Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE SEISMIK

DISUSUN OLEH:

AyundaYuliarni
(1704107010001)

DOSEN PEMBIMBING: Zul Fadhli, S.Si, M.Sc.

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................4


1.2 Rumusan Masalah................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................5

BAB II DASAR TEORI....................................................................6

2.1 Pengertian Gelombang Seismik............................................6

2.2 Jenis-Jenis Gelombang Seismik...........................................6

2.3 Mekanisme Penjalaran Gelombang......................................8

2.4 Metode Seismik Refraksi...................................................10

2.5 Prinsip Dasar Metode Refraksi...........................................10

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Seismik Refraksi....................13

2.7 Aplikasi Metode Seismik Refraksi.....................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................15

3.1 Kesimpulan.......................................................................15

3.2 Saran.................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................16

2
Kata Pengantar
Assalammu`alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil`alamin tidak lupa saya haturkan segala puji dan syukur


kepada Allah SWT. Yang mana berkat Rahmat dan Karunia Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang “ Dasar Metode Seismik Refraksi “ tepat pada
waktunya.

Semoga makalah yang saya buat ini bisa membantu teman-teman semua
untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Saya menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun pada makalah yang saya buat ini. Sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Wassalammu`alaikum Wr. Wb

Banda Aceh, 10 Desember 2019

Ayunda Yuliarni

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai
jenis makhluk hidup. Bumi adalah planet ketiga pada urutan tata surya
yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta
km. Bumi memiliki wilayah daratan dengan lautan masing-masing
memiliki berbagai macam bentuk yang berbeda-beda. Daratan terdiri dari
gurun, pegunungan, padang pasir, lembah, sungai, hutan dan lain-lain.
Hal ini disebabkan karena adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi
( endogen) maupun tenaga yang berasal dari luar bumi ( eksogen ).
Tenaga endogen bersifat membangun permukaan bumi, sedangkan
tenaga eksogen bersifat merusak permukaan bumi.
Hasil-hasil penelitian terhadap sifat fisik bumi menunjukkan bahwa
batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi
mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda. Pada
umumnya jenis mineral maupun batuan struktur bawah permukaan bumi
ini tidak dapat diamati dengan mata secara langsung karena berbagai
macam keterbatasan. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya
alam dibawah permukaan bumi adalah salah satu kendala untuk
melangkah lebih lanjut dalam upaya mengolah sumber daya alam secara
maksimal. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi
tersebut dengan menggunakan metode survey geofisika.
Untuk melihat potensi kekayaan sumber daya alam yang terkandung di
dalam bumi sangat banyak, maka digunakan salah satu metode geofisika
yaitu metode seismik refraksi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
yang diangkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu gelombang Seismik ?
2. Apa saja jenis gelombang seismik ?
3. Bagaimana mekanisme penjalaran gelombang ?
4. Apa pengertian Metode Seismik Refraksi ?
5. Bagaimana prinsip dasar Metode Seismik Refraksi ?
6. Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Metode Seismik
Refraksi ?
7. Bagaimana Aplikasi Metode Seismik Refraksi ?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian gelombang Seismik
2. Menjelaskan jenis-jenis gelombang Seismik
3. Agar mengetahui mekanisme penjalaran gelombang
4. Menjelaskan pengertian Metode Seismik Refraksi
5. Menjelaskan prinsip dasar Metode Seismik Refraksi
6. Menjelaskan Kelebihan Dan Kekurangan Metode Seismik
Refraksi
7. Menjelaskan aplikasi-aplikasi Metode Seismik Refraksi

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberi informasi tentang pengertian gelombang Seismik
2. Memberi informasi tentang jenis-jenis gelombang Seismik
3. Memberi informasi tentang mekanisme penjalaran gelombang
4. Memberi informasi tentang pengertian Metode Seismik Refraksi
5. Memberi informasi tentang prinsip dasar Metode Seismik
Refraksi
6. Memberi informasi tentang Kelebihan Dan Kekurangan Metode
Seismik Refraksi
7. Memberi informasi tentang aplikasi-aplikasi Metode Seismik
Refraksi

5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Gelombang Seismik
Seismik berasal dari kata Seismologi. Seismologi berasal dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “ seismos “ yang artinya getaran
atau goncangan dan “Logos “ yang artinya Ilmu pengetahuan.
Masyarakat Yunani menyebut gempa bumi dengan sebutan “ seismos
tes ges “ yang artinya bumi bergoncang. Secara sederhana Seismologi
di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang fenomena getaran
pada bumi atau ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.

Gelombang Seismik adalah rambatan energi yang disebebakan


karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya
patahan ataupun ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian
bumi dan dapat terekam oleh seismometer. Gelombang seismik
merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan
gelombang ini tergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang
seismik dapat ditimbulkan dengan dua metode yaitu metode aktif dan
metode pasif. Metode Aktif adalah metode penimbulan gelombang
seismik secara aktif atau disengaja menggunakan gangguan yang
dibuat oleh manusia, biasanya digunakan untuk eksplorasi. Metode
Pasif adalah gangguan yang muncul secara alamiah, contohnya
gempa.

2.2 Jenis-Jenis Gelombang Seismik


Jenis gelombang seismik dibgi menjadi dua yaitu Gelombang
seismik yang merambat melalui interior bumi disebut dengan “ body
wave “. Dan yang merambat melalui permukaan bumi disebut dengan
“ surface wave “. Adapun sumber gelombang seismik ada dua yaitu
alami dan buatan. Sumber alami terjadi karena adanya gempa tektonik,
gempa vulkanik, runtuhan. Sedangkan sumber buatan karena adanya
gangguan yang disengaja.

a) Gelombang Body Wave ( Gelombang Badan )


Body wave adalah gelombang yang menajalar dalam media
elastis dan arah rambatannya keseluruh bagian di dalam bumi.
Berdasarkan gerak partikel pada media dan arah penjalarannya
gelombang badan dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang P dan
gelombang S. Gelombang P disebut dengan gelombang
longitudinal. Gelombang P memiliki kecepatan rambat paling
besar dibandingkan dengan gelombang seismik lainnya, dapat
merambat melalui medium cair, padat dan gas. Adapun persamaan
dari kecepatan gelombang P adalah sebagai berikut :

6
λ+2 μ

Keterangan :
Vp = √ ρ

𝜆 = konstanta lame
𝜇 = rigiditas
Ρ = densitas

Gambar 2.1 Gelombang-P

Gelombang S disebut juga dengan gelombang shear atau


gelombang transversal. Gelombang S ini memiliki cepat rambat
yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P dan
hanya merambat pada medium padat. Gelombang S tegak lurus
terhadap rambatannya. Adapun persamaan dari kecepatan
Gelombang S sebagai berikut :

μ
Vs = √ ρ

Gambar 2.2 Gelombang-S

b) Gelombang Permukaan
Gelombang permukaan merupakan salah satu gelombang
seismik selain gelombang badan. Gelombang ini ada batas
permukaan medium. Berdasarkan sifat gerakan partikel media
elastik, gelombang permukaan merupakan gelombang yang
kompleks dengan frekuensi yang rendah dan amplitudo yag besar,
yang menjalar karena adanya efek “ free surface “ dimana
terdapata perbedaan sifata elastik.
Gelombang permukaan dibagi menjadi dua, yaitu gelombang
Reyleigh dan gelombang Love. Gelombang Reyleigh adalah

7
gelombang permukaan yang orbit gerakannya elips tegak lurus
dengan permukaan dan arah penjalarannya. Gelombang ini terjadi
karena adanya interferensi antara gelombang tekan dengan
gelombang geser secara konstruktif. Adapun persamaan dari
kecepatan gelombang Reyleigh adalah sebagai berikut :
V s =¿ 0,92√ V s

Gambar 2.3 Gelombang Reyleigh

Gelombang Love adalah gelombang permukaan yang menjalar


dalam bentuk gelombang transversal yang merupakan gelombang
S horizontal yang penjalarannya paralel dengan permukaannya.

Gambar 2.4 Gelombang Love

2.3 Mekanisme Penjalaran Gelombang


Mekanisme penjalaran Gelombang Seismik didasarkan pada
Hukum Snellius, Hukum Huygens dan Prinsip Fermat. Berikut
penjelasannya :

a. Hukum Snellius
Hukum Snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang
jatuh diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan
densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut
datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut krisisnya.
Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar dari
sudut krisisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang

8
pantul terletak pada bidang datar. Penjalaran gelombang seismik
mengikuti Hukum Snellius yang dikembangkan dari Prinsip
Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan sudut bias
merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang.
Gelombang P yang datang akan mengenai permukaan bidang batas
antara dua medium berbeda akan menimbulkan gelombang refraksi
dan refleksi.

Gambar 2.5 Pemantulan Dan Pembiasan Gelombang

Hukum Snellius dinyatakan sebagai berikut :

V V p1 V P2 V s1 V s2
sin i = sinθ = sinr = sinθ = sin r
p p s s

b. Prinsip Huygen
Prinsip Huygen menyatakan bahwa setiap titik pada muka
gelombang merupakan sumber bagi gelombang baru. Posisi dari
muka gelombang dapat seketika ditemukan dengan membentuk
garis singgung permukaan untuk semua wavelet. Prinsip Huygen
menjelaskan sebuah mekanisme dimana sebuah pulsa seismik akan
kehilangan energi seiring dengan berubahnya kedalaman.

Gambar 2.6 Prinsip Huygen

c. Prinsip Fermat

9
Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan
tersingkat waktu penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang
melewati sebuah medium yang memiliki variasi kecepatan
gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung
melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona
kecepatan rendah.

2.4 Metode Seismik Refraksi


Metode Seismik adalah metode geofisika yang mempelajari
bumi berdasarkan kecepatan penjalaran gelombang getar atau gempa.
Metode ini dapat digunakan untuk eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombng seismik ( suara ) yang dimasukkan ke
dalam tanah kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang
perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Hal ini dikarenakan
kecepatan gelombang sangat berhubungan dengan densitas dan
modolus elastisitas batuan bawah permukaan.

Refraksi disebut juga dengan pembiasan. Pembiasan adalah


pembelokan berkas yang ditransmisikan. Metode seismik refraksi
adalah metode seismik yang menggunakan prinsip pembiasan dalam
perambatan gelombang. Metode refraksi digunakan dalam mengkaji
lapisan di bawah permukaan bumi pada kedalaman dangkal yang
berkisar beberapa puluh meter.

2.5 Prinsip Dasar Metode Seismik Refraksi


Metode Seismik Refraksi merupakan salah satu bagian dari
seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika
aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( palu, ledakan, dll ). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanah atau batuan ) yang memenuhi
hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu. Berdasarkan rekaman ini dapat di perkirakan
bentuk lapisan atau struktur di dalam tanah.

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang


pada tanah atau batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai
jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah
gangguan pertama ( first break ) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya
data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak ( offset ) dan
waktu penjalaran dihubungkan oleh cepat rambat gelombang dalam
medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis
yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas
batuan.

Kecepatan gelombang P lebih besar dibandingkan dengan


kecepatan gelombang S sehingga waktu datang gelombang P yang

10
digunakan dalam perhitungan metode seismik refraksi. Parameter
jarak dan waktu penjalaran gelombang dihubungkan dengan cepat
rambat gelombang dalam medium. Besarnya kecepatan rambat
gelombang tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang
ada dalam material yang dikenal sebagai parameter elastisitas.
Gelombang seismik refraksi dapat terekam oleh penerima pada
permukaan bumi hanyalah gelombang seismik refraksi yang merambat
pada batas antara lapisan batuan. Hal ini bisa terjadi pada sudut datang
merupakan sudut kritis atau ketika sudut bias tegak lurus dengan garis
normal ( r=90° sehingga sin r=1 ). Hal ini sesuai denganasumsi awal
bahwa kecepatan lapisan dibawah interface. Dengan menggunakan
prinsip Huygens pada interface, gelombang ini kembali ke permukaan
sehingga dapat diterima oleh penerima yang ada di permukaan.

Gambar 2.7 Pembiasan Dengan Sudut Kritis

Gambar 2.8 Penjalaran Gelombang Seismik

11
Gambar 2.9 Penjalaran Gelombang Seismik

Gambar 2.10 Metode Seismik Refraksi

Pada metode refraksi, gelombang yang di refleksikan akan di


tangkap oleh sederet geophone. Seismograf akan mengukur waktu
yang diperlukan oleh sebuah gelombang seismik untuk bergerak dari
sumber energi mencapai geophone. Metode seismik refraksikan di
dasarkan pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami refraksi
dengan sudut kritis tertentu yaitu dalam perambatannya, gelombang
tersebut melalui bidang batas yang memisahkan suatu lapisan
denganlapisan yang dibawahnya yang mempunyai kecepatan
gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik
waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone. Mekanisme
perambatan dari pengambilan data berdasarkan gelombang seismik
refraksi.

12
Gambar 2.11 kecepatan seismik gelombang-P

Berdasarkan gambar di atas, bisa dilihat bahwa metode seismik


refraksi dapat digunakan untuk menentukan jenis batuan di bawah
permukaan bumi. Jenis batuan dapat ditentukan dari kecepatan
penjalaran gelombang yang ada di bawah permukaan bumi.

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Seismik Refraksi

 Kelebihan Metode Seismik Refraksi


 Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber
dan penerima yang kecil, sehingga relatif murah
dalam pengambilan datanya.
 Procesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali
proses filtering untuk memperkuat sinyal first
break yang dibaca.
 Pengambilan data dan lokasi yang cukup
kecil,maka pengembangan model untuk
interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti
metode geofisika lainnya.

 Kekurangan Metode Seismik Refraksi


 Dalam pengukuran yang regional,Seismik
Refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.
 Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan
gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.

13
 Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam
bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan
memiliki dip dan topografi.
 Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba
sebagai fungsi jarak ( offset ).

2.7 Aplikasi Metode Seismik Refraksi


Adapun aplikasi dari Metode Seismik Refraksi sebagai berikut :

 Untuk mengetahui rekayasa bawah permukaan dalam


mengidentifikasi struktur dan stratigrafi dengan memanfaatkan
perbedaan elastic propertis batuan menggunakan Metode Seismik
Refraksi.
 Untuk mengidentifikasi potensi tanah longsor dan mengidentifikasi
kekerasaan batuan berdasarkan cepat rambat gelombang
menggunakan Metode Seismik Refraksi.
 Untuk analisa litologi bawah permukaan menggunakan Metode
Seismik Refraksi.
 Untuk penentun struktur bawah permukaan bumi menggunakan
Metode Seismik Refraksi.
 Untuk penentuan lintasan terowongan menggunakan Metode
Seismik Refraksi.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode Seismik Refraksi adalah metode geofisika yang
mempelajari bumi berdasarkan kecepatan penjalaran gelombang getar
atau gempa dalam permukaan bawah permukaan bumi yang
menggunakan prinsip pembiasan.

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang


pada tanah atau batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai
jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah
gangguan pertama ( first break ) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya
data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak ( offset ) dan
waktu penjalaran dihubungkan oleh cepat rambat gelombang dalam
medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis
yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas
batuan. Aplikasi-aplikasi dari Metode Seismik Refraksi adalah
digunakan untuk mengetahui rekayasa bawah permukaan dalam
mengidentifikasi struktur dan stratigrafi dengan memanfaatkan
perbedaan elastic propertis batuan, mengidentifikasi potensi tanah
longsor dan mengidentifikasi kekerasaan batuan berdasarkan cepat
rambat gelombang, analisa litologi bawah permukaan, penentun
struktur bawah permukaan bumi, penentuan lintasan terowongan.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, R. 2013. Metode Seismik. http://renianggraini887.blogspot.com/metode-
seismik.html.

Brown, A.R. 2009 Interpretation Of Three- Dimensial Seismic Data, Fifth Edition. AAPG
Memoir 42 SEG Investigation In Geophysics, No.9. Oklahma.

Chopra, S. Dan Marfut, K. 2005. Seismic Attributes- A Historical Perspective. Geophysics.


70 No.5.

Hariyadi, D. 2015 Gelombang Seismik dan Mekanisme http://seismik-gelombang-


mekanis.html.

Hartanto, E. 2014. Metode Seismik Bias dan Pantul, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Munadi dan Pasaribu, 1984. Aspek Fisis Seismologi Eksplorasi. Universitas Indonesia.
Jakarta.

Pauhatsu, 2011. Prinsip Fermat. http://pauhatsu.blogspot.com.

Sanny, T.A. 2014. Panduan Metode Seismik Refraksi. Depth Teknik Geofisika, ITB.
Bandung.

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai