Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA STATISTIK

STATISTIK FERMI DIRAC

Oleh:
NITA ANGGRAINI
G1B012024

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2014
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Makalah yang berjudul Fermi Dirac
dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan selanjutnya.
Akhirnya, penulis sangat berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan kepada pembaca umumnya.

Mataram,....................2014

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Ruang Lingkup Masalah.....................................................................
1.3 Tujuan dan Mamfaat Makalah............................................................

1
2
3
4
4
4
4

BAB II ISI...........................................................................................................
2.1 Pengertian, Penggagas Serta Tahun Statistic Fermi Dirac muncul
..........................................................................................................
2.2 Menjabarkan Fungsi Distribusi Partikel Menurut Statistik Fermi-Dirac
(Bobot Statistik).................................................................................
2.3 Keunggulan Statistik dari Statistik Lainnnya (Perbedaan).................
2.4 Pengaruh Temperatur Terhadap Distribusi Fermi Dirac...................

5
6
6

BAB III PENUTUP.............................................................................................


5.1 Kesimpulan.......................................................................................
5.2 Saran................................................................................................

8
8
8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu alasan kenapa makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fisika Statistik. Sealain itu untuk menjadi bahan belajar bagi
penulis khususnya, dan pada umumnya untuk semua orang. Makalah ini akan
mambahas paling khusus tentang Statistik Fermi Dirac. Sehingga salah
satunya lagi yang melatarbelakangi penulis untuk membuat makalah ini adalah
ingin memahami lebih mendalam tentang Statistik Fermi Dirac.
B. Ruang Lingkup Masalah
Permasalahan yang akan lingkup pada makalah ini adalah
a. Apa pengertian dari Statistik Fermi Dirac ?
b. Siapa yang memperkenalkan Statistik Fermi Dirac ?
c. Kapan Statistik Fermi Dirac muncul ?
d. Di mana letak keunggulan dari Statistik Fermi Dirac denaga statistik lainnya
(perbedaan) ?
e. Apa pengaruh temperatur terhadaf statistic fermi dirac ?
f. Bagaimana persamaan fungsi distribusi partikel menurut statistik FermiDirac?
C. Tujuan dan Mamfaat
Adapun tujuan dan mamfaat dari makalah ini adalah
a. Mengetahui pengertian dari Statistik Fermi Dirac;
b. Mengetahui letak keunggulan dari Statistik Fermi Dirac dari statistik lainnya
(perbedaan);
c. Mengetahui orang yang memperkenalkan Statistik Fermi Dirac;
d. Mengetahui kapan Statistik Fermi Dirac muncul.
e. Mengetahui pengaruh temperatur terhadaf statistic fermi dirac;
f. Mengetahui fungsi distribusi partikel menurut statistik Fermi-Dirac.
D. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab. Pada bab I
adalah pendahuluan yang berisi latar belakang penulisan, tujuan penulisan,
permasalahan dan sistematika penulisan. Bab II adalah dasar teori atau isi.
Dan Bab III adalah penutup yang berisi kesimpulan dari makalah.

BAB II
ISI
1.1 Pengertian, Penggagas Serta Tahun Statistic Fermi Dirac muncul
Statistik Fermi-Dirac adalah statistik untuk partikel yang mengikuti prinsip
larangan Pauli. Partikel jenis ini disebut fermion; Fermion adalah sistem partikel
dengan fungsi gelombang yang saling bertumpangan, yang memiliki spin
setengah bilangan bulat-ganjil. Fungsi gelombang sistem fermion berubah tanda
terhadap pertukaran setiap pasangan partikel. Fungsi gelombang semacam ini
disebut antisimetrik. Hanya satu fermion yang diperbolehkan terdapat pada
keadaan kuantum tertentu dari sistem tersebut
Contohnya antara lain adalah elektron, proton dan neutron. Dalam
kompartmen h3 tidak dibolehkan terdapat lebih dari dua fermion. Statistika FermiDirac akan menentukan distribusi statistik untuk fermion pada berbagai tingkat
energi pada sebuah sistem di dalam kesetimbangan termal. Atau bisa juga
dikatakan probabilitas bagi suatu tingkat energi untuk dihuni fermion. Fermion
adalah zarah tak terbedakan berspin tengahan, oleh karena itu mematuhi asas
larangan Pauli, yaitu tidak boleh ada dua partikel yang memiliki 4 bilangan
kuantum yang sama. Larangan Pauli berimplikasi bahwa hanya ada dua partikel
dalam satu bilik. Alasannya, bilangan kuantum spin untuk partikel Femion hanya
ada dua kemungkinan, yaitu +1/2 atau 1/2. Kumpulan fermion yang tak saling
berinteraksi disebut sebagai gas Fermi ideal. Statistika Fermi-Dirac
diperkenalkan oleh Enrico Fermi dan Paul Dirac pada tahun 1926.
1.2 Menjabarkan Fungsi Distribusi Partikel Menurut Statistik Fermi-Dirac
(Bobot Statistik)
Koordinat dari suatu bilik dalam ruang fase dapat diasumsikan sebagai
bilangan kuantum. Untuk keperluan perumusan fungsi distribusi partikel, setiap
bilik dibagi atas dua sub-bilik, dengan masing- masing sub-bilik hanya dapat
diisi oleh satu fermion. Oleh karena itu jumlah maximum titik representasi dalam
satu sel adalah dua kali dari jumlah bilik. Dan jika ada bilik yang kosong, jumlah
sesungguhnya akan berbeda. Dalam setiap sel, jumlah sub-bilik adalah
n=2

H
h3

(1)
yang juga merupakan jumlah maximum titik representasi. Perkalian dengan 2
bersesuaian dengan keadaan bahwa dibolehkan ada 2 fermion dalam satu bilik.
misalnya sistem yang terdiri hanya atas dua sel yaitu i dan j, maka masingmasing terdiri atas empat sub-bilik. Kita tinjau keadaan makro Ni = 3 dan Nj = 1.
Akibat larangan Pauli yang membolehkan hanya satu partikel dalam setiap subbilik (dua partikel untuk satu bilik), maka hanya ada empat konfigurasi yang
dimungkinkan bagi 2 partikel untuk empat sub-bilik. Untuk satu partikel dengan
empat sub-bilik, jumlah konfigurasi yang mungkin juga empat. Dan bilik yang
kosong dapat dipandang sebagai refleksi dari bilik yang berisi untuk dua kasus
ini. Penurunan sajian bobot statistik untuk i bagi statistik FD lebih sederhana
dibandingkan statistik BE, sebab begitu diberikan n sub-bilik dari suatu sel maka
kita tinggal mengelompokkan sub-bilik tersebut antara yang terisi dan yang
kosong. Pada kasus statistik FD, untuk suatu jumlah bilik adalah n dan jumlah
partikel yang akan mengisi adalah Ni, dimana n > Ni. Maka jumlah bilik dipetakan

menjadi N sedangkan kosong dan terisi menjadi kelompok. Berarti, bobot statistik
untuk suatu sel yang terdiri atas n bilik dan ada Ni partikel adalah

ni

i =

( nN i ) ! N i

(2)
Bobot statistik total yang terdiri atas beberapa tingkatan energi, di mana
untuk setiap tingkatan energi ada n bilik adalah

ni

= i =

( nN i ) ! N i

(3)
Pemetaan yang disebutkan hanya berlaku untuk kedaan di mana setiap
sub- bilik hanya mungkin ditempatii oleh satu partikel (titik representasi).
Logaritma dari bobot statistik adalah

[n ln n lnNin ln(n)+ ln(n)]

ln =

(4)

Karena entropi berbading lurus dengan logaritma dari bobot statistik, sedangkan
keadaan setimbang bersesuaian dengan entropi maximum, sehingga

(ln

nN 0i
ln
)=
N 0i
i

Ni = 0

(5)
dimana 0 adalah bobot statistik yang bersesuaian dengan entropi maximum.
Syarat persamaan di atas yaitu jumlah par- tikel tetap (sistem tertutup) dan
energi dalam tetap,

N =

= 0; U =

=0

Kita kalikan syarat ini masing-masing


menjumlahkannya dengan Pers. 5 diperoleh

ln

nN 0i
N 0i

dengan

ln

i ln = 0

(6)
Dengan demikian, setiap suku untuk Ni saling bebas, maka
0

ln

nN i
0
Ni

i +ln

yang menghasilkan fungsi distribusi untuk satatistik FD.

N i0
n

1
B exp( i+ 1)
(7)

1.3 Keunggulan Statistik dari Statistik Lainnnya (Perbedaan)

dan

dan

Parastatistik pertama kali diperkenalkan oleh Green (1953), merupakan


generalisasi pertama yang konsisten dari bentuk kuantum statistik Bose- Einstein
(yang disebut paraboson), dan statistik Fermi-Dirac (yang disebut parafermi).
Statistik Bose-Einstein, para boson tidak mematuhi larangan pauli, sedangkan
statistik fermi dirac mematuhi larangan pauli.
1.4 Pengaruh Temperatur Terhadap Distribusi Fermi Dirac
Pengaruh temperatur
pada distribusi fermi dirac keadaan dasar
merupakan di mana N elektron berada pada keadaan nol. Energi kinetik pada
gas elektron yang meningkat seperti halnya temperatur yang meningkat
sehingga beberapa tingkat energi yang ditempati oleh kekosongan berada
pada keadaan nol, Distribusi Fermi-Dirac memberi kemungkinan mengenai

orbital pada energi

akan menempati

elektron gas ideal dalam

keseimbangan termal:

1
exp F / kT 1

Kita telaah fungsi Fermi dengan fokus pada energi Fermi

Saat temperatur mutlak T = 0, suku (

F.

- F (0)) / kT mempunyai dua nilai

yang mungkin yaitu:


(i)

Untuk

>

F (0), (

F (0)) / kT =

(ii)

Untuk

<

F (0), (

- F (0)) / kT = -

dan

Sehingga fungsi Fermi dapat memiliki dua harga yakni


Untuk >

F (0), f ( ) =

1
e +1

= 0, dan

Untuk <

F (0), f ( ) =

1
e +1

= 1,

Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada temperatur mutlak nol

merupakan peluang keadaan dengan energi

<

F (0), f ( ) terisi

sama dengan satu, dengan kata lain semua keadaan terisi. Sebaliknya semua
keadaan dengan energi

>

F (0), kosong. Bentuk fungsi Fermi untuk

temperatur mutlak nol ditunjukkan pada gambar berikut.

f
1

F 0

Sifat fungsi f ( ) dapat dijelaskan: Pada temperatur mutlak nol, fermion


menduduki keadaan dengan energi yang paling rendah. Oleh karena hanya
satu fermion yang dapat menduduki satu keadaan, maka keadaan dengan
energi paling rendah semuanya terisi sampai semua fermion berada dalam
tingkatan energi tersebut. Singkatnya dapat dikatakan bahwa tingkatan energi
Fermi adalah tingkatan energi tertinggi yang diduduki oleh fermion pada
temperatur mutlak nol, keadaan dengan tingkatan energi di atasnya tidak terisi.
Jika temperatur dinaikkan di atas nol, tetapi kT jauh lebih kecil dari
, fermion akan meninggalkan keadaan yang berada sedikit di bawah

untuk pindak ke keadaan yang berada sedikit di atasnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah
1. Statistik Fermi-Dirac adalah statistik untuk partikel yang mengikuti prinsip
larangan Pauli. Statistika Fermi-Dirac diperkenalkan oleh Enrico Fermi dan
Paul Dirac pada tahun 1926.
2. Persamaan fungsi distribusi untuk satatistik Fermi Dirac adalah

N i0
n

1
B exp( i+ 1)

3. Pengaruh temperatur terhadap distribusi fermi dirac adalah pada temperatur


mutlak nol, fermion menduduki satu keadaan dengan energi yang paling
rendah dan terisi, sebaliknya tidak akan terisi jika energimya tinngi.

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah penulis sangat berhkaraf kritik dan
saran bagi pembaca yang bersifat membangun;

DAFTAR PUSTAKA
Bama, dkk. 2009. Statistika Sistem Zarah; dari Klasik hingga Eksotik. Sumatra Selatan:
Universitas Sriwijaya.
Kusuando, dkk. 2012
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=20&cad=rja&uact=8&ved=0CGMQFjAJOAo&
url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups
%2F35669780%2F2048654547%2Fname
%2Fmakalah&ei=KKViVPCpIouyuQTWhIKoBg&usg=AFQjCNHyENbZPSpEn8ndh9Z1
K9SvQ7leSA&sig2=oJ4r5AiCn5qnqVb98lISYQ&bvm=bv.79189006,d.c2E.
Diakses
Pada Tanggal 11 November 2014 Pukul 09:33 WITA.
http://elhanif.staff.fkip.uns.ac.id/files/2012/11/6B.BabVI-Mdl_e_bbs-2.pdf.Diakses Pada
Tanggal 12 November 2014 Pukul 09:20 AM WITA.
http://lms.aau.ac.id/library/ebook/U_10030_02/files/res/downloads/download_0299.pdf.
Diakses Pada Tanggal 12 November 2014 Pukul 09:40 Am WITA.
9

Nelson, C. A. 2004. Pairing Of Parafermions Of Order 2: Seniority Model. J.Phys. A37


2497-2508
Surungan, Tarief. 2011. Buku Kulih Fisika Statistik. Makasar; Universitas Hasanuddin.

10

Anda mungkin juga menyukai