Limbah merupakan sisa hasil produksi aktivitas manusia yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai ekonomi serta dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan dampak negatif. Berdasarkan wujudnya limbah terbagi menjadi tiga, yaitu limbah padat, cair dan gas. Sedangkan berdasarkan sumbernya limbah terbagi menjadi 4 yaitu limbah domestik, industri, pertanian, dan pertambangan. Limbah dapat ditanggulangi dengan berbagai proses pengolahan salah satunya adalah proses pengolahan limbah cair dengan metode absorbsi. Absorbsi atau penyerapan merupakan suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang berkerja pada permukaan tersebut. Absorben adalah bahan padat dengan luas permukaan yang luas. Permukaan yang luas ini terbentuk karena banyaknya pori yang halus pada ikatan tersebut. Ada beberapa jenis absorben yang dikenal yaitu karbon aktif, silika gel, zeolit alam, tapis molekuler (moleculer sieve), tanah kelantang (bleaching earth), aluminium oksida dan lain sebagainya. Jenis absorben yang sering digunakan adalah karbon aktif. Karbon aktif merupakan suatu bahan berupa karbon amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas serta memiliki permukaan dalam sehingga memiliki daya serap yang tinggi mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Pada umumnya karbon aktif digunakan sebagai bahan pembersih, penyerap, serta digunakan sebagai bahan pengemban katalisator. Karbon aktif dapat digunakan untuk membersihkan air buangan dari pencemar warna, bau, zat beracun, dan logam berat. Karbon aktif dapat dibuat dengan memanfaatkan berbagai macam limbah yang tidak digunakan misalnya tempurung kelapa, batubara, bongkol jagung, sekam padi, dan serbuk gergaji. Di antara beberapa limbah tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam padi. Hal ini disebabkan karena sifat sekam padi yang rendah nilai gizinya, tahan terhadap pelapukan, memiliki kandungan abu yang tinggi, bersifat abrasif, serta memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi. Sekam padi merupakan bahan yang sangat potensial sebagai bahan penyerap logam berat dalam air, sehingga bisa menjadi
alternatif penyelesaian masalah pencemaran lingkungan. Sekam padi banyak ditemukan
di berbagai tempat di sekitar penggilingan padi, namun pemanfaatannya masih terbatas dan minim perhatian. Sekam padi hanya digunakan untuk keperluan sederhana seperti abu gosok dan media tanaman. Bahkan di beberapa daerah sekam padi dibuang dan dianggap sebagai bahan yang kurang bermanfaat. 1.2 Rumusan Masalah Dalam Penelitian ini ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan antara lain : 1. Bagaimana pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif?. 2. Bagaimana pembuatan komposit dari karbon aktif sekam padi?. 3. Apa pengaruh penyerapan karbon aktif sekam padi terhadap limbah?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memanfaatkan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. 2. Membuat komposit dari karbon aktif sekam padi untuk absorbsi limbah. 3. Mengetahui pengaruh penyerapan karbon aktif sekam padi terhadap limbah. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Pengembangan teknologi untuk pengolahan limbah. 2. Memberikan informasi pemanfaatan sekam padi dalam pengolahan limbah. 3. Sebagai solusi alternatif masalah pencemaran lingkungan. 1.5 Batasan Masalah