Anda di halaman 1dari 39

MODUL 3 KB 3:

DAR 2/Profesional/184/011/2018

PENDALAMAN MATERI FISIKA

MODUL 3 KB 3:
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Penulis : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
2018
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN............................................................ 1
C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN ................................................... 2
D. URAIAN MATERI .............................................................................. 2
1. Gelombang elektromagnetik ........................................................... 2

a. Teori gelombang elektromagnetik .............................................. 2

b. Persamaan Gelombang Elektromagnetik .................................... 9

c. Energi gelombang elektromagnetik. ......................................... 10

d. Energi dalam medan magnet .................................................... 11

e. 1.3.2 Intensitas Gelombang ElektroMagnetik .......................... 12

f. 1.3.3 Momentum Gelombang ElektroMagnetik ...................... 13

2. Superposisi Gelombang ................................................................. 14

a. Prinsip Superposisi Gelombang ................................................ 14

b. Superposisi gelombang dengan diagram fasor ......................... 16

3. Interferensi Gelombang cahaya ..................................................... 18

a. Interferensi pada celah ganda ................................................... 18

b. Interferensi pada celah banyak ................................................. 21

c. Interferensi pada selaput tipis ................................................... 23

4. Difraksi gelombang cahaya ........................................................... 25

a. Difraksi cahaya pada celah tunggal .......................................... 25

b. Difraksi – Interferensi ............................................................... 26

E. TES FORMATIF ............................................................................... 27


G. RANGKUMAN ................................................................................. 31
H. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 34

- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

A. PENDAHULUAN

Modul tentang Gelombang Elektromagnetik meliputi teori tentang


Gelombang Elektromagnetik, Interferensi dan difraksi gelombang cahaya yang
mengkaji karakteristik/watak/sifat gelombang cahaya dari sifatnya sebagai
gelombang. Oleh karena itu dalam modul ini juga akan dikaji sub materi tentang
gelombang Elektromagnetik yang meliputi persamaan gelombang elektromagnetik
yang diturunkan dari persamaan Maxwell. Dalam modul ini dibahas juga Optika
Gelombang (Optika Fisis) yang berkaitan dengan sifat cahaya yeng meliputi
superposisi gelombang, proses terjadinya interferensi gelombang pada celah ganda
maupun celah banyak,interferensi pada selaput tipis, Difraksi cahaya dan
interferensi difraksi.

Untuk lebih menguasai modul ini perlu :


1. Membaca uraian materi dengan cermat dan seksama.
2. Banyak berlatih menggambar jalan sinar dan memahami permasalahan.
3. Mengerjakan tugas mendiri
4. Mengerjakan soal tes formatif untuk mengukur pemahaman.
5. Mencocokkan hasil tes dengan kunci jawaban, bila masih belum
benar,perlu dibaca ulang agar lebih paham.
6. Membaca referensi lain yang disarankan.

Selamat mempelajari modul ini semoga capaian pembelajaran dapat


tercapai dengan baik.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Menguasai konsep teoritis Fisika Klasik.

-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Memahami konsep gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari


persamaan Maxwell, bisa menunjukkan hubungan antara besar medan
magnet terhadap medan listriknya, serta energi gelomang elektromagnetik.
2. Memahami konsep gejala interferensi pada dua celah, celah banyak, dan
pada selaput tipis, serta dapat menganalisis intensitas cahaya yang terjadi
pada layar.Memahami hukum pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya
yaitu hukum Snellius.
3. Memahami konsep gejala difraksi cahaya pada celah tunggal.
4. Memahami konsep difraksi interferensi pada celah ganda dan difraksi pada
celah banyak, serta dapat menganalisis intensitas cahaya yang terjadi pada
layar.

D. URAIAN MATERI

1. Gelombang elektromagnetik

a. Teori gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa


medium untuk merambat dan membawa muatan energi listrik dan magnet
(elektromagnetik). Oleh karena tidak memerlukan media perambatan,
gelombang elektromagnetik sering pula disebut sebagai radiasi eletromagnetik.
Bagaimana Gelombang Elektromagnetik terjadi??
Gelombang Elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell
berdasarkan penemuan-penemuan listrik dan magnet yang sudah ada, yaitu:
Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam
konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas
menyimpang bila di dekatkan pada kawat yang dialiri arus listrik)
a. Percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang
menghasilkan GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan
magnet

-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

b. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada


kumparan menghasilkan arus induksi dalam kumparan tersebut.

Akhirnya seorang fisikawan Scotlanda James Clerk Maxwell (1831-


1879) menunjukkan fenomena listrik dan magnet dapat digambarkan dengan
menggunakan empat persamaan yang melibatkan meda listrik dan medan
magnet.
Marilah kita pelajari satu per satu 4 persamaan Maxwell yang mendasari
gelombang elektromagnetik.
(1) Bentuk umum dari hukum Coulomb yang dikenal dengan hukum Gauss
mengenai medan listrik terhadap sumbernya. Hukum Gauss adalah sebuah
hubungan antara medan di semua titik pada pemukaan (khayal) dengan
muatan total yang tercakup dalam permukaan itu.

Hukum Gauss menyatakan bahwa fluks listrik total yang melalui


sebarang permukaan tertutup sebanding dengan muatan listrik total yang
dilingkupi oleh permukaan itu. 1 q'
E
4 o R 2
(Medan listrikdit urunkan dari hk
Gauss)

E  permukaan (bola
A  4 R 2
1 q'
  EA  (4 R 2 )
4 o R 2

q'

o

Gambar 1: Fluks listrik yang keluar dari sebarang permukaan tertutup

Atau secara umum

-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

  q'in ((1)
 e   E. dA 
o


E  medan listrik
A  luasan yang melingkupi
Dengan
q'in  muatan dalam luasan
 0  permitivit as hampa

(2) Hukum yang serupa untuk medan Magnet (fluks magnet dalam luasan
tertutup)

Syaratnya tidak terdapat kutub magnet tunggal (monopol), muatan magnet


tunggal dan lintasan fluks magnet kontinu, tidak bermuara pada muatan seperti
pada listrik statis.Lintasannya berupa solenoida.:
(2)

(3) Sebuah medan listrik yang dihasilkan dari medan magnet. Ini adalah hukum
induksi Faraday, yaitu timbulnya ggl induksi pada logam akibat adanya medan
magnet dalam luasan yang berubah terhadap waktu. .
dA d
 B 
dt dt
Atau
(3)

Persamaan (3) ini dikenal dengan hukum induksi Faraday

Didasarkan pada penemuan Faraday “Perubahan medan magnetik dapat


menimbulkan medan listrik” dan dengan argumentasi tentang arus pergeseran
yang dihipotesakan Maxwell, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru :
“Jika perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik maka

-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

perubahan arus listrik atau medan listrik juga harus dapat menimbulkan
medan magnet” maka hal Hipotesa ini dikenal dengan sifat simetri medan listrik
dengan medan magnet. Bagaimana ini terjadi? Logikanya adalah sebagai berikut:

Dimulai dari hukum Ampere:

Gambar 2: Medan magnet di sekitar kawat berarus

Apabila pada suatu kawat dialiri arus listrik, maka disekitar kawat tersebut
akan timbulmedan magnet yang arahnya searah dengan arah putar jarum jam dari
arah arus.
(4)

Artinya dengan membagi setiap lintasan tertutup yang dipilih, menjadi


bagian-bagian kecil ∆𝑙 dan mengalikan dengan setiapkomponen sejajar medan
magnet 𝐵 pada bagian itu, kemudian menjumlahkannya pada seluruh lintasan
tertutup, hasilnya akan sama dengan 𝜇0 dikalikan dengan arus total yang melewati
permukaan yang dibatasi oleh lintasan tersebut. Disini dibayangkan arus melintasi
lingkaran yang dibatasi oleh lintasan melingkar. : Ini terjadi pada permukaan 𝑆1.

-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

(a) (b)
Gambar 3 (a) Hukum Ampere yang diterapkan pada dus permukaan yang berbeda dengan
batasan tertutup yang sama. (b) Kapasitor pada posisi pembuangan muatan, tidak ada arus konduksi
diantara keping.

Arus yang melewati permukaan 𝑆2 juga sama karena dibatasi oleh lintasan
tertutup yang sama. Jadi arus yang masuk pada volume yang dibatasi oleh
permukaan 𝑆1 dan 𝑆2 sama dengan arus yang keluar dari volume ini. Ini sesuai
dengan aturan Kirchoff bahwa kelajuan muatan memasuki suatu volume sama
dengan kelajuannya setiap meninggalkan volume.
Apabila lintasan tertutup seperti ini kita bayangkan sebagai pelat kapasitor
yang sedang membuang muatan, maka tidak ada arus konduksi𝐼𝐶 diantara kedua
permukaan itu. Jadi hukum Ampere berlaku hanya untuk permukaan 𝑆1 dan tidak
berlaku intuk permukaan 𝑆2 karena tidak ada arus yang melewati 𝑆2 . Sehingga pada
permukaan 𝑆2 persamaannya menjadi:
(5)
(tidak ada arus konduksi IC)
Akan tetapi medan magnet tetap ada disekitar lintasan tertutup,
bagaimanapun hanya jika ada muatan yang mengalir memasuki atau keluar dari
kapasitor. Dalam kasus ini, medan listrik antara kedua permukaan berubah terhadap

-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

waktu. Maxwell menyatakan bahwa perubahan meda listrik antara pelat-pelat


ekivalen dengan arus listrik, yang dikenal dengan arus pergeseran 𝐼𝐷 , sedangkan
arus yang biasa disebut arus konduksi 𝐼𝐶 . Maka hukum Ampere menurut Maxwell
dapat ditulis:
(6)

Arus perpindahan 𝐼𝐷 disini berkaitan dengan perubahan medan listrik. Fluks


listrik yang keluar dari volume menurut hukum Gauss pada persamaan (1).
Laju peningkatan muatan sebanding dengan laju peningkatan fluks yang
keluar dari volume:
((7)

Jadi hukum Ampere pada persamaan (6) dapat ditulis:


 d   ((8)
 B . dl   o I   
o o
dt 
E. dA

Persamaan (8) inilah yang mewujudkan gagasan Maxwell bahwa medan


magnet tidak hanya dapat ditimbulkan oleh arus listrik biasa, tetapi juga dapat
ditimbulkan oleh perubahan medan listrik. Persamaan inilah yang merupakan
persamaan Maxwell 4.
Menurut Maxwell, medan magnet akan dihasilkan dalam ruang kosong bila
disitu terdapat perubahan medan listrik. Maka kesimpulan Maxwell jika perubahan
medan magnet menghasilkan medan listrik, maka medan listrik yang dihasilkan
juga berubah-ubah. Medan listrik yang berubah-ubah ini akan menghasilkan medan
magnet yang berubah-ubah, demikian seterusnya Dari sinilah Maxwell
menemukan, perubahan medan yang saling berinteraksi ini akan menghasilkan
gelombang medan listrik dan medan magnet yang dapat melalui ruang hampa, dan
dikenal sebagai gelombang elektromagnetik. Kedua medan tersebut mempunyai
fase yeng sama, sehingga keduanya mencapai fase maksimum pada titik yang sama
dan mempunyai fase nol pada titik yang sama. Ini adalah akibat perubahan medan
listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan.

-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Medan listrik dan medan magnet pada setiap titik saling tegaklurus, dan
keduanya tegak lurus terhadap arah rambatan.
Menurut persamaan Maxwell, muatan titik yang diam akan menghasilkan
medan listrik statis E, tanpa medan magnet B, muatan titik yang dipercepat
menghasilkan keduanya E dan B. Satu cara untuk menghasilkan gelombang
elektromagnetik, muatan titik dibuat bergetar selaras, sehingga mempunyai
percepatan. Jika sumber bergetar harmonis/selaras, gelombang elektromagnetik
dihasilkan oleh muatan listrik yang bergetar harmonis, dan gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang medan, yang ditampilkan pada gambar 4.
Jadi bukan gelombang materi, sehingga bisa merambat dalam hampa.
Kecepatan gelombang elektromagnetik adalah:
1 ((9)
𝑐=
√𝜖0 𝜇 0

Gambar 4: Medan listrik dan medan magnet pada Gelombang elektromagnetik 𝐸⃗ dan 𝐵

saling tegak l urus. Seluruh pola bergerak pada arah yang tegak lurus terhadap 𝐸⃗ dan 𝐵

Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang


radio, sinar X, sinar gamma, gelombang mikro dan lain-lain yang dipisahkan oleh
frekuensinya, yangt entunya juga oleh panjang gelombangnya. Masih ingat kan

-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang?. Spektrum gelombang


elektromagnetik bisa dilihat pada gambar 5.

.
Gambar 5 :Spektrum gelombang elektromagnetik

Mata manusia peka terhadap radiasi atau gelombang elektromagnetik dari


kira-kira 400 hingga 700 nm (nanometer), suatu jangka yang disebut cahaya
tampak. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sedikit
kurang dari gelombang cahaya tampak disebut sinar ultraviolet yang umumnya
berasal dari matahari, dan gelombang dengan panjang gelombang yang sedikit lebih
panjang daripada gelombang cahaya tampak disebut gelombang inframerah.

b. Persamaan Gelombang Elektromagnetik


Persamaan gelombang elektromagnetik merupakan hubungan antara medan
listrik dan medan magnet yang dirumuskan:
𝐸𝑦 = 𝐸𝑚 cos(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) (
𝐵𝑧 = 𝐵𝑚 cos(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) (10)

:dengan :
Em, Bm = nilai max amplitudo medan listrik dan magnetik
Dengan menggunakan persamaan Maxwell 3, diperoleh hubungan antara
nilai medan magnet dan medan listrik maksimum, yaitu:
𝐸𝑚 (11)
=𝑐
𝐵𝑚

-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

c. Energi gelombang elektromagnetik.


Untuk membahas Energi medan elektromagnetik, dibahas terlebih dahulu
energi medan listrik
Berapa energi yang tersimpan dalam medan listrik dengan kuat medan
listrik 𝐸⃗ ?
Energi yang tersimpan dalam medan listrik merupakan kerja yang
diperlukan untuk membentuk medan listrik ini.
Medan listrik ini berada diantara 2 pelat yang bermuatan q positif pada pelat
yang satu dan negatif pada pelat yang lain (kapasitor)
Bila kapasitansi dari kapasitor tersebut adalah C, maka petensial listrik yang
ditimbulkan: :
(
(12)

Sehingga kerja untuk memindahkan dq dari pelat bermuatan negatif ke


positif adalah:

dW  V q  dq 
q
dq
C

Dengan mengintegralkan ruas kiri dan kanan diperoleh::


Q
q Q2
W   dq 
0
C 2C
Atau:
(
(13)

Nilai C dipengaruhi oleh luas pelat dan dielektrik diantara kapasitor. Bila
tempatnya hampa udara, maka:

- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

(14)

Dengan memasukkan persamaan (14) ke persamaan (13) diperoleh energi::


𝜀0 𝐴𝑉 2 1 𝑉 2 1 (
𝑈=𝑊= = 𝜀0 (𝐴𝑑) ( ) = 𝜀0 (𝑉𝑜𝑙)(𝐸)2
2𝑑 2 𝑑 2 (15)

Rapat energinya adalah:


𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 1 (16)
𝑢𝐸 = = 𝜀0 𝐸 2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 2

d. Energi dalam medan magnet


Sekarang berapa energi yang tersimpan dalam medan magnet:?
Energi yang tersimpan dalam medan magnet adalah energi yang tersimpan
dalam induktor yang dialiri arus.
Apabilainduktor dialiri arus listrik, ggl antara kedua ujung induktor adalah:
(17)

Daya yang dimasukkan ke dalam induktor pada suatu saat adalah:


(18)

Dalam waktu dt energi yang dimasukkan ke dalam sistem

d W  P dt  L i di

Dengan mengintegralkan ruas kiri dan kanan diperoleh Energi total yang
dimasukkan ke dalam sistem:
(19)

- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Sedangkan Induktansi kumparan L:


(20)

Dan medan magnet dalam kumparan dengan jumlah lilitan N dan panjang
kumparan 𝑙 adalah:
(21)

Dengan memasukkan persamaan (20) dan (21) ke dalam persamaan (19)


diperoleh energi medan magnet:
(
(22)

Kerapatan energi magnetiknya:

𝑈 𝐵2 (
𝑢𝐵 = =
𝑉𝑜𝑙 2𝜇0 (23)

Rapat energi listrik dan magnetik dinyatakan oleh persamaan (16) dan
(23).yang nilainya sama. Jadi rapat energi totol medan listrik dan magnet adalah:
(
(24)

e. Intensitas Gelombang ElektroMagnetik


Tentunya telah dipelajari ya dan masih ingat betul apa yang disebut dengan
intensitas gelombang.
Intensitas gelombang adalah rata-rata daya yang mengalir melalui suatu
luasan per satuan luas yang sama dengan perkalian kerapatan energi rata-rata dan
kecepatan rata-rata.

- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Intensitas sesaat adalah daya sesaat yang mengalir melalui suatu luasan per
satuan luas, yang nilainya sama dengan perkalian kerapatan energi dengan
kecepatan (c)
𝑃 𝐸𝐵 𝑐 𝐵 2 (
𝐼= =𝑢𝑐= =
𝐴 𝜇0 𝜇0 (25)

Intensitas Gelombang ElektroMagnetik merupakan laju energi yg


dipindahkan melalui Gelombang ElektroMagnetik disebut pointing (S).
𝐸𝐵 𝐸𝑚 𝐵𝑚 cos2 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) 𝐸𝑚 𝐵𝑚 (
𝑆= = =
𝜇0 𝜇0 2𝜇0 (26)

Atau bisa dituliskan dalam bentuk vektor:


1 (27)
𝑆= 𝐸⃗ × 𝐵

𝜇0

f. Momentum Gelombang ElektroMagnetik


Masih ingat momentum? Tentunya masih ingat ya, bahwa momentum itu
adalah massa dikalikan percepatan. Iya memang benar untuk momentum benda
bermassa m yang bergerak dengan kecepatan 𝑣 . Sedangkan gelombang
elektromagnetik tidak mempunyai massa, tetapi merupakan suatu paket energi,
𝑈
momentumnya adalah 𝑝𝑟 = , dengan U adalah energi yang dbawa oleh
𝑐

gelombang elektromagnetik.
Apabila muatan bergerak kearah y positif dan berada dalam medan
magnetik B yang arahnya ke sumbu z positif maka akan mendapat gaya ke arah x
positif sebesar:
(28)

Sedangkan Intensitas adalah energi per satuan waktu per satuan luas,
sehingga Intensitas dibagi kecepatan gelombang merupakan momentum per satuan
waktu per satuan luas.
Sedangkan momentum per satuan waktu adalah gaya

- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Jadi, Intensitas dibagi kecepatan gelombang e.m.adalah gaya per satuan luas
yang merupakan tekanan. Tekanan ini disebut tekanan radiasi.
(
(29)
𝑝𝑟 = tekanan radiasi

2. Superposisi Gelombang

a. Prinsip Superposisi Gelombang


Superposisi gelombang sudah kita pelajari saat membahas gelombang
mekanik. Intinya adalah bila 2 gelombang atau lebih bertemu pada suatu titik, maka
hasil perpaduan antara kedua gelombang tersebut berupa
penjumlahan dari simpangan masing masing gelombang.
Konsep yang paling dasar dari perpaduan gelombang adalah perpaduan
getaran dan gelombang yang sudah kita pelajari pada modul di depan..
Contoh pada gelombang tali, dua gelombangnya yaitu gelombang datang
dan pantul yang berpadu. Hasil perpaduannya berupa gelombang diam yang
merupakan penjumlahan simpangan di setiap titik sepanjang penjalaran gelombang.
Ilustrasi yang paling sederhana untuk perpaduan gelombang ini adalah
sebagai berikut:

Gambar 6: Dua gelombang yang fasaenya sama apabila dipadukan akan saling menguatkan
(maksimum), dan apabila fasenya berbeda 90° akan saling melemahkan (minimum).

Mari kita amati gambar 6 di atas. Bagaimana perpaduannya apabila beda


fasenya diantara 0° dan 90° atau yang lain?

- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Iiya, tentunya tidak maksimum dan juga tidak minimum kan.


Karena gelombang ini adalah vektor, maka perpaduannya juga merupakan
penjumlahan vektor.
Pada modul ini prinsip perpaduan 2 atau lebih gelombang ini akan
digunakan sebagai dasar untuk pembahasan interferensi dan difraksi gelombang
elektromagnetik Aturan perpaduannya dikenal dengan prinsip superposisi
gelombang.
Dua gelombang harmonik sinusoidal dengan panjang gelombang dan
kecepatan sudut yang sama dituliskan:
(
(30)

𝛿=
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 1 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 2.
𝜓1 dan 𝜓2 = simpangan gelombang 1 dan gelombang 2.

Gambar 7 : Dua gelombang cahaya dari titik x = 0, berpadu di titik P

Untuk  01   02   0 , diperoleh simpangan resultan pada titik P:


 R   0 sin( k x1   t )  sin (k x1   t   )
   
 2 0 cos sin  k x1   t  
2  2

Atau dapat dituliskan:

- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

(
(31)


 0 R adalah amplitudo resultan di titik P yang besarnya 2 0 cos
2

Karena   k  x , maka nilai cos juga bergantug pada  x . Ini berarti
2
nilai amplitudo resultan bergantung pada beda lintasan optisnya.
Apabila amplitudo resultan 𝜓0𝑅 bernilai maksimum, maka di titik tersebut
intensitasnya juga maksimum.
Apa hubungan antara amplitudo dan intensitas?
Coba amati persamaan (26), 𝐸𝑚 dan 𝐵𝑚 adalah amplitudo medan listrik dan
magnet. Jadi, intensitas sebanding dengan kuadrat amplitudo. Ini berarti kalau
amplitudonya maksimum, intensitasnya juga maksimum.
Berapa intensitas pola interferensi yang terjadi pada layar?
Dibandingkan dengan intensitas masing-masing celah, maka intensitas pada
layar adalah:
 (
4 0 cos 2
2
IR
 2  4 cos 2  (32)
I0 0 2
2

b. Superposisi gelombang dengan diagram fasor


Sekarang bagaimana memadukan lebih dari 2 gelombang? Apabila
dipadukan dengan cara penjumlahan vektor biasa akan sulit.
Oleh karena itu dalam sub bab ini akan disajikan cara yang lebih mudah
untuk memadukan gelombang yaitu dengan diagram fasor.
Yang dimaksud dengan diagram fasor disini adalah persamaan
gelombangnya ditampilkan dalam bentuk diagram yang menunjukkan besar
amplitudo dan arah.gelombangnya.

- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Gambar 8: Penggambaran gelombang yang amplitudonya 𝜓0 dengan diagram fasor

Cara ini dapat digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua gelombang..
Contoh untuk menjumlahkan 3 gelombang
 1   01  k x1   t 
 2   02  k x1   t  1 
 3   03  k x1   t   2 
Persamaan gelombang resultannya adalah:
(33)

Bagaimana menentukan 𝜓0𝑅 dan 𝛿𝑅 ?


Caranya adalah dengan diagram fasor yang ditampilkan pada gambar 8.
Sudut (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) dianggap nol dan tidak digambar karena tidak
berpengaruh pada beda fase.

- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Gambar 9: Perpaduan 3 gelombang yang amplitudonya 𝜓1 , 𝜓2 , 𝜓3


dengan beda sudut fase 0, 𝛿1 , 𝛿2

Hasi perpaduannya adalah:


(
(34)

3. Interferensi Gelombang cahaya

a. Interferensi pada celah ganda


Orang yang pertama kali menunjukkan peristiwa interferensi gelombang
elektromagnetik cahaya pada celah ganda ini adalah orang berkebangsaan Inggris
yang bernama Thomas Young (1773-1829) pada tahun 1801.Beliau mendapatkan
bukti yang sangat meyakinkan untuk sifat gelombang dari cahaya, dan bahkan bisa
mengukur panjang gelombang cahaya tampak.
Young menggunakan cahaya matahari sebagai sumber.dan celah ganda
yang berjarak antara sangat kecil (dalam orde mikro). Apa yang tampak pada layar
di depannya? Ternyata tampak pola garis-garis terang yang banyak dan berjarak
antara sangat kecil. Apabila cahaya terdiri dari partikel-partikel kecil, tentu akan
tampak dua garis terang pada layar, karena sifat cahaya yang berjalan lurus. Dengan
inilah Young bisa menjelaskan fenomena Interferensi gelombang. Marilah kita
fahami peristiwa ini.
Masih ingatkah definisi tentang interferensi? Apa syaratnya agar terjadi
interferensi?
Apabila dua gelombang cahaya atau lebih saling berpadu pada suatu titik,
dikatakan bahwa gelombang-gelombang tersebut berinterferensi.

- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Dua gelombang cahaya tersebut harus sefase,oleh karena itu harus berasal
dari satu sumber. Menurut prinsip Huygens (setiap titik pada muka gelombang,
fasenya sama). Oleh karena itu, agar dua titik sumber pada celah sefase, pada titik-
titik tersebut harus dilewati muka gelombang yang sama dari satu sumber. Untuk
itu, sumbernya harus mempunyai muka gelombang bentuk bidang seperti pada
gambar 9.

Gambar 9: Interferensi gelombang Young pada dua celah sempit (dalam orde mikro).
Sebagai sumber gelombang adalah sumber cahaya dengan muka gelombang bidang.

Prinsip perpaduannya menggunakan prinsip superposisi yang telah dibahas


pada bagian 2. Sebagai sumber cahayanya haruslah sumber yang fase, frekuensi
dan amplitudonya selalu tetap (sumber cahaya koheren). Contohnya adalah sinar
laser.
Sekarang marilah kita pelajari pola-pola yang terjadi pada layar yang
diletakkan pada jarak 𝐿 dari celah.
Beda lintasan optisnya adalah ∆𝑟 = 𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 , maka beda fasenya menurut
2𝜋
persamaan (30) adalah: 𝛿 = 𝑘 ∆𝑟 = ∆𝑟

Maka:
2𝜋 (35)
𝛿= 𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃

Menurut persamaan (32) intensitas pada layar akan maksimum (terlihat


terang) apabila:

- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

  (
cos 2  1  cos  1
2 2 (36)

dan  0,  , 2 , .......m    2m
2

Dari persamaan (35) dan (36) diperoleh :


Terjadi maksimum pada layar bila:
𝑑 sin 𝜃 = 𝑚  (37)
Dan terjadi intensitas minimum bila:
𝛿
cos 2 = 0 atau :

1 (38)
𝑑 sin 𝜃 = (𝑚 − ) 
2

Bagaimana menentukan m?
Amati persamaan (36), (37) dan (38)
𝛿
Intensitas maksimum (terang, terjadi apabila 2 = 0, 𝜋, 2𝜋, … .. berarti 𝑠𝑖𝑛𝜃=

0, atau ∆𝑟 = 0
Dari persamaan (37), m = 0, dan disebut sebagai terang pusat.
Ini berarti maksimum pertama 𝑚 = 1 , demikian juga minimum pertama
𝑚 = 1......dan seterusnya untuk maksimum dan minimum ke 2,3,...
Berapa jarak pola maksimum ke m terhadap maksimum pusat?
Dari persamaan (37), dan dari gambar (9) sudut 𝜃 sangat kecil, sehingga
𝑥𝑚
𝑠𝑖𝑛𝜃 ≅ 𝑡𝑎𝑛𝜃 =
𝐿
Jadi jarak antara pola maksimum dengan maksimum pusat :
𝑚𝐿 (39)
𝑥𝑚 =
𝑑

Contoh Soal:
Sebuah layar dimana terdapat pola interferensi dari dua celah yang berjarak
antara 0,1 mm ditempatkan pada jarak 1,2 meter dari celah, Cahaya dengan panjang

- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

gelombang  = 500 nm. Didatangkan dari tempat yang jauh ke celah ganda tersebut.
Berapa jumlah pola terang yang terjadi sepanjang 1 cm?
Jawab:

Diketahui:  = 500 nm = 5 × 10−7 𝑚


𝑑 = 0,1 𝑚𝑚 = 1,0 × 10−4 𝑚 dan 𝐿 = 1,2 𝑚
Ditanyakan: Jumlah pola terang (n) sepanjang 𝑙 = 1𝑐𝑚 = 10−2 𝑚 .
𝑙
Jawab: Secara matematis : 𝑛 = 𝑥 +1
𝑚+1 −𝑥𝑚

Dengan menggunakan persamaan (39) diperoleh:


(𝑚 + 1)𝐿 𝑚𝐿 𝐿
𝑥𝑚+1 − 𝑥𝑚 = − =
𝑑 𝑑 𝑑
5×10−7 ×1,2
Jadi 𝑥𝑚+1 − 𝑥𝑚 = = 6,0 × 10−3 𝑚
10−4
10−2
Jumlah pola sepanjang 1 cm adalah: 𝑛 = 6,0×10−3 + 1 = 2,67

Jadi sepanjang 1 cm ada 2 pola terang.

b. Interferensi pada celah banyak


Bila cahaya laser dari sumber cahaya titik dilewatkan pada celah banyak
(kisi) maka pada layar dibelakang celah akan terjadi perpaduan gelombang-
gelombang cahaya dari titik-titik sumber pada celah.

- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Gambar 10: pola intensitas interferensi pada celah banyak. Jarak antar pola relatif jauh.
Makin banyak jumlah celam per milimeter, makin lebar jarak antar celah.

Simpangan gelombang dari masing-masing celah, sampai titik P (tempat


gelombang-gelombang itu berinterferensi:
 1   0 sin (k r1   t )
 2   0 sin (k r1   t   )
,
 3   0 sin (k r1   t  2 )
 n   0 sin {k r1   t  (n  1)
Cara memadukannya lebih mudah dengan diagram fasor:

Gambar 11: Superposisi gelombang dengan diagram fasor.


Intensitas polanya dengan menggunakan persamaan (32), (33) dan (34)
diperoleh:

I R sin 2  N / 2 sin 2 N d sin  /   (


 
I0 sin 2  / 2 sin 2  d sin  /   (40)

Sama seperti pada celah ganda, terjadi interferensi maksimum pada:


𝑚𝐿 (41)
𝑥𝑚 =
𝑑

Bila disimak persamaan (41) di atas, perbedaannya dengan interferensi


celah ganda adalah pada nilai jarak antar celah 𝑑 yang bernilai lebih kecil dari celah
ganda, sehingga jarak antara pola maksimum pusat dan maksimum pertama jauh
lebih besar dari interferensi celah ganda.

- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Oleh karena itu nilai 𝑠𝑖𝑛𝜃 ≠ 𝑡𝑎𝑛𝜃


𝑥 𝑥 (42)
𝑠𝑖𝑛𝜃 = =
𝑟 √𝑥 2 + 𝐿2

c. Interferensi pada selaput tipis


Sering kita jumpai pada selaput sabun, selaput minyak diatas air, terdapat
warna-warna pelangi. Terjadinya warna-warna itu menunjukkan bahwa di tempat
itu terjadi interferensi maksimum untuk warna yang tampak. Pada film tipis yang
digunakan untuk untuk melapisi kaca mobil sehingga tidak tampak dari luar,
menunjukkan bahwa cahaya yang dipantulkan diluar kaca mobil berinterferensi
minimum.

Gambar 12: Interferensi selaput tipis minyak di atas air. Minyak sangat tipis, dalam orde
mikro, sehingga tambak warna-warna yang berinterferensi maksimum.

Pada peristiwa interferensi ini tampak bahwa tebal seaput pada setiap posisi
tidak sama, terlihar dari pola warna yang berinterferensi maksimum. Lintasan
optisnya bisa kita simak dari gambar 13 berikut:

- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Gambar 13: Lintasan optis selaput minyak di atas air. Gelombag cahaya yang dibiaskan,
di mediumlain tidak mengalami perubahan fase. Akan tetapi untuk gelombang pantul apabila
1
dipantulkan oleh medium yang lebih rapat akan berubah fase
2

Dari pangamatan gambar (13) di atas, cahaya datang dari udara ( nud = 1)
masuk ke selaput minyak (ns = nminyak) dan masuk/dipantulkan oleh air(na). Apabila
𝑛𝑎𝑖𝑟 > 𝑛𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 maka akan ada perubahan fase pada gelombang pantul dari udara
ke selaput dan dari selaput ke air.
Maka akan terjadi interferensi maksimum bila:
 (43)
2𝑑 = 𝑚
𝑛𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
Dan minimum bila:
1  (44)
2𝑑 = (𝑚 − )
2 𝑛𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

Contoh:
4
Suatu selaput sabun dengan indeks bias terkena sinar matahari. Berapa
3

tebal minimumnya agar tampak warna biru dengan panjang gelombang 500 nm?
Jawab: Agar tampak warna biru, berarti harus terjadi interferensi
maksimum pada panjang gelombang warna tersebut.
Selaput tipis sabun adalah selaput tipis air yang berada diantara medium
udara dan udara. Jadi hanya terjadi perubahan fase pada pemantulan satu kali. Jadi
akan terjadi maksimum bila

- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

1 
2𝑑 = (𝑚 − 2 ) 𝑛
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑝𝑢𝑡

Nilai d akan minimum bila m minimum, yaitu 1.


1 500×10−9
Jadi 𝑑 = 4 4 = 9,4 × 10−8 𝑚 = 9,4 × 10−5 𝑚𝑚
3

4. Difraksi gelombang cahaya

a. Difraksi cahaya pada celah tunggal


Telah dipelajari interferensi cahaya pada dua celah dan celah banyak (kisi).
Dalam bab ini akan dipelajari difraksi cahaya pada celah tunggal.
Apa perbedaan antara interferensi dan difraksi?
Pada interferensi cahaya yang sudah dibahas, lebar celah (a) sangat kecil,
nilainya hampir sama engan panjang gelombang () agar dari masing-masing celah
hanya ada satu gelombang cahaya, Pada difraksi cahaya, lebar celah (a) lebih besar
dari panjang gelombang (), dalam orde mili..
Pola difraksinya merupakan difraksi Fraunhofer karena jarak celah ke layar
L jauh lebih besar dari lebar celahnya a, sedangkan difraksi Fresnel bila L tidak
terlalu besar. Yang akan dibahas disini hanya difraksi Fraunhofer.

Gambar 14: Difraksi celah tunggal.. Gelombang cahaya dari tempat yang jauh
didatangkan pada celah tunggal dengan lebar a. Jarak antara celah dan layar L (L>>a)

Dengan menggunakan prinsp Huygens, setiap titik pada muka gelombang


mempunyai fase yang sama, dan dapat dianggap sebagai sumber yang baru.Untuk

- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

muka gelombang bidang (planar), titik-titik gelombang pada muka gelombang yang
sama, mencapai celah pada saat yang sama sehingga setiap titik gelombang pada
celah mempunyai fase yang sama.
Menganalisis superposisi gelombangnya hampir sama dengan interferensi
pada celah banyak dan terjadi pola minimum pada layar apabila:

𝑎 sin 𝜃 = 𝑚  (45)

b. Difraksi – Interferensi
Apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi- interferensi disini?
Sebenarnya yang akan kita bahas disini adalah interferensi dua celah, akan
tetapi celahnya agak lebar, sehingga antara gelombang-gelombang pada masing-
masing celah juga terjadi pola difraksi.

Gambar 15: Pola interferesi difraksi, pola interferensi ke 4 terhapus oleh minimum
pertama difraksi.

Bagaimana hubungan antara lebar celah a dan jarak antar celah d untuk
kasus ini?
Marilah kita bahas cara penyelesaiannya.

- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Pola interferensi ke 4 terhapus oleh pola minimum pertama pola artinya,


terjadi pola maksimum ke 4 interferensi dan pola minumum pertama terjadi pada
nilai 𝛿 atau 𝑠𝑖𝑛𝜃 yang sama.Jadi dengan memadukan persamaan (37) dan (45) :
𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 4 
asin 𝜃 = 
Diperoleh:
𝑑 =4𝑎
Jadi untuk kasus ini jarak antar celah 4 kali lebar celahnya.
Secara ideal, agar terjadi pola interferensi saja, lebar celah harus ≤ 
sehingga pada celah hanya ada satu titik sumber gelombang. Akan tetapi umumnya
dalam pembuatan celah ganda sulit dibuat satu celah kecil beronde nano, sehingga
pola interferensi yang terjadi tercempur dengan difraksi, seperti pada gambar 15.
Selamat Belajar!

E. TES FORMATIF

1. Suatu gelombang elektromagnetik dalam vakum memiliki amplitudo


medan listrik 360 V/m. Hitunglah amplitudo medan magnetiknya?
A. 1,2  10-6 Tesla
B. 1,1  105 Tesla
C. 1,2  106 Tesla
D. 1,1  10-5 Tesla
E. 1,2  10-7 Tesla
2. Sebuah sumber titik dari radiasi elektromagnetik memiliki daya rata2
keluaran P = 1000 W. Tentukan amplitudo medan listrik maksimum
pada titik yang berjarak 4 meter dari sumber radiasi! (Luasan yang
dikenai radiasi adalah luas bola yang berjari-jari 4 meter) Masih ingat
𝑇𝑚
luas bola? Permeabilitas ruang hampa 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝐴
𝑉
A. 16,33 𝑚

- 27 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

𝑉
B. 22,43 𝑚
𝑉
C. 31,16 𝑚
𝑉
D. 61,24 𝑚
𝑉
E. 73,40 𝑚

3. Dua celah yang berjarak 1 mm disinari dengan cahaya merah dengan


panjang gelombang 6,5  10-7 m.Garis gelap terang dapat diamatipada
layar yang berjarak 1 m dari celah. Jarak antara terang ke 5 dan gelap ke
3 adalah:
A. 0,85 mm
B. 1,62 mm
C. 2,55 mm
D. 3,25 mm
E. 4,50 mm
4. Pada percobaan Young, untuk celah ganda , jika jarak antara kedua
celahnya dilipatkan dua, maka jarak antara dua garis gelap yang
berturutan menjadi
A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
1
C. kali semula
2
1
D. kali semula
4
1
E. 8
kali semula

5. Seberkas sinar monokhromatis dengan panjang gelombang  = 5 ×


10−7 𝑚, didatangkan tegak lurus pada kisi Jika spektrum orde ke 2
membuat sudut 𝜃 = 30° dengan garis normal pada kisi, maka jumlah
garis per cm kisi adalah:
A. 2  103.garis
B. 4 103.garis
C. 5 103.garis

- 28 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

D. 2  104.garis
E. 5 104.garis
6. Sebuah kisi mempunyai 3000 garis per cm, digunakan untuk
menentukan panjang gelombang cahaya. Pada layar terbentuk pola
terang, dan pola ke 2 membentuk sudut 8° (sin 80 = 0,14) dengan normal
kisi.Maka panjang gelombang yang digunakan adalah:
A. 2,7  10-8 m
B. 4,7  10-8 m
C. 3,7  10-8 m
D. 4,7  10-7m
E. 3,7  10-7m
7. Diinginkan untuk mengurangi pantulan dari suatu permukaan kaca
dengan menempelkan lapisan tipis MgF2 yang indeks biasnya lebih
kecil dari indeks bias kaca, pada permukaan kaca. Tebal lapisan yang
diperlukan agar diperoleh pantulan minimum apabila cahaya dengan
panang gelombang tertentu datang secara normal adalah:
𝑚
A. 𝑑 = 2𝑛
1
(𝑚− ) 
2
B. 𝑑 = 2
1
(𝑚− )
2
C. 𝑑 = 2𝑛
𝑚
D. 𝑑 = 2
1
(𝑚− )
2
E. 𝑑 = 𝑛

8. Apabila dua gelombang cahaya berinterferensi, tempat terjadinya


terang(intensitas maksimum beda fase kedua gelombang tadi sama
dengan berapa? (n = 1,2,3....)
1
A. (2𝑛 − 1)𝜋
2

B. 𝑚𝜋
1
C. (𝑚 − 1)𝜋
2

- 29 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

D. 2 𝑚𝜋
1
E. 𝑚𝜋
2

9. Cahaya monokhromatis sejajar dengan panjang gelombang 500 nm


dijatuhkan pada celah ganda dengan jarak antar celah 0,5 mm dan lebar
celah 0,1 mm. Pada layar yang berjarak 1 meter dari celah terbentuk pola
interferensi difraksi. Pola terang ke berapa yang tidak tampak?
A. 10
B. 8
C. 5
D. 2
E. 0,5
10. Pada suatu percobaan Young digunakan cahaya hijau Apakah yang
dilakukan untuk memperbesar jarak antara du garis terang yang
berdekatan pada layar?
A. Menjauhkan layar dari celah.
B. Mengganti cahaya hijau dengan cahaya merah
C. Memperkecil jarak antar dua celah.
D. Mengganti cahaya hijau dengan cahaya kuning
E. Memperbesar jarak antar dua celah

- 30 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

G. RANGKUMAN

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa


medium untuk merambat dan membawa muatan energi listrik dan magnet
(elektromagnetik).
Gelombang Elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell
berdasarkan penemuan-penemuan listrik dan magnet yang sudah ada, yaitu:
(1) Bentuk umum dari hukum Coulomb yang dikenal dengan hukum Gauss
mengenai medan listrik terhadap sumbernya.

(2) Hukum yang serupa untuk medan Magnet (fluks magnet dalam luasan
tertutup)
Syaratnya tidak terdapat kutub magnet tunggal (monopol)

(3) Sebuah medan listrik yang dihasilkan dari medan magnet. Ini adalah hukum
induksi Faraday, yaitu timbulnya ggl induksi pada logam akibat adanya
medan magnet dalam luasan yang berubah terhadap waktu.

(4) Maxwell menyatakan bahwa perubahan medan listrik antara pelat-pelat


bentuk kapasitor ekivalen dengan arus listrik, yang dikenal dengan arus
pergeseran 𝐼𝐷 , sedangkan arus yang biasa disebut arus konduksi 𝐼𝐶 . Maka
hukum Ampere menurut Maxwell dapat ditulis:

Arus perpindahan 𝐼𝐷 disini berkaitan dengan perubahan medan


listrik. Fluks listrik yang keluar dari volume sesuai dengan hukum Gauss .

- 31 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Laju peningkatan muatan sebanding dengan laju peningkatan fluks


yang keluar dari volume:

Jadi hukum Ampere yang mewujudkan gagasan Maxwell bahwa


medan magnet tidak hanya dapat ditimbulkan oleh arus listrik biasa, tetapi
juga dapat ditimbulkan oleh perubahan medan listrik.dapat ditulis:
 d  
 B. dl   I   
o o o
dt 
E. dA

Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang medan, bukan


gelombang materi, sehingga bisa merambat dalam hampa.
Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi cahaya,
gelombang radio, sinar X, sinar gamma, gelombang mikro dan lain-lain
yang dipisahkan oleh frekuensinya, yang tentunya juga oleh panjang
gelombangnya.
Mata manusia peka terhadap radiasi atau gelombang
elektromagnetik dari kira-kira 400 hingga 700 nm (nanometer),
suatu jangka yang disebut cahaya tampak. .
Persamaan gelombang elektromagnetik merupakan hubungan
antara medan listrik dan medan magnet yang dirumuskan:
𝐸𝑦 = 𝐸𝑚 cos(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
𝐵𝑧 = 𝐵𝑚 cos(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
Rapat energi listrik dan magnetik gelombang elektromagnetik:

Tekanan radiasi. gelombang elektromagnetik merupakan intensitas


dibagi kecepatan gelombang e.m.adalah gaya per satuan luas dan nilainya
adalah:

- 32 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

Peristiwa interferensi gelombang elektromagnetik cahaya pada celah


ganda dipromosikan perama kali oleh orang berkebangsaan Inggris yang
bernama Thomas Young (1773-1829)
Dua gelombang cahaya tersebut harus sefase,oleh karena itu harus
berasal dari satu sumber.
Pola-pola terang gelap yang terjadi tampak pada layar. Terjadi
intensitas maksimum bila
𝑑 sin 𝜃 = 𝑚 
Dan terjadi intensitas minimum bila:
1
𝑑 sin 𝜃 = (𝑚 − ) 
2
Interferensi pada celah banyak (Kisi) terjadi apabila seberkas
cahaya dari jauh tak berhingga, didatangkan pada kisi, sehingga pola-pola
interferensi tampak pada layar. Perbedaaannya dengan interferensi pada
celah ganda adalah pada pola-pola maksimumnya yang tampak lebih
berjauhan dibandingkan dengan interferensi celah ganda. Ini disebabkan
karena jarak antar celahnya yang jauh lebih kecil dibandingkan celah ganda,
Interferensi terjadi juga pada selaput tipis yang berada diantara
dua medium yaitu medium udara dan medium lain. Tebal selaput dalam orde
mikro sampai mm Pola interferensinya adalah antara gelombang yang
dipantulkan oleh permukaan pertama selaput dan gelombang yang
diteruskan dan dipantulkan kembali pada permukaan ke dua selaput. Terjadi
perubahan fase pada pemantulan apabila dipantulkan oleh medium yang
lebih rapat. Pola interferensinya dipengaruhi oleh indeks bias selaput, dan
terjadi atau tidaknya perubahan fase pada pemantulan.
Pada peristiwa difraksi cahaya pada celah tunggal, dengan
menggunakan prinsp Huygens,
Terjadi pola minimum pada layar apabila:
𝑎 sin 𝜃 = 𝑚 

- 33 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 11: Gelombang Elektromagnetik

H. TUGAS

1. Jelaskan hubungan antara Intensitas dan energi gelombang cahaya.


Nyatakan ntensitas dalam rapat energi!

2. Berdasarkan teori gelombang dan pengertian beda lintasan optis agar terjadi
pola difraksi maksimum dan minimum pada difraksi celah tunggal, jelaskan
pengertian terjadinya pola maksmum dan minimum pada pola difraksi
tersebut! (Cari informasi dari referensi baik cetak maupun dari
internet).

I. DAFTAR PUSTAKA

1. M. Alonso and Finn, 1994, Dasar-dasar Fisika Universitas, jilid 2, Jakarta:


Erlangga.
2. H.D. Young, R.A. Freedman, 2002, Fisika Universitas, jilid 2, Jakarta:
Erlangga.
3. Tippler, Paul A., 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (2), terjemahan edisi
ke 3, Jakarta: Erlangga
4. Jenkins A. Francis & White E. Harvey, 1986, Fundamentals of Optics,
Boston: McGraw-Hill Book Company

- 34 -

Anda mungkin juga menyukai