Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FISIKA

APLIKASI GELOMBANG BUNYI


PADA ALAT SEISMOGRAF

DISUSUN OLEH :
1. Dhiya’Rizqi Bagus Wibowo
2. Mukhammad Dimas Wahyudi
3. Zaitunnova Shalafiya
4. Fathin Raisrasyid P
5. Ananda Sulthan
6. Naila Rizqi Atalah
XI MIPA 4
SMAN 109 JAKARTA Jl. Gardu No.31, RW.2, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12630

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kata Pengantar ............................................................................... 2

1.2. Latar Belakang …………………………………………………... 3

1.3. Rumusan Masalah ……………………………………………...... 3

1.4. Tujuan Penulisan ……………………………………………........ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Seismograf………………………….…………...………. 5

2.2. Fungsi Alat Seismograf ……….…………….……...…………... 6

2.3. Jenis-Jenis Alat Seismograf……………………...….……........... 7

2.4. Peroses Kerja Seismograf ………......………………...…........... 8

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Alat Seismograf………................ 10

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan ………………………………………………………. 11

3.2. Daftar Pustaka .......................................................................... 11

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam berkat rahmat dan nikmatnya
kita pada hari ini masih berkumpul bersama dalam ruangan yang sederhana ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad saw
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan
beliau adalah panutan bagi seluruh alam.

Alhamdulillah, akhirnya makalah Fisika ini selesai penuis kerjakan, segala bentuk
hambatan selama penulisan menjadi pembelajaran bagi penulis meskipun makaah ini masih
dalam kategori sederhana. Dalam kesempatan ini izinkan kami menyampaikan beberapa kata
sebagai bentuk penghargaan kepada semua pihak yang turut ambil bagian dalam penyelesaian
makalah ini. Kepada Ibu Evita selaku Guru Pelajaran Fisika kami ucapkan terim kasih yang telah
memberikan tugas makalah ini.

Selanjutnya kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada sahabat, teman dan rekan
seperjuangan yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Selanjutnya kami sampaikan uccapan maaf yang sebesar-besarnya apaabila dan tentu saja
makalah ini banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun segi penulisan karena kami tak
luput dari kesalahan. Untuk itu pulalah kami memberi ruang yang selebar-lebarnya kepada
teman-teman seua untuk berdiskusi memberikan arahan saran dan kritik untuk membangun
penulisan makalah ini kearah yang lebih baik dalam kesempatan yang akan datang.

Demikian Kata Pengantar ini kami sampaikan sekali lagi atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya.

Jakarta, 09 Februari 2020

2
1.2 Latar belakang masalah
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu
pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur
dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di
mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua
skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di
daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya
telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0
atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan
itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.

Bencana yang disebabkan oleh alam tidak bisa dihindari, salah satunya adalah gempa
bumi.Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya
getaran, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Gempa bumi merupakan
aktivitas lempeng tektonik yang sering terjadi. Seiring berkembangnya teknologi, manusia
menciptakan alat yang dapat mengukur kekuatan dari gempa bumi yang bernama seismograf.
untuk lebih tau jauh definisi, sejarah, serta fungsi dari seismograf, akan di bahas penulis pada
bab selanjutnya.

1.3 Rumusan masalah


1. Definisi seismograf
2. Apa fungsi dari seismograf?
3. Ada berapa jenis alat seismograf?
4. Bagaimana peroses kerja seismograf?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan alat seismograf?
1.4 Tujuan
1. Agar pembaca bisa mengetahui definisi dari Seismograf.
2. Agar pembaca bisa mengetahui fungsi dari seismograf.
3. Agar pembaca mengatahui jenis-jenis alat seismograf.
4. Agar pembaca bisa mengetahui prinsip kerja dari Seismograf.
5. Agar pembaca mengetahui kelebihan dan kekurangan alat seismograf.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Seismograf


Seismograf ini sering disebut juga dengan sebutan seismometer. Seismometer yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu seismos gempa bumi. Dan metero yaitu mengukur. Sebuah seismograf bisa
mencatat gempa berbentuk vertical dan juga gempa yang berbentuk horizontal. Saat terjadi
gempa, getaran yang terekam merupakan gelombang primer, karena kecepatan rambatnya yang
paling tinggi, setelah itu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang mempunyai kecepatan
rambat lebih rendah dari gelombang primer.

Gelombang permukaan munculnya paling akhir sebab mempunyai kecepatan rambat paling
rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan juga kecepatan rambat gempa bumi yang
berbentuk sebuah seismogram. Alat ini cukup sensitif saat ada gelombang seismik yang
ditimbulkan penyebab dari gempa bumi, ledakan nuklir serta sumber gelombang seismik lainnya.
Ada beberapa macam skala yang digunakan guna mengukur kekuatan gempa bumi. Yaitu
diantaranya adalah : Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter, tetapi skala Richter itu
merupakan yang paling popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Yang biasa disebut
dengan magnitude (M). Berdasarkan beberapa skala ini orang bisa mengenali dan memahami
kekuatan ketika gempa. Yang pada akhirnya berguna untuk mengantisipasi seperti desain
konstruksi bangunan dan juga pada jalan raya

Seismograf pertama kali ditemukan oleh peneliti asal China di zaman Dinasti Han yang
dinamakan Zhang Heng. Wikipedia menerangkan, prototipe alat pendeteksi gempa Bumi ini
diperkenalkan tepatnya pada 132 SM. Setelah muncul seismograf generasi awal, kemudian
beberapa abad selanjutnya, seorang ilmuwan Italia membuat seismograf dari merkuri dengan
tabung yang berbentuk huruf U. Tidak berselang lama, ilmuwan Inggris membuat seismograf
baru yang lebih modern.Ilmuwan asal Inggris bernama John Milne, yang mendukung
terbentuknya stasiun pengamat gempa Bumi (stasiun sei smologi). Seismograf modern pertama
dikembangkan lagi di Amerika, menjadi seismograf yang digunakan hingga zaman saat ini.

4
2.2 Fungsi Alat Seismograf
Pada seismograf ada dua bagian, yaitu bagian horizontal dan juga vertikal, fungsi dari keduanya
yaitu sebagai berikut :

1. Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal yaitu berfungsi guna mencatat getaran bumi pada arah mendatar.
Pada Seismograf horizontal, massa stasioner digantung dengan sebuah tali yang pada dibagian
bawah ada jarum yang ujungnya bersentuhan dengan roll pita, dimana ia selalu berputar searah
jarum jam. Tiang penompang roll pita terpancang pada tanah, Ketika telah terjadi gempa, maka
roll pita bergetar, sedangkan massa stasioner dan juga jarum jam akan tetap. Lalu terbentuklah
goresan pada roll pita itu yang disebut sebagai seismogram.

2. Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal. Alat yang berfungsi guna mencatat getaran gempa vertikal. Massa
Stasioner pada alat Seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas (P) dan juga sebuah tangkai
yang berengsel. Ujung massa stasioner yang berjarum bersentuhan pada roll pita yang selalu
bergerak kekanan searah jarum jam. Ketika terjadi getaran gempa, maka roll pita itu akan
bergerak hingga akan terbentuk seismogram pada roll pita itu.

Dengan menggunakan alat pengukur gempa. seismograf vertikal serta horizontal gempa yang
sudah terjadi baik gempa vertikal atau juga gempa horizontal akan tercatat serta bisa terdeteksi.
Agar kita bisa mengetahui keakuratan data gempa yang diperoleh, maka sebaiknya bila pada
sebuah stasion BMG di pasang 3 alat pengukur gempa atau juga Seismograf. Yaitu 2 pasang alat
seismograf Horizontal yang dipasang arah utara-selatan dan juga arah timur–barat, serta satu
seismograf Vertikal. Hal ini dilakukan guna mengetahui dari mana arah getaran gempa yang
akan terjadi.

5
2.2 Jenis-Jenis Alat Seismograf
Seismograf terdiri dari 2 jenis yaitu manual dan digital. Fungsi dan kegunaan setiap jenis,
mempunyai sedikit perbedaan. Di bawah inilah penjelasan masing-masing seismograf.

1. Manual (mekanikal)
Jenis gerakan mekanikal dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal
tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.

2. Digital (elektromagnetik)
Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk
memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwa-peristiwa yang
menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spejlgavanometer.

Selain itu, seismograf digital modern menambahkan komponen keempat yaitu layar, "user-
friendly", dan cepat transfer data.

Menurut, Keluarga Macintosh dari komputer menyediakan antar muka pengguna yang konsisten
dan maju dengan multi-tasking "sistem" yang memungkinkan seismograf digital untuk tetap
bekerja di "latar belakang" sebagai tugas lainnya yang dilakukan. The software needed to run the
seismographic station is , and the companion program is , which allows anyone with a
Macintosh to display and analyze the digital seismograms. Perangkat lunak yang diperlukan
untuk menjalankan stasiun seismographic adalah SeismoGraf, dan program pendamping adalah
SeismoView, yang memungkinkan siapapun dengan Macintosh untuk menampilkan dan
menganalisa seismogram digital.

6
2.3 Peroses Kerja Seismograf
Gempa bumi adalah getaran atau vibrasi permukaan bumi. Perhatikan kata "permukaan".
Permukaan berarti hanya kerak bumi, suatu patahan di mana satu bongkah batu telah bergesekan
dengan batu lain dengan kekuatan dan gesekan yang sangat besar. Energi dari gesekan ini diubah
menjadi getaran di dalam batu-batuan. Dan getaran ini dapat terasa sampai ribuan mil.

Sekarang getaran-getaran gempa bumi ini adalah sejenis gerakan gelombang yang bergerak pada
kecepatan yang berbeda-beda melalui kerak bumi yang berbatu-batu. Karena getaran-getaran itu
mencapai jarak yang jauh dan merambat melalui batu-batuan, pada waktu getaran-getaran ini
sampai di kota anda, anda bahkan tidak dapat melihatnya. Tetapi seismograf dapat
mendeteksinya. Beginilah cara kerjanya.

Bayangkan sebuah balok atau pelat beton. Sebuah grafik yang ditempelkan balok atau pelat itu
menonjol keluar. Grafik itu sejajar dengan tanah, seperti lembaran kertas. Di atasnya, sebuah
balok menonjol keluar dari tempat tergantungnya suatu beban. Pada dasar beban itu terdapat
sebuah pena, yang menyentuh grafik itu. Sekarang muncul gelombang gempa bumi. Balok beton
bergerak dan demikian juga grafik yang menempel padanya. Tetapi beban yang digantung tidak
bergerak. Jadi, pena itu membuat tanda-tanda pada grafik itu pada waktu pena itu bergerak dan
kita memperoleh catatan tentang gempa bumi. Tentu saja alat ini dibuat dengan sangat teliti
sehingga gerakan yang pling kecil sekalipun dapat dicatat.

Jadi, sistem pengukuran yang terjadi pada seismograf ada 3 tingkatan :

1) Tingkat 1 : tingkat pendeteksi

Fungsinya adalah untuk untuk mendeteksi getaran di bawah tanah oleh alat yang tertancap di
tanah.

2) Tingkat 2 : tingkat perantara getaran

Fungsinya adalah menyalurkan getaran dari alat yang tertancap di tanah, biasanya berbentuk tali
atau semacamnya yang dapat menyalurkan getaran.

3) Tingkat 3 : tingkat penerima getaran

Fungsinya adalah menerima getaran dari perantara ke massa yang jadi satu dengan pena,
sehingga pena tersebut bergerak sesuai getaran yang diterima.

7
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat Seismograf
Setiap alat seismograf dibuat secara perhitungan khusus. Tetapi kelebihan dan kekurangan alat
tersebut pasti ada, itu dikarenakan alat tersebut berfungsi untuk mengetahui atau mendekteksi
getaran, atau gempa bumi. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan seismograf :

1. Kelebihan
Kelebihan seismograf termasuk dari fungsi seismograf itu sendiri. Karena seismograf terdapat
banyak jenis dan macamnya. Jadi, seismograf mempunyai tugas masing-masing. Berikut adalah
kelebihan seismograf :

1) Seismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur Gelombang


seismik yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas gempa. Kedua klasifikasi
pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran gempa
tersebut terdiri dari skala Richter dan Skala Mercalli . Skala Richter digunakan untuk
menggambarkan besaran gempa, sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan
intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.

2) Karena seismograf lama terdiri dari 2 macam yaitu Seismograf horizontal bertugas untuk
mengukur atau mencatat getaran bumi pada arah horizontal. Sedangkan seismograf vertikal
untuk mencatat getaran bumi pada vertikal.

2. Kekurangan
Alat seismograf dapat mengetahui getaran sekecil mungkin, tetapi bukan berarti seismograf tidak
mempunyai kelemahana atau kekurangan. Kekurangan seismograf tersebut disebabkan oleh :

1) Jika getaran yang terlalu kuat membuat seismograf tidak mampu membuat catatan, karena
tangkai alat pencatat bisa mengalami kerusakan.

2) Karena seismograf adalah alat yang selalu didekatkan dekat dengan lokasi getaran. Jadi,
ada peraturan yang memasang seismograf tersebut pada saat getaran besar terjadi, karena melalui
beberapa pertimbangan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gempa bumi (seisme) merupakan gerakan keras yang terjadi secara tiba-tiba di bawah
permukaan bumi, yang merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Gempa bumi
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa
runtuhan. Gempa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang mengakibatkan terjadinya
bencana alam seperti banjir dan tanah longsor serta bencana tsunami di daerah pantai.

Para ilmuwan mengukur kekuatan gempa dengan dua cara. Pertama, menggunaka alat pengukur
yang disebut Skala Richter. Mereka mengukur jumlah energy gempa yang dilepaskan dengan
member sekala 0 sampai dengan 9. Gempa berkekuatan Skala Richter berarti 100 juta kali
kuatnya dari gempa berskala 1.

3.2 Daftar Pustaka


https://www.scribd.com/doc/313506925/Makalah-Seismograf-Dan-Seismogram

https://bocahkampus.com/cara-membuat-makalah

https://techno.okezone.com/read/2018/01/23/56/1849118/ketahui-sejarah-terciptanyaseismograf

alat-pengukur-gempa-bumi

https://www.ayoksinau.com/pengertian-seismometer/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/pengertian-seismograf

https://kutukuliah.blogspot.com/2012/09/struktur-penulisan-makalah.html

Anda mungkin juga menyukai