 4 𝑥 10ˆ−7
= 1 𝑥 10ˆ−4
24 𝑥 10ˆ−4
=
10ˆ−4
= 24 x 10-4
= 2,4 x 10-3
= 2,4 mm